You are on page 1of 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATALAKSANA KLINIS
RSPP BETUN
MALAKA
2018

AMEBIASIS
ICD-10: A 06.0
1. Pengertian (Definisi) Amebiasis adalah keadaan dimana terjadi infeksi oleh
Entamoeba hystolitica dengan atau tanpa gejala klinik
2. Anamnesis Diare dengan adanya lendir dan darah dalam tinja
 BAB biasanya 5-10 kali/hari
 Bisa disertai gejala kembung mual muntah
 Nyeri perut ringan yang bersifat kejang dan adanya
perasaan ingin defekasi (tenesmus)
 Pada amebiasis hati sering timbul keluhan nyeri perut
spontan di perut kanan atas, nyeri tekan dan disertai
demam tinggi yang bersifat intermiten atau remiten
3. Pemeriksaan Fisik 1. Demam, sering hanya subfebris, tetapi pada amebiasis
yang berat, dapat terjadi demam tinggi (40ºC-40,5ºC)
2. Dapat ditemukan hepatomegali yang tidak atau hanya
sedikit nyeri tekan
3. Nyeri tekan didaerah sigmoid
4. Pada amebiasis hati bisa ditemukan nyeri tekan pada
daerah intercostal 8, 9, atau 10.
4. Kriteria Diagnosis Diare yang disertai lendir dan darah, jumlah relatif sedikit
 Frekuensi diare biasanya 5-10 kali/hari
 Pemeriksaan tinja: dijumpai bentuk Trophozoit yang
berisi eritrosit atau kista
 Mikro abses pada amebiasis hati
5. Diagnosis Kerja Amebiasis (ICD 10: A 06.0)
6. Diagnosis Banding 1. Disentri basiler (shigellosis)
2. Irritable bowel syndrome (IBS)
3. Inflammatory bowel disease 
4. Karsinoma usus besar 
5. Colitis ulserative
6. Divertikulitis
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium : DL, serum elektronit, SGOT, SGPT, Ur,
Cr
2. Feses lengkap
3. USG hepar jika dicurigai adanya amebiasis hati
8. Tata Laksana 1. Suportif : IVFD
2. Diberikan obat anti amebiasis :
 Kolitis Akut: diberikan Metronidazole 3 x 750 mg
bisa dengan cara per oral atau intravena selama 5-10
hari, ditambah dengan bahan luminal dengan dosis
yang sama
 Abses Hati Ameba bisa diberikan pengobatan dengan
Metronidazole 3 x 750 mg (po)/(iv) selama 5-10 hari
 Bila abses hati sangat besar 5-10 cm bisa
dipertimbangkan untuk dilakukan pungsi abses hati.
Bila > 10 cm dapat dilakukan pungsi dan drainage
9. Edukasi 1. Menjaga personal hygiene dengan baik
2. Menggunakan sumber air minum yang bersih dan
dimasak terlebih dahulu sebelum diminum
3. Menghindari makanan yang tercemar oleh lalat
4. Menghindari penggunaan pupuk dari kotoran atau tinja.
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens I
12. Tingkat Rekomendasi A
13. Penelaah Kritis dr. Lailatul Fitriyah, Sp.PD
14. Indikator 80% Pasien Amebiasis teratasi dalam 7 hari perawatan
15. Kepustakaan 1. Akbar N, Sulaiman A, Noer HM.
Combined treatment of metronidazole and chloroquine
in fulminant amebic dysentri complicated by hepatic and
lung amoebiasis Acta Medica Indoneslana 197 5:19-25.
2. Paterson M, Heaty GR, Shabot JM
Serologic testing for amoebiasis. Gastroenterology
1980;78: 136-41.
3. Plorde JJ. Amebiasis. In:Harrison's
Principles of Inter-nal Medicine. Editors: Wllson JD,
Braunwald E, Isselbacher KJ, Martin JB, Petersdorf RQ,
Fauci AS, Root RK. 11ft Eds. New York Toronto:
McGrawHill. Inc; 1991.p.778-81.
4. Reed SL. Amebiasis and infection with
free-living amebas. In:Harrison's Principles of Inter-nal
Medicine. Editors:Kasper DL,Fauci DL, Longo DL,
Braurwald E, Hauser SL, Jameson JL. 16 6 Eds. New
York-Toronto: McGrawHill. Inc; 2005.p. 1214-18.
5. Signh U. Diagnosis and management of
amebiasis. Clin Infect Dis 29.1999:117.

You might also like