You are on page 1of 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATALAKSANA KLINIS
RSPP BETUN
MALAKA
2018

DIARE AKUT
ICD-10 A 06.0
1. Pengertian (Definisi) Buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dari
biasanya atau lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi
tinja yang lebih lembek atau cair dan atau berat feses lebih
dari 200 g, bersifat mendadak datangnya serta berlangsung
dalam waktu kurang dari 14 hari
2. Anamnesis 1. Jika diare sekretorik didapatkan buang air besar lebih
dari 3 kali sehari, konsistensi lembek atau cair, mual
muntah dengan atau demam, disertai atau tanpa
nyeri/kejang perut, diikuti rasa haus
2. Jika diare karena bakteri yang invasif akan didapatkan
diare yang diikuti mual dan muntah, dan demam yang
tinggi disertai nyeri perut, tenesmus, diare disertai lendir
dan darah. 
3. Jika diikuti dehidrasi akan didapatkan tanda-tanda rasa
haus, lidah kering, mata menjadi cekung, suara serak,
nafas cepat dan bisa terjadi ujung-ujung ekstremitas
dingin sampai terjadi penurunan kesadaran
3. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum mulai ringan sampai dengan berat 
2. Tekanan darah normal atau menurun, nadi normal atau
cepat, pernafasan normal sampai cepat, suhu tubuh
normal sampai tinggi
3. Pemeriksaan daerah kepala menunjukkan mata cowong,
turgor glabella turun, lidah kering, air mata kering,
tulang pipi menonjol
4. Pemeriksaan perut menunjukkan turgor kulit menurun,
suara bising usus meningkat, nyeri perut
5. Ujung-ujung ekstremitas mulai hangat sampai dingin
6. Produksi air kencing menurun
4. Kriteria Diagnosis 1. Anamnesa dan pemeriksaan fisik
2. Status dehidrasi 
3. Laboratorium
4. Hapusan feses dan biakan kuman pada feses
5. Diagnosis Kerja Diare Akut (ICD 10: A 06.0)
6. Diagnosis Banding 1. Travellers diarrhea
2. Food poisoning
3. Diare karena antibiotika
4. Hypermotilitas saluran cerna karena faktor stress,
malignancy
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium : DL, serum elektrolit, SGOT, SGPT, Ur,
Cr
2. Feses lengkap
8. Tata Laksana 1. Diet rendah laktulosa
2. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan
Cairan isotonik RL, RA atau NS sesuai jumlah
cairan yang keluar dari badan
Cairan rumatan = RL, RA, NS, ringer dextrose,
aminofluid
Untuk pemberian per oral diberikan larutan oralit
3. Terapi simtomatik
Attapulgite (2 tab/diare, maksimal 12 tab/24 jam)
Ekstrak belladonna (5-10 mg, 3xsehari)
Kaolin pectin (2 ½ tab setiap diare, maksimal 15
tab/24 jam)
Papaverin (30-60 mg, 3xsehari)
Hyosin n butilbromid (10 mg 2-3x sehari)
Loperamid 4mg diikuti 2mg bila diare, maks
12mg/24jam)
4. Terapi definitif
Infeksi
Virus = tidak diberikan antivirus, hanya simptomatik
Bakteri
Kolera eltor : tetrasiklin 4x500mg/hari, selama
tiga hari atau kotrimoksazol 2x960mg/hari selama 6
hari, atau kloramfenikol 4x500mg/hari selama 7
hari, atau golongan fluoroquinolon
Salmonelosis : ampisilin 4x1gr/hari intravena
atau kotrimoksazol 2x960mg selama 10-14 hari
atau golongan fluoroquinolon seperti siprofloksasin
2x500mg selama 5 hari
Shigellosis : kloramfenikol 4x500mg selama 5
hari
Helikobakter jejuni : eritromisin 3-4x500
mg/hari selama 7 hari 
Amubiasis : metronidazol 4x500mg/hari selama 7-
10 hari atau tetrasiklin 4x500mg/hari selama 10 hari
Giardiasis : kloroquin 3x100mg/hari selama 5
hari atau metronidazol 3x250mg/hari selama 7 hari
Balantiadisis : tetrasiklin 3x500mg/hari selama
10 hari
Kandidosis : nistatin 3x500.000 unit selama 10
hari
5. Injeksi ondansetron 3 x 4 mg bila muntah
6. Parasetamol 4 x 500mg bila panas
9. Edukasi 1. Mencegah terjadinya diare dengan kewaspadaan
terhadap jalur penyebaran kuman melalui makanan dan
air, sanitasi
2. Pendidikan kesehatan
3. Preventif dan kontrol penularan
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens I
12. Tingkat Rekomendasi A
13. Penelaah Kritis dr. Lailatul Fitriyah, Sp.PD
14. Indikator Dengan penggantian cairan yang adekuat, perawatan yang
mendukung, dan terapi antimikrobial jika diindikasikan,
prognosis diare infeksius sangat baik dengan morbiditas
dan mortalitas minimal.
15. Kepustakaan 1. Setiawan B. Diare akut karena infeksi.
Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Indonesia,2011, Halaman 1794-8.
2. Harrison‘s infectious Diseases, 2010,
chapter 25, acute infectious diarrheal diseases and
bacterial food poisoning.
3. Makmun D, Simadibrata M, Abdullah
M,Syam AF,Fauzi A, editors. Konsensus
Penatalaksanaan diare akut pada dewasa di Indonesia.
Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI), 2009.
4. Camilleri M , Murray JA. Diarrhea and
Constipation. In : Longo DL, Kasper DL,Jameson DL,
editors. Harrison ‗principals of Internal medicine 18th
ed. Nw York : McGraw Hill Medical Publishing Division
2012. Chapter 40, p308-19.
5. Simadibrata M, Daldiyono. Diare akut. In:
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,
Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Interna Publishing; 2010. p.548-56.
6. Farrar, Hotez FJ, Junghanss T, Kang G,
Lallo D, White N. Acure diarrhea. Manson’s Tropical
Diseases. Elsevier, 2013.

You might also like