You are on page 1of 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATALAKSANA KLINIS
RSPP BETUN
MALAKA
2018

HIPOGLIKEMIA
ICD 10: E 11.0
1. Pengertian (Definisi) Hipoglikemia didefinisikan sebagai kumpulan gejala yang
ditandai dengan adanya (1) tanda keterlibatan sistem syaraf
otonom dan gangguan neuroglikopenik, (2) glukosa darah
plasma yang rendah (<70 mg/dl pada pasien yang
mendapatkan insulin atau obat insulin sekretagog) dan (3)
gejala membaik dengan pemberian karbohidrat.Tingkatan
keparahan dari hipoglikemia adalah
Ringan : Jika ditandai dengan gejala aktifasi sistem syaraf
otonom. Pasien dapat mengatasi sendiri keadaan
hipoglikemia ini.
Sedang : ditandai dengan adanya gejala aktifasi sistem
syaraf otonom dan gejala neuroglikopenik. Pasien dapat
mengatasi sendiri keadaan hipoglikemia ini.
Berat : pasien memerlukan bantuan orang lain untuk
mengatasi keluhannya ini dan seringkali berada dalam
keadaan tidak sadar. Glukosa darah biasanya dibawah 50
mg/dl
2. Anamnesis 1. Penggunaan preparat insulin atau obat hipoglikemik oral:
dosis terakhir, waktu pemakaian terakhir, perubahan
dosis. 
2. Waktu makan terakhir, jumlah asupan gizi
3. Riwayat jenis pengobatan dan dosis sebelumnya
4. Lama menderita DM, komplikasi DM Penyakit penyerta:
ginjal, hati, dll
5. Penggunaan obat sistemik lainnya: penghambat
adrenergik , dll
6. Evaluasi adanya hipoglikemia dan derajat keparahannya
dilakukan setiap kali kunjungan pasien dengan DM tipe
1 dan pasien DM Tipe 2 yang memiliki risiko untuk
hipoglikemia
3. Pemeriksaan Fisik Gejala dan tanda klinis:
1. Stadium parasimpatik: lapar, mual, tekanan darah turun
2. Stadium gangguan otak ringan: lemah, lesu, sulit bicara,
kesulitan menghitung sementara
3. Stadium simpatik: keringat dingin pada muka, bibir atau
tangan gemetar
4. Stadium gangguan otak berat: tidak sadar, dengan atau
tanpa kejang
4. Kriteria Diagnosis Trias Whipple untuk hipoglikemia secara umum :
1. Gejala yang konsisten dengan hipoglikemia
2. Kadar glukosa plasma rendah
3. Gejala mereda setelah kadar glukosa plasma meningkat
5. Diagnosis Kerja Hipoglikemia (ICD 10: E 11.0)
6. Diagnosis Banding 1. Hipoglikemia karena :
2. Obat:
(sering): insulin, sulfonilurea, alkohol,
(kadang): kinin, pentamidine
(jarang): salisilat, sulfonamid
3. Hiperinsulinisme endogen: insulinoma, kelainan sel jenis
lain, autoimun, sekresi insulin ektopik
4. Penyakit kritis: gagal hati, gagal ginjal, gagaljantung,
sepsis, starvasi dan
5. Defisiensi endokrin: kortisol, growth hormone,
glukagon, epinefrin
6. Tumor non-sel: sarkoma, tumor adrenokortikal,
hepatoma, leukemia, limfoma, melanoma
7. Pasca-prandial: reaktif (setelah operasi gaster), diinduksi
alkohol
7. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : Glukosa darah, Ur, Cr, SGOT, SGPT
8. Tata Laksana 1. Pasien sadar dan mampu untuk makan 
 Berikan 15-20 gram karbohidrat yang disukai pasien
seperti
 150 – 200 cc jus buah
 Teh manis dengan 3-4 sendok teh gula
 Lakukan pemeriksaan ulang glukosa darah setelah
10-15 menit kemudian. Jika glukosa darah masih
dibawah 70 mg/dl maka dapat dilakukan langkah
diatas sampai dengan 3 kali. Jika masih dibawah 70
mg/dl dapat diberikan infus glukosa 10% dengan
kecepatan 100 ml/jam
 Setelah glukosa darah diatas 70 mg/dl maka berikan
pasien karbohidrat kompleks seperti biskuit, roti 200-
300 cc susu atuapun bisa juga makanan sehari-hari
pasien
 Lakukan pemantauan glukosa darah dalam 24 sampai
dengan 48 jam selanjutnya.
2. Pasien tidak sadar
 Lakukan pemeriksaan basic life support meliputi
pemeriksaan ABCDE
 Berikan dextrose 40% sebanyak 50 cc intravena
selama 10-15 menit. Lakukan pemeriksaan glukosa
darah ulan setelah 10 menit kemudian. Apabila
glukosa darah masih dibawah 70 mg/dl maka
pemberian ini dapat diulang kembali.
 Setelah glukosa darah diatas 70 mg/dl maka berikan
pasien karbohidrat kompleks seperti biskuit, roti 200-
300 cc susu ataupun bisa juga makanan sehari-hari
pasien
3. Jika pasien sedang mendapatkan insulin intravena maka
lakukan penyesuaian dosis insulin sesuai dengan
panduan penatalaksanaan hiperglikemia
9. Edukasi 1. Pengetahuan tanda-tanda hipoglikemia
2. Pengetahuan cara mengatasi keluhan hipoglikemia
3. Pengaturan kegiatan fisik dan olahraga
4. Pemantauan glukosa darah mandiri
5. Jika sudah keluar rumah sakit kontrol ke poli endokrin.
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens I-II
12. Tingkat Rekomendasi A
13. Penelaah Kritis dr. Lailatul Fitriyah, Sp.PD
14. Indikator 1. Kesadaran penuh
2. Gula darah terkendali
15. Kepustakaan 1. PERKENI. Petunjuk Praktis Pengelolaan
Diabetes Melitus Tipe 2002. Waspadji S. Kegawatan
pada Diabetes Melitus. Dalam Prosiding Simposium
Penatalaksanaan.
2. Raya PM, Garcia RR. Position statement :
Hypoglycemia management in patients with diabetes
mellitus. Endocrinol Nutr.2013;60(9):517.e1-517.e18.
3. Frier B, Fisher M. Hypoglycemia in
clinical diabetes 2nd ed. John Wiley and Sons West
Susex. 2007.
4. Diabetes UK. The Hospital Management
of Hypoglycaemia in Adults with Diabetes Mellitus.
March 2010.

You might also like