Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Universitas Mataram sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berada
di kawasan Lombok Nusa Tenggara Barat memiliki kewajiban untuk berperan
serta secara aktif dalam pemberdayaan lingkungan suatu potensi desa termasuk
dalam tri dharma perguruan tinggi. Peran serta tersebut bukan hanya dilakukan
oleh mahasiswa, namun juga masyarakat di sekitar kampus ataupun masyarakat
luas. Salah satu bentuk peran serta aktif tersebut adalah dengan diadakannya
Kuliah Kerja Nyata Tematik yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Mataram dan dilaksanakan oleh
mahasiswa Universitas Mataram yang bertempat di Desa Mengkuru Kecamatan
Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur.
Desa Mengkuru merupakan salah satu desa terletak di Kecamatan Sakra,
Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dengan luas 639,68 Ha yang
terbagi menjadi 5 dusun, yaitu dusun Mengkuru, Sangopati, Rejeng Nyungkar,
Gawah Jarak dan Lendang Elah. Desa mengkuru memiliki banyak potensi lokal.
Potensi yang dominan di desa ini adalah terletak pada hasil pertanian, baik yang
bersifat pangan maupun non pangan. Hasil pertanian tersebut tidak dimanfaatkan
dengan baik oleh masyarakat yang ada di desa tersebut. Hal ini disebabkan karena
kurangnya kreativitas serta strategi pengembangan yang dimiliki oleh masyarakat
terutama dari ibu-ibu PKK. Apabila hasil pertanian tersebut dimanfaatkan dan
dikembangkan menjadi sebuah produk maka akan lebih bernilai ekonomis. Salah
satu potensi lokal dari hasil pertanian di Desa Mengkuru adalah singkong.
Kelompok ibu-ibu PKK belum memahami bahwa singkong berpotensi untuk
dikembangkan menjadi suatu produk. Berdasarkan permasalahan yang ada di desa
Mengkuru maka tim Kuliah Kerja Nyata akan melaksanakan program yang dapat
meningkatkan kreativitas ibu-ibu PKK dengan memanfaatkan singkong menjadi
Tepung Mocaf.
Mocaf (Modified cassava flour) adalah produk tepung dari singkong yang
diproses menggunakan prinsip memodifikasi sel singkong secara fermentasi.
Mikroba yang tumbuh menyebabkan perubahan karakteristik dari tepung yang
dihasilkan berupa naiknya viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi, dan
kemudahan melarut. Secara umum proses pembuatan mocaf meliputi tahap-tahap
penimbangan, pengupasan, pencucian, pemotongan/pengecilan ukuran,
perendaman (fermentasi), dan pengeringan kemudian ditepungkan sehingga
menghasilkan produk (Amanu dan Susanto, 2014).
METODE
Adapun metode yang digunakan untuk menuntaskan program Kuliah
Kerja Nyata adalah berkoordinasi dengan kepala desa dengan tujuan untuk
meminta izin melakukan sosialisasi kepada mitra kerja yaitu ibu-ibu PKK
mengenai tepung mocaf. Kemudian tim Kuliah Kerja Nyata melaksanakan
pembuatan tepung mocaf yang akan dijadikan sebagai sampel dalam pelatihan.
Selanjutnya mengadakan pelatihan pembuatan tepung mocaf sekaligus
menendampingi ibu-ibu PKK dalam kegiatan pembuatan tepung mocaf.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan tepung mocaf yaitu ubi kayu
(singkong) segar dan ragi instan merk Fermipan.
Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan tepung mocaf yaitu timbangan, pisau,
baskom, parut, ember dan plastik wrap.
PROSES PEMBUATAN TEPUNG MOCAF
Adapun tahapan proses pembuatan tepung Mocaf adalah sebagai berikut:
1. Pengupasan
Kupas singkong yang sudah di ambil di lahan perkebunan/dibeli.
2. pencucian
Cuci singkong dengan menggunakan air mengalir hal ini untuk
menghilangkan kotoran yang terdapat pada singkong.
3. Pemotongan/pengecilan ukuran
Singkong yang telah dibersihkan dipotong kecil, lalu kemudian diparut untuk
mempermudah proses selanjutnya.
4. Fermentasi
Singkong yang diparut disimpan pada wadah, lalu di tambahkan dengan air
sampai menutupi seluruh singkong yang diparut kemudian ditutup
menggunakan kertas wrap. Fermentasi dilakukan menggunakan ragi
fermipan yang disimpan selama 72 jam.
5. Pencucian
Singkong yang telah di simpan selama 72 jam di bersihkan menggunakan air
mengalir sehingga semua sisa ragi fermentasi hanyut bersama air.
6. Pengeringan
Singkong yang telah dibersihkan dikeringkan dibawah sinar matahari.
7. Penggilingan
Setelah itu singkong di haluskan menggunakan penggilingan, namun hasil
penggilingan belum maksimal.
8. Pengayakan
Hasil penggilingan yang belum maksimal sebaiknya di ayak menggunakan
pengayak yang di sesuaikan untuk mendapatkan hasil yang di inginkan.