You are on page 1of 2

PENYIMPANAN VAKSIN DAN Disahkan oleh

PELARUT Kepala UPTD Puskesmas Doplang


No. Kode :

Terbitan :
SPO No. Revisi : dr. Sapta Eka Putra, MHKes
NIP. 19670909 200904 1 001
Tgl. Mulai Berlaku :
UPTD Puskesmas
Doplang Halaman : 1/2

1. Pengertian Penyimpanan adalah kegiatan untuk menyimpan.


Vaksin adalah produk biologis yang terbuat dari kuman, komponen kuman atau racun
kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsang kekebalan
tubuh seseorang.
Pelarut adalah zat cair yang digunakan sebagai tambahan agar diperoleh efek yang
diinginkan.
Penyimpanan vaksin dan pelarutnya adalah suatu bentuk kegiatan untuk menyimpan
vaksin dan pelaruntnya.
2. Tujuan Sebagai pedomam dalam menyimpan vaksin dan pelarutnya.
3. Kebijakan Penyimpanan vaksin dan pelarut harus mengikuti langkah langkah yang tetulis dalam SPO.
4. Prosedur 1. Pastikan lemari es model buka atas dalam kondisi baik, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. lemari es pada posisi datar.
b. Terlindung dari sinar matahari langsung.
c. Terdapat stabilisator.
d. Satu stop kontak satu lemari es.
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15 – 20 cm.
f. Tidak terdapat bunga es yang tebal lebih dari 0,5 cm pada evaporator.
2. Letakkan lembar catatan suhu pada dinding bagihan atas lemari es.
3. Letakkan coolpack pada bagian atas lemari es
4. Pastikan semua vaksin berada dalam dus vaksin.
5. Letakkan vaksin sesuai pada tempatnya (menurut sensifitasnya terhadap suhu).
a. Sensitif panas (BCG, Campak, Polio) dekat evaporator.
b. Sensitif beku ( Hepatitis B, Penta Valent, TT, DT, Td) jauh dari evaporator.
6. Vaksin dengan kadalursa pendek atau VVM B diletakkan di bagian atas.
7. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara.
8. Letakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah diantara vaksin.
9. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara vaksin yang sensitive beku.
10. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pada pagi dan sore hari termasuk hari libur
11. Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari sinar matahari langsung kemudian
catat pada grafik suhu.
5. Referensi Pelatihan Pengelolaan Vaksin Dan Rantai Vaksin Tingkat Puskesmas, Departemen
Kesehatan R.I, 2008.
SOP Penyelenggaraan Imunisasi, Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan
Kesehatan Matra. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehat Lingkungan
Kementrian Kesehatan R.I, 2012.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online,http:// kbbi.web.id/ diakses hari Senin jam
08.00 WIB.
PENYIMPANAN VAKSIN DAN Disahkan oleh
PELARUT Kepala UPTD Puskesmas Doplang
No. Kode :

Terbitan :
SPO No. Revisi : dr. Sapta Eka Putra, MHKes
UPTD Puskesmas NIP. 19670909 200904 1 001
Doplang Tgl. Mulai Berlaku :

Halaman : 2/2

6. Unit Terkait 1. Tim Mutu.


2. Koordinator Admen.
3. Koordinator upaya.
7. Distribusi 1. Tim Mutu.
2. Koordinator Admen.
3. Koordinator upaya.
8. Rekaman historis perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

You might also like