You are on page 1of 42

MODUL

KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 1


(PENGKAJIAN, DIAGNOSA DAN PERENCANAAN)

Oleh: Athanasia Budi Astuti, SKp, MN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2016
2

DAFTAR ISI

2
DAFTAR ISI .........................................................................................................
4
I. PENDAHULUAN ...........................................................................................
6
II. KEGIATAN BELAJAR .................................................................................
Kegiatan belajar 1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................. 6
B. Pokok – Pokok Materi ............................................................................... 6
C. Uraian Materi ............................................................................................. 6
1. Pengertian pengkajian keperawatan keluarga ................................... 6
2. Langkah-langkah pengkajian keperawatan keluarga ......................... 7
3. Jenis data kesehatan keluarga ............................................................ 10
D. Rangkuman ................................................................................................ 21
E. Tugas .......................................................................................................... 21
F. Umpan balik dan tindak lanjut ................................................................... 23

Kegiatan belajar 2 ANALISA DAN PERUMUSAN DIAGNOSA


KEPERAWATAN KELUARGA.

A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................. 24


B. Pokok – Pokok Materi ............................................................................... 24
C. Uraian Materi ......
1. Analisa dan perumusan diagnosa keperawatan keluarga ................ 24
2. Tipologi diagnosa keperawatan keluarga............................................ 26
3. Prioritas diagnosa keperawatan keluarga.....................................… 27
D. Rangkuman ................................................................................................ 28
E. Tugas .......................................................................................................... 29
F. Umpan balik dan tindak lanjut ................................................................... 31

Kegiatan belajar 3. PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA…


A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................. 32
B. Pokok – Pokok Materi ............................................................................... 32
3

C. Uraian Materi ............................................................................................. 32


1. Perencanaan tindakan keperawatan keluarga .............. 32
2. Menyusun perencanaan keperawatan keluarga ................. 33
D. Rangkuman ................................................................................................ 38
E. Tugas .......................................................................................................... 38
F. Umpan balik dan tindak lanjut ...................................................................

III. PENUTUP ..................................................................................................... 39


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 40

I. PENDAHULUAN
4

Selamat Anda telah menyelesaikan modul sebelumnya dengan baik, sehingga


Anda diperkenankan untuk mempelajari modul ini. Modul yang akan Anda pelajari ini
berjudul “KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 1”.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks mempergunakan
pendekatan sistematis proses keperawatan melalui kerjasama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga. Proses keperawatan keluarga membantu perawat
memberikan pelayanan yang dibutuhkan untuk mempertinggi kesejahteraan keluarga,
tugas yang tidak terhingga nilainya. Menurut Friedman (1992), keperawatan keluarga
yang komprehensif adalah merupakan proses kompleks, diperlukan pendekatan sistematis
yang logik untuk bekerja dengan keluarga dan individu anggota keluarga.
Tujuan umum yang diharapkan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga
adalah meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya
secara mandiri. Sedangkan tujuan khususnya, keluarga diharapkan dapat menjalankan 5
tugas kesehatan keluarga dengan meningkatnya kemampuan keluarga:
1. mengenal masalah kesehatan keluarga
2. memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga
3. melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada anggota keluarga
yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh dan/atau keluarga yang
membutuhkan bantuan, sesuai dengan kemampuan keluarga.
4. memelihara dan memodifikasi lingkungan keluarga (fisik, psikis, dan social)
sehingga dapat meningkatkan kesehatan keluarga.
5. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat untuk memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga.

Tahapan proses keperawatan terdiri dari lima tahap : pengkajian, analisa data,
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Dalam modul 1 ini akan dibahas tentang
pengkajian, analisa data dan diagnosa keperawatan serta perencanaan tindakan pada
asuhan keperawatan keluarga.
Dengan mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat menangani keluarga
dengan atau tanpa gangguan kesehatan secara profesional dan paripurna. Untuk
5

mempermudah Anda dalam mempelajari modul ini, maka modul dibagi dalam tiga
kegiatan belajar, yaitu:
Kegiatan Belajar 1 : Pengkajian keperawatan pada keluarga
Kegiatan Belajar 2 : Diagnosa keperawatan pada keluarga
Kegiatan Belajar 3: Perencanaan tindakan keperawatan keluarga
Setelah mempelajari materi kuliah yang terdapat dalam modul ini, Anda
diharapkan mampu memahami konsep dasar keperawatan keluarga, dan mampu
memahami serta menerapkan asuhan keperawatan keluarga. Penguasaan Anda tentang
Asuhan keperawatan kelarga ini, akan sangat bermanfaat dalam proses pemberian asuhan
keperawatan kepada keluarga secara maksimal.
Dalam modul ini Anda diminta untuk banyak membaca dan berlatih baik secara
mandiri ataupun bersama teman-teman sejawat Anda, agar Anda mendapatkan gambaran
dan penguasaan yang lebih mendalam dan luas tentang asuhan tersebut serta
menerapkannya dalam praktek keperawatan yang biasa Anda lakukan. Modul ini dapat
Anda selesaikan dalam waktu 3 x 2 jam. Aturlah jadual belajar Anda, sehingga modul ini
dapat Anda selesaikan sesuai waktu yang disediakan.
Materi dalam modul ini telah disesuaikan dengan pengalaman praktek Anda
sehari-hari, sehingga dengan rajin membaca dan berlatih sungguh-sungguh, mudah –
mudahan Anda akan dapat menguasai dan menyelesaikan modul ini tepat waktu dan
mendapatkan hasil yang maksimal.

Selamat belajar, semoga sukses!

Kegiatan Belajar 1
6

Pengkajian Keperawatan Keluarga

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan:
1. Pengkajian keluarga
2. Langkah-langkah dalam pengkajian keperawatan keluarga
3. Jenis data yang harus dikaji pada keluarga

B. Pokok – Pokok Materi


Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan tersebut, pokok materi yang harus Anda
pelajari meliputi:
1. Pengkajian keluarga
a. pengertian
b. Metode yang dapat digunakan untuk menggali sumber informasi
2. Langkah-langkah pengkajian keperawatan keluarga
a. penjajagan pertama
b. penjajagan kedua
3. Jenis data yang harus dikaji pada keluarga

C. Uraian Materi

1. PENGKAJIAN
a. Pengertian

Pengkajian adalah langkah awal dari keseluruhan proses keperawatan yang


menentukan proses berikutnya. Pengkajian keluarga merupakan suatu tahapan di mana
seorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga
yang dibinanya. Dalam tahap pengkajian ini dikumpulkan data keluarga dan data masing-
masing dari anggota keluarga.
Berbagai teori model konsep keperawatan melandasi penyusunan data pengkajian
keluarga. Secara umum data keluarga yang dikumpulkan mencakup struktur keluarga,
7

fungsi, data sosio kultur, lingkungan keluarga serta stressor keluarga dan strategi koping.
Sedangkan data individu anggota keluarga mencakup data mental, fisik, emosi, sosial dan
spiritual.

b. Metode yang dapat digunakan untuk menggali sumber informasi adalah :


1) Wawancara dengan keluarga kejadian sekarang dan masa yang lalu
2) Observasi terhadap rumah,fasilitas-fasilitas yang ada didalam rumah,
3) Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga, (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi)
4) Sumber data sekunder (hasil laboratorium, Rontgen)

Untuk dapat bekerja secara efektif dengan klien, maka dalam melakukan pengkajian dan
memberikan perawatan, perawat keluarga harus berfiikir secara interaksi. Wright dan
Leahey (1984) menerangkan bahwa variabel paling penting meningkatkan atau
merintangi perawatan yang berpusat keluarga adalah bagaimana perawat
mengkonseptualisasikan masalah. Pengetahuan tentang teori keluarga dan penelitian serta
suatu kerangka kerja sistematis untuk mengkaji dan bekerja dengan keluarga, benar-benar
membantu perawat dalam membuat transisi dari perspektif familistis.

2. Langkah-langkah pengkajian keperawatan keluarga


Proses pengkajian keperawatan dimanifestasikan dengan pengumpulan informasi
secara terus menerus terhadap arti yang melekat pada informasi yang sedang
dikumpulkan tersebut. Dengan kata lain, data dikumpulkan secara sistematis,
diklasifikasikan dan dianalisa artinya. Pengumpulan data merupakan syarat utama untuk
mengidentifikasi masalah.

Penjajagan pertama
Pengkajian merupakan suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil
informasi secara berkesinambungan terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
Pengkajian menggunakan format yang lazim digunakan misalnya model Friedman
dengan menggunakan berbagai metoda sesuai dengan kebutuhan antara lain wawancara,
8

observasi, pemeriksaan fisik yang dilakukan secara cermat dan teliti dengan melibatkan
secara aktif kien sebagai penerima asuhan keperawatan.

Hal-hal yang perlu dikaji dalam penjajagan pertama keluarga (sesuai dengan
model Friedman) mencakup 6 (enam) kategori yaitu mengidentifikasi data (umum),
riwayat dan tahap perkembangan keluarga, data lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, dan koping keluarga.

Disamping ke-6 kategori tersebut, hal lain yang dilakukan dalam pengkajian /
penjajagan pertama adalah pemeriksaan fisik dan harapan-harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.

Penjajagan kedua

Penjajagan kedua dilakukan untuk memastikan apakah keluarga telah mampu


melakukan tugas-tugas kesehatan sesuai dengan Freeman (1963) dalam Bailon &
Maglaya (1978) dalam menghadapi masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga
bersangkutan. Tugas kesehatan tersebut berupa kemampuan keluarga untuk megenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit,
menyediakan lingkungan yang mendukung kesehatan, dan memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk memecahkan masalah kesehatan. Bila keluarga tidak mampu melakukan
lima tugas kesehatan tersebut, maka hal ini dapat dijadikan sebagai penyebab atau
etiologi dari masalah kesehatan / diagnosa keperawatan yang ditemukan dalam bentuk
ketidakmampuan melakukan ke lima tugas kesehatan tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pengkajian keluarga adalah


suatu tahapan awal dari proses keperawatan di mana seorang perawat mengambil
informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
Pengkajian ini mengumpulkan data keluarga dan data masing-masing dari anggota
keluarga.
9

Pengumpulan data tentang keluarga didapat dari berbagai sumber, yaitu :


a. Wawancara dengan klien dalam hubungannya dengan kejadian-kejadian pada
waktu lalu dan sekarang.
b. Temuan-temuan yang objektif, misal : observasi terhadap rumah dan fasilitas-
fasilitas yang ada didalamnya .
c. Informasi-informasi yang tertulis maupun lisan dan rujukan, berbagai lembaga
yang menangani keluarga dan anggota tim lainnya.

Salah satu peran penting dari perawat keluarga adalah menjadi partisipan
pengamat dalam keluarga. Sementara perawat bekerja secara aktif dengan keluarga, ia
juga harus memiliki kemampuan melangkah mundur dan secara mengobservasi kondisi
dan situasi dirumah. Keperawatan keluarga bisa terdiri dari beberapa babak interaksi
dengan sebuah keluarga. Keefektifan dari para perawat dalam membantu keluarga
mengidentifikasikan kebutuhan keluarga tersebut dan memenuhi kebutuhannya tidak
hanya tergantung pada keahlian perawat profesional, tetapi juga bagaimana perawat
tersebut peka dan keluarga yang bagaimana mengalaminya. Sebuah keluarga yang
membutuhkan bantuan seringkali lebih cepat terbuka apabila ada seorang dimana mereka
bisa mengungkapkan masalah mereka secara bebas.

Nah, sampai disini apakah anda telah telah memahami uraian tadi? Jika sudah, coba
sekarang jawablah pertanyaan/latihan berikut dalam kertas tersendiri:

Latihan 1.
Coba jelaskan secara singkat pengertian pengkajian keperawatan keluarga!
Setelah menjawab latihan 1. diatas, selanjutnya cocokkan jawaban Anda dengan jawaban
berikut ini:

Jawaban latihan 1.
Pengkajian keluarga adalah suatu tahapan awal dari proses keperawatan di
mana seorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota
keluarga yang
Bagaimana dibinanya.
dengan jawaban Pengkajian ini bukan?
Anda, sesuai mengumpulkan
Sekarang data keluarga
silahkan dan datake
melanjutkan
masing-masing
uraian berikutnyadari anggota keluarga.
10

3. Jenis data yang harus dikaji pada keluarga


Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga menurut konsep model teori Friedman adalah:

A. DATA UMUM
Meliputi :
1. Nama Kepala Keluarga :
2. Alamat :
3. Pekerjaan Kepala Keluarga :
4. Pendidikan Kepala Keluarga :
5. Komposisi keluarga :
No N JK Hub U Pendidik
A dg M an Status Immunisasi
M KK U BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
a r
1.
2.

6. Genogram (dibuat 3 generasi)


Genogram adalah sebuah gambaran riwayat keturunan dalam sebuah keluarga
yang umumnya dibuat kedalam 3 generasi, sehingga dapat diketahui apakah
ada pengaruh antara kesamaan perilaku, struktur keluarga atau pola penyakit
dengan kemungkinan terjadinya masalah kesehatan pada keluarga.
Untuk lebih jelasnya tentang Genogram, perhatikan bagan dibawah ini:

7. Tipe keluarga
11

Kaji mengenai tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan
tipe keluarga tersebut.
Tipe keluarga :
a. Inti/nuclear family, yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan
anak( kandung atau angkat).
b. Besar/extended, yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga yang lain
yang tinggal bersama dalam satu rumah, yang mempunyai hubungan
darah.
c. Dyad, yaitu keluarga yang terdiri dari suami dan istri tanpa anak.
d. Single parent, yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu)
dengan anak (kandung atau angkat).
e. Single adult, yaitu keluarga yang terdiri hanya seorang dewasa.
f. Usila, yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri yang berusia lanjut.
8. Suku bangsa
Kaji asal usul, identifikasi budaya, dan kebiasaan keluarga yang berhubungan
suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
9. Agama
Kaji agama yang dianut, dan sejauhmana keluarga menanamkan nilai-nilai
spiritual yang mempengaruhi kesehatan.
10. Status sosial ekonomi keluarga
Kaji pendapatan baik kepala keluarga dan anggota keluarga, pengaturan
keuangan keluarga, kebutuhan yang dikeluarkan untuk membeli barang-
barang yang dimiliki keluarga.
11. Kebiasaan sehari-hari dan aktifitas rekreasi keluarga
a. Kebiasaan sehari-hari
Kaji kebiasaan keluarga meliputi kebiasaan tidur siang dan malam,
kebiasaan makan, menu yang dihidangkan dan kebiasaan personal higine
keluarga (mandi, gosok gigi dan cuci rambut).

b. Aktifitas rekreasi keluarga


12

Kaji kebiasaan rekreasi keluarga, meliputi kebiasaan mengisi waktu


senggang, kebiasaan menonton Televisi, interaksi keluarga saat
menonton televisi, mendengarkan radio, dan bersama-sama mengunjungi
tempat rekreasi.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


Hal yang perlu dikaji: adalah tahap perkembangan tertinggi yang saat ini dicapai
oleh keluarga.
TAHAP PERKEMBANGAN TUGAS PERKEMBANGAN
1. Tahap I :  Membina hubungan intim yang memuaskan.
Pasangan Baru (Keluarga Baru)
 Membina hubungan dengan keluarga lain,
teman dan kelompok sosial.
 Mendiskusikan rencana memiliki anak.
2. Tahap II :  Persiapan menjadi orang tua.
Keluarga Child bearing  Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga:
(Kelahiran Anak Pertama) peran, interaksi, hubungan seksual dan
Keluarga yang menantikan kelahiran kegiatan.
dimulai dari kehamilan sampai anak  Mempertahankan hubungan yang memuaskan
pertama berusia 30 bulan. dengan pasangan.

3. Tahap III :  Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti


Keluarga dengan anak pra sekolah kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa
Keluarga yang memiliki anak pertama usia aman.
2,5 – 5 tahun.  Membantu anak untuk bersosialisasi
 Beradaptasi dengan anak yang baru lahir,
sementara kebutuhan anak yang lain juga
harus terpenuhi.
 Mempertahankan hubungan yang sehat baik di
dalam maupun di luar kelaurga.
 Pembagian waktu untuk individu, pasangan
dan anak.
 Pembagian tanggungjawab anggota keluarga
 Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh
dan kembang anak.
4. Tahap IV :  Membantu sosialisasi anak pada tetangga,
Keluarga dengan anak sekolah sekolah dan lingkungan.
13

Dimulai anak pertama usia 6–12tahun.  Mempertahankan keintiman pasangan.


 Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan
yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan
kesehatan anggota keluarga.
5. Tahap V :  Memberikan kebebasan yang seimbang
Keluarga dengan anak remaja. dengan tanggung jawab, mengingat remaja
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 yang sudah bertambah dewasa dan meningkat
tahun berakhir 6-7 tahun kemudian, yaitu otonominya.
pada saat anak meninggalkan orang  Mempertahankan hubungan intim dalam
tuanya. keluarga.
 Mempertahankan komunikasi terbuka antara
anak dan orang tua. Hindari perdebatan,
kecurigaan dan permusuhan.
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk
tumbuh dan kembang keluarga.
6. Tahap VI :  Memperluas keluarga inti menjadi keluarga
Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan) besar.
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir  Mempertahankan hubungan intim dalam
meninggalkan rumah. keluarga.
 Membantu orang tua suami/istri yang sedang
sakit dan memasuki masa tua.
 Membantu anak untuk mandiri dalam
masyarakat.
 Penataan kembanki peran dan kegiatan rumah
tangga.

7. Tahap VII :  Mempertahankan kesehatan.


Keluarga usia pertengahan.  Mempertahankan hubungan yang memuaskan
Tahap ini dimulai saat anak terakhir dengan teman sebaya dan anak-anak.
meninggalkan rumah dan berakhir saat  Meningkatkan keakraban pasangan.
pensiun atau salah satu pasangan meninggal.

8. Tahap VIII :  Mempertahankan suasana rumah yang


Keluarga usia lanjut menyenangkan.
Tahap terakhir ini dimulai pada saat salah satu  Adaptasi dengan perubahan kehilangan
pasangan pensiun, berlanjut salah satu pasangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
14

meninggal sampai keduanya meninggal. pendapatan.


 Mempertahankan keakraban suami istri dan
saling merawat.
 Mempertahankan hubungan dengan ank dan
sosial masyarakat.
 Melakukan life review.

12. Riwayat keluarga inti


Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota
keluarga, perhatikan terhadap pencegahan penyakit (status kesehatan), sumber
pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman
terhadap pelayanan kesehatan.
13. Riwayat keluarga sebelumnya.
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan
istri.

Sampai disini, bias Anda perhatikan ternyata kompleks sekali data yang harus dikaji dari
keluarga guna mendapatkan data yang lengkap dan akurat. Selanjutnya data-data tersebut
bisa sebagai dasar dalam merumuskan permasalahan yang ada. Coba perhatikan gambar
berikut ini;

Gambar 1.01: Anak Indonesia


15

Nah, berbagai persepsi dapat Anda kemukakan setelah melihat gambar diatas, untuk
mengetahui data yang sebenarnya harus dilakukan pengkajian yang mendalam
tentang hal tersebut. Baiklah Anda lanjutkan saja untuk mempelajari hal apa lagi
yang harus dikaji apabila Anda dihadapkan pada gambaran situasi yang belum
jelas.

C. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Meliputi data : luas , tipe (semi, tidak atau permanen),jumlah ruangan/kamar, jumlah
jendela, ventilasi dan pencahayaan, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotana
rumah tangga, jenis septik tank, jarak septik tank dengan sumber air, sumber air yang
digunakan, serta denah rumah.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Meliputi karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yang meliputi
kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat
yang mempengaruhi kesehatan.
3. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Data tentang waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul dan keaktifan
keluarga dalam berinteraksi dengan masyarakat serta support sistem / sistem
pendukung perkumpulan keluarga tersebut terhadap keluarga itu sendiri.
5. Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga
Yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas
mencakup fasilitas fisik, psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas
sosial atau dukungan masyarakat setempat.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
16

Meliputi data tentang sifat komunikasi yang berlaku dalam keluarga, misalnya
terbuka atau tertutup, siapa anggota keluarga yang paling dominan dalam membuat
keputusan, siapa yang paling vokal dalam keluarga, apakah setiap keluarga bebas
untuk mengemukakan pendapat.
2. Struktur kekuatan keluarga
Meliputi data tentang kemampuan komunikasi keluarga, kemampuan keluarga untuk
saling menghargai, dukungan anggota terhadap anggota keluarga yang lain,
kemampuan untuk merawat diri sendiri,kemampuan untuk memecahkan masalah,
kemampuan anggota keluarga untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain
untuk mengubah perilaku.
3. Struktur peran
Meliputi data peran secara formal dan informal masing-masing anggota keluarga.
Misal peran formal ayah sebagai kepala keluarga dan pencari nafkag, sedangkan
peran informalnya sebagai pelindung dan pendidik bagi anak-anaknya.
4. Nilai atau norma keluarga
Meliputi data tentang nilai-nilai, norma aturan yang dianut oleh keluarga, yang
berhubungan dengan kesehatan.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran dari anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang lain,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangan sikap saling menghargai.
2. Fungsi sosialisasi
Bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauhmana anggota keluarga
belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
3. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji adalah berapa jumlah anak, bagaimana keluarga merencanakan
jumlah anggota keluarga, metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga.
17

4. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan dan memamnfaatkan sumber yang ada.
5. Fungsi perawatan keluarga
Hal-hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga melakukan pemenuhan tugas
perawatan keluarga meliputi :
a. Kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan
Yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga mengetahui fakta-fakta dari
masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab
dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah.
b. Kemampuan keluarga untuk mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat. Yang perlu dikaji adalah :
1) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya
masalah
2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
5) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan
6) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
7) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
8) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam
mengatasi masalah
c. Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga mengetahui :
1) Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan
2) Keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
3) Sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang
bertanggungjawab, sumber keuangan/finansial, fasilitas fisik dan
psikososial)
4) Bagaimana sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit
18

d. Kemampuan keluarga untuk memelihara lingkungan rumah yang sehat.


Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga mengetahui :
1) Sumber-sumber keluarga yang dimiliki
2) Melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
3) Pentingnya higine sanitasi
4) Upaya pencegahan penyakit
5) Sikap/pandangan keluarga terhadap higine sanitasi
6) Kekompakan antar anggota keluarga
e. Kemampuan keluarga untuk menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan yang ada di
masyarakat
Hal-hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga :
1) Mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
2) Memahami keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
3) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap
petugas kesehatan
4) Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga

F. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stresor jangka pendek dan panjang
1) Stresor jangka pendek, yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan, misalnya ibu rumah tangga
yang cemas karena suaminya akan di PHK.
2) Stresor jangka panjang, yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan, misalnya kepala keluarga yang
telah memasuki masa pensiun, merasa cemas karena belum memiliki rumah
sendiri.
19

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor


Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap
situasi/stresor, misalnya keluarga dapat berpikir dan bertindak tenang jika ada
masalah atau keluarga menjadi panik, bingung dalam menghadapi masalah.
c. Strategi koping yang digunakan
Mekanisme pertahanan diri yang digunakan oleh keluarga jika mendapatkan
masalah/stresor, misalnya menceritakan masalah dengan orang lain yang
dipercaya atau mengingkari permasalahan yang ada.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Mekanisme pertahanan diri keluarga yang maladaptif bila menghadapi masalah,
misalnya masalah tidak diselesaikan, dibiarkan saja berlarut-larut.

G. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga, dari ujung rambut sampai
ujung kaki.

H. HARAPAN KELUARGA
Meliputi data tentang apa yang diharapkan keluarga dengan bantuan yang diberikan
oleh perawat keluarga.

Bagaimana, apakah dapat Anda mengerti? Sekarang jawab pertanyaan berikut dalam
buku latihan Anda

Latihan 2.
Jelaskan hal apa saja yang harus dikaji dari keluarga menyangkut tentang rekreasi
keluarga.?
Sudah selesai menjawabnya, sekarang cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut
ini:

Jawaban latihan 2.
Kebiasaan rekreasi keluarga, meliputi kebiasaan mengisi waktu senggang,
kebiasaan menonton Televisi, interaksi keluarga saat menonton televisi,
mendengarkan radio, dan bersama-sama mengunjungi tempat rekreasi.
20

D. Rangkuman

Pengkajian merupakan suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi


secara berkesinambungan terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Selama mengkaji
keluarga, perawat harus melakukan tahapan yang merupakan tahap penjajakan 1 dan 2
yang untuk setiap unit pengkajian seperti yang diuraikan oleh Friedman. Dalam
pengkajian ini sangat membutuhkan waktu dan ketelitian perawat karena mengenai
semua aspek keluarga yang nantinya akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan
keluarga.

E. Tugas Mandiri 1
1. Pengkajian tahap pertama (penjajagan I), data dasar yang harus dikumpulkan meliputi,
KECUALI...
a. tipe keluarga
b. status sosial ekonomi
c. lima tugas kesehatan
d. struktur keluarga
e. tahap perkembangan keluarga

2. Bila dalam pengkajian tahap kedua didapatkan data keluarga bingung untuk
menetapkan score masalah kesehatan/ keperawatan, maka tugas kesehatan keluarga
yang tidak dapat dilakukan adalah kemampuan...
a. mengenal masalah
b. merawat anggota keluarga yang sakit
c. menyediakan lingkungan yang sehat
d. memanfaatkan fasilitas kesehatan
e. mengambil keputusan
21

3. Bila dari hasil pengkajian pada keluarga belum didapatkan data yang diharapkan, maka

langkah yang dilakukan perawat adalah ...


a. pakai data seadanya
b. melakukan penjajakan tahap dua
c. meminta tokoh masyarakat untuk membantu
d. meminta anggota keluarga untuk berkumpul bersama
e. menyarankan anggota yang sakit diperiksakan kepuskesmas

4. Tahap perkembangan pada keluarga keluarga Bp.M (35thn) dengan 3 anak (10 tahun, 7

tahun dan 3 tahun), keluarga dengan…


a. anak balita
b. anak prasekolah
c. anak sekolah
d. usia pertengahan
e. pelepasan

5. Hal yang perlu dikaji untuk mengetahui kemampuan keluarga untuk merawat anggota
keluarga yang sakit, KECUALI…
a. Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan
b. Kepada siapa keluarga mengadu apabila menemukan masalah
c. Keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
d. Sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang
bertanggungjawab, sumber keuangan/finansial, fasilitas fisik dan psikososial)
e. Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit

KUNCI JAWABAN
1. c 2. a c. b d. c e. b

Petunjuk pengoreksian:
Untuk mengetahui ketepatan jawaban Anda, silahkan cocokkan dengan kunci jawaban
yang ada pada bagian akhir modul ini!
22

F. Umpan balik dan tindak lanjut

Rumus :
Jumlah jawaban yang benar
Tingkat Penguasaan = ------------------------------------------- x 100%
5
Arti tingkatan penguasaan yang dicapai:
90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = sedang
< 69% = kurang

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, maka dinyatakan


telah menguasai materi kegiatan belajar modul tersebut diatas, dan Anda dapat
meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya. Tetapi kalau nilai Anda masih di bawah
80%, maka harus mengulang kegiatan belajar ini terutama bagian yang belum
dikuasai.
23

Kegiatan Belajar 2

ANALISA DAN PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 ini, Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan cara analisa data dan perumusan masalah kesehatan keluarga
2. menjelaskan tipologi diagnosa keperawatan keluarga
3. menyusun prioritas masalah kesehatan keluarga

B. Pokok – Pokok Materi


Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan tersebut, pokok materi yang harus Anda
pelajari meliputi:
1. Analisa data dan perumusan masalah
2. Tipologi dari diagnosa keperawatan
3. Prioritas dalam menyusun masalah/diagnosa keperawatan keluarga

C. Uraian Materi

ANALISA DAN PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Kegiatan analisa mencakup klarifikasi dan validasi untuk dapat merumuskan diagnosa
keperawatan dengan benar. Donelly (1990) menguraikan bahwa proses analisa sebagai
rasionalisai atau memberi alasan diagnostik.
24

Beberapa masalah-masalah kesehatan keluarga adalah merupakan lingkup keperawatan


dalam praktek disebut diagnosa keperawatan keluarga. Sedangkan masalah keluarga yang
lain dapat berupa lingkup praktek profesi lain seperti medis, hukum, pendidikan, rekreasi
atau kesejahteraan sosial. Untuk mengatasi masalah ini perawat harus merujuk keluarga
ke sumber-sumber yang tepat dan melakukan koordinasi serta pendidikan.Beberapa
masalah keluarga ada yang berfokus pada beberapa profesi pelayanan kesehatan, masalah
ini disebut “collaborative problem” (Carpenito,1987)
Diagnosa keperawatan keluarga merupakan masalah actual dan potensial, dimana
perawat dengan virtue dari pendidikan dan pengalamannya mampu dan diijinkan untuk
mengatasinya (Gordon,1978,1982)
Pada tingkat keluarga, diagnosa keperawatan dapat dikembangkan dari teori keluarga
atau teori keperawatan atau menggunakan diagnosa yang dikembangkan oleh NANDA.
Pada konferensi nasional NANDA, 1988, definisi diagnosa keperawatan adalah
keputusan klinik tentang respon individu, keluarga atau komunitas terhadap masalah
kesehatan/proses hidup actual dan potensial. Diagnosa keperawatan menyediakan
landasan untuk memilih intervensi keperawatan dalam mencapai hasil yang mana
perawat bertanggunggugat untuk melaksanakannya.
Dalam daftar diagnosa NANDA terdapat 98 diagnosa keperawatan yang lebih banyak
berorientasi pada diagnosa individual.

Setelah selesai melakukan pengkajian data, data dikelompokkan menjadi data fokus,
dipisahkan antara data subyektif dan obyektif untuk dilakukan analisa .

DATA FOKUS MASALAH


Data subyektif

Data objektif
25

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada


pengkajian.

Tipologi dari diagnosa keperawatan ada 3, yaitu :

1. Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan), PES


Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan
kesehatan. Diagnosa aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan) ditegakkan bila dari
hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala gangguan kesehatan
secara nyata.
Contoh :
a. Perubahan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan pada
keluarga bapak Y terutama pada An. W berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami kekurangan gizi.
b. Gangguan pergerakan /aktifitas sehari-hari pada keluarga bapak A terutama pada
ibu B berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan
keterbatasan gerak (rematik).

2. Risiko (ancaman kesehatan), PE


Diagnosa ini diangkat apabila ada data yang menunjang, namun belum terjadi
gangguan. Misalnya : lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak
adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat.
Contoh :
a. Risiko terjadinya gangguan perkembangan pada keluarga bapak M terutama pada
An. K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi pada
anak.
26

b. Risiko terjadinya konflik pada keluarga bapak J berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi.

3. Potensial (keadaan sejahtera), etiologi boleh tidak ada.


Diagnosa potensial dapat diangkat apabila keluarga dalam keadaan sejahtera,
sehingga kesehatan dapat ditingkatkan.
Contoh :
a. Potensial terjadinya peningkatan kesejahteraan pada keluarga bapak H terutama
pada ibu L yang sedang hamil.
b. Potensial terjadi peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah
keluarga bapak F.

Prioritas dalam menyusun masalah kesehatan keluarga


Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
pengkajian dengan menggunakan pendekatan analisa data. Tipologi diagnosa
keperawatan keluarga dapat bersifat aktual, resiko, ataupun potensial.

Setelah diagnosa keperawatan ditentukan, selanjutnya perlu ditetapkan prioritasnya


berdasarkan hirarki kebutuhan dan kepentingannya bagi keluarga. Prioritas diagnosa
keperawatan harus diputuskan bersama keluarga. Banyak pendekatan yang dipergunakan
untuk menyusun prioritas, Salah satunya adalah dengan menggunakan skoring.

Skala untuk menentukan prioritas menurut Bailon dan Maglaya (1978) adalah sebagai
berikut :

No Kriteria Skore Bobot


1. Sifat masalah 1
Skala : Tidak.kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1
27

2. Kemungkinan masalah dapat dicegah 2


Skala : Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensial masalah untuk dicegah 1
Skala : Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
Skala : Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0

Skoring :

1. Tentukan skor untuk setiap kriteria


2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
Skor X Bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas :


1. Kriteria pertama, yaitu sifatnya masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada
tidak/kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya
disadari dan dirasakan oleh keluarga.

2. Kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah , perawat perlu
memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
a. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani
masalah
b. Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
c. Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan waktu
d. Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas,dukungan masyarakat
28

3. Kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah :
a. Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
b. Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
c. Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah
d. Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah
potensi untuk mencegah masalah

4. Kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau
bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut.
Nilai skore yang tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan
keluarga.

Rangkuman
Berpedoman pada prinsip penulisan proses keperawatan, pada tahap analisa data dan
perumusan diagnosa yang dilakukan pada tingkatan keluarga diperlukan langkah yang
sama. Data yang sudah terkumpul dianalisa dan dirumuskan kedalam masalah
keperawatan yang selanjutnya baru disusun dalam rumusan diagnosa keperawatan
keluarga (PES). Srdikit yang membeedakan diagnosa keperawatan keluarga dengan yang
lain yaitu bahwa Etiologi pada diagnosa keperawatan keluarga mengacu pada 5 tugas
kesehatan keluarga yang harus dipenuhi untuk mencapai derajad kesehatan yang optimal.

E. Tugas Mandiri 2
Berikut kerjakan tugas mandiri dibawah ini dengan memilih satu jalaban benar.
Cocokkan jalaban Anda pada kunci jalaban Tugas mandiri 2
1. Bila dari hasil pengkajian didapatkan data tentang tanda dan gejala gangguan
kesehatan secara nyata maka diagnosa keperawatan mengarah pada diagnosa ...
a. resiko
b. ancaman
29

c. potensial
d. aktual
e. sejahtera

2. Resiko terjadinya konflik pada keluarga M berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga mengenal masalah atau cara-cara komunikasi yang benar, merupakan contoh
diagnosa...
a. wellness
b. ancaman
c. potensial
d. aktual
e. sejahtera

3. Faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan / keperawatan mudah untuk dicegah


adalah...
a. pengetahuan yang ada sekarang
b. sumber daya keluarga
c. sumber daya perawat
d. kepelikan masalah
e. sumber daya masyarakat

4. Pernyataan yang benar tentang pemeriksaan fisik pada keluarga...


a. dilakukan pada anggota keluarga yang sakit saja
b. seluruh anggota keluarga diperiksa secara rinci
c. tidak perlu dilakukan setiap hari
d. pemeriksaan dengan menggunakan alat yang ada
e. hasil yang dicatat berupa data yang menyimpang saja

5. Termasuk diagnosa keperawatan keluarga yang dikategorikan RESIKO ...


a. lingkungan rumah yang kotor,
b. pola makan yang baik dan adekuat,
30

c. penyakit yang kronis dan progressif


d. pengetahuan keluarga yang kurang tentang gizi
e. stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat

KUNCI JAWABAN
1. d 2. b 3. a 4. b 5. e

Petunjuk pengoreksian:
Untuk mengetahui ketepatan jawaban Anda, silahkan cocokkan dengan kunci jawaban
yang ada pada bagian akhir modul ini!

G. Umpan balik dan tindak lanjut

Rumus :
Jumlah jawaban yang benar
Tingkat Penguasaan = ----------------------------------------- x 100%
5
Arti tingkatan penguasaan yang capai:
90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = sedang
< 69% = kurang

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, maka dinyatakan


telah menguasai materi kegiatan belajar modul tersebut diatas, dan Anda dapat
meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya. Tetapi kalau nilai Anda masih di bawah
80%, maka harus mengulang kegiatan belajar ini terutama bagian yang belum
dikuasai.
31

Kegiatan Belajar 3

Perencanaan tindakan Keperawatan Keluarga

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini, Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan tujuan keperawatan keluarga
2. menyusun rencana keperawatan

B. Pokok – Pokok Materi


Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan tersebut, pokok materi yang harus Anda
pelajari meliputi:
1. Tujuan keperawatan
2. Penyusunan rencana keperawatan

PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

Perencanaan harus disusun bersama keluarga dengan melibatkan seluruh anggota


keluarga dalam satu rumah, dan mengarahkan/mendorong keluarga membuat pilihan
jenis intervensi keperawatan serta meyakinkan jika intervensi dilaksanakan akan
diterima, didukung dan dipertahankan. Jika keluarga tidak mampu membuat pilihan,
maka perawat berperan membantu keluarga mengidentifikasi alternatif, memahami
konsekuensi dan membuat keputusan yang dapat diterima oleh keluarga.
Perencanaan asuhan keperawatan keluarga harus mendorong ke arah kemandirian
keluarga (Martinson & Widmer,1989).
32

1. Tujuan Keperawatan

Perencanaan keperawatan keluarga terdiri atas penetapan tujuan (umum dan


khusus) yang didukung dengan kriteria dan standar. Merumuskan tujuan merupakan
komponen yang sangat penting dalam tahap perencanaan.
Tujuan yang dirumuskan hendaknya jelas, spesifik dan dapat diterima. Tujuan
dirumuskan dalam istilah perilaku yang dapat diukur. Tujuan merupakan keputusan yang
diambil oleh keluarga. Penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum, tujuan khusus.
Tujuan umum berorientasi pada problem atau untuk menyelesaikan problem.Tujuan
khusus berorientasi pada etiologi atau untuk mengatasi etiologi. Tujuan khusus diarahkan
untuk mencapai tujuan umum. Tujuan harus memenuhi persyaratan SMART (specific,
measurable, achievable, reasonable, dan memiliki batas atau kerangka waktu-time
frame).

2. Menyusun rencana keperawatan


Rencana tindakan disusun untuk mengatasi etiologi dan mengacu pada tujuan
khusus. Rencana evaluasi disusun terdiri dari kriteria, standar serta intervensi yang akan
dilakukan. Kriteria mencerminkan tiga domain, yakni kognitif disebut respon verbal atau
tertulis ; psikomotor disebut respon psikomotor (demonstrasi, redemonstrasi atau
melakukan prosedur) ; dan afektif yang disebut respon afektif yang menunjukkan sikap
kepedulian keluarga yang dapat dilihat dari perubahan perilaku keluarga tanpa supervisi
perawat. Standar menggambarkan pernyataan, perilaku atau sikap keluarga secara
spesifik tentang hasil yang diharapkan dan yang akan dievaluasi. dari setiap tindakan
keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan. Standar mengacu pada teori,
namun kedalamannya tergantung tingkat pengetahuan keluarga.

Format perencanaan asuhan keperawatan keluarga


No Tujuan Kriteria evaluasi
33

Diagnosa Umum Khusus Kriteria Standar Rencana


keperawatan tindakan
keluarga

Sampai disini, sudah pahamkah Anda tentang apa yang dimaksud perencanaan pada
tatanan klien di keluarga? Pada prinsipnya perencanaan dibuat bersama antara perawat
dan seluruh anggota keluarga. Hal tersebut dapat diilustrasikan seperti digambar berikut
ini.

Gambar 1.02: Musyawarah keluarga untuk megenal dan mengatasi masalah kesehatan
yang ada.

Baiklah, setelah Anda memperhatikan apa yang dimaksud dengan bagaimana seharusnya
menyusun perencanaan keperawatan pada keluarga, selanjutnya perhatikan contoh cara
pengisian kolom rencana keperawatan keluarga seperti yang terurai berikut ini.

Contoh penulisan rencana keperawatan keluarga:


Tujuan Umum:
Setelah dilakukan tindakan selama 6 minggu pada keluarga L khususnya Tn. M
keluarga dapat melakukan perawatan stroke fase rehabilitasi di rumah.
34

Tujuan khusus:
Setelah pertemuan 2 x 45 menit dalam satu minggu keluarga dapat mengenal masalah
stroke yang dimanifestasikan dengan Keluarga mampu:
1. menyebutkan kembali pengertian stroke.
2. menjelaskan tanda-tanda stroke
3. mengidentifikasi cara-cara penanganan stroke fase rehabilitasi di rumah.

Kriteria:
Respon verbal
Standar:
Stroke secara sederhana didefinisikan sebagai terputusnya untuk sementara
peredaran darah menuju ke otak akibat terjadinya penyumbatan dan adanya
pendarahan.
Rencana Tindakan:
 Beri kesempatan kepada keluarga untuk menyebutkan pengertian stroke yang
selama ini diketahui oleh keluarga.
 Beri ‘reinforcement’ positif atas jawaban yang benar yang diberikan oleh
keluarga.
 Jelaskan kembali pengertian yang benar tentang stroke dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti keluarga.
 Perhatikan respon non verbal keluarga.
 Berikan kesempatan pada keluarga untuk mengungkapkan perasaanya mengenai
stroke yang dialami oleh anggota keluarga.

Nah! Apakah contoh diatas lebih memperjelas pemahaman Anda bagaimana


gambaran dalam perencanaan keperawatan keluarga? Untuk memudahkan
perawat dalam membuat perencanaan keperawatan, maka perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
35

Untuk menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan


kebutuhan kesehatan dapat dilakukan dengan cara:
 Memberikan informasi
 Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
 Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

Untuk menstimulasi keluarga dalam mengambil keputusan tentang cara perawatan yang
tepat dapat dilakukan dengan cara:
 Mengidentifikasi konsekuensi bila tidak dilakukan tindakan
 Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
 Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan

Untuk memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dapat
dilakukan melalui cara:
 Mendemonstrasikan cara perawatan
 Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
 Mengawasi keluarga dalam melakukan perawata

Untuk membantu keluarga menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi


sehat dapat dilakukan dengan cara:
 Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
 Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin

Untuk memotivasi keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dapat
dilakukan dengan cara:
 Mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
 Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
36

Langkah-langkah dalam mengembangkan rencana keperawatan

Pengkajian
Tentukan data yang Penilaian
diperlukan Hasil yang diharapkan
Mengumpulkan data Kriteria evaluasi
Analisis data Standar evaluasi
Identifikasi masalah
Temukan prioritas

Pemilihan tindakan yang tepat


Pikirkan alternatif tindakan
Ambil keputusan tentang tindakan
Penentuan sasaran perawatan

Perumusan tujuan perawatan

Tugas 2
Baik, saudara telah mempelajari perencanaan keperawatan keluarga termasuk faktor-
faktor apa yang harus diperhatikan bila membuat perencanaan. Sekarang tugas Saudara
adalah buatlah format perencanaan dalam bentuk tabel / matrik yang mencakup aspek
dalam pembuatan rencana keperawatan keluarga (masalah kesehatan / keperawatan,
tujuan (jangka panjang, pendek), kriteria evaluasi, dan standar evaluasi, serta rencana
tindakan!

E. Tes Mandiri 3
1. Rencana tindakan berikut ini cocok untuk menstimulasi kesadaran atau penerimaan
keluarga mengenai masalah kesehatan, KECUALI...
37

a. mengidentifikasi sumber-sumber keluarga


b. memberikan informasi
c. mengkaji harapan keluarga
d. mengidentifikasi kebutuhan keluarga
e. mendorong sikap emosi yang sehat

2. Untuk memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dapat

dilakukan melalui cara...


a. Mendemonstrasikan cara perawatan
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada canggih dan modern
c. Menanyai keluarga pengetahuan tentang penyakit
d. Meminta keluarga untuk memeriksakan diri ke puskesmas
e. Memotivasi keluarga untuk hidup sehat

3. Tujuan khusus berorientasi pada...


a. Tujuan umum yang berorientasi pada problem
b. Gejala dan tanda dari suatu penyakit
c. Keluhan utama yang dirasakan keluarga
d. etiologi maslah kesehatan
e. ketidaktahuan keluarga akan upaya pencegahan penyakit

4. Pernyataan yang benar tentang Perencanaan, KECUALI...


a. harus disusun bersama keluarga,
b. perawat berperan penuh dalam menyusun perencanaan dalam tindakan
keperawatan keluarga
c. melibatkan sekuruh anggota keluarga dalam unit pelayanan,
d. membawa dan mendorong keluarga membuat pilihan jenis intervensi
keperawatan
e. meyakinkan jika intervensi dilaksanakan akan diterima, didukung dan
dipelihara.
38

5. Prinsip lain dalam Perencanaan asuhan keperawatan keluarga (Martinson &


Widmer,1989)...
a. meminta keluarga untuk mengikuti semua tindakan perawat
b. memacu keluarga untuk dapat mengobati sendiri anggota yang sakit
c. harus mendorong ke arah kemandirian keluarga.
d. membantu keluarga dalam menentukan tahapan tumbuh kembang keluarga
e. merancang pembagian waktu untuk merawat anggota yang sakit

KUNCI JAWABAN
1. b 2. a 3. d 4. b 5. c

D. RANGKUMAN
Perencanaan tindakan keperawatan mengacu pada permaslahan yang telah dirumuskan
dalam diagnosa keperawatan keluarga sebelumnya. Tujuan perlu dirumuskan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip yang telah diuraiakan. Beberapa kaidah dalam
perencanaan tindakan juga harus diperhatikan agar mencerminkan tindakan keperawatan
secara mandiri dan untuk memacu kemandirian keluarga untuk memenuhi kebutuhan
tentang kesehatan anggota dan lingkungannya.

Petunjuk pengoreksian:
Untuk mengetahui ketepatan jawaban Anda, silahkan cocokkan dengan kunci jawaban
yang ada pada bagian akhir modul ini!

G. Umpan balik dan tindak lanjut

Rumus :
Jumlah jawaban yang benar
Tingkat Penguasaan = ------------------------------------------- x 100%
5
Arti tingkatan penguasaan yang capai:
39

90% - 100% = baik sekali


80% - 89% = baik
70% - 79% = sedang
< 69% = kurang

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, maka dinyatakan


telah menguasai materi kegiatan belajar modul tersebut diatas, dan Anda dapat
meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya. Tetapi kalau nilai Anda masih di bawah
80%, maka harus mengulang kegiatan belajar ini terutama bagian yang belum
dikuasai.
40

III. PENUTUP
Selamat, Anda telah berhasil menyelesaikan modul tentang Perawatan kesehatan
keluarga 1!
Dengan selesainya Anda mempelajari modul Perawatan kesehatan keluarga 1ini,
berarti Anda telah menyelesaikan semua (3) materi kegiatan belajar modul ini. Untuk
mempertahankan kemampuan mengingat, dan memperdalam serta memperluas
pemahaman mata kuliah ini, alangkah baiknya Anda dapat mencoba menerapkan mata
pelajaran ini dalam praktek atau kehidupan sehari - hari. Semoga dengan pemahaman
yang baik tentang perawatan keluarga ini, Anda akan menjadi lebih mantap, percaya diri
dan professional dalam melakukan aktivitas sehari – hari sesuai dengan profesi yang
Anda tekuni. Untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan mata kuliah ini, Anda
akan mengikuti tes formatif maupun sumatif yang dilakukan oleh tutor Anda, untuk itu
belajarlah terus!. Silahkan mencari informasi atau menghubungi tutor Anda untuk
program berikutnya.

“Sampai berjumpa pada program ujian di waktu yang akan datang!”


41

DAFTAR PUSTAKA

Bailon,S. & Maglaya,A. (1998). Family Centered Nursing in the community.

Departemen Kesehatan. (2000). Program Kesehatan Keluarga di Indonesia,Jakarta

Effendy N,1998,Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat,EGC,Jakarta

Fakultas Ilmu Keperawatan UI. (2000). Kumpulan makalah pelatihan asuhan


keperawatan keluarga.

FIK UI, 2000, Kumpulan Makalah Pelatihan Asuhan Keperawatan Keluarga,tidak


dipublikasikan

Friedman.(1998). Family Nursin:Research, Theory and Practice, 4th Ed, Stanford,


Connection:Appleton &Lange.

Hinshaw, A. (2000). Nursing Knowledge for the 21st Century: Opportunities and
Challenges. Journal of Nursing Scholarship, 32 (2), 117-123.

Junaiti S,2003,Penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga,disampaikan pada Workshop


Komunitas bagi staf Akademik Propinsi Jawa Tengah

Mezey,M. & Mitty. E. (1998). Integrating advanced practice nurses in home care.
Journal of Nursing and Health Care Perspectives, 19(6), 264(1)

Prayetni,2002,Asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga,disampaikan pada Pelatihan


Asuhan Keperawatan Keluarga bagi staf Akademik Propinsi Jawa Tengah

Rice,R. (1996). Home health nursing practice concept and application.

Stanhope,M. & Lancaster.J. (1997). Communtiy halth nursing. Process and practice for
promoting health. Mosby Company, USA.
42

Wright,L. & Leachy,M. (2001). Nurses and family Guides to family Assessment and
intervention. Philadelphia, F.A. Davis Co.

You might also like