Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 2
A. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai negara dengan sumber daya alam juga sumber
daya manusia yang melimpah. Indonesia merupakan negara kepulauan terluas
di dunia yang terdiri dari 15.504 pulau, tersebar mulai dari sabang (Aceh)
hingga Merauke (Papua) dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 km.
Terkenal dengan sebutan negara maritim, dua per tiga dari luas keseluruhan
5.193.252 wilayah Indonesia adalah lautan.
Dengan luas laut yang sedemikian luas, banyak potensi kelautan yang
bisa digali untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Dengan melimpahnya
kekayaan laut seperti ikan, terumbu karang, rumput laut dan masih banyak
yang lainnya, dapat dimanfaatkan untuk menunjang Ketahanan Ekonomi
Nasional. Berikut akan dijelaskan potensi kekayaan laut Indonesia sebagai
pendukung penegakan Ketahanan Nasional pada Sektor Ekonomi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Ketahanan Nasional?
2. Apa saja bidang atau sektor Ketahanan Nasional?
3. Apa itu Ketahanan Ekonomi Nasional?
4. Apa saja potensi kelautan Indonesia?
5. Bagaimana peran potensi kelautan Indonesia sebagai penunjang
berjalannya Ketahanan Ekonomi Nasional?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Ketahanan Nasional.
2. Mengetahui apa yang dimaksud Ketahanan Ekonomi.
3. Mengetahui potensi Indonesia dari kekayaan laut.
4. Memahami peran potensi kelautan Indonesia sebagai penunjang
Ketahanan Ekonomi.
D. Manfaat
1. Menambah wawasan tentang Ketahanan Nasional di bidang ekonomi.
2. Menambah wawasan mengenai kekayaan kelautan Indonesia.
3. Menambah pengetahuan tentang potensi kekayaan laut Indonesia sebagai
penunjang Ketahanan Ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ketahanan Nasional
3. Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja
intersektor, antarsektor, dan multidisipliner. Cara kerja ini selanjutnya
diterjemahkan dalam RJP yang dibuat oleh pemerintah yang memuat
kebijakan dan strategi pembangunan dalam setiap sektor untuk mencapai
tujuan nasional mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
2. Ketahanan Ekonomi
b. Tenaga Kerja
c. Faktor Modal
d. Faktor Teknologi
g. Faktor Manajemen
b. Terumbu Karang
c. Rumput Laut
Rumput laut atau makro algae dikenal sebagai bahan makanan
tambahan, sayuran dan obat tradisional. Pemanfaatannya kemudian
berkembang untuk kebutuhan bahan baku industri makanan, kosmetik,
farmasi dan kedokteran.
d. Mangrove
e. Garam
Di dalam 1000 gr air laut, terdapat 96,6% air murni dan sekitar 3,5%
zat terlarut yang meliputi zat-zat anorganik, senyawa organik yang berasal
dari makhluk hidup dan gas-gas yang terlarut. Zat-zat anorganik utama
yang terdapat dalam air laut adalah klorida (55%), natrium (31%), sulfat
(8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang
dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan
florida. Zat-zat anorganik ini bersumber dari pelapukan batuan di darat,
gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal
vents) di laut dalam.
Gas bumi sebagai sumber energi dan sumber bahan baku memiliki
peran penting di Indonesia saat ini dan masa mendatang. Potensi gas bumi
yang dimiliki Indonesia berdasarkan status tahun 2008 mencapai 170
TSCF dan produksi pertahun mencapai 2,87 TSCF, dengan komposisi
tersebut Indonesia memiliki reserve to production (R/P) mencapai 59
tahun.
Minyak bumi diproduksi dan didistilasi menjadi berbagai jenis
frasksi sebelum digunakan sebagai bahan bakar. Saat ini di Indonesia,
minyak bumi menjadi sumber energi yang paling besar, hampir setengah
dari konsumsi energi nasinal ditopang oleh suplai minyak bumi.
A. Kesimpulan
B. Daftar Pustaka