You are on page 1of 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU NIFAS Ny "S" P1 A0

POST PARTUM SPONTAN ATAS INDIKASI PRE-EKLAMSI RINGAN


DI RSUD PALEMBANG BARI TAHUN 2017

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III

1. DINDA RIZKY ALIFYA (NIM: PO.71.20.4.15.027)


2. IMANG BUDIATI (NIM: PO.71.20.4.15.033)
3. INTATI WANDARI (NIM: PO.71.20.4.15.034)
4. M. RANDI WIJAYA (NIM: PO.71.20.4.15.039)

PEMBIMBING : YUNITA DEWI, SST

POLTEKES KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI D - IV KEPERAWATAN
PALEMBANG TAHUN 2017
HALAMAN PERSETUJUAN

Telah diperiksa dan disetujui untuk seminar Pratik Klinik Keperawatan di ruang Nifas II
RSUD Palembang BARI dan sebagai syarat menyelesaikan Praktik Klinik Keperawatan
mahasiswa semester V Poltekkes Palembang Program Studi D-IV Keperawatan, oleh :

⦁ DINDA RIZKY ALIFYA (NIM : PO.71.20.4.15.027)

⦁ IMANG BUDIATI (NIM : PO.71.20.4.15.033)

⦁ INTANTI WANDARI (NIM : PO.71.20.4.15.034)

⦁ M. RANDI WIAJAYA (NIM : PO.71.20.4.15.039)

Telah disetujui oleh :


Pembimbing Institusi Pendidikan Pembimbing Lapangan Praktik

Intan Kumalasari, SST, M.Kes Yunita Dewi, SST

Ii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Laporan :
Penyusun :

⦁ DINDA RIZKY A (NIM; PO.71.20.4.15.027)

⦁ IMANG BUDIATI (NIM : PO.71.20.4.15.033)

⦁ INTANTI WANDARI (NIM : PO.71.20.4.15.034

⦁ M.RANDI WIJAYA (NIM ; PO.71.20.4.15.039)

Laporan ini telah disahkan untuk diseminarkan pada tanggal 9 Desember 2017.

Palembang, Desember 2017

Pembimbing Institusi Pendidikan Pembimbing Lapangan PraktiK

Intan Kumalasari, SST, M.Kes Yunita Dewi, SST

Iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktik Klinik Keperawatan yang berjudul :
“Asuhan Keperawatan Pada Ibu Nifas Ny "S" P1 A0 Post Partum Spontan Atas Indikasi Pre-
Eklamsia Ringan di RSUD Palembang Bari Tahun 2017”
Dalam proses pembuatan makalah ini kelompok banyak mendapat bimbingan,
bantuan, dorongan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kelompok ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada yang terhormat :

⦁ dr. Hj. Makiani, SH.,MM.,MARS selaku Direktuur RSUD Palembang BARI.

⦁ dr. M. Ayus Astoni, Sp.Pd,K.GEH,Finasim,MARS selaku wakil Direktur Pelayanan RSUD


Palembang BARI.

⦁ drg. Nur Adiba Hanum, M.Kes Selaku Direktur Poltekkes Palembang.

⦁ dr. Hj. Nitra Dewi selaku kepala Instalasi Rawat Jalan RSUD Palembang BARI.

⦁ Yunita Dewi, SST selaku Supervisior dan Pembimbing Lahan Praktik di RSUD Palembang
BARI.

⦁ Hj. Ismar Agustin, S.Kp, M.Kes selaku Ketua Program Studi D-IV Keperawatan
Palembang.

⦁ Intan Kumalasari, SST, M.Kes selaku Pembimbing Akademik.

Iv
⦁ Seluruh staf dan tenaga medis di RSUD Palembang BARI.

⦁ Bapak dan Ibu Dosen Staf Akademik Keperawatan Poltekkes Palembang.

⦁ Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril, material dan doa sehingga kami
dapat menjalankan pendidikan di Jurusan Keperawatan Program Studi D-IV Keperawatan
Palembang.

⦁ Teman – teman seperjuangan dan se-almamater Program Studi D-IV Keperawatan


Palembang
yang telah ikut membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan. Untuk kesempurnaan penulisan makalah
ini, kami menngharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat berguna
untuk perbaikan dimasa yang akan datang dan semoga makalah ini dapat berguna bagi semua
pihak.

Palembang, November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………..
i

HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………………………………..
ii

HALAMAN PENGESAHAN……………..………………………………………………………….
iii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………...
iv

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………...
v

BAB I PENDAHULUAN

⦁ Latar Belakang ………………………………………………………………

⦁ Tujuan ……………………………………………………………………….

⦁ Waktu Pelaksanaan ……….………………………………………………...

⦁ Tempat Pelaksanaan ……….……………………………………………….

BAB II TINJUAN PUSTAKA

⦁ Profil RSUD Palembang BARI ……………………………………………...

⦁ Tinjauan Teori ……………………………………………………………....

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Data Subjektif ……………………………………………………………..

3.2 Data Objektif ……………………………………………………………...

3.3 Analisa Data ……………………………………………………………….

3.4 Penatalaksanaan…………………………………………………………....

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan …………………………………………...…………………


BAB V PENUTUP

⦁ Kesimpulan ……………………………………………….………………...

⦁ Saran …………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

.
v

BAB I
PENDAHULUAN
⦁ Latar Belakang

Vulva Hygiene merupakan salah satu Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene yang biasa
diberikan pada pasien yang tidak dapat melakukan vulva hygiene sendiri karena kondisi kesehatannya
yang tidak memungkinkan.

Dalam pelaksanaanya,vulva hygiene mempunyai prosedur tetap yang dilakukan secara teoritis yang
merupakan tindakan keperawatan yang memerlukan strategi pelaksanaan.

⦁ Tujuan

⦁ Tujuan Umum

Mahasiswa dapat melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Nifas Ny "S" P1 A0 Post Partum
Spontan Atas Indikasi Pre-Eklamsia Ringan di RSUD Palembang Bari Tahun 2017.

⦁ Tujuan Khusus

⦁ Dapat melakukan pengkajian data subjektif pada Asuhan Keperawatan Ibu nifas pada Ny. “S”

⦁ Dapat melakukan pengkajian data objektif pada Asuhan Keperawatan Ibu nifas pada Ny. “S”

⦁ Dapat melakukan analisa dan menegakkan diagnosa pada Ny. “S”

⦁ Dapat melakukan penatalaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ny. “S”

⦁ Waktu Pelaksanaan

Asuhan Keperwatan pada Ny. “S” dilakukan pada Hari jum’at 24 November 2017.

⦁ Tempat Pelaksanaan

Asuhan Keperawatan pada Ny. “S” dilakukan di Ruang Nifas II RSUD Palembang BARI Tahun 2017
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

⦁ Profil RSUD Palembang BARI

⦁ Selayang pandang RSUD palembang BARI


Rumah sakit Umum Daerah Palembang BARI merupakan unsur penunjang pemerintah
daerah di bidang pelayanan kesehatan yang merupakan satu-satunya rumah sakit umum milik
pemerintah kota Palembang. Rumah sakit Umum Daerah Palembang BARI terletak dijalan
panca No.1 kelurahan 5 Ulu kecamatan Seberang Ulu 1 dan berdiri di atas tanah seluas 4,5 H.
Bangunan berada kurang lebih 800 meter dari jalan raya jurusan kertapati.Sejak tahun 2001,
dibuat jalann alternative dari jalan Jakabaring menuju RSUD Palembang BARI dari jalan
poros Jakabaring.

⦁ Visi, Misi Dan Motto RSUD Palembang BARI

⦁ Visi
“Menjadi Rumah Sakit Unggul, Amanah, dan Terpercaya di Indonesia”.

⦁ Misi

⦁ Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan prima dengan berorientasi pada keselamatan


dan ketepan sesuai standar mutu berdasarkan pada etika dan profesionalisme yang
menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

⦁ Meningkatkan mutu manajemen sumber daya kesehatan.

⦁ Menjadikan RSUD Palembang BARI sebagai rumah sakit pendidikan dan pelatihan di
Indonesia.

⦁ Motto
“Kesembuhan dan kepuasaan pelanggan adalah kebahagiaan kami”.

⦁ Tujuan

⦁ Mengoptimalkan pelayanan yang efektif dan efisien sesuai standard mutu.

⦁ Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

⦁ Menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mampu berssaing di era pasar
bebas.

⦁ Meningkatkan kemampuan SDM yang berkompeten dibidangnya.

⦁ Menyelenggarakan manajemen pengelolaan RS yang kondusif dan professional.

⦁ Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan yang berorientasi pada perkembangan


teknologi.
⦁ Meningkatkan kesejahteraan pegawai untuk memberikan manfaat yang signifikan kepada
rumah sakit.

⦁ Memperluas kerjasama di bidang pendidikan, pelatihan dan penelitian.

⦁ Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang handal dan berkompeten di bidangnya.

⦁ Sejarah

⦁ Sejarah berdirinya RSUD palembang BARI


1. Pada tahun 1986 sampai tahun 1994 RSUD Palembang BARI merupakan gedung
Poliklinik/ Puskesmas Panca Usaha.
2. Seiring dengan perkembangan sarana dan prasarana, pada tanggal 19 juni 1995 diresmikan
menjadi RSUD Palembang BARI dengan SK Depkes Nomor 1326/Menkes/XI/1997, dan
tanggal 10 November 1997 ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah kelas C.
3. Kepmenkes RI Nomor : HK.00.06.2.2.4646 tentang pemberian status Akreditas Penuh
Tingkat Dasar kepada RSUD Palembang BARI tanggal 7 November 2003
4. Kepmenkes RI Nomor : YM.01.10/111/08/4646 tentang pemberiaan status Akreditas
penuh tingkat dasar RSUD Palembang BARItanggal 5 Nobember 2008
5. Telah ditetapkan sebagai BLUD-SKPD RSUD palembang BARI berdasarkan keputusan
walikota palembang Nomor 915 B tahun 2008 tentang penetapan RSUD palembang BARI
SKPD palembang yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD (PKK-BLUD) secara
penuh.
6. Kemudian dengan SK Depkes No. 241/MENKES/SK/IV/2009, tanggal 2 April 2009 di
tetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Kelas B
7. KAKS – SERT / 363/5/2012 tentang status Akreditasi Lulus Tingkat Lengka kepada
RSUD Palembang BARI tanggal 25 Januari 2012

⦁ Sejarah Pemegang Jabatan Direktur


a. Tahun 1986 s/d 1994 : dr.Jane Lidia Jilahelu sebagai kepala poliklinik/puskesmas panca
usaha.
b. Tanggal 1 juli 1996 s/d juni 2000 : dr.h.Eddy Zakarty Monasir. SpOG Sebagai direktur
RSUD palembang BARI.
c. Bulan juli 2000 s/d November 2000 pelaksanaan petugas dr.H. Dachlan Abbas S.PB
d. Bulan Desember 2000 s/d Febuari 2001 pelaksanaan petugas dr. M.Faisal soleh. SpPD
e. Tanggal 14 november 2000 s/d Januari 2012 : dr.Hj.Indah Puspita
f. H.A.MARS sebagai Direktur RSUD palembang BARI.
g. Bulan Febuari 2012 s/d sekarang : dr. Hj. MAKIANI M.Kes.,MM.,MARS sebagai direktur
RSUD palembang BARI

⦁ Fasilitas dan Pelayanan


Dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat RSUD palembang BARI
mempunyai pelayanan sebagai berikut :

⦁ Fasilitas

⦁ Instalasi Gawat Darurat 24 Jam.

⦁ Farmasi/ Apotik 24 Jam

⦁ Rawat Jalan/ Poliklinik

⦁ Rawat Inap

⦁ Bedah Sentral

⦁ Rehabilitas Medik

⦁ Radiologi 24 Jam

⦁ Laboratorium 24 Jam
⦁ Patologi Anatomi

⦁ Bank Darah

⦁ Hemodialisa

⦁ Medika Check Up

⦁ ECG/EEG

⦁ USG 4 Dimensi

⦁ Endoskip

⦁ Kamar Jenazah

⦁ Ct-Scan 64 Slic

⦁ Pelayanan Rawat Jalan

⦁ Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam

⦁ Poliklinik Spesialis Bedah

⦁ Poliklinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan

⦁ Poliklinik Spesialis Anak

⦁ Poliklinik Spesialis Mata

⦁ Poliklinik Spesialis THT

⦁ Poliklinik Syaraf
⦁ Poliklinik Kulit dan Kelamin
⦁ Poliklinik Spesialis Jiwa

⦁ Poliklinik Rehabilitasi Medik

⦁ Poliklinik Spesialis Jantung

⦁ Poliklinik Spesialis Gigi

⦁ Poliklinik Spesialis Akupuntur

⦁ Poliklinik Spesialis Psikologi

⦁ Poliklinik Spesialis Terpadu

⦁ Poliklinik PKBRS

⦁ Poliklinik Paru

⦁ Fasilitas Kendaraan Operasional


1. Ambulance 118
2. Ambulance Bangsal
3. Ambulance Siaga Bencana
4. Ambulance Trauma Center
5. Mobil Jenazah

⦁ Pelayanan rawat inap


1. Perawatan VVIP dan VIP
2. Perawatan kelas I,II,III
3. Perawatan penyakit dalam infeksi Perempuan
4. perawatan penyakit dalam infeksi Laki-laki
5. Perawatan anak
6. Perawatan bedah
7. Perawatan ICU
8. Perawatan kebidanan
9. Perawatan neonatus / NICU/ PICU

⦁ Pelayanan penunjang
1. Intalasi laboratorium klinik
2. Instalasi radiologi
3. Instalasi bedah sentral
4. Instalasi farmasi (Apotik)
5. Instalasi Gizi
6. Instalasi Laundry
7. Central Sterilized Suplay Departemen (CSSD)
8. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPS RS)
9. Instalasi Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
10. Bank Darah
11. Kasir
12. Hemodialisa
13. Instalasi Rehabilitasi Medis

⦁ Tinjauan Teori
⦁ A. MASA POST PARTUM
1. Definisi Masa Postpartum
Masa Postpartum adalah masa setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6
minggu . Masa ini menunjukkan periode 6 minggu yang berlangsung antara
berakhirnya periode persalinan dan kembalinya organ-organ reproduksi wanita ke
kondisi normal sebelum hamil. (Maryunani A, dalam Asuhan Pada Ibu Dalam Masa
Nifas, hal.5)
Pengertian lainnya, masa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil (Buku Acuan Nasional Yankes Maternal Dan Neonatal, 2006).

2.Tujuan Masa Postpartum (Saleha, 2009, hal. 4 - 5)

Dimana perlunya pemberian Asuhan kebidanan pada masa nifas adalah sebagai

berikut :

a.. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
b. Mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu
maupun bayinya.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB,
cara dan manfaat menyusui, imunisasi, serta perawatan bayi seharí-hari.
d. Memberikan pelayanan KB.

Menurut Siti Dhyanti dan Mukir masa nifas adalah periode 6 minggu pasca
persalinan, disebut juga masa involusi. periode dimana sistem reproduksi wanita
postpartum/ pasca persalinan kembali ke keadaanya seperti sebelum hamil.
Masa nifas dibagi dalam 3 periode, yaitu:
1. Puerperium dini, yaitu ketika ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan.
2. Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genital.
3. Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna,
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.Waktu untuk sehat
sempurna mungkin beberapa minggu, bulan, atau tahun

3.Perubahan Fisiologis Masa Postpartum

Pada masa nifas, terjadi perubahan-perubahan anatomis dan fisiologis pada ibu. Perubahan
fisiologis yang terjadi sangat jelas, walaupun dianggap normal, dimana proses-proses pada
kehamilan berjalan terbalik. Banyak faktor yang mempengaruhi, termasuk tingkat energi,
tingkat kenyamanan, kesehatan bayi baru lahir dan perawatan serta dorongan semangat yang
diberikan dapat membentuk respons ibu terhadap bayinya selama masa post partum ini.

Berbagai Perubahan dalam Sistem Reproduksi:

a. Proses Involusi
Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses kembali nya uterus kepada
keadaan sebelum hamil. Proses involusi merupakan salah satu peristiwa penting
dalam masa nifas. Uterus ibu yang baru melahirkan masih membesar, jika diraba dari
luar tinggi fundus uteri kira-kira 1 jari dibawah pusat. Menurut Dhayanti dan Muki
(dalam kuliah Obstetri dan Ginekologi), ukuran uterus mengecil kembali setelah 2
hari pasca persalinan, yaitu setinggi sekitar umbilikus, 2 minggu masuk panggul, dan
setelah 4 minggu kembali pada ukuran sebelum hamil.

b. Kontraksi
Upaya untuk mempertahankan kontraksi uterus selama masa nifas sangat penting
sekali, maka biasanya suntikan oksitosin secara Intravena atau intramuskuler
diberikan segera setelah plasenta lahir.

c. Lochea
Adalah darah dan cairan yang keluar dari vagina selama masa nifas. Lochea
mempunyai reaksi basa / álkalis yang dapat membuat organisme berkembang lebih
cepat daripada vagina normal. Lochea mempunyai bau amis (anyir), meskipun tidak
terlalu menyengat, dan volumenya berbeda-beda pada setiap ibu, lochea mengalami
perubahan karena proses involusi. Ada 3 jenis lochea, yaitu:

1. Lochea rubra ( merah)

Merupakan cairan bercampur darah dan sisa-sisa penebalan dinding rahim


(desidua)dan sisa-sisa penanaman plasenta, berbau amis. Keluar dari hari ke-3
atau ke-4.

2. Lochea serosa
Lochea ini mengandung cairan darah dengan jumlah darah yang lebih sedikit
dan lebih banyak mengandung serum dan lekosit,berwarna kecoklatan atau
kekuningan keluar dari hari ke-5 sampai ke-9.

3. Lochea alba ( Putih)


Terdiri dari lekosit, lendir leher rahim (serviks), dan jeringan-jaringan mati yang
lepas dalam proses penyembuhan, keluar selama 2-3 minggu.
Involusi serviks dan segmen bawah uterus / externa setelah persalinan berbeda dan
tidak kembali pada keadaan sebelum hamil. Pada sekitar minggu ketiga, vagina
mengecil dan timbul rudae kembali. vagina yang semula sangat terenggang akan
kembali secara bertahap seperti ukuran sebelum hamil pada minggu ke-6 sampai ke-8
setelah melahirkan. Perineum adalah daerah antara vulva dan anus. Biasanya setelah
melahirkan perineum menjadi agak bengkak/edema/memar dan mungkin ada luka
jahitan bekas robekan atau episiotomi, yaitu sayatan untuk memperluas pengeluaran
bayi. Perhatikan tanda-tanda infeksi pada luka episiotomi seperti nyeri, merah, panas
bengkak, atau keluar cairan tidak lazim.

4. Perubahan dalam Sistem Kardiovaskuler


Pada kehamilan terjadi peningkatan sirkulasi volume darah yang mencapai
50%. nilai kadar darah seharusnya kembali ke keadaan sebelum hamil pada akhir
periode pascapersalinan dengan kehamilan bisa berlanjut selama masa post partum.
Kadar hemoglobin dan hemotokrit akan kembali kekeadaan sebelum melahirkan atau
ke konsentrasi normal dalam 2 sampai 6 minggu.

5. Perubahan dalam Sistem Kemih


Wanita yang pascapersalinan mengalami suatu peningkatan kapasitas kandung
kemih, pembengkakan dan trauma jaringan sekitar uretra yang terjadi selama proses
melahirkan. Dinding kemih dapat mengalami hiperemesis dan edema yang disertai
dengan hemorhagi pada daerah kecil. Tonus kandung kemih biasanya akan kembali
dalam waktu 5 sampai 7 hari setelah melahirkan.

6. Perubahan dalam Sistem Endokrin


Selama kehamilan, payudara disiapkan untuk laktasi,(hormon esterogen dan
progesteron) kolostrum, cairan payudara yang keluar sebelum produksi susu terjadi
pada trimester III dan minggu pertama postpartum. Waktu yang dibutuhkan
hormon�hormon ini untuk kembali ke kadar sebelum hamil sebagian besar ditentukan oleh
apakah ibu menyusui atau tidak menyusui.

7. Perubahan Sistem Gastrointestinal

Penggunaan tenaga pada kala pertama persalinan, menurunkan tonus otot-otot


abdomen yang juga merupakan faktor predisposisi terjadinya konstipasi pada ibu post
partum. Fungsi usus besar akan kembali normal pada akhir minggu pertama dimana
nafsu makan mulai bertambah dan rasa tidak nyaman pada perineum sudah menurun.
Usus besar cenderung tidak lancar setelah melahirkan karena masih adanya efek
progesterone yang tertinggal dan penurunan tonus otot abdomen.

8. Perubahan Sistem Muskulosketal

Perubahan sistem muskulosketel pada ibu selama masa post partum berlangsung
terbalik dengan selama masa kehamilannya. Perubahan ini meliputi hal-hal yang
dapat membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi serta perubahan pusat berat badan
ibu akibat pembesaran rahim. Untuk menstabilkan sendi dengan lengkap diperlukan
waktu sampai minggu ke-8 setelah ibu melahirkan.

lingkup masalah keperawatan ibu pasca persalinan


1. Perawatan Vulva Hygiene
2. Perawatan Payudara
3. Peran perawatan pada pada pengelolaan perdarahan pascapersalinan
4. Pendidikan Kesehata
a. Senam Nifas
b. Cara menyusui yang benar
c. Perawatan nifas sehari-hari
d. konseling KB dan pemberian kontrasepsi

B. Vulva Hygiene

1. Pengertian Vulva Hygiene


Vulva hygiene adalah merupakan tindakan membersihkan daerah kewanitaan yaitu, bagian
vulva dan daerah sekitarnya, yang mana adalah untuk pemenuhan kebutuhan yang bertujuan
untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi oleh vulva dan anus pada ibu yang
dalam masa antara kelahiran plasenta sampai dengan kembalinya organ generik seperti pada
waktu sebelum hamil.Pada masa postpartum, seorang ibu sangat rentan terhadap terjadinya
infeksi. Oleh karena itu, kebersihan diri sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi,
anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungannya.
Sering melakukan vulva hygiene akan meningkatkan kenyamanan dan mencegah infeksi.
Tindakan yang paling sering dilakukan adalah menggunakan air hangat yang dialirkan (dapat
ditambah larutan anti septik) atas vulva setelah berkemih atau defikasi, hindari penyemprotan
langsung, ajarkan ibu untuk membersihkan sendiri.Pasien atau ibu yang harus istirahat
ditempat tidur (misalnya ibu postseksio sesaria) harus dibantu dalam mandi setiap hari dan
mencuci daerah perineum nya dua
kali sehari dan setiap eliminasi. Setelah ibu mampu sendiri biasanya daerah perineum dicuci
sendiri. Penggantian pembalut hendaknya sering dilakukan, setidaknya setelah membersihkan
perineum atau setelah berkemih atau defikasi. Sebelum dan sesudah dan sesudah
membersihkan genitalia, ia harus mencuci tangan sampai bersih. Pada waktu mencuci luka
(episiotomi), ia harus mencucinya dari arah depan ke belakang, dan mencuci daerah anusnya
yang terakhir. Ibu harus mengganti pembalut sedikitnya dua kali sehari
Alat kelamin wanita ada 2, yaitu alat kelamin luar dan dalam. Vulva adalah alat kelamin luar
wanita yang terdiri dari berbagai bagian, yaitu kommissura anterior, kommissura interior,
labia mayora, labia minora, klitoris, prepusium klitoris, orifisium uretra, orifisium vagina,
perineum anterior, dan perineum posterior

2. Manfaat Vulva Hygiene

Alat reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan
memerlukan perawatan khusus. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan
faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi. Manfaat perawatan vulva
dan vagina, antara lain:

1). Menjaga vulva dan daerah sekitar agar tetap bersih


2). Mencegah infeksi
3). Memberikan rasa nyaman pada ibu
Peranan vulva hygiene yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan, hal berikut:
a).Infeksi: kondisi alat genitelia yang terkena lochea dan menjadi lembab akan sangat
menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi
pada alat genitelia.

b).Komplikasi : munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran


kencing atau pada saluran kandung kemih ataupun jalan lahir yang dapat berakibat
pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.

c).Kematian ibu postpartum : penanganan komplikasi yang lambat dapat


menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post partum, mengingat kondisi fisik ibu
post partum yang rentan terhadap infeksi.

Cara perawatan alat reproduksi eksternal :

1). Menjaga kebersihan usahakan agar vagina kering dan tidak lembap, karena
keadaan basah mudah terjangkit infeksi yang berasal dari luar.
2). Cara menyeka yang benar adalah dari arah depan kebelakang, agar bibit penyakit
yang kemungkinan bersarang di anus tidak terbawa ke vagina yang dapat menimbulkan
infeksi peradangan dan gatal-gatal.
3). Memakai pakaian dalam yang berbahan katún agar keringat lebih mudah terserap.
4). Larangan menggunakan alat pembersih kimiawi tertentu karena dapat merusak
kadar keasaman vagina yang berfungsi menyebabkan bakteri atau kuman masuk.
5). Ganti pembalut wanita yang bersih setiap 4-6 jam. posisikan pembalut dengan baik
sehingga tidak bergeser.
6). Menghindari pemakaian celana dalam yang ketat
7). Secara teratur membasuh bagian antara vulva dengan hati-hati dengan membilas
dengan air hangat /cairan antiseptik pada daerah perineum setelah setiap buang air
kecil, buang air besar, dan ketika mandi. Keringkan dengan kain pembalut atau
handuk dengan cara ditepuk-tepuk, dan dari arah depan ke belakang

Persiapan Alat dan Bahan


1. Kapas Sublimat atau disinfektan
2. Pinset
3. Bengkok
4. Pispot
5. Tempat membersihkan (cebok) yang berisikan Larutan disinfektan
6. Disinfektan sesuai dengan kebutuhan
7. Pengalas
8. Sarung Tangan

Prosedur Kerja
Tahap orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
1. Memasang sampiran / menjaga privacy pasien
2. Memasang Selimut Mandi
3. Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
4. Memasang alas dan perlak dibawah glutea pasien
5. Mendekatkan alat kedekat pasien
6. Mecuci tangan
7. Memakai sarung tangan, Kemudian mengambil kapas sublimat basah. Membuka vulva
dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri.
8. Membersihkan Vulva Mulai dari Labia mayora kiri, labia mayora kanan, labia minora
kiri,labia minora kanan, vestibulum, perineum. Arah membersihkan dari atas kebawah
dengan kapas sublimat (1 Kapas, 1 kali usapan)
9. Memasang celana pasien
10. Mengambil alas, perlak dan peralatan didekat pasien
11. Melepas sarung tangan
12. Cuci tangan
13. Merapikan pasien, mengambil selimut mandi dan memakaikan selimut pasien

Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencatat Kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
BAB III
TINJAUAN KASUS

I.PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama : Ny “S”
Umur : 18 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Sungai baung RT 05/ RW 09 Kel Ogan baru Kertapati Palembang
Suku/Bangsa : Indonesia
Tanggal MRS : 23 November 2017
Tanggal Pengkajian : 24 November 2017
No.Register :548909

Nama Suami : Tn “E”


Umur : 21 Tahun
Agama :Islam
Pendidikan :SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Sungai baung Rt 05/ Rw 09 Kel Ogan baru Kertapati Palembang
Suku/Bangsa : Indonesia

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama :
Saat MRS :Mau melahirkan mengaku hamil cukup bulan anak ke-1 gerakan anak
dirasakan ibu
Saat Pengkajian: pasien mengatakan
2. Riwayat menstruasi
 tanggal HPHT : 20-Februari-2017
 siklus : 28
 lamanya : 7 hari
3. Riwayat Perkawinan
 Status : Kawin 1 kali
 umur saat menikah : 17 tahun
Riwayat Persalinan
1.Ibu
Tanggal Persalinan : 24- november-2017 pukul : 04.05
Tempat Persalinan : Rumah Sakit
Ditolong oleh : Dokter dan Bidan
Jenis Persalinan : Normal
2. Bayi
jenis Kelamin : Perempuan
BB : 3000 gr
PB : 48 cm
Anus : Ada
Cacat bawaan : Tidak ada
4. Aktiivitas Sehari-Hari
1. Nutrisi
 pola makan : Teratur 3x/Hari
 komposisi Makanan : Nasi, Lauk, Dan Sayuran
2. Pola Eliminasi
 BAB ; Frekuensi : 2x/hari
 BAK ; Frekuensi : 4x/hari
3. Aktiviitas Sehari-hari :
 Persoanal Hygiene : mandi :1 x/ hari, Sikat gigi ;2x/hari
4. Pola istirahat / tidur : tidak Teratur , Siang 2-3 jam, Malam : sering terbangun
5. Kontrasepsi : Belum Pernah Megikuti KB

5. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 80 x/m
Suhu : 36,6
Pernapasan : 28 x/m
wajah mata mulut
Bentuk : Bulat bentuk : Simetris bentuk : Simetris
oedema : tidak ada oedema : Tidak ada warna : Agak Pucat
conjungtiva : Anemis Kelembaban : Agak Kering

hidung leher
bentuk :Normal pembesaran Kelenjar Tyroiid : Tidak Ada Pembesaran
Perdarahan : Tidak Ada
polip :Tidak Ada

Dada
Bentuk Payudara : Simetris
Puting Susu :Menonjol
Hiperpigmentasi :tidak ada
Kebersihan : Cukup Bersih
Benjolan Abnormal : Tidak ada

6. Pemeriksaan Diagnostik
Hb : 10,5 g/dl
leukosit : 8.900/ul
Trombosit : 336.000/ul
Hematrokit :32 %
Hitung Jenis
 basofil : 0 %
 eosinofil : 1 %
 batang : 2%
 segmen : 74 %
 limfosit : 16%
 monosit : 7%
II. ANALISA DATA

NO DATA (SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF) ETIOLOGI PROBLEMS


III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO NO DK TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONAL


V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO NO DK WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI


VI. CATATAN PERKEMBANGA

NO TANGGAL NO DK SOPIE
DAFTAR PUSTAKA

You might also like