Professional Documents
Culture Documents
Segala puji bagi allah SWT Tuhan semesta alam, atas rahmat, hidayah serta
“Asuhan Keperawatan Pada Pasien Chronic Kidney Disease diruang zaal pria
penyakit dalam RSUD Pariaman“ dengan baik. Shalawat dan salam penulis
SAW yang telah memberi contoh dan suri tauladan bagi manusia untuk
kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi kasus ini, untuk itu dalam kesempatan
2. Ibu Ns. Nova Fridalni S.Kep M. Biomed selaku Ketua Program StudiD III
MERCUBAKTIJAYA Padang.
MERCUBAKIJAYA Padang
5. Dosen dan staf program D III Keperawatan STIKes MERCUBAKTIJAYA
proposal studi kasus ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
diberikan kepada penulis dapat diterima sebagai suatu amal baik dan
kasus ini masih belum sempurna dan banyak kekurangannya. Untuk itu
kesempurnaan penulis studi kasus ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Konsep Dasar
1. Pengertian ..................................................................................... 8
2. Anatomi Fisiologi ......................................................................... 9
3. Etiologi ......................................................................................... 17
4. Patofisiologi ................................................................................... 18
5. WOC ............................................................................................. 22
6. Manifestasi Klinis ......................................................................... 23
7. Pemeriksaan Diagnostik ............................................................... 24
8. Klasifikasi ...................................................................................... 26
9. Komplikasi ................................................................................... 27
10. Penatalaksanaan ............................................................................ 28
B. Asuhan Keperawatan Teoritis
1. Pengkajian .................................................................................... 32
2. Diagnosa Keperawatan ................................................................. 43
3. Intervensi ...................................................................................... 44
4. Implementasi Keperawatan .......................................................... 61
5. Evaluasi Keperawatan .................................................................... 62
6. Dokumentasi ................................................................................. 62
BAB III TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian .................................................................................... 63
2. Diagnosa Keperawatan ................................................................. 80
3. Intervensi ...................................................................................... 81
4. Implementasi ................................................................................ 90
5. Evaluasi keperawatan ................................................................... 90
BAB IV PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Lampiran 3 : Gancart
Gaya hidup dewasa ini semakin mengarah kepada gaya hidup yang
Kebiasaan memakan makanan yang cepat saji dan praktis seperti makanan
junk food, merokok, mengkonsumsi alkohol dan minum kopi, dan kurang
istirahat maka timbulah berbagai penyakit seperti stroke dan gagal ginjal
dan konsentrasi asam basa cairan tubuh dengan mengeksresikan air dan
mendapatkan pengobatan hanya 25% dan 12,5% yang terobati dengan baik
kejadian tumbuh sekitar 8%. Prevalensi CKD pada tahun 2015 sebanyak
berat badan lebih sebesar 13,5 persen dan obesitas sebesar 15,4 persen.
368 pasien gagal ginjal dan 52% orang diantaranya menjalani hemodialisis.
Menurut Laporan IRR, Sumatera barat merupakan salah satu korwil yang
sebesar 1,8%,lebih tinggi dari tahun 2007 yaitu 1,2%. Prevalensi hipertensi
menjadi 80 orang dan pada tahun 2017 jumlah penderita gagal ginjal
klien, untuk masalah sosial adalah perubahan peran serta status sosial
masalah fisik dan psikologi yaitu berubahan bentuk badan dan rasa
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Pariaman.
Pariaman.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pasien
2. Bagi Institusi
4. Bagi Penulis
1. Definisi
≤ 60ml/menit/1.73 𝑚2 ).
Berdasarkan analisa definisi diatas, jelas bahwa CKD
(Yessie,2012)
Gambar 2.2 Anatomi perbedaan ginjal normal dengan ginjal abnormal
(Yessie,2012)
a) Ginjal
ketiga. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri, karena hati
sampai 2,5 cm. Pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gram.
Ginjal kanan lebih pendek dan lebih tebal daripada yang kiri.
b) Struktur ginjal
ungu tua dan terdiri atas bagian korteks disebelah luar, dan bagian
pelvis ginjal .
c) Nefron
tertanam dalam ujung atas yang lebar pada uriniferus atau nefron.
Dari tubulus berjalan sebagian berkelok-kelok dan sebagian lurus.
d) Pembuluh darah
darah dari ginjal ke vena kava inferior. Maka darah yang beredar
aliran darah.
urine, kita dapat melihat besar daya selektif sel tubula adalah air
disaring 150 likter dikeluarkan 1,5 liter, garam disaring 700 gram
sederhana adalah :
3) Tes konsentrasi.
d) Ureter.
setebal tangkai bulu angsa dan panjan gnya 35-40 cm. Terdiri
atas dinding luar uang fibrus, lapisan tengah yang berotot, dan
f) Uretra.
(Eko , 2014)
3. Etiologi
nodusa,sklerosis sistemik).
g. Nefropati toksik.
( Rudi Haryono,2013)
4. Patofisiologi
disertai poliuri dan haus. Selanjutnya, oleh karena jumlah nefron yang
rendah.
(Rudi Haryono,2013).
stadium yaitu :
filtration rate vesarnya 23% dari normal). Pada tahap ini BUN
atau kurang. Pada tahap ini kreatinin serum dan kadar blood
d. Stadium 4
berkonsentrasi).
berikut :
friction subpericardial.
b. Sistem pulmoner, antara lain nafas dangkal, krekel,
7. Pemeriksaan Diagnostik
1) Urine
ginjal berat).
natrium.
2) Gula darah
otot dan kreatinin fosfat. Bila 50% nefron rusak maka kadar
kreatinin meningkat.
3) Pielografi intravena
mengidentifikasi ekstravaskuler,massa.
4) Sistouretrogram berkemih
retensi.
5) Ultrasonografi ginjal
6) Biopsi ginjal
8) EKG
perikarditis.
8. Klasifikasi
b. Infusiensi ginjal
9. Komplikasi
kronis adalah :
a. Penyakit tulang
b. Penyakit kardiovaskuler.
c. Anemia
d. Disfungsi seksual
10. Penatalaksanaan
transplantasi ginjal.
1. Tindakan konservatif
Pengobatan :
1) Pembatasan protein.
ginjal.
4) Pengaturan cairan.
1. Hipertensi
ultrafiltrasi.
2. Hiperkalemia
jantung.
Hiperkalemia dapat diobati dengan pemberian
3. Anemia
makanan.
menit.
kronik adalah :
1. Pengkajian
a) Identitas klien
dan lain-lain.)
b) Keluhan utama
Keluhan utama yang sering adalah terjadi penurunan
produksi miksi.
c) Riwayat kesehatan
d) Pemeriksaan fisik
pinggang
menurun.
klien meningkat.
kusmaul,tidak teratur.
meningkat.
2. Kepala
klien.
4. Dada/ thorak
vesikuler.
5. Jantung
terlihat.
tidak teratur.
6. Perut/abdomen
5-35 x/menit.
belakang.
7. Pemeriksaan ginjal.
pada pinggang
b. Auskultasi : biasanya terdengar briut
umbilikus.
abdomen bawah.
8. Genitourinaria
9. Ekstremitas
1. Nutrisi :
Pola makan
Keluhan :biasanya
terganganggu
karena mual
muntah.
padat. lunak.
mengkonsumsi
makanan yang
berlebihan garam.
dibatasi sesuai
kebutuhan tubuh.
minum akibat
pembatasan
pemasukan cairan
akibat dari
penumpukan cairan
dalam tubuh.
2. Pola eliminasi
Miksi
urine <400ml/hari
sampai anuria.
Defekasi
menyengat. khas.
konstipasi dan
pendarahan saluran
cerna.
3. Istirahat dan
tidur
jam/hari. jam/hari.
jam/hari. terbangun.
kelelahan ekstrem,
gangguan tidur,
gelisah atau
somnolen.
dalam aktivitas
karena mengalami
gangguan pada
ekstremitas, otot,
dan saraf.
h) Data spiritual
kepercayaan.
2. Diagnosa Keperawatan
gangguan psikologis
toksin.
(Nanda NIC NOC
3. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa
(misalnya, pusing,
6. Kram otot
sering berubah
fikiran, melamun,
tersinggung, mual,
Indikator :
dan berkedut).
1. Suhu tubuh.
3. Periksa turgor
memegang jaringan
3.Tekanan darah
sekitar tulang seperti
diastolic.
4. tekanan nadi. tangan atau tulang
kering, mencubit
badan.
5. peningkatan lingkar
dan pengeluaran.
6. edema menyeluruh.
6. Monitor nilai
7. kejang.
kadar serum dan
pengeluaran
(misalnya, asupan
antibiotik, cairan
yang diberikan
dengan obat-obatan,
tabung nasogastrik
muntah, tabung
dubur, pengeluaran
seni).
8. Monitor membran
9. Monitor warna,
urine.
cairan.
asupan dan
pengeluaran secara
berkala untuk
memastikan
pemberian layanan
yang layak.
Manajemen cairan
Aktifitas-aktifitas :
1. timbang berat
monitor status
pasien.
2. jaga intake/asupan
output pasien.
3. monitor kelebihan
cairan/relensi
(misalnya, crackles,
elevasi CVP atau
tekanan kapiler
paru-paru terganjal,
4. berikan cairan
dengan tepat
Monitor tanda-
tanda vital
Aktifitas-aktifitas :
1. Monitor tekanan
dan status
pernafasan.
2. monitor tekanan
dan setelah
perubahan posisi.
3. auskultasi tekanan
darah di kedua
lengan dan
bandingkan.
4. monitor dan
gejala hipotermia
dan hipertermia.
5. monitor
keberadaan dan
kualitas nadi.
nutrisi kurang
Indikator : Aktifitas-aktifitas:
dari kebutuhan
1. Asupan gizi. 1. Tentukan status
tubuh
gizidan kemampuan
berhubungan 2. Asupan makanan.
pasien untuk
dengan
memenuhi
ketidakmampuan 3. Asupan cairan. kebutuhan gizi.
mengabsorbsi
4. Energi. 2. Identifikasi
nutrient
adanya alergi atau
intoleransi makanan
Status nutrisi :
yang dimiliki pasien.
asupan nutrisi
3. Tentukan jumlah
Indikator :
kalori dan jenis
dibutuhkan untuk
2. Asupan protein.
memenuhi
3. Asupan persyaratan gizi.
karbohidrat.
4. Ciptakan
lingkungan yang
mengkonsumsi
makan (misalnya,
menyengat).
Indikator :
Terapi nutrisi
1. Asupan makanan
secara oral. Aktifitas-aktifitas :
hitung masukan
kebutuhan .
2. Tentukan jumalah
yang diperlukan
untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
dengan berkolaborasi
sesuai kebutuhan.
3. Pilih suplemen
nutrisi sesuai
kebutuhan.
4. Motivasi pasien
untuk mengkonsumsi
kalsium, sesuai
kebutuhan.
Konseling nutrisi
Aktifitas-aktifitas :
1. Bina hubungan
terapeutik
berdasarkan rasa
menghormati.
2. Tentukan lama
konseling.
3. Kaji asupan
makanan dan
kebiasaan makan
pasien.
4. Diskusikan arti
makanan bagi
pasien.
Monitor nutrisi
Aktifitas-aktifitas :
1. Timbang berat
badan pasien.
2. Monitor
pertumbuhan dan
perkembangan
pasien.
3. Identifikasi
perubahan berat
badan terakhir.
4. Monitor turgor
asupan kalori.
3. Perdarahan akses
2. timbang berat
dialysis.
badan harian dan
dialysis.
3. jaga pencatatan
akurat.
4. Monitor
tanda-tanda vital,
yang sesuai.
ketidaksimetrisan,
4. Suara nafas
penggunaan otot
tambahan.
bantu nafas, dan
5. dispnea saat
retraksi pada otot
istirahat.
supraclaviculas dan
intercosta.
mengi.
Indikator :
hidung. 5. Palpasi
dan kiri.
7. Monitor kelelahan
otot-otot diafragma
dengan pergerakan
parasoksikal.
8. Auskultasi suara
dimana terjadi
keberadaan suara
nafas tambahan.
9. Monitor keluhan
termasuk kegiatan
yang meningkatkan
atau memperburuk
sesak nafas tersebut.
diperlukan (misalnya
nebulizer).
aktifitas yang
6. Kekuatan tubuh
diinginkan.
bagian bawah.
keluarga untuk
Istirahat
mengidentifikasi
level aktivitas
1. Jumlah istirahat.
tertentu.
2. Pola istirahat.
5.Bantu klien untuk
3. Kualitas istirahat. mengeksplorasikan
fisik. aktifitas-aktifitas
yang disukai.
5. Beristirahat secara
menjadwalkan
7. Energi pulih setelah
waktu-waktu spesifik
istirahat. terkait dengan
aktifitas harian.
8. Tampak segar
teratur (misalnya,
ambulasi,
tranfer/berpindah,
berputar dan
kebersihan diri),
sesuai dengan
kebutuhan.
meningkatkan
penguatan.
dan spiritual
terhadap aktifitas.
memori kecemasan.
Indikator :
berhubungan 1. Tidak dapat Aktifitas-aktifitas :
dengan beristirahat.
1. Gunakan
akumulasi toksin.
2. Berjalan mondar pendekatan yang
meyakinkan.
3. Meremas-meremas
jelas harapan
4. distress.
terhadap prilaku
5. Perasaan gelisah.
klien.
6. Otot tegang.
3. Berikan informasi
diagnosis, perawatan
8. Tidak bisa
dan prognosis.
mengambil keputusan.
mengurangi
ketakutan.
5. Dorong keluarga
untuk mendampingi
Kontrol kecemasan
klien dengan cara
diri. yang tepat.
yang menunjukan
1. Memantau
rasa aman.
intensitas kecemasan.
7. Dengarkan klien.
2. Mengurangi
dan ketakutan.
3. Menggunakan
4. Mempertahankan
tidur adekuat.
Teknik
5. Mengendalikan menenangkan
respon kecemasan.
Aktifitas-aktifitas :
1. Pertahankan sikap
2. Pertahankan
kontak mata.
3. Kurangi simulasi
yang menciptakan
perasaan takut
maupun cemas.
4. Berada disisi
klien.
5. Yakinkan
keselamatan dan
keamanan klien.
6. Identifikasi
orang-orang terdekat
membantu klien.
dengan klien.
8. Instruksikan klien
untuk menggunakan
metode mengurangi
kecemasan
(misalnya, ternik
bernafas dalam,
distraksi, visualisasi,
meditasi, relaksasi
otot progresif,
mendengar
musik-musik
lembut), jika
diperlukan.
kecemasan jika
diperlukan.
4. Implementasi
tindakan nyata dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap
yang diharapkan
5. Evaluasi
berlum berhasil/teratasi.
6. Dokumentasi keperawatan
dan benar, dalam status klien sebagai pertanggung jawaban atau tindakan
pengetahuan selanjutnya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitasklien
a. Nama : Tn. T
b. Umur : 75 tahun
c. No. MR : 145041
d. Pekerjaan : Swasta
e. Pendidikan : SMA
f. Agama : Islam
g. Jeniskelamin : Laki-laki
tipe II
n. Riwayatalergi
2. Riwayat Kesehatan
bebas seperti bodrex atau procol dan obat penambah darah sangobion jika
klien merasa kurang enak badan. Pada tahun 1995 klien mempunyai
berobat kebidan dan hasil dari gula darah klien 350 dan tekanan darah
darahnya akan tetapi klien tidak rutin mengontrol tekanan darahnya dan
tidak rutin minum obat. Semenjak tahun 1995 klien sudah bolak balik
Klien masuk ke RSUD Pariaman melalui IGD pada tanggal 23 Juli 2018
pada jam 11.00 WIB, dengan keluhan sesak nafas, badan terasa lemah, mual
muntah, sakit kepala dan sulit buang air kecil sudah 2 minggu yang lalu.
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 27 Juli pukul 10.00 WIB, klien
mengatakan sesak nafas, sesak yang dipengaruhi aktivitas, sesak nafas tidak
dipengaruhi oleh cuaca dan makanan. Saat sesak nafas dada klien terasa sakit,
adanya riwayat terbangun pada malam hari karena gelisah akibat sesak yang
dirasakan.
Klien juga mengatakan kaki klien terasa berat dan lemah, susah untuk
digerakan dan terlihat sembab. Klien juga mengatakan buang air kecil sedikit,
klien juga mengatakan sering keram pada otot dan kaku. Klien juga
mengeluhkan sakit kepala, selalu pusing saat melakukan aktivitas yang berat,
dan klien mengatakan perut terasa buncit. Klien mengatakan tidak bisa
Klien juga mengatakan keluarga klien dan klien cemas akan penyakitnya
tidak bisa sembuh, klien juga gelisah tidak beristirahat dengan nyaman, kaki
susah untuk digerakkan, dan klien mengatakan semua aktivitas dibantu oleh
hipertensi yang sama dengan klien yaitu ibunya yang sudah meninggal dunia
3. Pemeriksaan Fisik
Suhu : 37,8 c
Respirasi : 30 x/i
3). Mata : mata simetris kiri dan kanan, terdapat udem palpebra,
isokor.
palsu.
kelenjargetahbening.
d. Thorak/ dada
Perkusi : sonor.
Auskultasi : vesikuler.
e. Jantung
Perkusi : pekak.
f. Ginjal
terlalu menonjol.
Perkusi : redup
h. Genitourinaria
i. Ekstremitas
333 333
j. System integument : turgor kulit tampak jelek, kulit kering berisisik, kulit
1. Nutrisi
makan berkurang.
b. Minum
Klien mengatakan minum
Klien minum 500 cc/hari
1500 cc/hari, komposisi :
komposisi air putih dan
air putih.
cairan infuse Nacl 0,9%
2. Eliminas
b. Defekasi
Klien mengatakan BAB Tidak menentu (sulit
3. Istirahat dan tidur Klien tidur malam 7-8 jam, Klien tidur malam 4-6
keluarganya.
D. Data Spiritual
Selama sakit klien tidak ada melakukan ibadah seperti shalat, klien
E. Data Psikososial
Ph 7,30 7,35-7,45
1. Ceftriaxone 1 x 2 gr (IV)
4. Flumucil 3 x 1 ampul
7. Ranitidine 2 x 1 amp
8. Amlodipin 1 x 10 mg
9. As. Folat 1 x 1
12. Valsartan 1 x 80 mg
H. Analisa Data
dan lemah.
- Klien mengatakan
kaki sembab.
- Klien mengatakan
3 detik dengan
kedalamam 3mm.
= 1000 ml,urine
= 265mg/dl (tinggi),
kreatinin darah =
sesak nafas
- Klien mengatakan :
- nafas bertambah
sesak jika
beraktivitas
- pernafasan cuping
hidung
- penggunaan otot
bantu pernafasan
- klien menggunakan
O₂ binasal 3L
- ph = 7,30
- pCO₂ = 34 mmHg
- saturasi = 95
3. Data subjektif (DS) : Hambatan Penurunan
aktivitas
- Aktivitas dibantu
perawat
- Klien mengatakan
beraktivitas
- KU lemah
berbarings saja
ditempat tidur
- Sebgaian aktifitas
- Terpasang infuse
NaCl 0,9%
- TD : 170/80 mmHg
- RR : 30x/i
- Klien terpasang
kateter urine
dengan keadaannya
yang sekarang
- Klien takut
penyakitnya yang
sekarang tidak
sembuh
khawatir
tidur
- Klien sering
bertanya-tanya
tentang penyakitnya
I. Daftar Diagnosa Keperawatan
cairan berhubungan
dengan gangguan
regulasi mekanisme
pola nafas
berhubungan
dengan respon
metabolik asidosis
mobilitas fisik
berhubungan
dengan penurunan
ketahanan tubuh
berhubungan
dengan ancaman
status terkini
J. Intervensi Keperawatan
. keperawatan
sedikit pusing)
tidak baik)
terganggu) penegeluaran
oedem
h. Memonitor
masuakan cairan
dan makanan
i. Memonitor
elektrolit
j. Mempertahankan
output cairan
2. Ketidakefekti Status pernafasan : Aktivitas – aktivitas
e. Ketakutan (5 kelelahan,
nafas ( 4 yang
ringan ) meningkatkan/mem
setelah dilakukan
tindakan
misalnya bradipneu,
hiperventilasi,
pernafasan kusmaul
k. Catat pergerakan
dada
l. Mengukur TTV
terganggu (4 untuk
sedikit meningkatkan
b. Frekuensi aktivitas
ketika mengeksplorasi
terganggu) disukai
c. Tekanan darah d. Bantu klien untuk
terganggu) sosial
beraktivitas kekuatan
terganggu (4 kelemahan
terganggu) mengidentivikasi
terganggu ( 4 meningkatkan
faktor-faktor yang
menimbulkan
kelelahan
i. Mendekatkan
kebutuhan yang
diinginkan
j. Monitor TTV
k. Bantu dengan
teratur (misalnya
ambulasi,
transfer/berpindah,
berputar, dan
kebersihan diri)
sesuai dengan
kebutuhan
berhubungan diri
a. Pertahankan sikap
dengan
Indikator yang tenang dan
ancaman pada
hati-hati
a. Memantau
status terkini intensitas b. Pertahankan kontak
kecemasan mata
b. Mengurangi klien
penyebab e. Yakinkan
dengan f. Identifikasi
konsisten ( 5 orang-orang
c. Mengurangi klien
ketika cemas
dilakukan
secara
konsisten (5
tidak
terganggu)
d. Menggunakan
teknik
relaksasi untuk
mengurangi
kecemasan
dilakukan
secara
konsisten (5
tidak
terganggu)
e. Mengendalika
n respon cemas
dilakukan
dengan
konsisten (5
tidak
terganggu)
K. Implementasi dan Evaluasi keperawatan
berhubungan 08.30 WIB b. Mengkaji lokasi dan 2018/10.3 badan terasa berat
cairan berlebihan O:
muncul
1. Kaki klien tampak
d. Monitor berat badan
semba, pitting kaki
e. Monitor masukan
kiri dan kanan > 3
cairan dan makanan
f. Memonitor elektrolit detik dengan
a. Ureum darah
=265
mg/dl(tinggi)
b. Kreatinin darah
= 11,4 mg/dl
(tinggi)
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1. Memonitor ttv
luas oedem
3. Kolaborasi dengan
cairan berlebih
muncul
4. Memonitor berat
badan
5. Memonitor masukan
cairan/makanan
6. Memonitor status
nutrisi
7. Memonitor elektrolit
8. Memonitor tanda
oedem
9. Mempertahankan
output cairan
pola nafas Juli 2018/ klien dengan Juli 2018 / 1. klien mengatakan
kepala klien
1. pernafasan cuping
2. mengukur
hidung
tanda-tanda vital
2. klien menggunakan
klien dengan cara
oksigen binassal 3 L
menggunakan alat
3. pernafasan klien
ttv (tensi
30x/i
meter,thermometer,
A : masalah belum teratasi
jam tangan untuk
P : intervensi dilanjutkan
mengukur nadi dan
ruangan 2. mengukur
3. menciptakan
lingkungan yang
batasi pengunjung
sehingga klien
mendapatkan
oksigen yang
maksimal dari
ruangan
4. mendengarkan suara
nafas tambahan
seperti ngorok atau
berdiri di dekat
pasien dan
dengarkan setiap
pasien bernafas
mobilitas fisik Juli 2018/ yang menimbulkan Juli 2018/ 1. klien mengatakan
kelelahan perawat
aktivitas perawatan
klien
4. mendekatkan P : intervensi dilanjutkan
kebutuhan yang
1. mengakaji fator
diperlukan klien
yang menimbulkan
dengan cara
kelelahan dengan
mendekatkan gelas
cara meneyediakan
minum klien didekat
informasi tentang
klien
indikasi tingkat
kelelahan
2. bantu klien
meningkatkan
kemandirian dalam
aktivitas perawatan
dengan cara
membiarkan klien
menyikat giginya
mandi
3. mengontrol TTV
klien
4. mendekatkan
kebutuhan yang
diperlukan klien
dengan cara
mendekatkan gelas
klien
mengurangi
1. klien tampak cemas
kecemasan
dan raut wajah yang
4. dorong keluarga
khawatir
untuk mendampingi
2. klien tampak sulit
klien dengan cara
tidur
yang tepat
3. klien sering
5. dengarkan klien
bertanya-tanya
tentang penyakitnya
P : intervensi dilanjutkan
1. menggunakan
pendekatan yang
tenang
2. nyatakan dengan
jelas harapan
terhadap prilaku
klien
untuk meningkatkan
mengurangi
kecemasan
4. dorong keluarga
untuk mendampingi
klien dengan cara
yang tepat
5. dengarkan klien
Hari ke – 2
keperawatan
muncul O:
c. Ureum darah
=265
mg/dl(tinggi)
d. Kreatinin darah =
11,4 mg/dl
(tinggi)
A:
P : intervensi dilanjutkan
1. Memonitor ttv
3. Kolaborasi dengan
cairan berlebih
muncul
4. Memonitor berat
badan
5. Memonitor masukan
cairan/makanan
6. Memonitor status
nutrisi
7. Memonitor elektrolit
8. Memonitor tanda
9. Mempertahankan
output cairan
pola nafas Juli 2018/ klien dengan Juli 2018 / 1. klien mengatakan
berhubungan 10.00 WIB semifowler dengan 12.00 WIB nafas m asih sesak
bantal dibawah
kepala klien
O:
2. mengukur
tanda-tanda vital 1. pernafasan cuping
pernafasan klien )
P : intervensi dilanjutkan
3. menciptakan
1. mengatur posisi
lingkungan yang
klien dengan
tenang dengan cara
semifowler dengan
batasi pengunjung
cara meninggikan
sehingga klien
posisi kepala tempat
mendapatkan
oksigen yang tidur atau
pernafasan klien )
3. menciptakan
lingkungan yang
batasi pengunjung
sehingga klien
mendapatkan
oksigen yang
maksimal dari
ruangan
4. mendengarkan suara
nafas tambahan
berdiri di dekat
pasien dan
dengarkan setiap
pasien bernafas
berhubungan 11.00 WIB kelelahan dengan 12.30 WIB tidak bisa melakukan
kelelahan perawat
aktivitas perawatan
klien kelelahan
2. bantu klien
meningkatkan
kemandirian dalam
aktivitas perawatan
ditoleransi, bantu
dengan cara
membiarkan klien
menyikat giginya
sendiri jika selesai
mandi
3. mengontrol TTV
klien
4. mendekatkan
kebutuhan yang
diperlukan klien
dengan cara
mendekatkan gelas
klien
mengurangi
1. klien mengatakan
kecemasan
kecemasan sudah
4. dorong keluarga
mulai berkurang
untuk mendampingi
2. klien klien tampak
klien dengan cara
sudah bisa tidur
yang tepat
3. klien klien sudah
5. dengarkan klien
mulai memahami
tentang penyakit
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
Hari ke-3
keperawatan
berhubungan 08.30 WIB 2. Mengkaji lokasi dan 2018/10.30 badan terasa berat
muncul O:
8. Mempertahankan RR : 27 x/i
cairan
A:
P : intervensi dilanjutkan
1. Memonitor ttv
2. Mengkaji lokasi dan
luas oedem
3. Kolaborasi dengan
cairan berlebih
muncul
4. Memonitor berat
badan
5. Memonitor masukan
cairan/makanan
6. Memonitor status
nutrisi
7. Memonitor elektrolit
8. Memonitor tanda
dan gejala dari
oedem
9. Mempertahankan
output cairan
bantal dibawah
1. sesak nafas klien
kepala klien
2. mengukur sudah mulai
pernafasan klien )
A : masalah teratasi sebagian
3. menciptakan
P : intervensi dilanjutkan
lingkungan yang
3. menciptakan
lingkungan yang
batasi pengunjung
sehingga klien
mendapatkan
oksigen yang
maksimal dari
ruangan
4. mendengarkan suara
nafas tambahan
pasien dan
dengarkan setiap
pasien bernafas
2. bantu klien
meningkatkan
O:
kemandirian dalam
aktivitas perawatan 1. klien tampak masih
menyikat giginya
P : intervensi dilanjutkan
sendiri jika selesai
1. mengakaji fator yang
mandi
menimbulkan
3. mengontrol TTV
kelelahan dengan
klien
cara meneyediakan
4. mendekatkan
informasi tentang
kebutuhan yang
diperlukan klien indikasi tingkat
aktivitas perawatan
ditoleransi, bantu
dengan cara
membiarkan klien
menyikat giginya
3. mengontrol TTV
klien
4. mendekatkan
kebutuhan yang
diperlukan klien
dengan cara
mendekatkan gelas
klien
Hari ke – 4
keperawatan
muncul 2. Klien
oedem sedikit-sedikit
8. Mempertahankan
intake dan output O:
cairan
1. Sembab pada
kaki klien
sudah
berkurang
2. TD : 140/80
mmHg
N : 93 x/i x/i
S : 36,5 C
P : 36,5 C
P : 26 x/i
A:
Masalah teratasi
sebagian pasien
P : intervensi
dihentikan
bantal dibawah
1. sesak nafas
kepala klien
klien sudah
2. mengukur
berkurang
tanda-tanda vital
2. pernafasan
klien dengan cara
23x/i
menggunakan alat
3. klien terpasang
ttv (tensi
oksigen nassal
meter,thermometer,
2l/i
jam tangan untuk
A : masalah teratasi
mengukur nadi dan
sebagian pasien boleh
pernafasan klien )
pulang
3. menciptakan
P : intervensi
lingkungan yang
tenang dengan cara dihentikan
batasi pengunjung
sehingga klien
mendapatkan
oksigen yang
maksimal dari
ruangan
4. mendengarkan suara
nafas tambahan
berdiri di dekat
pasien dan
dengarkan setiap
pasien bernafas
meningkatkan perawat
kemandirian dalam O:
aktivitas perawatan
1. klien sudah
diri yang dapat
duduk di
ditoleransi, bantu
jika keletihan terjadi tempat tidur
klien pulang
4. mendekatkan
P : intervensi
kebutuhan yang
dihentikan
diperlukan klien
dengan cara
mendekatkan gelas
minum klien didekat
klien
BAB IV
PEMABAHASAN
Setelah dilakukan studi kasus pada Tn.T dengan Chronic Kidney Disease di
Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Interne Zaal Pria RSUD Pariaman dari tanggal
27 Juli 2018, penulis masih menemukan kesenjangan antara teori yang telah
dibahas dan kenyataan yang ada. Meskipun ada kesenjangan ini bukan berarti
asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dengan Chronic Kidney Disease
selama ini mutunya sangat rendah. Dengan adanya perbedaan antara teori dan
kenyataan yang penulis temukan, bukan berarti semua yang mendekati teori sama
sekali. Untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan satu persatu sesuai
A. Pengakjian
keperawatan, dari pengakajian ini dapat kita lihat perbedaan kasus dengan
teori yaitu :
1. Identitas Klien
2. Riwayat Kesehatan
(Muttaqin,2012).
data yang tidak jauh berbeda dengan teori pada Tn.T yaitu
Kidney Disease.
Menurut analisa penulis data yang didapatkan sama
nutrisi.
keluarga.
gejala ada yang terdapat pada teori dan sebagian lainnya tidak
a. Keadaan Umum
darah tinggi.
menyebabkan oedema.
amoniak.
tubuh.
mekanisme regulasi
juga naik dan menyebabkan edema pada Tn. T pada wajah dan
ekstremitasnya.
Tn.T ini.
Diagnosa ini dapat diangkat karena adanya data-data
ketahanan tubuh
(ADL).
diagnosa ini.
C. Intervensi Keperawatan
membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saar ini ke tingkat
mekanisme regulasi
Intervensi yang dipilih yaitu manajemen cairan dimana
asites ), kaji lokasi dan luasnya oudem jika ada, berikan terapi
maneuver chin lift atau jaw trhust, dengan tepat, berikan bantuan
ketahanan tubuh
terhadap aktivitas.
penulis dapat menyesuaikan tindakan denga teori yang telah ada. Serta
regulasi
terganjal, edema, distensi vena leher, dan asites ), kaji lokasi dan
luasnya oudem jika ada, berikan terapi IV, seperti yang ditentukan,
baik.
abdomen (asites)
Untuk diagnosa keperawatan diatas, penulis sudah melakukan
dan perubahan nilai analisa gas darah dengan tepat, monitor sekresi
jalan nafas dengan maneuver chin lift atau jaw trhus, dengan tepat,
tubuh
dapat dicapai. Hal ini didukung dengan adanya kerja sama penulis dengan
partisipasi keluarga yang cukup besar dalam pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Keberhasilan tujuan ini juga tidak lepas dari peralatan yang
regulasi
urine tampak kuning pekat dengan haluaran > 300 ml, ureum
masih tampak lemah, pitting oedem kaki kiri dan kanan > 3
sudah tampak segar, pitting oedem kaki kiri dan kanan > 2detik
oedem kaki kiri dan kanan > 2detik dengan kedalaman 2 mm,
2018 dan teratasi pada hari selasa 31 Juli 2018. Dari catatan
ketahanan tubuh
dibolehkan pulang.
sudah teratasi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pemeriksaan laboratorium.
mekanisme regulasi.
tepat.
ditetapkan.
regulasi.
T.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
penyakitnya.
1. Bagi penulis
secara optimal.
2. Bagi pasien
4. Bagi institus
selanjutnya.
5. Bagi pembaca