Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
BAB II
KONSEP DASAR
a. Waham kebesaran
Meyakini_bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan berulang kali tetapi tidak
sesuai kenyataan.
Contoh: “saya titisan Bung-Karno, punya banyak perusahaan, punya rumah diberbagai Negara dan bisa
menyembuhkan berbagai macam penyakit”.
b. Waham curiga
Meyakini bahwaada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/ mecederai dirinya, diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Banyak polisi mengintai saya, tetangga saya ingin menghancurkan hidup saya, suster akan
meracuni makanan saya”.
c. Waham agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai
kenyataan.
Contoh: Tuhan telah menunjuk saya menjadi wali, saya harus terus menerus memakai pakaian putih
setiap hari agar masuk syurga.
d. Waham somatik
Meyakini bahwa tubuh klien atau bagian tubuhnya terganggu, diucapkan berulang kali tetapi tidak
sesuai kenyataan.
Contoh: “Sumsum tulang saya kosong saya pasti terserang kanker, dalam tubuh saya banyak kotoran,
tubuh saya telah membusuk, tubuh saya menghilang”.
e. Waham nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggai, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh: “Saya sudah menghilang dari dunia ini, semua yang
ada di sini adalah roh-roh, sebenarnya saya sudah tidak ada di dunia”.
f. Waham Berdosa
Timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang besar. Penderita percaya
sudah selayaknya ia di hukum berat.
g. Waham Dikejar
Individu merasa dirinya senantiasa di kejar-kejar oleh orang lain atau kelompok orang yang bermaksud
berbuat jahat padanya.
h. Waham Cemburu
Selalu cemburu pada orang lain.
i. Waham Pengaruh
Yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh orang lain atau kekuatan.
2.3 Penyebab
Salah satu penyebab dari perubahan proses pikir : waham yaitu Gangguan konsep diri : harga diri rendah.
Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku
sesuai dengan ideal diri. Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilang kepercayaan diri, dan merasa gagal mencapai keinginan.
2.4 Akibat
Akibat dari waham klien dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal yang ditandai dengan pikiran tidak
realistic, fight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata yang
kurang. Akibat lain yang ditimbulkan adalah beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan biasanya
terjadi pada pasien dengan waham curiga.
2. 5 Manifestasi Klinis
1. Menolak makan
2. Tidak ada perhatian
3. Ekspresi wajah sedih/ gembira/ ketakutan.
4. Gerakan tidak terkontrol.
5. Mudah tersinggung.
6. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan.
7. Tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan.
8. Menghindar dari orang lain.
9. Berbicara kasar.
10. Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan.
11. Mendominasi pembicaraan.
3.1 Pengkajian
Menurut tim Depkes RI (1994), pengkajian adalah langkah awal dan dasar proses keperawatan secara
menyeluruh. Pada tahap ini pasien yang dibutuhkan dikumpulkan untuk menentukan masalah keperawatan.
Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal dirawat. Isi pengkajiannya meliputi:
1. Identifikasi klien
Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien tentang: Nama klien,
panggilan klien, Nama perawat, tujuan, waktu pertemuan, topik pembicaraan.
2. Keluhan utama / alasan masuk
Tanyakan pada keluarga / klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga datang ke Rumah Sakit, yang
telah dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah dan perkembangan yang dicapai.
3. Tanyakan pada klien / keluarga, apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa pada masa lalu, pernah
melakukan, mengalami, penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam
keluarga dan tindakan kriminal.
Dapat dilakukan pengkajian pada keluarga faktor yang mungkin mengakibatkan terjadinya gangguan:
Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon psikologis dari klien.
Biologis
Gangguan perkembangan dan fungsi otak atau SSP, pertumbuhan dan perkembangan individu
pada prenatal, neonatus dan anak-anak.
Sosial Budaya
Seperti kemiskinan, konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan), kehidupan yang
terisolasi serta stress yang menumpuk.
4. Aspek medik
Terapi yang diterima oleh klien: ECT, terapi antara lain seperti terapi psikomotor, terapi tingkah
laku, terapi keluarga, terapi spiritual, terapi okupasi, terapi lingkungan. Rehabilitasi sebagai suatu
refungsionalisasi dan perkembangan klien supaya dapat melaksanakan sosialisasi secara wajar
dalam kehidupan bermasyarakat.
Setelah …..x Sp 2
pertemuan pasien Evaluasi kegiatan
mampu: yang lalu (sp 1)
Menyebutkan Identifikasi
kegiatan yang potensi/kemampu
sudah dilakukan. an yang dimiliki.
Mampu Pilih dan latih
menyebutkan serta potensi atau
memilih kemampuan yang
kemampuan yang dimiliki.
dimiliki. Masukan dalam
jadwal latihan
pasien.
Setelah …..x Sp 3
pertemuan pasien Evaluasi kegiatan
dapat menyebutkan yang lalu (sp 1
kegiatan yang sudah dan 2)
dilakukan dan mampu Pilih kemampuan
memilih kemampuan yang dapat
yang dimiliki. dilakukan.
Pilih dan latih
potensi atau
kemampuan yang
dimiliki
Masukan dalam
kegitan jadwal
klien.
Setelah ….x Sp 3
pertemuan keluarga Evaluasi
mampu kemampuan
mengidentifikasi keluarga (sp 2)
masalah dan mampu Evaluasi
menjelaskan cara kemampuan
merawat pasien pasien
RTL keluarga :
follow up,
Rujukan.
3.4 Evaluasi
1. Klien percaya dengan perawat, terbuka untuk ekspresi waham
2. Klien menyadari kaitan kebutuhan yg tdk terpenuhi dg keyakinannya (waham) saat ini
3. Klien dapat melakukan upaya untuk mengontrol waham
4. Keluarga mendukung dan bersikap terapeutik terhadap klien
5. Klien menggunakan obat sesuai program
BAB IV
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Insial : Tn B
Umur : 28 tahun
No. RM : 45738
Tn. B masuk melalui instalasi gawat darurat diantar oleh keluarganya dengan keluhan karena
mengamuk di Gramedia dan berkelahi dengan tukang parkir disana dan sejak 4 hari sebelum masuk
klien suka tiap sebentar gonta ganti baju tanpa alasan yang jelas, keluar masuk rumah, emosi labil,
mengikuti kemauan sendiri, tidur malam tidak nyenyak, sering mandi tengah malam, marah-marah pada
orang lain jika kemauannya tidak dipenuhi. Berkelahi dengan orang
lain, memecahkan perabotan rumah tangga, berbicara dan senyum-senyum sendiri, terkadang menangis
tanpa sebab, keluarga kemudian mengurung klien dikamar karena klien mengamuk sampai memukul
anggota keluarga / orang lain yang ada didekatnya, karena tidak ada perubahan
Masuk RS Jiwa kali ini bukanlah untuk yang pertama kalinya. Klien
mengatakan ini adalah yang kelima kalinya masuk RS Jiwa. Keluhan penyakit seperti
ini atau gangguan jiwa pada klien dirasakan lebih kurang 10 tahun yang lalu. Klien
mengatakan terakhir dirawat satu setengah tahun yang lalu pulang dengan tenang
(pengertian ada, kontak sosial baik ) dengan anjuran untuk kontrol teratur di
poliklinik atau puskesmas terdekat dan minum obat secara teratur. Klien mengatakan
sejak 1 minggu yang lalu tidak minum obat, ia yang memegang dan mengatur obatnya
Setiap kali masuk rumah sakit jiwa HB. Sa'anin Padang keluarga mengatakan klien datang
dengan emosi labil, suka mengamuk dan marah-marah dirumah, keluarga didekatnya dipukuli
sampai keluarga takut
2. Pengobatan sebelumnya
3. Riwayat Aniaya/kekerasan
Klien mengatakan waktu kecil tidak pernah dianiaya atau mengalami kekerasan oleh
orang lain atau keluarga. Tetapi klien mengatakan setiap kemauannya tidak
terpenuhi klien suka marah-marah, melempar perabotan pada orang lain sampai
memukul keluarganya (menendang adiknya), klien juga mengatakan jika
kemauannya tidak dipenuhi maka emosinya akan meningkat dan ia tidak bisa
mengontrol emosinya tersebut. Selama dirawat klien pernah mengancam teman
sekamarnya jika tidak mau mengikuti perintahnya, ekspresi klien terlihat marah saat
mengancam, wajah tampak tegang.
Klien mengatakan adik laki-laki ibunya pernah mengalami hal yang hampir sama,
tetapi hanya sekali mengalami kelainan jiwa kemudian dia bisa sembuh setelah
dibawa pada orang pintar
S : 370C
RR : 20 x/mnt
2. Ukur
TB : 165 cm
BB : 55 kg
3. Keluhan fisik
V. Psikososial
1. Genogram
= Perempuan
Keterangan :
= Laki-laki
= Cerai/putus hubungan
val:
2. Konsep Diri
a. Citra diri
b. Indentitas diri
penjahit sinar sebagai tukang membuat pola atau memakaikan kancing tetapi
c. Peran
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.co.id/2016/07/asuhan-keperawatan-jiwa-waham-kebesaran.html 4/24
mengikuti aturan yang dimasyarakat. Sebelum dirawat ia bekerja
d. Ideal diri
Klien berharap cepat sembuh dan dapat bekerja kembali seperti semula,
e. Harga diri
Klien mengatakan ia merasa tak berharga, selalu menyusahkan orang lain dan
tidak mandiri dalam hal pekerjaan, klien mengatakan ia merasa tidak dihargai
oleh lingkungannya karena tidak ada yang mau mendengar apa yang ia ceritakan.
Klien tampak menunduk sambil mengurut dadanya ketika menceritakan tentang
harga dirinya.
3. Hubungan Sosial
Klien mengatakan orang yang paling berarti bagi dirinya adalah ibunya tapi sekarang
ibunya tak ada lagi, sehingga tidak ada seorang yang berarti bagi dirinya, sewaktu
ibunya masih hidup ia selalu menceritakan kepada ibunya dan sekarang tak ada
tempat ia bercerita lagi, klien mengatakan
dulu ia sering ikut kegiatan di
masyarakatnya, temannya banyak, selama dirawat di RSJ hubungan klien dengan
teman-temannya baik dan ikut serta membantu temannya bila ada kegiatan gotong
royong.
MK : -
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinannya
Menurut klien semua yang ada dibumi, dilangit adalah musik, sang
pencipta. Demikian juga dengan dirinya. Setiap yang terjadi adalah
kehendak Tuhan termasuk yang didalamnya sekarang
b. Kegiatan ibadah
Klien tahu dengan kewajibannya yaitu sholat tetapi ada dikerjakan dan
terkadang ditinggalkannya. Dilihat dari ceritanya, klien sepertinya
seorang yang tahu dengan ajaran agama menurut cerita klien dia dulu
sering mendapat juara sholat jenazah, lomba azan dll. Klien bisa menulis
ayat kursi dan sering membaca ayat-ayat pendek
MK : -
1. Penampilan
karena menurut klien tukang jahit harus panjang jempolnya biar mudah
menjahit Mk : -
2. Pembicaraan
Klien mengatakan kalau dirinya terlalu banyak bicara dan terlalu cepat, ia
susah mengatur percakapannya. Saat berbicara klien cepat, cadel,
pembicaraan sering terputus, bila berbicara topiknya selalu berubah-ubah
dari satu topik ke topik yang lain.
3. Aktifitas Motorik
pagi klien adalah salah satu pasien yang bisa diharapkan untuk bekerja. MK
:-
4. Alam Perasaan
Pada saat ditanyakan klien kenapa murung pada hari Selasa tanggal 4
Oktober 2005 klien mengatakan dia sedih mengingat ibunya yang sudah
meninggal dan besok adalah puasa pertama, dia tak bisa berkumpul dengan
5. Afek
sesuai dengan stimulus ketika ditanya klien dapat menjawab dengan serius.
MK : -
6. Interaksi selama wawancara
dirinya seorang yang pintar dan hebat, dia yang membuat bom molotof. MK
7. Persepsi
MK : -
8. Proses Pikir
Klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik, terkadang dalam pembicaraan klien
suka berbelit-belit tapi sampai pada tujuan (sirkum stansial), tetapi ini hanya kadang-
MK : -
9. Isi Pikir
Pada saat pengkajian klien mengatakan bahwa dia hebat dan pintar, klien
mengatakan dia bisa memerintahkan orang ditempat kerjanya, klien
mengatakan dia yang merakit bom molotof, klien juga mengatakan dia
kuliah di AIM, klien juga mengatakan dia lulusan universitas di New York,
klien mengatakan bisa membuat lampu dengan sekali tepuk. Klien tampak
membanggakan diri sambil membusungkan dadanya ketika bercerita bahwa
dia yang membuat bom molotof, semua yang dikatakan klien diulang
berkali-kali ( 2 –3 kali perhari ), klien mengatakan hal yang berbeda dengan
kenyataan secara berulang-ulang, klien sulit diorientasi ke realita, kalau
bercerita klien sering menguji orang lain kemudian mengatakan orang lain
bodoh dengan rawut wajah meremehkan orang lain.
MK : -
11. Memori
MK : -
MK : -
MK : -
Klien mengatakan dirinya tidak sakit, hanya dia tidak bsa mengontrol dirinya kalau
MK : -
Klien mampu memilih pakaian yang tepat dan menyimpan pakaian setelah
dicuci klien rapi dalam penampilan, bersih tidak acak-acakan.
Pada saat pengkajian (setiap pagi) klien tampak habis mandi, gigi
terlihat bersih klien mengatakan ia mandi 2-3 x sehari, pagi dan sore
kadang-kadang siang hari jika klien merasa gerah. Klien dapa
menyebutkan peralatan mandi yang ia gunakan seperti sabun, odol dan
sikat gigi dan handuk, klien juga mampu merapikan diri sesudah mandi
seperti menyisir rambutnya
b. Nutrisi
Klien BAB 1-2 sehari, konsistensi lunak, BAK + 5x/sehari, klien mampu
menggunakan kamar mandi, BAB dan BAK
d. Tidur
Klien mengatakan ia tidur jam 10 atau 11 malam dna bangun pagi dalam keadaan segar
jam 5 Subuh, klien mengatakan ia jarang tidur siang. Sebelum tidur biasanya klien
mengisi waktunya dengan menonton TV, klien mengatakan ia tidur nyenyak dan sekali-
3. Kemampuan Klien
Klien mengatakan Di RS Jiwa ini klien teratur minum obat karena selalu
dikontrol oleh perawat, namun kalau dirumah klien tidak teratur minum
obat karena kelupaan, klien sendiri yang memegang dan mengetahui
obatnya
Klien mengatakan jika ada masalah dia tidak bisa tenang, suka bicara sendiri, mondar-
mandir dan marah-marah pada orang lain Klien mengatakan. sulit untuk mengontrol
diri, kadang-kadang sampai memukul orang lain, Klien mengatakan suka sakit kepala
jika keinginannya tidak dipenuhi keluarga, dada terasa sesak dan sakit. Klien terlihat
marah-marah dengan teman sekamarnya, klien tampak mengomel ketika gotong royong
Klien mengatakan sekarang temannya tidak ada, apalagi sejak ia masuk RSJ, temannya tidak
ada satupun yang menjenguknya, sampai klien mengatakan “teman itu adanya disaat senang-
senang, dikala susah tidak ada seorangpun yang memperdulikannya”
Klien ingin cepat pulang agar bisa membelikan adiknya sebuah printer, klien
ingin berdagang karena hal tersebut tidak membosankan
Klien ingin segera berkumpul dengan keluarga yang ada dijalan damar,
klien mengatakan disana dia bisa membantu menjahit
X. Pengetahuan
Klien mengatakan ia tidak mengetahui tentang penyakitnya, tidak tahu apa itu
waham, klien mengatakan ia hanya tahu kalau penyakitnya itu muncul dan ia
tidak mampu mengontrol emosinya, Klien mengatakan bahwa waham itu
adalah melihat bayangan dan mendengar suara. Klien tampak terdiam dan
bingung saat ditanya tentang apa itu waham. Klien menjawab salah ketika
ditanya apa itu waham.
MK : Kurang pengetahuan
Pengobatan : Stelazine 3 x 5 mg
Bamgetol 3 x 200 mg
No Data Masalah
1 DS :
Klien mengatakan setiap kemauannya
- tidak Resiko mencederai orang
terpenuhi, klien suka marah-marah,
melempar lain/lingkungan
perabotan pada orang lain sampai
memukul
keluarganya ( menendang adiknya)
DO :
2 DS :
Gangguan isi
- Klien mengatakan dia hebat dan pintar pikir :
Klien mengatakan dia bisa memerintah Waham
- orang kebesaran
di tempat kerjanya
DO :
3 DS :
Klien mengatakan kalau dirinya terlalu
- banyak Gangguan komunikasi verbal
bicara dan terlalu cepat
- Klien mengatakan susah mengatur
percakapannya
DO :
- Klien berbicara cepat, cadel
- Pembicaraan sering terputus
- Bila berbicara topik selalu berubah — ubah
dari
satu topic ketopik yang lain
4 DS :
- Klien mengatakan ia merasa tidak berharga Gangguan konsep diri : HDR
DO :
- Klien tampak menunduk sambil mengurut
dada
ketika menceritakan tentang harga dirinya
5 DS :
- Klien mengatakan jika ada masalah dia tidak Koping individu tidak efektif
bisa tenang, bicara sendiri, marah-marah
pada
orang lain
- Klien mengatakan suka sakit kepala jika
keinginannya tidak dipenuhi keluarga,
dada
terasa sesak dan sakit
- Klien mengatakan sulit mengontrol diri
DO :
- Klien terlihat marah ketika berbicara dengan
teman sekamarnya
Klien tampak mengomel ketika gotong
- royong
bila ada temannya yang tidak mau berkerja
6 DS :
- Klien mengatakan ini adalah yang kelima Penatalaksanaan regimen
terapeutik tidak
kalinya masuk RS Jiwa efektif
minumnya
DO :
7 DS :
Klien mengatakan ibunya sudah meninggal Berduka
- disfungsional
sejak tahun 2002 dulu
Klien mengatakan dia sedih mengingat
- ibunya
yang telah meninggal dan besok adalah puasa
pertama, dia tidak bisa berkumpul dengan
keluarga.
- Klien mengatakan sering putus cinta dan
ditinggal pacarnya yang kawin dengan orang
lain
- Klien mengatakan ibunya adalah orang yang
terdekat dengan dirinya dan belum sempat
membahagiakan ibunya dan tuhan telah
mengambil ibunya
- Klien mengatakan merasa bersalah telah
menendang adiknya
DO :
- Klien tampak sedih saat menceritakan
pengalaman masa lalu
- Klien membuat surat yang isinya penyesalan
terhadap pacarnya
8 DS :
Klien mengatakan bahwa keputusan dirumah Koping keluarga tidak
- efektif
diambil oleh ayahnya termasuk keputusan untuk
dirawat di RSJ
- Klien mengatakan pamannya juga mengalami
hal yang sama dengannya
- Klien mengatakan didalam keluarga tidak
terdapat diskusi untuk menyelesaikan suatu
masalah
DO :
- Keluarga baru satu kali mengunjungi klien
selama dirawat di RSJ
9 DS :
- Klien mengatakan ia tidak tahu tentang Kurang pengetahuan
penyakitnya, tidak tahu apa itu waham
- Klien mengatakan ia hanya tahu kalau
penyakitnya itu muncul ia tidak mampu
mengontrol emosinya
- Klien mengatakan bahwa waham itu adalah
melihat bayangan dan mendengar suara
DO :
- Klien tampak terdiam dan bingung ketika
ditanya apa itu waham
- Klien menjawab salah pertanyaan perawat
tentang waham
7. Berduka disfungsional
9. Kurang pengetahuan
POHON MASALAH
Resiko mencederai
orang lain/lingkungan
Berduka Penatalaksanaan
disfungsional regimen
terapeutik tidak efektif
Diagnosa Keperawatan
7. Perubahan isi pikir : waham kebesaran b.d. penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
No.
Hari/ Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx
P:
- Intervensi
dilanjutkan masih
TIK
3