Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Etiologi
Berdasarkan teori ini jaringan prostat pada orang dewasa berada pada
keseimbangan antara pertumbuhan sel dan sel yang mati.Keadaan ini disebut
Steady State. Pada jaringan prostat terdapat sel stem yang dapat berproli serasi
lebih cepat sehingga terjadi hiperplasia kelenjar penuretral.
Menurut Mc Neal pembesaran prostat jinak dimulai dari zona transisi yang letaknya
sebelah proksimal dan spinater eksternal pada kedua sisi verumen tatum di zona
periuretral.
Testosteron yang diohasilkan oleh sel leyding jumlah testosteron yang dihasilkan
oleh testis kira-kira 90 % dari seluruh produksi testosteron.Sedang yang 10 %
dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Sebagian besar testosteron dalam keadaan terikat
dengan protein dalam bentuk serum. Bendung hormon ( SBH ) sekitar 20 %
testosteron berada dalam keadaan bebas dan testosteron bebas inilah yang
memegang peranan peranan dalam proses terjadinya pembesaran prostat
testosteron bebas dapat masuk ke dalam sel prostat dengan menembus membran
sel ke dalam sitoplasma sel prostat sehingga membentuk DHT heseplar kompleks
yang akan mempengaruhi asam RNA yang menyebabkan terjadinya sintyesis
protein sehingga dapat terjadi profilikasi sel.
Patofisiologi
Dengan bertambahnya usia akan terjadi perubahan keseimbangan testoteron
estrogen, karena produksi testoteron menurun dan terjadi konversi testoteron
menjadi estrogen pada jaringan adiposa diperifer. Bila perubahan mikroskopik ini
terus berkembang akan terjadi perubahan patologi anatomik. Pada tahap awal
setelah terjadi pembesaran prostat, resistensi pada leher vesika dan daerah prostat
meningkat, dan detrusor menjadi lebih tebal. Penonjolan serat detrusor kedalam
kandung kemih dengan sistoskopi akan terlihat seperti balok yang disebut
tuberkulasi. Fase penebalan detrusor ini disebut fase kompensasi otot dinding.
Apabila kedaan ini berlanjut maka detrusor menjadi lelah dan akhirnya mengalami
dekompensasi dan tidak mampu lagi berkontraksi sehingga terjadi retensi urine.
Biasanya ditemukan gejala obstruksi dan iritasi. Gejala obstruksi terjadi karena
detrusor gagal berkontraksi sehingga kontraksi menjadi terputus.Gejala iritasi terjadi
karena pengosongan kandung kemih yang tidak sempurna saat miksi atau
pembesaran prostat yang menyebabkan rangsangan pada kandung kemih, vesika
sering berkontraksi meskipun belum penuh. Apabila vesika menjadi dekompensasi,
akan terjadi retensi urine sihingga pada akhir miksi masih ditemukan sisa urine
dalam kandung kemih dan timbul rasa tidak tuntas pada akhir miksi. Jika keadaan ini
berlanjut pada suatu saat akan terjadi kemacetan total, sehingga penderita tidak
mampu lagi miksi.
Karena produksi urine terus terjadi maka vesika tidak mampu lagi menampung urine
sehingga tekanan intra vesika terus meningkat melebihi tekanan tekanan sfingter
dan obstruksi sehingga menimbulkan inkontinensia paradoks. Retensi kronik
menyebabkan refluk vesiko-ureter, hidroueter, hidronefrosis dan gagal ginjal. Prose
kerusakan ginjal dipercepat apabila terjadi infeksi. Sisa urine yang terjasi selama
miksi akan menyebabkan terbentuknya batu endapan yang dapat menyebabkan
hematuria, sistisis dan pielonefritis.
Manifestasi klinis
Ischuria paradorsal
Incontinential paradorsal
Pada grade 4
Komplikasi
Retensi Urine
Perdarahan
Perubahan VU; trabekulasi, divertikulasi.
Infeksi saluran kemih akibat kateterisasi
Hidroureter
Hidronefrosis
Cystisis, prostatitis, epididymitis, pyelonefritis.
Hipertensi, Uremia
Prolaps ani/rectum, hemorroid.
Gagal ginjal
Pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan
Derajat III; pada derajat ini reseksi endoskopik dapat dilakukan secara terbuka.
Pembedaahan terbuka dapat dilakukan melalui transvesikel, retropibik atau perineal.
Derajat IV; pada derajat ini tindakan pertama adalah membebaskan klien dari retensi
urine total, dengan memasang kateter atau sistostomi. Selanjutnya dapat dilakukan
pembedahan terbuka. Untuk klien dengan keadaan umum lemah dapat diberikan
pengobatan konservatif yaitu penghambat adrenoreseptor daan obat antiandrogen.
Pengobatan invasif lainnya ialah pemanasan prostat dengan gelombang mikro yang
disalurkan kekelenjar prostat. Juga dapat digunakan cahaya laser yang
disebut transurethral ultrasound guide laser induced prostatecthomy.
Promosi kesehatan
Nutrisi
Konsumsi/digesti/absormsi/metabolisme/hidrasi
Subjektif: Objektif:
BB terkadang menurun BB dapat turun atau
normal
Mual, muntah dan hingga
tidak nafsu makan
Eliminasi
Sistem urinarius
Subjektif: Objektif:
Susah buang air kecil Tampak sering buang air
atau tidak bisa BAK kecil
Sistem gastrointestinal
Subjektif: Objektif:
Mual, muntah atau Tampak mual
terkadang juga normal
Sistem integumen
Subjektif: Objektif:
Biasanya normal -
Aktivitas
Subjektif: Objektif:
Terganggu karena nyeri -
Kasdiovaskular
Subjektif: Objektif:
Tidak ada masalah TD dapat meningkat
akibat nyeri
Respirasi
Subjektif: Objektif:
Normal -
Persepsi atau kognisi
Persepsi/sensasi
Subjektif: Objektif:
Nyeri saat BAK Tampak sering bolak-
balik ke kamar mandi
Komunikasi
Subjektif: Objektif:
Tidak ada masalah -
Persepsi diri
Peranan hubungan
Seksualitas
Subjektif: Objektif:
Terganggu karena tidak Nyeri saat ejakulasi
bisa berejakulais karena
prostat
Koping/toleransi stress
Subjektif: Objektif:
- -
Prinsip hidup
Keamanan/perlindungan
Subjektif: Objektif:
Cemas, takut tidak bisa Tampak gelisah
BAK
Kenyamanan
Subjektif: Objektif:
Nyeri saat BAK Tampak kesakitan
Pertumbuhan/perkembangan
Subjektif: Objektif:
- -
DATA PENUNJANG
Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Urin hematuria
Sumber:
M.Corwin, J. Elizabeth, 2001, Buku Saku Pathofisiologi, EGC, Jakarta.
Brunner & Suddarth, 2001, Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol. 3, EGC,
Jakarta.
Sjamsuhidajat & Wim de Jong, 1997, Ilmu Bedah, Penerbit EGC, Jakarta.
Price & Wilson, 1995, Pathofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Penerbit
EGC, Jakarta.
https://banyumasperawat.wordpress.com/2009/07/22/form-pengkajian-13-domain-
nanda/ di edit oleh admin Ilmu Keperawatan.
Share to
Linkwithin
Posted by Ana Nurkhasanah at 7:15 PM
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: Askep KMB
No comments:
Post a Comment
Kumpulan Askep
Materi Keperawatan
Info Kesehatan
Artikel Terbaru
Askep Sinusitis
Askep Pleuritis
Askep Endokarditis
Askep Perikarditis
Askep Urolitiasis
Askep Nefrolitiasis
Askep Rematik
Artikel Populer
Arsip Blog
▼ 2015 (294)
o ► December (42)
o ► November (54)
o ► October (120)
o ▼ September (78)
Kanker Tulang - Penyebab, Gejala dan Pengobatannya...
Apa itu kanker?
Demam, jangan remehkan penyakit satu ini
Cara mengobati demam pada anak
Demam pada anak
Askep Apendikitis Aplikasi NANDA NIC NOC
Kelelahan : Nanda-NIC-NOC 2010
Diare : Nanda-NIC-NOC 2010
Ketidakefektifan pola minum bayi : Nanda-NIC-NOC 2...
Resiko Injury : Nanda-NIC-NOC 2010
Resiko Aspirasi : Nanda-NIC-NOC 2010
Resiko trauma : Nanda-NIC-NOC 2010
Gangguan mobilitas fisik : Nanda-NIC-NOC 2010
Perfusi jaringan serebral tidak efektif : Nanda-NI...
Nyeri : Nanda-NIC-NOC 2010
Kerusakan integritas kulit : Nanda-NIC-NOC 2010
Resiko kerusakan integritas kulit : Nanda-NIC-NOC ...
Defisit perawatan diri : Nanda-NIC-NOC 2010
Intoleransi aktivitas : Nanda-NIC-NOC 2010
Perfusi jaringan tidak efektif : Nanda-NIC-NOC 201...
Penurunan curah jantung : Nanda-NIC-NOC 2010
Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung : N...
Cemas : Nanda-NIC-NOC 2010
Resiko infeksi : Nanda-NIC-NOC 2010
Resiko penyebaran infeksi : Nanda-NIC-NOC 2010
Kelebihan Volume Cairan : Nanda-NIC-NOC 2010
Defisit Volume Cairan : Nanda-NIC-NOC-2010
Resiko defisit volume cairan : Nanda-NIC-NOC-2010
Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tub...
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tu...
Hipotermi : Nanda-NIC-NOC 2010
Risiko ketidakseimbangan temperatur tubuh : Nanda-...
Hipertermia : Nanda-NIC-NOC 2010
Resiko Aspirasi : Nanda-NIC-NOC 2010
Disfungsi respon penyapihan ventilator : Nanda-NIC...
Kurang Pengetahuan : Nanda-NIC-NOC 2010
Gangguan Pertukaran gas : Nanda-NIC-NOC 2010
Pola Nafas tidak efektif : Nanda-NIC-NOC 2010
Askep BPH aplikasi Nanda-NIC-NOC
Klasifikasi diabetes mellitus
Cara mengatasi dan mengobati demam
Penyebab Demam Pada Anak Yang perlu Anda Ketahui
Penyebab demam yang wajib anda ketahui
Waspadai demam pada anak anda !
Resiko pola nafas tidak afektif : Nanda-NIC-NOC 20...
Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif : Nanda-NIC-NOC...
Diagnosa Nanda Versi III Tahun 2010
Cara Memasang Infus Yang Baik dan Benar
Kode Etik Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan Di Dunia
Risiko jatuh : Nanda-NIC-NOC 2014
Risiko kekurangan volume cairan : Nanda-NIC-NOC 20...
Risiko infeksi : Nanda-NIC-NOC 2014
Risiko aspirasi : Nanda-NIC-NOC 2014
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer : Nanda-...
Ketidakefektifan perfusi jaringan (kardiopulmonal,...
Nyeri akut : Nanda-NIC-NOC 2014
Mual : Nanda - NIC - NOC 2014
Askep Hipertensi Aplikasi Nanda NIC NOC
Format Pengkajian Keperawatan Menggunakan 13 NANDA...
Ketidakefektifan pola napas : Nanda-NIC-NOC 2014
Ketidakefektifan pemberian asi : Nanda-NIC-NOC 201...
Ketidakefektifan bersihan jalan napas : Nanda-NIC-...
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tu...
Kerusakan Integritas Kulit : Nanda-NIC-NOC 2014
Kerusakan Integritas Jaringan : Nanda-NIC-NOC 2014...
Kelebihan Volume Cairan : Nanda-NIC-NOC 2014
Kekurangan Volume Cairan : Nanda-NIC-NOC 2014
Intoleransi Aktivitas : Nanda-NIC-NOC 2014
Hipotermia : Nanda-NIC-NOC 2014
Hipertermia : Nanda-NIC-NOC 2014
Hambatan Mobilitas Fisik : Nanda-NIC-NOC 2014
Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh : Nanda-NIC-NO...
Hambatan Mobilitas Ditempat Tidur : Nanda-NIC-NOC ...
Gangguan Pertukaran Gas : Nanda-NIC-NOC 2014
Diare : Nanda-NIC-NOC 2014
Defisiensi Pengetahuan : Nanda-NIC-NOC 2014
Anxietas : Nanda-NIC-NOC 2014
► 2014 (1)