You are on page 1of 17

SKEP TUMOR ABDOMEN

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. P DENGAN TUMOR ABDOMEN
DIRUANGAN MELATI RSUD KABUPATEN MAMUJU

OLEH :
NAMA : LUKMAN
NIM : 012010005
CI LAHAN CI INSTITUSI

Ns. Sitti Aminah, S.


Kep I Kadek Dwi Suarjana, S. Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


ANDINI PERSADA MAMUJU SUL-BAR
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
SI KEPERAWATAN
LAPORAN PENDAHULUAN
TUMOR ABDOMEN
A. Pengertian
Tumor adalah : benjolan yang disebabkan oleh oleh pertumbuhan sel dengan pertumbuhan
yang terbatas dan lonjong. (E. Oswari, 2000)
Tumor adalah : massa padat besar, meninggi dan berukuran lebih dari 2 cm. ( Carwin,
Elizabeth.J. 2000)
Tumor abdomen : merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang berbeda-beda, yang
disebabkan oleh sel tubuh yang yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom lepas
dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel tersebut berbeda dari sel normal dalam bentuk
dan strukturnya. (http///tumor abdomen.html)
B. Etiologi
Penyebab terjadinya tumor karena terjadinya pembelahan sel yang abnormal.Pembedaan sel
tumor tergantung dari besarnya penyimpangan dalam bentuk dan fungsi aotonomnya dalam
pertumbuhan, kemampuanya mengadakan infiltrasi dan menyebabkan metastasis.
Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya tumor antara lain:
1. Karsinogen
2. Hormone
3. Gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan makan makanan yang kurang
berserat.
4. Parasit : parasit schistososma hematobin yang mengakibatkan karsinoma planoseluler.
5. Genetic
6. Infeksi, trauma, hipersensitivitas terhadap obet-obatan.
C. Patofisiologi
Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah oleh mutasi ganetic
dari DNA seluler, sel abnormal ini membentuk kolon dan berpopliferasi secar abnormal,
mengabaikan sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut.
Sel-sel neoplasma mandapat energi terutama dari anaerob karena kempuan sel untuk oksidasi
berkurang, meskipun mempunyai enzim yang lengkap untuk oksidasi.Susunan enzim sel uniform
sehingga lebih mengutamakan berkembang biak yang membutuhkan energi unruk anabolisme
daripada untuk berfungsi yang lmenghasilkan energi dengan jalan katabolisme.
Jarinagan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk protioplasma dan energi,
antara lain asam amino. Sel-sel neoplasma dapat mengalahkan sel-sel normal dalm mendapatkan
bahan-bahan tersebut.(Kusuma, Budi drg. 2001).
Ketika dicapai suatu tahap diman sel mendapatkan ciri-ciri invasi, dan terjadi perubahan pada
jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar dan memperoleh akses ke
limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke
area lain dalam tubuh untuk membentuk metastase (penyebaran tumor) pada bagian tubuh yang
lain.
Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umumn seperti yang telah digunakan, namun
tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal : tetapi lebih kepada suatu
kelompok penyakit yang jelas denagn penyebab, metastase, pengobatan dan prognosa yang
berbeda.(Smelstzer, Suzanne C.2001).
D. Manifestasi Klinik
1. Hiperplasia
2. Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
3. Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan apabila berasal dari masenkim yang
banyak mengandung jaringan ikat maka akan elastic kenyal atau lunak.
4. Kadang tampak hipervaskulari disekitar tumor.
5. Biasa terjadi pengerutan dam mengalami retraksi.
6. Edema disekitar tumor disebabkan infiltrasi kepembuluh limfe.
7. Nyeri
8. Anoreksia, mual, muntah.
9. Penurunan berat badan.
E. Test diagnostic
Prosedur diagnostik yang biasa dilakuakan dalam mengevakluasi malignansi meliputi:
1. Marker tumo
Substansi yang ditemukan dalam darah atau cairan tubuh lain yang dibentuk oleh tumor atau
oleh tubuh dalam berespon terhadap tumor.
2. Pencitraan resonansi magnetic (MRI)
Penggunaan medan magnet dan sinyal frekuensi_radio untuk menghasilkan gambatan
berbagai struktur tubuh.
3. CT Scan
Menggunakan pancaran sinar sempit sinar-X untuk memindai susunan lapisan jaringan untuk
memberikan pandangan potongan melintang.
4. Flouroskopi
Menggunakan sinar-X yang memperlihatkan perbedaan ketebalan antar jaringan; dap[at
,mencakup penggunaan bahan kontras.
5. Ultrasound
Echo dari gelombang bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada layer penerima, digunkan
untuk mengkaji jarinagn yang dalam di dalam tubuh.
6. Endoskopi
Memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran denagan memasukan suatu ke dalam
rongga tubuh atau ostium tubuh; memungkinkan dilakukannya biopsy jaringan, aspirasi dan
eksisi tumor yang kecil.
7. Pencitraan kedokteran nuklir
Menggunakan suntikan intravena atau menelan bahan radiosisotope yang diikuti
dengan pencitraan yang menkadi yempat berkumpulnya radioisotope.(Smeltzer, Suzanne
C.2001).
F. Penatalaksanaan medic
1. Pembedahan
Pembedahan adalah modalitas penanganan utama, biasanya gasterektoni subtotal atau total,
dan digunakan untuk baik pengobatan maupun paliasi.
2. Pasien dengan tumor lambung tanpa biopsy dan tidak ada bukti matastatis jauh harus menjalani
laparotomi eksplorasi atau seliatomi untuk menentukan apakah pasien harus menjalani prosedur
kuratif atau paliatif. Komplikasi yang berkaitan dengan tindakan adalah injeksi, perdarahan,
ileus, dan kebocoran anastomoisis.(Smeltzer, Suzanne C. 2001)
3. Radioterapi
Penggunaaan partikel energy tinggi untuk menghancurkan sel-sel dalam pengobatan tumor
dapat menyebabkan perubahan pada DNA dan RNA sel tumor.Bentuk energy yang digunakan
pada radioterapi adalah ionisasi radiasi yaitu energy tertinggi dalam spektrum elektromagnetik.
4. Kemoterapi
Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan untuk reseksi tumor, untuk
tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada kombinasi dengan terapi radiasi dengan
melawan sel dalam proses pembelahan, tumor dengan fraksi pembelahan yang tinggi ditangani
lebih efektif dengan kemoterapi.
8. Bioterapi
Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatankeempat untuk kanker dengan
menstimulasi system imun(biologic response modifiers/BRM) berupa antibody monoclonal,
vaksin, factor stimulasi koloni, interferon, interleukin.(Danielle Gale. 2000).

Daftar Pustaka
Aziz Halimul Hidayat, 2004, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salema Medika.
Budi Kusuma, 2001, Ilmu Patologi, Penerbit Buku Kedokteran.Jakarta: EGC
Doenges, E.M, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, (Edisi 3). Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Elizabet J. Corwin, 2000. Buku Saku Patofisiologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
E, Oswari, 2000, Bedah dan Perawatanya. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
Gale,Danielle RN, MS, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC
Smelster Suzanne, C 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Vol. 2.Jakarta : EGC.

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. ” P ” DENGAN TUMOR ABDOMEN

Asuhan keperawatan pada : Tn. “ P ”


Dengan diagnosa medis :Tumor Abdomen
Di ruang : Melati
Tanggal : 23 September 2013

A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. ” P ”
Umur : 47 tahun
Agama : Kristen protestan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Kawin
Pendidikan : smp
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Mamasa/indonesia
Alamat : Jl. Soekarno Hatta
Tanggal Masuk : 23 september 2013
Tanggal Pengkajian : 24 september 2013
No. Register : 03 74 76
Diagnosa Medis : Tumor Abdomen
Penanggung jawab : Askes/Astek/Jamsostek/Sendiri
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : desi
Umur : 45 tahun
Hub. Dengan Pasien : Istri
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Soekarno Hatta

B. Riwayat Sakit Dan Kesehatan


1. Keluhan utama : sakit perut
2. Riwayat penyakit sekarang : sakit perut
3. Riwayat penyakit dahulu :-
4. Riwayat alergi :-
5. Riwayat kesehatan keluarga :-
6. Susunan keluarga (genogram) :

Ket :
: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Meninggal

: Ada hubungan
.... : Tinggal serumah
? : Umur tidak diketahui

C. Pola Fungsi Kesehatan


1. Pola Nutrisi/Metabolik
a. Makan
1) Jenis : nasi, sayur, dan ikan
2) Porsi : sedang
3) Frekuensi : 3 x sehari
4) Diet khusus :-
5) Makanan yang disukai : -
6) Pantangan :-
7) Nafsu makan :
( ) Normal ( ) Meningkat ( √ ) Menurun
( ) Mual ( ) Muntah ( ) Stomatitis
8) Keterangan :
9) Kesulitan Menelan : ( ) Ya ( √ ) Tidak
10) Gigi palsu : ( ) Ya ( √ ) Tidak
b. Minum
1) Frekuensi : 1-8 gelas/hari
2) Jumlah : ± 2000 cc
3) Jenis : Air putih
2. Persepsi/Penatalaksanaan Kesehatan
Klien yakin akan sembuh dari penyakitnya
3. Pola istirahat Tidur
a. Waktu tidur : tidak menentu
b. Jumlah : tidak menentu
c. Insomnia : tidak menentu
4. Pola Aktifitas dan Latihan
a. Alat bantu : Ya
b. Kebersihan Diri :
1) Mandi : 2x/hr
2) Gosok gigi : 2x/hr
3) Keramas : tidak menentu x/hr
4) Potong kuku : tidak menentu x/hr
c. Aktifitas Sehari-hari : petani
d. Rekreasi :-
e. Kemampuan Perawatan diri :

Aktifitas 0 1 2 3 4

Mandi √
Berpakaian √
Eliminasi √
Mobilisasi √
Ditempat tidur
Pindah √
Ambulasi √
Naik tangga √
Keterangan :
Skor : 0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu bantuan orang lain
3 : perlu bantuan orang lain dan alat
4 : Tergantung tidak mampu
5 Pola Eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi : Bervariasi dari 1-3x sampai setiap kali tiap 3 hari
2) Konsistensi : Lembap, berbentuk
3) Warna : cokelat
4) Masalah yang dirasakan : -
5) Ket. Lainnya :-
b. BAK
1) Frekuensi : tidak menentu
2) Masalah yang dirasakan : -
3) Ket. Lainnya :-
5. Pola Nilai dan Kepercayaan
a. pelaksanaan ibadah : tiap hari minggu
b. larangan/pantangan agama :-
c. ket. Lainnya :-
d. pola seksual reproduksi : baik,
6. Pola Kognitif Perceptual
a. Bicara : baik
b. Bahasa : bahasa Indonesia/mamasa
c. Kemampuan membaca : kurang
d. Tingkat ansietas :-
e. Perubahan sensori :-
7. Pola Koping
a. kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya : Ya
b. koping adaptasi yang sering dipakai :-
8. Pola Peran Berhubungan
a. Status perkawinan : kawin
b. pekerjaan : petani
c. Kualitas bekerja : baik
d. Hubungan dengan orang lain : baik
e. Sistem pendukung : baik

Pengkajian Fisik
Batas Normal Hasil Pemeriksaan
Tanda-tanda vital Tanda-Tanda Vital
Suhu 36-37 oCNadi 60- a. Suhu : 36, 7oC
100x/menit, Tensi rata-
b. Nadi : 80 x/i
rata 130/80 mmhg, RR 16-
c. Tekanan darah : 110/80 mmHg
24x/menit. d. Respirasi rate : 22 x/i
e. Berat badan : 52 kg
f. Tinggi badan : 165cm

Pernafasan (Respiratory)
Bentuk dada simetri, Inspeksi
sputum sedikit dan jernih,
1. Bentuk dada : simetris
pola napas regular, vocal2. Sekresi dan batuk
premituslapangan paru
a. Batuk :-
tidak meningkat dan tidakb. Sputum : -
menurun, suara perkusi c. Warna : -
sonor, auskultasi suara 3. Pola nafas : baik
nafas vesikuler, suara
Palpasi
tambahan tidak ada. 1. Tractil fremitis/fremitus vocal
a. Meningkat lokasi : -
b. Menurun Lokasi : -
c. Lain-lain :-
Perkusi
1. Suara perkusi ditimbulkan :
Lainnya : -
Auskultasi
1. Auskultasi suara nafas
a. Vesikuler di :-
b. Broncho vesicular di : -
c. Bronchial di :-
2. Suara ucapan (vocal resonansi)
3. Suara tambahan
a. Rales,lokasi :-
b. Ronchi,lokasi :-
c. Pleura friction-rub, lokasi : -

Cardiovaskuler
Iktus cordis berada di ICS Inspeksi
5 lebar 1 cm, heart rate Iktus cordis teraba pada : -
sama dengan nadi dengan Palpasi
frekuensi normal antara 1. Iktus cordis :-
80-100x/mnitreguler, 2. Frekuensi heart rate : -
auskultasi bunyi jantung Ket. : -
normal, tidak ada suara 3. Nadi : 80 x/i
tambahan Ket. :

Perkusi
1. Pembesaran jantung : -
2. Nyeri dada :-
Auskultasi
( √ )normal
( ) tambahan :
Jenis :-

Persyarafan (Neurogical)
Kesadaran compos mentis, 1. Tingkat kesadaran :Compos mentis
GCS 15, reflex bicep, tricep,
2. GCS : 15
patella dan archilles (+), Mata : 4 , bicara : 5 , gerakan : 6
babinsky (-), koordinasi 3. Reflek
gerak baik, kesemutan (-),  Reflek bicep : (+)
kejang (-)  Reflek tricep : (+)
 Reflek patella : (+)
 Reflek achilese : (+)
 Babinsky : (-)
4. Lainnya :
5. Koordinasi gerak : baik
6. Kejang : (-)
7. Perasa :(-)

Gastrointestinal
Abdomen datar, tepi perut dan Inspeksi
umbilicus tidak menonjol,
1. Bentuk : simetris
bendungan pembulu darah dikulit
2. Tepi perut : tidak menonjol
abdomen tidak ada, peristaltic usus 3. Bendungan pembuluh darah vena
5-35/m, nyeri umum dan nyeri Abdomen : tidak ada
khusus tidak ada, ancietas tidak ada. Arah alirannya : -

Auskultasi
1. Bunyi peristaltic usus : 5-35 x/mnt
Palpasi
1. Palpasi umum :
( ) tidak ada nyeri
( √ ) nyeri umum, lokasi : Perut
( ) massa atau benjolan, Lokasi :
2. Palpasi khusus
a. Pembesaran hepar :
b. Pembesaran lien :
c. Titik Mc. Burney :
Perkusi
1. Ancitas :

Otot, Tulang (Musculoskeletal)


Pergerakan bebas, kemampuan 1. Pergerakan sendi ( ROM) : bebas
kekuatan otot nilai 5, tidak2. Kemampuan kekuatan otot kaki : 5
fraktur 3. Kemampuan menggemgam : 5
4. Fraktur : tidak
Lokasi : -

Kulit (Integument)
Warna kulit kemerahan/pigmentasi, akral 1. Warna kulit : seumatik
hangat, turgor elasts, krepitasi dan uedem
2. Akral : hangat
tidak ada. 3. Turgor : baik
4. Krepitasi : tidak ada
5. Oedeme : tidak ada

..........................................................................................................................................Penginder
aan
Mata Mata (penglihatan)
Bentuk normal, konjugtiva Inspeksi
normal, pupil bulat sama besar,1. Bentuk mata :
gerak bola mata normal, medan ( √ ) normal, ( ) enoftalmus
penglihatan, visus 6/6, tidak ( ) eksoptalmus ( ) lainnya
buta warna. 2. Konjungtiva
( √ ) normal ( ) anemic
( ) infeksi ( ) ikterik
3. Pupil : ( √ ) normal ( ) menyempit
4. Gerak bola mata : (√ ) normal ( ) menyempit
5. Visus/ ketajaman penglihatan : Baik
6. Medan penglihatan : (√ ) normal ( ) menyempit
7. Buta warna : tidak
Jenis :-
Palpasi
Tekanan intra okuler : -
Ket : -
Hidung Hidung/pembauan
Septum hidung ditengah, secret1. Septum hidung : ditengah
jernih, polip (-) tidak ada 2. Secret hidung : jernih
gangguan penciuman. 3. Polip : (-)
4. Gangguan penciuman : tidak ada
Telinga Telinga / pendengaran
Lubang telinga bersih, 1. Lubang telinga : bersih
membrane timpani terang, tidak2. Membrane tympani : terang
ada gangguan pendengaran. 3. Gangguan pendengaran : tidak
Mulut dan leher Mulut dan leher
Bibir normal, gigi lengkap 1. Bibir : normal
bersih, selaput lender mulut 2. Gigi : lengkap dan bersih
lembab, lidah normal bersih, 3. Selaput lender mulut : lembab
tidak ada kesulitan menelan, 4. Lidah : Normal
kelenjar tyroid tidak teraba 5. Tenggorokan waktu menelan : tidak ada kesulitan
menelan
6. Kelenjar thyroid : tidak teraba

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium SGOT : 121
SPGT : 117
Ureum : 47
Kreatinin : 1.0
Glukosa Sewaktu : 128
USG -
Lain-lain -

D. Terapi
- Infus Asering 20 tetes/menit
- Obat Injeksi Ranitidin 25 mg/ml
- Injeksi ranitidine 1A/12 jam/IV
- Injeksi ketorolac 1A/8 jam/IV
- Injeksi undancentron 1A/8 jam/IV jika muntah
- Injeksi antrain 1A/8 jam/IV jika demam

E. Analisa Data
No Data Penyebab
1Ds :Klien mengeluh perutnya sakit dan semakin Tumor abdomen↑ ukuran massa
sakit jika bergerak
Do :Klien Nampak gelisah dan tidak focus saat Bersifat mekano sensitive terhadap
ditanya serabut saraf

Pelepasan mediator kimia( bradikinin,


prostaglandin, serotonin, histamine)

Nosiseptor di serabut

Korteks serebri

Nyeri dipersepsikan

2Ds : Klien mengeluh perutnya sakit dan semakin ↓ transport As. Amino ke jaringan Into
sakit jika bergerak
Do :Klien hanya beraring di tempat tidur. ↓ protein di seluruh bagian tubuh

Menekan transport As. Amino ke sel-sel


otot

Kelemahan
3Ds :Kliem mengatakan beberapa hari ini toidak Nyeri dipersepsikan Gang
bisa tidur pada malam hari, biasanya klien
tidur jam 20.00 tapi selama di RS baru bisa RAS teraktivasi
tidur jam 23.00 .
Do :Mata klien nampak cekung Klien terjaga

Susah tidur

F. Prioritas Masalah
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Nama Perawat
1 Nyeri (akut) Berhubungan Ditemukan Teratasi
dengan proses penyakit.
G. Rencana Keperawatan
Tgl Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
Nyeri (akut) Berhubungan dengan Nyeri yang dirasakan klien 1. Kaji riwayat nyeri
proses penyakit. berkurang. misalnya lokasi, durasi da
Kriteria : skala.
1. Nyeri hilang/berkurang 2. Berikan tindakan
2. Wajah klien Nampak ceria kenyaman dasar misal:
massage punggung dan
aktivitas hiburan misalnya
music.
3. Dorong penggunaan
keterampilan penggunaan
keterampilan manajement
nyeri misalnya relaksasi
napas dalam.
4. Kolaborasi pemberian
analgetik sesuai indikasi.
1. Kaji respon klien terhadap
aktivitas
Toleransi terhadap aktivitas
Intolensi aktivitas berhubungan dengan
dengan kelemahan. kriteria : 2. Berikan lingkungan
. 1. Klien mengalami kemajuan tenang.
dalam beraktivitas
3. Jelaskan pentingnya
istirahat dalam rencana
pengobatan

4. Bantu pasien memilih


posisi nyaman untuk
istirahat/tidur.

1. Kaji pola tidur klien.


Pola tidur teratasi Dengan
kriteria :
Gangguan pola tidur berhubungan 1. Klien tidur 7-8 jam.
dengan teraktivasi RAS. 2. Klien Nampak ceria. 2. Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan.

3. Anjurkan klien untuk


banyak istirahat dan tidur
yang nyenyak.

H. indakan Keperawatan Dan Catatan Perkembangan


NoDx TglJam Implementasi CatatanPerkembangan Tt
1 1. Mengkajiriwayat S : klien mengatakan nyerinya
nyeri misalnya lokasi, berkurang
durasi dan skala. O :klien tampak tidak meringis lagi
Hasil : klien merasa A : masalah belum teratasi
nyeri dibadian perut , P : intervensidilanjutkan
sifatnya intermitten
dan skalanya 7.
2. Memberikan tindakan
kenyaman dasar
misal: massage
punggung dan
aktivitas hiburan
misalnya music.
Hasil : klien menjadi
lebih rileks.
3. Mendorong
penggunaan
keterampilan
penggunaan
keterampilan
manajement nyeri
misalnya relaksasi
napas dalam.
Hasil : klien
melakukan napas
dalam ketika nyeri
mulai dirasakan.
4. Kolaborasi pemberian
analgetik sesuai
indikasi.
2 5. Hasil : Klien
mengatakan nyeri S : klien mengatakan sudah mulai
yang dirasakan bisa bergerak.
berkurang. O : klien nampak sudah bisa bangun dari
tempat tidurnya.
1. Mengkajirespon klien A : masalah belum teratasi
terhadap aktivitas. P : intervensi dilanjutkan.
Hasil : klien hanya
berdiam diri di tempat
tidurnya.
2. Memberikan
lingkungan tenang.
Hasil :keluarga klien
mengerti dan akan
memberikan
lingkungan yang
tenang untuk klien.
3. Menjelaskan
pentingnya istirahat
dalam rencana
pengobatan.
Hasil : klien
mengerti dan mau
melaksanakan.
3 4. Bantu pasien
memilih posisi
nyaman untuk S : klien mengatakan sudah mulai bisa
istirahat/tidur. tidur tp masih sering terbangun.
Hasil : klien O :klien tampak segar.
mengatakan lebih A : masalah sebagian teratasi.
nyaman dengan dua P : intervensidilanjutkan
bantal di kepalanya. Klien dirujuk ke makassar

1. Mengkaji pola tidur


klien.
Hasil : klien sulit
tidur pada malam
hari, biasanya klien
tidur pukul 20.00, tapi
selama di RS klien
baru bisa tidur pukul
23.00 .
2. Menciptakan
lingkungan yang
menyenangkan.
Hasil :tempat tidur
klien rapi dan bersih.
3. Menganjurkan klien
untuk banyak istirahat
dan tidur yang
nyenyak.
Hasil : klien mengerti
dan mengatakan akan
melaksanakan.

You might also like