Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses merantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm (Manuaba, 2010).
Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh
sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008).
B. Tanda-tanda kehamilan
Menurut Manuaba (2010), untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan
melakukanpenilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan, yaitu sebagai berikut :
D. Pembagian Kehamilan
E. Pengawasan Antenatal
Dokumentasi adalah suatu proses pencatatan, penyimpanan informasi, data fakta yang
bermakna dalam pelaksanaan kegiatan.
1. Pendokumentasian Manajemen Kebidanan Menurut Helen Varney (1997)
Varney (1997) menjelaskan bahwa manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan
masalah dengan pengorganisasian, pemikiran dan tindakan – tindakan yang logis dan
menguntungkan baik bagi klien maupun bagi tenaga kesehatan. Dengan demikian proses
manajemen harus mengikuti urutan yang logis dan memberikan pengertian yang menyatukan
pengetahuan, hasil temuan, dan penilaian yang terpisah – pisah menjadi satu kesatuan yang
berfokus pada manajemen klien.
Proses manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dan setiap
langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dari pengumpulan data dasar sampai
evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang dapat
diaplikasikan dalam situasi apapun. Langkah – langkah tersebut :
a. Langkah 1 Pengumpulan Data Dasar
Mengumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien. Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua
data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu :
1) Identitas pasien
2) Riwayat kesehatan
3) Pemeriksaan fidik sesuai dengan kebutuhan
4) Meninjau data laboratorium
b. Langkah 2 Interpretasi Data
Identifikasi yang benar terhadap diagnosis / masalah dan kebutuhan klien berdasarkan
interpretasi yang benar atas dasar data–data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah /diagnosis yang spesifik.
Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan oleh profesi (bidan) dalam lingkup
praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur (tata nama) diagnosis kebidanan.
Standar nomenklatur diagnosis kebidanan tersebut adalah :
1) Diagnosis dan telah disyahkan oleh profesi
2) Berhubungan langsung dengan praktis kebidanan
3) Memiliki cirri khas kebidanan
4) Didukung oleh Clinical Judgement dalam praktek kebidanan
5) Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan.
c. Langkah 3 Mengidentifikasi Diagnosis / Masalah Potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah
dan diagnosis yang telah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan, bidan dapat bersiap – siap bila diagnosis /masalah
potensial benar – benar terjadi.
d. Langkah 4 Mengidentifikasi
Menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera mengidentifikasi
perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter untuk dikonsultasikan / ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi klien. Data baru dikumpulkan
dan dievaluasi kemungkinan bisa terjadi kegawatdaruratan dimana bidan harus bertindak
segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu dan anak.
e. Langkah 5 Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Melakukan perencanaan menyeluruh yang merupakan kelanjutan dari manajemen
terhadap diagnosis / masalah yang telah diidentifikasi / diantisipasi. Rencana asuhan yang
menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi pasien /masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut, apakah
dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah merujuk klien atau masalah yang lain.
f. Langkah 6 Melaksanakan Perencanaan
Rencana asuhan yang menyeluruh dilakukan secara efisien dan aman. Pada saat bidan
berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka
bertanggung jawab terhadap terlaksanaannya rencana asuhan yang menyeluruh tersebut.
Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari
suhan klien.
g. Langkah 7 Evaluasi
Melakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang telah teridentifikasi didalam masalah
dan diagnosis.
2. Pendokumentasian Manajemen Kebidanan Metode SOAP
Pendokumentasian 4 langkah yang menggunakan SOAP merupakan inti sari proses
pemikiran penatalaksanaan kebidanan 7 langkah Varney.
Pendokumentasian manajemen kebidanan dengan metode SOAP yaitu :
a. Data Subyektif
Data Subyektif (S) merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut
Helen Varney langkah pertama (pengkajian data) terutama data yang diperoleh melalui
anamnesis. Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien.
Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan
langsung dengan diagnosis. Data subjektif ini nantinya akan menguatkan diagnosis yang akan
disusun.
b. Data Obyektif
Data Objektif (O) merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen
Varney pertama (pengkajian data) terutama data yang diperoleh melalui hasil observasi yang
jujur dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium atau diagnostic lain. Catatan
medic dan informasi darikeluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data objektif ini.
Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosis.
c. Analisis
Analysis atau assessment (A) merupakan pendokumentasian hasil analisis dan
interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Dalam pendokumentasian
manajemen kebidanan karena keadan pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan dan
akan ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif maka proses
pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Analysis atau assessment (A) merupakan
pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah ke-2, ke-3 dan ke-4
sehingga mencakup hal-hal berikut ini : diagnosis atau masalah kebidanan, diagnosis atau
masalah potensial serta perlunya mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi
diagnosis atau masalah potensial dan kebutuhan tindakan segera harus diidentifikasi menurut
kewenangan bidan, meliputi tindakan mandiri, tindakan kolaborasi dan tindakan merujuk
klien.
d. Planning
Planning atau perencanaan (P) adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan
datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data. Rencana
asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan
mempertahankan kesejahteraannya. Rencana asuhan ini harus bisa mencapai kriteria tujuan
yang ingin dicapai dalam batas tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan harus mampu
membantu pasien mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga
kesehatan lain antara lain dokter.
Meskipun secara istilah P adalah Planning atau perencanaan saja, namun P dalam metode
SOAP ini juga merupakan gambaran pendokumentasian implementasi dan evaluasi. P dalam
SOAP meliputi manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah ke-5, ke-6 dan ke-7.
Dalam planning ini juga harus mencantumkan evaluasi atau evaluation yaitu tafsiran dari efek
tindakan yang telah diambil untuk menilai keefektifan asuhan atau hasil pelaksanaan tindakan.
Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan merupakan fokus ketepatan nilai tindakan
atau asuhan.
SOAP merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis. Adapun
SOAP digunakan untuk pendokumentasian karena :
a. Pendokumentasian metode SOAP merupakan kemajuan informasi yang sistematis
yang mengorganisir penemuan dan kesimpulan menjadi suatu rencana asuhan.
b. Metode ini merupakan penyaringan dari intisari proses penatalaksanaan kebidanan
untuk tujuan penyediaan dan pendokumentasian asuhan.
c. SOAP merupakan urut-urutan yang membantu dalam mengorganisir pikiran dan
memberikan asuhan yang menyeluruh.
Daftar Pustaka
No. Registrasi :
Tanggal masuk : 04-09-2018
Tanggal pengkajian : 04-09-2018
Diagnosa : G 2 P1 A0
Nama pengkaji : Pipo Indrawati Kadir
3. Kehamilan intrauterine
Dasar
DS
~ Sejak amenorea
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri selama kehamilan
Ibu mengatakan tidak ada spoting selama kehamilan
DO
~Pada saat melakukan palpasi ibu tidak merasa nyeri
6. Punggung kanan
Dasar
DS : ibu mengatakan janinnya bergerak pada perut bagian kiri
DO : pada palpasi abdomen leopold II, pada sisi kanan perut ibu terasa panggung
Analisis dan interprestasi
Pada saat pemeriksaan leopold II teraba keras seperti papan pada sisi kanan perut ibu dan
bagian terkecil teraba pada sisi kiri perut ibu. (sarwono, ilmu kebidanan 2006)
7. Presentase kepala
Dasar
DS
~
DO
~ pada palpasi III, teraba keras, bulat, melenting pada bagian bawah uterus
Analisa dan interpretasi
~ Saat palpasi abdomen leopold III, teraba keras, bulat melenting pada bagianbawah uterus,
bila di goyangkan ada lentingan, pertanda kepala janin (winu josastro, 2008)
8. Kepala belum masuk PAP
Dasar
DS :
DO : pada pemeriksaan leopold IV, kepala janin belum masuk PAP (konvergen).
Analisi presentasi
Pada saat pemeriksaan 24, tangan kanan di letakkan pada bagian bawa kanan uterus danv
tangan kiri pada bagian bawah kiri uterus, dan pada saat pemeriksaan tangan masih bias di
pertemukan yang menandakan kepala belum masuk PAP (konvergen )
9. Keadaan ibu dan janin baik
Dasar
DS
~ Ibu mengatakan pergerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan 20 minggu
DO
~ Keadaan umum ibu baik
~ Kesadaran composmentis
~ TTV : dalam batas normal
TD : 100/80 mmHg
N : 85 x/menit
S : 36,2OC
P : 18x/menit
~ Saat palpasi tampak pergerakan janin
~ Saat auskultasi, DJJ (+) dengan frekuensi 130 x/menit terdengar jelas, teratur, dan
teratur pada kuadran kiri bawah perut ibu.
Analisa dan interpretasi
~keadaan komposmentis, tanda-tanda vital dalam batas normal yang menandakan
keadaan umum ibu baik
~DJJ (+) dengan frekuensi antara 130x/menit, jelas, kuat, dan teratur menunjukkan
janin dalam keadaan baik (Winkjosastro,2002).
10. Masalah ibu Susah Tidur
Dasar
DS
~ Ibu mengatakan susah tidur
DO : -
Analisa dan interpretasi
Adanya kehawatiran ibu pada kehamilanya sehingga ibu susah tidur, karena selalu
menggangu pikiran ibu dalam menghadapi kehamilannya.
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Tidak ada yang mendukung terjadinya diagnosa / masalah potensial
No. Registrasi :
Tanggal masuk : 15-12-2011
Tanggal pengkajian : 15-12-2011
Diagnosa : GIIP1AO
Nama pengkaji : TETI HARDIANTI
Identitas Istri/suami
Nama : Ny. “S” / Tn. “A”
Umur : 21 Thn / 25 Thn
Suku : TOLAKI/ TOLAKI
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT /WiraSwasta
Alamat : LORONG MANGGA
Lama Menikah : ± 2 Tahun
S : 36,2 0C
P : 18 kali /menit
8. Palpasi abdomen
Leopold I : TFU 1 jari atas simpisis
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III : presentase kepala
Leopold IV : kepala belum masuk PAP (konvergen)
Assesment (A)
GIIPIA0, kehamilan 27 minggu, kepala,kepala belum masuk PAP,janin hidup,janin
tunggal,intrauterine,keadaan janin baik,keadaan ibu dengan masalah nyeri pada pinggang
Planning (P)
1. Ciptakan hubungan yang baik Senyum, sapa, salam
Hasil : Ibu membalas dengan ramah
2. Jelaskan kepada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
Hasil : Ibu bersedia untuk di periksa
3. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
Hasil : ibu mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan
4. Anjurkan pada ibu untuk istrahat yang cukup
Hasil ; ibu mengerti dan bersedia melaksanakan anjuran bidan
5. Kenalkan pada ibu tentang 10 tanda kehamilan bahaya kehamilan
Hasil : ibu mengerti dan bersedia menghubungi bidan bila ada tanda-tanda bahaya kehamilan.
6. Berikan pendidikan kesehatan
Hasil : ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran yang di berikan
HPHT : 09-06-2011
Tanggal kunjungan ; 15-12-2011