You are on page 1of 28

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TINJAUAN KEHAMILAN

A. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan suatu proses merantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm (Manuaba, 2010).

Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh
sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008).

B. Tanda-tanda kehamilan
Menurut Manuaba (2010), untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan
melakukanpenilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan, yaitu sebagai berikut :

1. Tanda Dugaan kehamilan


a. Amenorea
Pada wanita hamil terjadi konsepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi
pembentukan Folikel de graff dan ovulasi . Hal ini menyebabkan terjadinya
amenorea pada seorang wanita yang sedang hamil. Dengan mengetahui hari pertama
haid terakhir (HPHT) dengan perhitungan Neagle dapat ditentukan hari perkiraan
lahir (HPL)nyaitu dengan menambah tujuh pada hari, mengurangi tiga pada bulan,
dan menambah satu pada tahun.
b. Mual dan Muntah
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang
berlebihan. Mual dan Muntah pada pagi hari disebut morning sickness. Dalam batas
yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah nafsu makan
berkurang.
c. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian
disebut ngidam.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskema
susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang
setelah usia kehamilan 16 minggu.
e. Payudara Tegang
Pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan somatomamotrofin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung
saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f. Sering Miksi (Sering BAK)
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering
miksi. Pada triwulan kedua, gejala ini sudah menghilang.
g. Konstipasi atau Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar.
h. Pigmentasi Kulit
Terdapat pigmentasi kulit disekitar pipi (cloasma gravidarum). Pada dinding perut
terdapat striae albican, striae livide dan linea nigra semakin menghitam. Pada sekitar
payudara terdapat hiperpigmintasi pada bagian areola mammae, puting susu makin
menonjol.
i. Epulis
Hipertrofi gusi yang disebut epuils, dapat terjadi saat kehamilan.
j. Varices
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah terjadi pada sekitar genetalia, kaki, betis, dan payudara. Penampakan
pembuluh darah ini menghilang setelah persalinan.
2. Tanda Tidak Pasti Kehamilan
a. Perut Membesar
b. Pada pemeriksaan dalam di temui :
1) Tanda Hegar yaitu perubahan pada rahim menjadi lebih panjang dan lunak
sehingga seolah-olah kedua jari dapat saling bersentuhan.
2) Tanda Chadwicks yaitu vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh
darah sehingga makin tampak dan kebiru-biruan karena pengaruh estrogen.
3) Tanda Piscaceks yaitu adanya pelunakan dan pembesaran pada unilateral pada
tempat implantasi (rahim).
4) Tanda Braxton Hicks yaitu adanya kontraksi pada rahim yang disebabkan
karena adanya rangsangan pada uterus.
c. Pemeriksaan test kehamilan positif.
3. Tanda Pasti Kehamilan
a. Gerakan janin dalam rahim
b. Terlihat dan teraba gerakan jani, bagian teraba bagian-bagian janin.
c. Denyut jantung janin Di dengar dengan stetodkop leanec, alat kardiotografi dan
dopler. Dilihat dengan ultrasografi.
C. Perubahan – Perubahan Fisiologis Kehamilan
1. Sistem reproduksi
 Suplai darah ke organ reproduksi meningkat ,karena peningkatan hormone
 Hipervaskularisasi menyebabkan perubahan pada organ reproduksi
a) Serviks menjadi lunak akibat meningkatnya suplai darah (tanda goodels)
b) Uterus Lunak
c) Vagina membiru
2. Sistem Integumen
 Payudara nyeri tekan
 Payudara menjadi lebih besar
 Areola payudara makin hiperpigmentasi
 Puting susu makin menonjol
 Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi karena
hambatan dari PH (prolaktin Inhibiting Hormon ) untuk mengeluarkan ASI
 Kulit ,striae gravidarum
 Pigmentasi : Linea nigra dan Cloasma gravidarum
 Respirasi dan sekresi kelenjar lemak
3. Sistem Endokrin
 Ovarium dan placenta menghilangkan hormone
 Kelenjar tyroid membesar, tetapi yang dihasilkan tetap
 Kelenjar paratyroid meningkat
 Pancreas menghasilkan lebih banyak insulin
 Kelenjar pituitari mengalami pembesaran
 Kelenjar adrenal meningkat
4. Sistem kardiovaskuler
 Volume darah meningkat
 Sel darah merah meningkat
5. Sistem muskuluskeletal
 Terjadi dekalsifikasi
 Kram sering terjadi
6. Sistem gastrointestinal
 Hipersalivasi
 Mual muntah
 Konstipasi
7. Perubahan psikologi

Menurut teori Rubin adalah :

1) Trimester I : takut, frustasi,khawatir


2) Trimester II: perasaan lebih enak,meningkatnya kebutuhan untuk mempelajari
terhadap perkembangan dan pertumbuhan janin.
3) Trimester III: berperasaan aneh, sembrono, menjadi introvent,merefleksikan terhadap
pengalaman masa lalu.

D. Pembagian Kehamilan

Kehamilan dibagi tiga trimester

1) Trimester I : 0-12 minggu


2) Trimester II: 13-28 minggu
3) Trimester III: 29-40 minggu

E. Pengawasan Antenatal

Asuhan Antenatal (antenatal care) meliputi pengawasan terhadap kehamilan, untuk


mendapat informasi mengenai kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang
menyertai kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan menetapkan resiko
kehamilan (resiko tinggi, resiko meragukan dan resiko rendah ). Asuhan antenatal juga untuk
menyiapkan persalinan menuju kelahiran bayi yang baik ( well born baby) dan kesehatan ibu
baik (well healthy mother) mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi, memfasilitasi
pulihnya kesehatan ibu yang optimal pada saat akhir kala nifas.
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya .
oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama
periode antenatal. Pada setiap kali kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasi
yang penting. Frekuensi pemeriksaan kehamilan (ANC) adalah :

1) Trimester I=minimal 1x kunjungan


2) Trimester II=minimal 1x kunjungan
3) Trimester III=minimal 2x kunjungan
F. Pemeriksaan Diagnostik Kebidanan
1. Tes urine kehamilan (Tes HCG)
a. Dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu setelah
koitus).
b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari.
2. Palpasi abdomen menggunakan cara Leopod dengan langkah sebagai berikut :
a. Leopod I
Bertujuan untuk mengetahui TFU dan Bagian janin yang ada di fundus.
Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut :
 Pemeriksaan menghadap pasien
 Kedua tangan meraba fundus dan mengukur berapa tinggi fundus uteri.
 Meraba bagian apa yang ada di fundus, jika teraba benda bulat, melenting, mudah
digerakkan, maka itu adalah kepala. Namaun jika teraba benda bulat, besar,
lunak, tidak melenting, dan susah digerakkkan, maka itu adalah bokong janin.
b. Leopod II
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan dan kiri perut ibu.
Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut :
 Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut ibu
 Ketika memriksa sebelah kanan, maka tangan menahan perut sebelah kiri ke arah
kanan.
 Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian apa yang
ada disebelah kanan (jika teraba benda yang rata tidak teraba bagian kecil, terasa
ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun jika teraba bagian-bagian
yang terkecil dan menonjol maka itu adalah bagian kecil janin).
c. Leopod III
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus.
Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
 Tangan kiri menahan fundus uteri.
 Tangan kananmeraba bagian yang ada di bagian bawah uterus. Jika teraba yang
bulat, melenting, keras, dan dapat digoyangkan, maka itu adalah kepala. Namun
jika teraba bagian yang bulat, besar, lunak, dan sulit digerakkan, maka ini adalah
bokong. Jika di bagian bawah tidak ditemukkan kedua bagian seperti diatas, maka
pertimbangkan apakah janin dalam letak melintang.
 Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan kanan
menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan ballottement
(pantulan dari kepala janin, terutama ini ditemukan pada usia kehamilan 5-7
bulan)
 Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan, jika masih
mudah digoyangkan, berarti kepala belum masuk panggul, namun jika tidak dapat
digoyangkan, berarti kepala sudah masuk panggul), lalu lanjutkan pada
pemeriksaan Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh kepala sudah masuk
panggul.
d. Leopold IV
Bertjuan untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah dan untuk mengetahui
apakah kepala sudah masuk panggul atau belum.
Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
 Pemeriksa menghadap kaki pasien
 Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di bawah
 Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang
berlawanandi bagian bawah.
 Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala belum
masuk panggul.
 Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah masuk
panggul.
2.2 MANAJEMEN ASUHAN DALAM KEHAMILAN

Dokumentasi adalah suatu proses pencatatan, penyimpanan informasi, data fakta yang
bermakna dalam pelaksanaan kegiatan.
1. Pendokumentasian Manajemen Kebidanan Menurut Helen Varney (1997)
Varney (1997) menjelaskan bahwa manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan
masalah dengan pengorganisasian, pemikiran dan tindakan – tindakan yang logis dan
menguntungkan baik bagi klien maupun bagi tenaga kesehatan. Dengan demikian proses
manajemen harus mengikuti urutan yang logis dan memberikan pengertian yang menyatukan
pengetahuan, hasil temuan, dan penilaian yang terpisah – pisah menjadi satu kesatuan yang
berfokus pada manajemen klien.
Proses manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dan setiap
langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dari pengumpulan data dasar sampai
evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang dapat
diaplikasikan dalam situasi apapun. Langkah – langkah tersebut :
a. Langkah 1 Pengumpulan Data Dasar
Mengumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien. Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua
data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu :
1) Identitas pasien
2) Riwayat kesehatan
3) Pemeriksaan fidik sesuai dengan kebutuhan
4) Meninjau data laboratorium
b. Langkah 2 Interpretasi Data
Identifikasi yang benar terhadap diagnosis / masalah dan kebutuhan klien berdasarkan
interpretasi yang benar atas dasar data–data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah /diagnosis yang spesifik.
Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan oleh profesi (bidan) dalam lingkup
praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur (tata nama) diagnosis kebidanan.
Standar nomenklatur diagnosis kebidanan tersebut adalah :
1) Diagnosis dan telah disyahkan oleh profesi
2) Berhubungan langsung dengan praktis kebidanan
3) Memiliki cirri khas kebidanan
4) Didukung oleh Clinical Judgement dalam praktek kebidanan
5) Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan.
c. Langkah 3 Mengidentifikasi Diagnosis / Masalah Potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah
dan diagnosis yang telah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan, bidan dapat bersiap – siap bila diagnosis /masalah
potensial benar – benar terjadi.
d. Langkah 4 Mengidentifikasi
Menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera mengidentifikasi
perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter untuk dikonsultasikan / ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi klien. Data baru dikumpulkan
dan dievaluasi kemungkinan bisa terjadi kegawatdaruratan dimana bidan harus bertindak
segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu dan anak.
e. Langkah 5 Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Melakukan perencanaan menyeluruh yang merupakan kelanjutan dari manajemen
terhadap diagnosis / masalah yang telah diidentifikasi / diantisipasi. Rencana asuhan yang
menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi pasien /masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut, apakah
dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah merujuk klien atau masalah yang lain.
f. Langkah 6 Melaksanakan Perencanaan
Rencana asuhan yang menyeluruh dilakukan secara efisien dan aman. Pada saat bidan
berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka
bertanggung jawab terhadap terlaksanaannya rencana asuhan yang menyeluruh tersebut.
Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari
suhan klien.
g. Langkah 7 Evaluasi
Melakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang telah teridentifikasi didalam masalah
dan diagnosis.
2. Pendokumentasian Manajemen Kebidanan Metode SOAP
Pendokumentasian 4 langkah yang menggunakan SOAP merupakan inti sari proses
pemikiran penatalaksanaan kebidanan 7 langkah Varney.
Pendokumentasian manajemen kebidanan dengan metode SOAP yaitu :
a. Data Subyektif
Data Subyektif (S) merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut
Helen Varney langkah pertama (pengkajian data) terutama data yang diperoleh melalui
anamnesis. Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien.
Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan
langsung dengan diagnosis. Data subjektif ini nantinya akan menguatkan diagnosis yang akan
disusun.
b. Data Obyektif
Data Objektif (O) merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen
Varney pertama (pengkajian data) terutama data yang diperoleh melalui hasil observasi yang
jujur dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium atau diagnostic lain. Catatan
medic dan informasi darikeluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data objektif ini.
Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosis.
c. Analisis
Analysis atau assessment (A) merupakan pendokumentasian hasil analisis dan
interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Dalam pendokumentasian
manajemen kebidanan karena keadan pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan dan
akan ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif maka proses
pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Analysis atau assessment (A) merupakan
pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah ke-2, ke-3 dan ke-4
sehingga mencakup hal-hal berikut ini : diagnosis atau masalah kebidanan, diagnosis atau
masalah potensial serta perlunya mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi
diagnosis atau masalah potensial dan kebutuhan tindakan segera harus diidentifikasi menurut
kewenangan bidan, meliputi tindakan mandiri, tindakan kolaborasi dan tindakan merujuk
klien.
d. Planning
Planning atau perencanaan (P) adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan
datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data. Rencana
asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan
mempertahankan kesejahteraannya. Rencana asuhan ini harus bisa mencapai kriteria tujuan
yang ingin dicapai dalam batas tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan harus mampu
membantu pasien mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga
kesehatan lain antara lain dokter.
Meskipun secara istilah P adalah Planning atau perencanaan saja, namun P dalam metode
SOAP ini juga merupakan gambaran pendokumentasian implementasi dan evaluasi. P dalam
SOAP meliputi manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah ke-5, ke-6 dan ke-7.
Dalam planning ini juga harus mencantumkan evaluasi atau evaluation yaitu tafsiran dari efek
tindakan yang telah diambil untuk menilai keefektifan asuhan atau hasil pelaksanaan tindakan.
Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan merupakan fokus ketepatan nilai tindakan
atau asuhan.
SOAP merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis. Adapun
SOAP digunakan untuk pendokumentasian karena :
a. Pendokumentasian metode SOAP merupakan kemajuan informasi yang sistematis
yang mengorganisir penemuan dan kesimpulan menjadi suatu rencana asuhan.
b. Metode ini merupakan penyaringan dari intisari proses penatalaksanaan kebidanan
untuk tujuan penyediaan dan pendokumentasian asuhan.
c. SOAP merupakan urut-urutan yang membantu dalam mengorganisir pikiran dan
memberikan asuhan yang menyeluruh.
Daftar Pustaka

Asrinah,dkk. 2010. Konsep kebidanan. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Estiwidani, dkk. 2009. Konsep Kebidanan. Fitramaya : Yogyakarta.

Tadjuddin norma. Konsep Kebidanan. Poltekkes Kemenkes Makassar

Manuaba, 2010. Pengantar Kuliah Obstetri. Kedokteran EGC.


Saifuddin, Abdul . 2008. Pelayanan Kesehatan Maternal dan neonatal. Jakarta. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGIS
PADA Ny “ R ” G 2 P1 A0 DENGAN MASALAH SUSAH
TIDUR DI POLI KIA/KB PUSKESMAS MOKOAU
TANGGAL 4 SEPTEMBER 2018

No. Registrasi :
Tanggal masuk : 04-09-2018
Tanggal pengkajian : 04-09-2018
Diagnosa : G 2 P1 A0
Nama pengkaji : Pipo Indrawati Kadir

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR.


A. Identitas Ibu / Suami
Nama : Ny. “R” / TN. “H”
Umur : 29 tahun / 27 tahun
Suku : Bugis / Tolaki
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / SWASTA
Alamat : Jln. Lumba-Lumba
Lama Menikah : ± 6 Tahun
B. Data Biologis
1. Alasan datang ke Posyandu : untuk memerikan kehamilannya
2. Keluhan utama : Susah Tidur
3. Riwayat keluhan utama
a. Mulai timbulnya : 4 hari yang lalu
b. Sifat keluhan : susah tidur
4. Riwayat kesehatan yang lalu
a. Ibu tidak pernah menderita penyakit keturunan dan menular
b. Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan atau obat-obatan
c. Tidak ada riwayat operasi, opname, trauma dan transfuse darah.
d. Jatung : tidak
e. Hipertensi : tidak
f. DM : tidak
g. Penyakit lainnya : tidak
5. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada riwayat penyakit menular / penyakit keturunan atau menular dalam
keluarga klien
6. Riwayat reproduksi
a. Riwayat haid
 Menarche : 15 tahun
 Siklus haid : 28-30 hari
 Perlangsungan haid : 6-7 hari
 Perlangsungan haid : normal
b. Riwayat obstetri
1. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu;
2. Riwayat Kehamilan sekarang
 Ibu mengatakan hamil ke-2 dan tidak pernah keguguran
 HPHT : 18-04-2018
 TP : 25-01-2019
 Pergerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan 20 minggu sampai sekarang
pada daerah abdomen bagian bawah dan sisi kiri perut ibu
 Sejak amnorea : Tidak ada spooting
 Imunisasi TT : 1 kali yaitu pada umur kehamilan 20 minggu
3. Riwayat ginekologi
Tidak ada riwayat penyakit neoplasma, infertilitas maupun infeksi atau
reproduksi
4. Riwayat KB
Ibu belum pernah menjadi aksebtor KB setelah melahirkan anak pertama
5. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar
a. Kebutuhan nutrisi
Kebiasaan :
 Pola makan : baik
 Frekuensi makan : 3 x sehari
 Kebutuhan minum / cairan : 6-8 gelas / hari
 Nafsu makan : baik
 Pantangan makan : Ibu mengatakan tidak ada makan pantangan
 Perubahan selama hamil : tidak ada perubahan saat hamil
b. Kebutuhan eliminasi
Kebiasaan eliminasi BAK
 Frekuensi BAK : 3-4 x / menit
 Warna / bau khas : kekuningan / khas amoniak
 Gangguan eliminasi BAB : tidak ada
c. Kebersihan Diri
Kebiasaan
 Kebersihan rambut : bersih, keramas 2x seminggu memakai sampo
 Kebersihan badan : bersih, mandi 2x sehari memakai sabun mandi
 Kebersihan gigi/mulut : setiap kali mandi dan sebelum tidur
 Kebersihan genitalia dan anus : dibersihkan tiap kali BAK/BAB dan mandi
 Kebersihan kuku tangan : di bersihkan/dipotong 1x seminggu
 Kebersihan pakaian : diganti setiap kali kotor dan sesudah mandi
 Perubahan selama hamil : tidak ada perubahan selama hamil
d. Kebutuhan istirahat / tidur
Kebiasaan istrahat/ tidur
 Istirahat / tidur siang : terganggu
 Istirahat / tidur malam : ± 8 jam (pukul 21.00 – 05.00 wita)
 Perubahan selama hamil tidak ada perubahan
7. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan fisik umum
a. Keadaan umum baik
b. Kesadaran composmentis
c. BB : 52 kg
d. TB : 154 cm
e. LILA : 25 cm
f. Tanda-tanda vital
TD : 100/80 mmHg
N : 85x/menit
S : 36,2 0C
P : 18 x 1 menit
2. Pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi)
 inspeksi kepala dan rambut, rambut lurus panjang, tidak rontok, tidak ada
ketombe, tidak ada benjolan
 Inspeksi Wajah, ekspresi tenang, cloasma tidak ada, oedema tidak ada
 Inspeksi Mata, simester kiri dan kanan, konjuktifa tidak ada anemis, scelara tidak
ikterus, penglihatan baik kiri dan kanan
 Inspeksi hidung, simetris kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada secret
danpenciuman baik.
 Inspeksi Mulut dan Gigi, bibir lembab, tidak ada sariawan, ada gigi tanggal dan
ada caries pada gigi.
 Inspeksi telinga, simetris kiri dan kanan, daun telinga pembentukan sempurnah,
pendengaran normal dan tidak ada secret.
 Inspeksi/Palpasi Leher, Pembesaran vena jugularis tidak ada, Pembesaran Tyroid
tidak ada
 Inspeksi/Palpasi Payudara, simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, aerola
mamae mangalami hyperpigmentasi, tidak nampak adanya benjolan, colostrum
belum ada
 Inspeksi Abdomen, Pembesaran perut sesuai kehamilan, tidak ada bekas luka
operasi, ada linea nigra, tonus otot perut tidak tegang
 Inspeksi ginetikal tidak dilakukan
 Inspeksi palpasi/perkusi tungkai bawah, simetris kiri dan kanantidak odema dan ,
varises dan reflex patella (+).
3. Pemeriksaan obstetrik
1. Palpasi abdomen
 Leopold I : TFU 1 jari atas pusat
 Leopold II : Punggung kanan
 Leopold III: Presentasi kepala
 Leopold IV: kepala belum masuk DAP (konvergien)
2. Auskultasi : DJJ (+) , 130 x / menit, kuat dan teratur
3. Pemeriksaan panggul : Tidak dilakukan pemeriksaan
4. Pemeriksaan laboratoium : Pemeriksaan labolatorium tidak dilakukan
C. Data Psikologis / Sosiologis
1. Ibu sangat senang dengan kehamilannya
2. konsultasi kesehatan pada bidan.
D. Data Spiritual
1. Ibu tetap melaksanakan ibadah (shalat )
2. Ibu selalu berdoa agar kehamilannya berjalan normal.

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL


G2P1A0, umur kehamilan 19 minggu 6 hari, kehamilan intra uterine, tunggal, janin
hidup,punggung kanan,presentase kepala, kepala belum masuk PAP (konvergen), keadaan
ibu dan janin baik dengan masalah ibu susah tidur.
1. GII P1 A0
Dasar
DS
 Ibu mengatakan kehamilan ke-2 dan tidak pernah keguguran
DO
 Tonus otot perut tegang
 Tampak linea alba
Analisa dan interprestasi
Hamil ke-2 kali dan tidak pernah keguguran pada pemeriksaan fisik tonus otot perut
tampak tegang kerena mengalami peregangan dari isi uterus (janin yang semakin
membesar ) linea nigra yang timbul sebagai akibat timbulnya hormone masih (
melanophore stimulating harmone ) yang di hasilkan kelenjar hipofisis lobus inferior
(sinopsis obstetri, rustam rauchtar )
2. Umur kehamilan 19 minggu 6 hari
Dasar
Data Subjektif
 HPHT 18-04-2018
Data Objektif
 TP : 25-1-2019
 Tanggal Kunjungan : 04--2011

~ TFU 1 jari atas pusat

Analisa dan interprestasi


Dari hasil HPHT tanggal 09-06-2011 s/d tanggal kunjungan 15-12-2011, masa
getasi 27 minggu pada palpasi leopold 1 TFU 1 jari atas pusat (hukum neogle)

3. Kehamilan intrauterine
Dasar
DS
~ Sejak amenorea
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri selama kehamilan
Ibu mengatakan tidak ada spoting selama kehamilan
DO
~Pada saat melakukan palpasi ibu tidak merasa nyeri

Analisa dan interpretasi


~ dari sejak amnorhoea hingga kehamilan 28 minggu 3 hari ibu tidak pernah ada
keluhan nyeri abdomen sehingga dapat di duga kehamilanintra uterin (manubuah ilmu
kandungan 1998)
4. Janin tunggal
Dasar
DS
~ Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat kembar
DO
Pemeriksaan abdomen sesuai dengan umur kehamilan
Leopold I : TFU 1 jari atas pusat
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : presentase kepala
Leopold IV : kepala belum masuk PAP
~ Saat auskultasi, DJJ (+) dengan frekuensi 130x/menit, terdengar pada kuadran
kanan bawah perut ibu
Analisa dan interpretasi
Pada saat palpasi teraba 1 bagian besar janin pada daerah yang berada di mana
bagian kepala pada segmen bawah uterus dan bokong teraba pada bagian fundus (sarwono,
2005)
5. Janin hidup
Dasar
DS
~ Ibu mengatakan pergerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan 20 minggu
DO
~ DJJ (+) kuat dengan frekuensi 135x/menit
Analisa dan interpretasi
Pergerakan janin sudah di rasakan sejak umur 20 minggu dan pemeriksaan DJJ terdengar jelas
menandakan janin hidup.(hokum varney)

6. Punggung kanan
Dasar
DS : ibu mengatakan janinnya bergerak pada perut bagian kiri
DO : pada palpasi abdomen leopold II, pada sisi kanan perut ibu terasa panggung
Analisis dan interprestasi
Pada saat pemeriksaan leopold II teraba keras seperti papan pada sisi kanan perut ibu dan
bagian terkecil teraba pada sisi kiri perut ibu. (sarwono, ilmu kebidanan 2006)
7. Presentase kepala
Dasar
DS
~
DO
~ pada palpasi III, teraba keras, bulat, melenting pada bagian bawah uterus
Analisa dan interpretasi
~ Saat palpasi abdomen leopold III, teraba keras, bulat melenting pada bagianbawah uterus,
bila di goyangkan ada lentingan, pertanda kepala janin (winu josastro, 2008)
8. Kepala belum masuk PAP
Dasar
DS :
DO : pada pemeriksaan leopold IV, kepala janin belum masuk PAP (konvergen).
Analisi presentasi
Pada saat pemeriksaan 24, tangan kanan di letakkan pada bagian bawa kanan uterus danv
tangan kiri pada bagian bawah kiri uterus, dan pada saat pemeriksaan tangan masih bias di
pertemukan yang menandakan kepala belum masuk PAP (konvergen )
9. Keadaan ibu dan janin baik
Dasar
DS
~ Ibu mengatakan pergerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan 20 minggu
DO
~ Keadaan umum ibu baik
~ Kesadaran composmentis
~ TTV : dalam batas normal
TD : 100/80 mmHg
N : 85 x/menit
S : 36,2OC
P : 18x/menit
~ Saat palpasi tampak pergerakan janin
~ Saat auskultasi, DJJ (+) dengan frekuensi 130 x/menit terdengar jelas, teratur, dan
teratur pada kuadran kiri bawah perut ibu.
Analisa dan interpretasi
~keadaan komposmentis, tanda-tanda vital dalam batas normal yang menandakan
keadaan umum ibu baik
~DJJ (+) dengan frekuensi antara 130x/menit, jelas, kuat, dan teratur menunjukkan
janin dalam keadaan baik (Winkjosastro,2002).
10. Masalah ibu Susah Tidur
Dasar
DS
~ Ibu mengatakan susah tidur
DO : -
Analisa dan interpretasi
Adanya kehawatiran ibu pada kehamilanya sehingga ibu susah tidur, karena selalu
menggangu pikiran ibu dalam menghadapi kehamilannya.
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Tidak ada yang mendukung terjadinya diagnosa / masalah potensial

LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI


Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukannya tindakan segera / kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN


1. Tujuan :
- Agar keadaan ibu dan janin baik
- Mengidentifikasi dini adanya tanda bahaya kehamilan dan mencegah terjadinya
komlplikasi kehamilan
- Memberikan dukungan psikologis dari keluarga dan petugas sehingga ibu dapat
beradaptasi dengan keadaan yang di alaminya.
2. Kriteria keberhasilan
- Respon positif dari ibu dan keluarga terhadap apa yang telah di diskusikan bersama
dengan bidan
- Ibu dapat beradaptasi dengan keadaan yang dialaminya.
- Ibu bersedia melakukan semua anjuran yang di berikan
Rencana Asuhan
1. Senyum, salam, sapa dan sentuh.
Rasional : Memberikan rasa nyaman kepada ibu sebelum dilakukan pemeriksaan
2. Menjelaskan kepada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
Rasional : Agar ibu mengerti akan pentingnya pemeriksaan itu sehingga ibu bersedia untuk di
periksa.
3. Jelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
Rasional : menjelaskan pada ibu tentanghasil pemeriksaan agar ibu tidak kwalif dan mengetahui
perkembangan kehamilannya.
1. Anjurkan ibu untuk istrahat yang cukup
Rasional : Suplement zat besi dapat meningkatkan kadar HB ibu, disamping
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, mineral khususnya sehingga tidak
terjadi devisiensi calsium dan bagi janin diperlukan untuk pertumbuhan tulang.
2. Kenalkan ibu pada 10 tanda-tanda kehamilan
Sakit kepala yang hebat
Mual dan muntah yang berlebihan
Perdarahan pada jalan lahir
Hipertensi
Penglihatan kabur
Oedema
Gerakan janin berkurang
Ketuban pecah sebelum waktunya
Perdarahan di sertai dengan nyeri
Pucat, lesu dan letih
Rasional : Dengan memberi penjelasan tentang tanda-tanda bahwa dalam kehamilannya
tersebut, ibu dapat mengerti penjelasan dan anjuran bidan jika ibu mengalami salah-satu
diantara tanda-tanda bahaya kehamilan ibu akan segera dating menghubungi bidan
3. Berikan health education pada ibu tentang :
~Personal hygiene,
~gizi ibu hamil
~obat-obatan
Rasional :
makanan bergizi dibutuhkan untuk kesehatan ibu selama dalam masa kehamilan,
perkrmbangan janin, persiapan persalinan dan laktasi
menjaga personal hygiene selama masa kehamilan dapat mengurangi terjadinya infeksi yang
dapat menyebabkan nyeri pada saat BAK terutama pada bagian genital
obat-obatan sangat di butuhkan ibu hamil dengan menjaga kondisi agar janinnya tetap tumbuh
sehat.
4. Ajarkan pada ibu tentang cara perawatan payudara
Rasional : beberapa minggu setelah tumbuh perubahan-prubahan pada kelenjar payudara menjadi penuh,
tegang, areola lebih banyak mengandung pigmen dan puting susu sedikit membesar.

5. Anjurkan pada ibu untuk ANC secara teratur


Rasional : dengan pemeriksaan secara teratur dapat di deteksi secara dini adanya kelainan dan komplikasi
kehamilan
6. Anjurkan pada ibu untuk bersalin dirumah sakit dan ditolong oleh bidan
Rasional : Pada saat persalinan dan kemungkinan terjadinya kelainan dan komplikasi, apabila persalinan
dilakukan di rumah sakit dan di tolong oleh bidan atau dokter dan apabila kemungkinan
tersebut terjadi maka dapat di lakukan tindakan segera
7. Anjurkan pada ibu untuk mempersiapkan kebutuhan atau perlengkapan persalinannya
Rasional : Agar ibu dan keluarga lebih siap menghadapi proses persalinan
8. Anjurkan pada ibu untuk ber KB setelah masa nifas
Rasional : Untuk mengatur jarak kehamilan dan memberikan aktu yang cukup untuk pulihnya organ
reproduksi
9. Lakukan pendokumentasian
Rasional : Sebagai bukti pertanggung jawaban atas tindakan yang telah dilakukan.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI


Tanggal 15 Desember 2011
1. Senyum, sapa, salam dan sentuh
2. Jelaskan kepada ibu tentang indakan yang dilakukan
3. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
4. Jelaskan pada ibu untuk istrahat yang cukup
5. Mengenalkan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
6. Memberitahukan Health Education yang berhubungan dengan
- Makanan yang bergizi.
- Personal hygiene
- Obat-obatan
7. Ajarkan pada ibu cara merawat payudara
8. Anjurkan pada ibu untuk ANC
9. Anjurkan pada ibu untuk bersalin di rumah sakit dan di tolong oleh dokter atau bidan
10. Anjurkan pada ibu untuk mempersiapkan kebutuhan atau perlengkapan persalinannya
11. Anjurkan pada ibu untuk ber KB
12. Lakukan pendokumentasian

LANGKAH VII. EVALUASI


Tanggal 3 Desember 2011, jam 11.00 WITA
1. Ibu dapat merespon dengan baik
2. Keadaan umum ibu dan janin baik.
TD : 100/80 mmHg
N : 85x/menit
S : 36,20C
P : 18x/menit
BB : 52
TB :156 cm
Lila: 25 cm
Djj : 130x/menit
3. Ibu bersedia minum obat yang di berikan oleh bidan dan bersedia untuk memeriksa
kehamilannya lagi
4. Ibu senang setelah mengetahui kehamilanya dalam keadaan baik
5. Ibu mengerti dengan semua penjelasan yang diberikan dan mau melakukan semua anjuran
yang di berikan.
6. Telah dilakukan pendokumentasian hasil asuhan kesehatan antenatal care

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN


(SOAP)

No. Registrasi :
Tanggal masuk : 15-12-2011
Tanggal pengkajian : 15-12-2011
Diagnosa : GIIP1AO
Nama pengkaji : TETI HARDIANTI

Identitas Istri/suami
Nama : Ny. “S” / Tn. “A”
Umur : 21 Thn / 25 Thn
Suku : TOLAKI/ TOLAKI
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT /WiraSwasta
Alamat : LORONG MANGGA
Lama Menikah : ± 2 Tahun

Data subyektif (S)


1. Ibu mengatakan tidak ada riwayat opname, trauma, operasi dan tran fusi darah
2. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan minuman
3. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit yang di derita
4. Ibu mengatkan kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran
5. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan
6. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular/penyakit turuna
7. Ibu mengatakan HPHT 09-06-2011
8. Ibu mengatakan telah merasakan pergerakan janin sejak umur kehamilan 20 minngu
9. Ibu mengatakan sudah imunisasi TT 2x

Data Obyektif (O)


1. Kesadarn komposmentis
2. GIP0A0
3. TP : 16-03-2012
4. Tanggal kunjungan : 15-12-2011
5. BB : 52 kg
6. Lila : 25 cm
7. TTV dalam batas normal
TD : 100/80 mmHg
N : 85 kali / menit

S : 36,2 0C

P : 18 kali /menit
8. Palpasi abdomen
Leopold I : TFU 1 jari atas simpisis
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III : presentase kepala
Leopold IV : kepala belum masuk PAP (konvergen)

Assesment (A)
GIIPIA0, kehamilan 27 minggu, kepala,kepala belum masuk PAP,janin hidup,janin
tunggal,intrauterine,keadaan janin baik,keadaan ibu dengan masalah nyeri pada pinggang
Planning (P)
1. Ciptakan hubungan yang baik Senyum, sapa, salam
Hasil : Ibu membalas dengan ramah
2. Jelaskan kepada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
Hasil : Ibu bersedia untuk di periksa
3. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
Hasil : ibu mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan
4. Anjurkan pada ibu untuk istrahat yang cukup
Hasil ; ibu mengerti dan bersedia melaksanakan anjuran bidan
5. Kenalkan pada ibu tentang 10 tanda kehamilan bahaya kehamilan
Hasil : ibu mengerti dan bersedia menghubungi bidan bila ada tanda-tanda bahaya kehamilan.
6. Berikan pendidikan kesehatan
Hasil : ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran yang di berikan

7. Anjuran pada ibu tentang cara perawatan payudara


Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan
8. Anjurkan pada ibu untuk ANC
Hasil : ibu bersedia untuk datang kembali untuk memeriksakan kehamilannyasesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan.
9. Anjurkan pada ibu untuk bersalin di rumah sakit dan di tolog oleh bidan atau dokter
Hasil ; ibu bersedia untuk bersalin
10. Anjurkan pada ibu untuk mempersiapkan kebutuhan atau perlengkapan persalinannya
Hasil : agar ibu dan keluarga lebih siap menghadapi proses persalinan
11. Anjurkan pada ibu agar ber-KB setelah masa nifas
Hasil : untuk mengatur jarak kehamilan dan memberikan waktu yang cukup untuk pulihnya
organ-organ tubuh.
12. Lakukan pendokumen
13. Hasil : ibu mau bersedia malakukan pendokumentasian
Lampiran Masa Gestasi

HPHT : 09-06-2011
Tanggal kunjungan ; 15-12-2011

HPHT 09- 06-2011 3 mg


07 4 mg 3 hr
08 4 mg 3 hr
09 4 mg 2 hr
10 4 mg 3 hr
11 4 mg 2 hr
15-12-2011 2 mg 1 hr
25mg 14 hr
2 mg
27 mg
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada dasarnya untuk melakukan manajemen kebidanan memang harus melewati
beberapa tahap. Seperti dikemukakan Hellen Varney ada 7 langkah sedangkan dari
depkes menyatakan 5 langkah. Pada prinsipnya masing-masing pendapat sama, hanya
berbeda dalam cara pendokumentasiannya. Namun dalam penerapannya nanti tidaklah
harus kaku menggunakan 5 langkah atau 7 langkah yang perlu diingat bahwa dalam
manajemen kebidanan tersebut dilakukan secara sistematis dengan metode pendekatan
tertentu dalam membantu pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak.
5.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, masih terdapat banyak kesalahan-kesalahan. Oleh
karena itu, kami senantiasa menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun.
Daftar Pustaka

Asrinah,dkk. 2010. Konsep kebidanan. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Estiwidani, dkk. 2009. Konsep Kebidanan. Fitramaya : Yogyakarta.

Tadjuddin norma. Konsep Kebidanan. Poltekkes Kemenkes Makassar

Manuaba, 2010. Pengantar Kuliah Obstetri. Kedokteran EGC.


Saifuddin, Abdul . 2008. Pelayanan Kesehatan Maternal dan neonatal. Jakarta. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

You might also like