You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR WILMS

A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Tumor wilms (Nefroblostoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional primitive
diginjal. Tumor wilms biasanya ditemukan pada anak–anak yang berumur kurang dari 5
tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Tumor wilms
merupakan tumor ganas intraabdomen yang tersaring pada anak–anak.
Tumor wilm adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat, terbentuk dari
unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak sebelum 5 tahun (kamus kedokteran
Dorland).
2. Etiologi
Penyebabnya tidak diketahui pasti, tetapi diduga melibatkan faktor genetic. Tumor wilms
berasal dari poliferasi patologik blastema meta nefron akibat tidak adanya stimulasi yang
normal dari duktus metanefron untuk menghasilkan tubuli dan glomeruli yang berdiferensiasi
baik. Perkembangan blastema renalis untuk membentuk struktur ginjal terjadi pada umur
kehamilan 8-34 minggu. Sehingga diperkirakan bahwa kemampuan blastema primitive untuk
merintis jalan kearah pembentukan tumor wilms, apakah sebagai mutasi germinal atau
somatic, itu terjadi pada usia kehailan 8-34 minggu.
Sekitar 1,5% penderita mempunyai saudara atau anggota lain yang juga menderita tumor
wilms. Hampir semua kasus unilateral tidak bersifat keturunan yang berbeda dengan kasus
tumor bilateral. Sekitar 7-10% kasus tumor wilms diturunkan secara autosomal dominan.
3. Penentuan Stadium Tumor Wilms
a. Stdium I
Tumor terbatas pada ginjal dan dapat disekresi total.
b. Stadium II
Tumor meluas hingga diluar ginjal tetapi masih dapat disekresi total
c. Stadium III
Tumor non hematogen yang tersisa terbatas pada daerah abdomen
d. Stadium IV
Metastasis hematogen, adanya deposit tumor diluar stadium III yaitu pada paru, hati, tulang
dan otot
e. Stadium V
Tumor sudah mengenai kedua ginjal (lesi, bilateral). Pada saat diagnosis.
4. Patofisiologi
Terlampir
5. Tanda dan Gejala
Keluhan utama biasanya hanya benjolan perut, jarang dilaporkan adanya nyeri perut dan
hematuria, nyeri perut dapat timbul bila terjadi infasi tumor yang menembus ginjal sedangkan
hematuria terjadi karena infasi tumor yang menembus system velveo kalises. Demam dapat
terjadi sebagai reaksi anafilaksis tubuh terdapat protein tumor dan gejala lain yang bisa
muncul adalah:
a. Adanya massa dalam perut (tumor abdomen)
b. Hematuri akibat infiltrasi tumor ke dalam sistem kaliks
c. Hipertensi diduga karena penekanan tumor atau hematom pada pembuluh- pembuluh
darah yang mensuplai darah ke ginjal, sehingga terjadi iskemi jaringan yang akan
merangsang pelepasan renin atau tumor sendiri mengeluarkan rennin
d. Anemia
e. Penurunan berat badan
f. Infeksi saluran kencing
g. Demam
h. Malaise
i. Anoreksia
j. Nyeri perut yang bersifat kolik, akibat adanya gumpalan darah dalamsaluran kencing
Tumor Wilms tidak jarang dijumpai bersama kelainan kongenital lainnya,seperti aniridia,
hemihiperttofi, anomali saluran kemih atau genitalia danretardasi mental

6. Pemeriksaan Penunjang
Tumor Wilms harus dicurigai pada setiap anak kecil dengan massa di abdomen. Pada 10-25%
kasus, hematuria mikroskopik memberi kesan tumor ginjal.
a. IVP
Dengan pemeriksaan IVP tampak distorsi sistem pielokalises (perubahan bentuk sistem
pielokalises) dan sekaligus pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui fungsi ginjal.
b. Foto thoraks (Rontgen)
Merupakan pemeriksaan untuk mengevaluasi ada tidaknya metastasis ke paru-paru.
Arteriografi khusus hanya diindikasikan untuk pasien dengan tumor Wilms bilateral atau
termasuk horseshoe kidney.
c. Ultrasonografi
Merupakan pemeriksaan non invasif yang dapat membedakan tumor solid dengan tumor yang
mengandung cairan. Dengan pemeriksaan USG, tumor Wilms nampak sebagai tumor padat di
daerah ginjal. USG juga dapat digunakan sebagai pemandu pada biopsi. Pada potongan
sagital USG bagian ginjal yang terdapat tumor akan tampak mengalami pembesaran, lebih
predominan digambarkan sebagai massa hiperechoic dan menampakkan area yang
echotekstur heterogenus.
d. CT-Scan
Memberi beberapa keuntungan dalam mengevaluasi tumor Wilms. Ini meliputi konfirmasi
mengenai asal tumor intrarenal yang biasanya menyingkirkan neuroblastoma; deteksi massa
multipel; penentuan perluasan tumor, termasuk keterlibatan pembuluh darah besar dan
evaluasi dari ginjal yang lain. CT scan memperlihatkan massa heterogenus di ginjal kiri
danmetastasis hepar multiple. CT scan dengan level yang lebih tinggi lagi menunjukkan
metastasishepar multipel dengan thrombus tumor di dalam vena porta.
e. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI dapat menunjukkan informasi penting untuk menentukan perluasan tumor di dalam vena
cava inferior termasuk perluasan ke daerah intarkardial. Pada MRI tumor Wilms
akanmemperlihatkan hipointensitas (low density intensity) dan hiperintensitas (high density
intensity).
f. Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium yang penting yangmenunjang untuk tumor Wilms adalah
kadar lactic dehydro genase (LDH) meninggi dan Vinyl mandelic acid (VMA) dalam batas
normal. Urinalisis juga dapat menunjukkan bukti hematuria, LED meningkat, dan anemia
dapat juga terjadi, terlebih pada pasien dengan perdarahan subkapsuler. Pasien dengan
metastasis di hepar dapat menunjukkan abnormalitas pada analisa serum.
7. Penatalaksanaan Medis
Tujuan pengobatan tumor Wilms adalah mengusahakan penyembuhan dengan komplikasi dan
morbiditas serendah mungkin. Biasanya dianjurkan kombinasi pembedahan, radioterapi dan
kemoterapi. Dengan terapi kombinasi ini dapat diharapkan hasil yang memuaskan. Jika
secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal di sebelah kontra lateral
normal, dilakukan nefrektomiradikal. Ukuran tumor pada saat datang menentukan cara
pengobatan. Masing-masing jenis ditangani secara berbeda, tetapi tujuannya adalah
menyingkirkan tumor dan memberikan kemoterapi atau terapi radiasi yang sesuai. Apabila
tumor besar maka pembedahan definitive mungkin harus di tunda sampai kemoterapi atau
radiasi selesai. Kemoterapi dapat memperkecil tumor dan memungkinkan reaksi yang lebih
akurat dan aman.
a. Farmakologi
1) Kemoterapi
Tumor Wilms termasuk tumor yang paling peka terhadap obatkemoterapi. Prinsip dasar
kemoterpai adalah suatu cara penggunaan obat sitostatika yang berkhasiat sitotoksik tinggi
terhadap sel ganas danmempunyai efek samping yang rendah terhadap sel yang
normal.Terapi sitostatika dapat diberikan pra maupun pasca bedah didasarkan penelitian
sekitar 16-32% dari tumor yang mudah ruptur. Biasanya, jika diberikan prabedah selama 4–8
minggu. Jadi tujuan pemberian terapi adalah untuk menurunkan resiko ruptur intraoperatif
dan mengecilkan massa tumor sehingga lebih midah direseksi total. Ada lima macam obat
sitostatika yang terbukti efektif dalam pengobatan tumor Wilms, yaitu Aktinomisin D,
Vinkristin, Adriamisin, Cisplatin dan siklofosfamid. Mekanisme kerja obat tersebut adalah
menghambat sintesa DNA sehingga pembentukan protein tidak terjadi akibat tidak
terbentuknya sintesa RNA di sitoplasma kanker, sehingga pembelahan sel-sel kanker tidak
terjadi.
2) Aktinomisin D
Golongan antibiotika yang berasal dari spesies Streptomyces, diberikan lima hari berturut-
turut dengan dosis 15 mg/KgBB/hari secara intravena. Dosis total tidak melebihi 500
mikrogram. Aktinomisin D bersama dengan vinkristin selalu digunakan sebagai terapi
prabedah.
3) Vinkristin
Golongan alkaloid murni dari tanaman Vina rossa, biasanya diberikan dalam satu dosis 1,5
mg/m2setiap minggu secara intravena (tidak lebihdari 2 mg/m2). Bila melebihi dosis dapat
menimbulkan neurotoksis, bersifat iritatif, hindarkan agar tidak terjadi ekstravasasi pada
waktu pemberian secara intravena. Vinkristin dapat dikombinasi dengan obat lain karena
jarang menyebabkan depresi hematologi, sedangkan bila digunakan sebagai obat tunggal
dapat menyebab relaps.
4) Adriamisin
Golongan antibiotika antrasiklin diisolasi dari streptomyces pencetius, diberikan secara
intravena dengan dosis 20 mg/m2/hari selama tiga hari berturut-turut. Dosis maksimal 250
mg/m2. obat ini tidak dapat melewati sawar otak dapat menimbulkan toksisitas pada miokard
bila melebihidosis. Dapat dikombinasi dengan Aktinomisin
5) Cisplatin Dosis yang umum digunakan adalah 2-3 mg/KgBB/hari atau 20mg/m2/hari
selama lima hari berturut-turut.
6) Siklofosfamid Dari nitrogen mustard golongan alkilator. Dosis 250-1800 mg/m2/hari
secara intravena dengan interval 3-4 mg. Dosis peroral 100-300mg/m2/hari.
b. Non Farmakologi
1) Pembedahan
Keperawatan Perioperatif
Karena banyak anak dengan tumor wilms mungkin mendapat obatkemoterapi kardiotoksik,
maka mereka harus diperiksa oleh ahli onkologidan di izinkan untuk menjalani operasi.
Mereka perlu menjalani pemeriksaan jantung yang menyeluruh untuk menentukan status
fungsi jantung. Tumor wilms jangan di palpasi untuk menghindari rupture dan pecahnya sel-
sel tumor. Pasien di letakkan dalam posisi telentang dengan sebuah gulungan di bawah sisi
yang terkena. Seluruh abdomen dan dada di bersihkan.

Hasil akhir pada pasien pasca operatif


Pasien tumor wilms menerima kemoterapi dan terapi radiasi yang sesuai dengan lesi.
Gambaran histologik lesi merupakan suatu indikator penting untuk prognosis, karena
gambaran tersebut menentukan derajat anaplasia. Anak yang histologiknya relative baik.
Maka memiliki prognosis baik. Sedangkan anak yang gambaran histologiknya buruk, maka
memiliki prognosis buruk. Terapi dibuat sespesifik mungkin untuk masing-masing anak,
karena terapi yang lebih sedikit menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik dengan lebih
sedikit efek sampingnya. Nefrektomi radikal dilakukan bila tumor belum melewati garis
tengah dan belum menginfiltrasi jaringan lain. Pengeluaran kelenjar limferetro peritoneal
total tidak perlu dilakukan tetapi biopsi kelenjar di daerah hilus dan para aorta sebaiknya
dilakukan. Pada pembedahan perlu diperhatikan ginjal kontra lateral karena kemungkinan lesi
bilateral cukup tinggi. Apabila ditemukan penjalaran tumor ke vena kava, tumor tersebut
harus diangkat. Tumor Wilms dikenal sebagai tumor yang radiosensitif, tapiradioterapi dapat
mengganggu pertumbuhan anak dan menimbulkan penyulit jantung, hati dan paru. Karena itu
radioterapi hanya diberikan pada penderita dengan tumor yang termasuk golongan patologi
prognosis buruk atau stadium III dan IV. Jika ada sisa tumor pasca bedah juga diberikan
radioterapi. Radioterapi dapat juga digunakan untuk metastase ke paru, otak, hepar serta
tulang.

B. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a. Identitas
b. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak sekitar perut. Tidak nafsu
makan, mual, muntah dan diare. Badan panas hanya 1 hari pertama sakit.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal sebelumnya, atau gejala-gejala tumor
wilms.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada riwayat keluarga klien pernah mengidap kanker atau tumor sebelumnya.
c. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan TTV pada klien, melakukan pemeriksaan secara head to toe yang
harus diperhatikan adalah palpasi abdomen yang cermat dan pengukuran tekanan darah pada
klien. Tumor dapat memproduksi rennin atau menyebabkan kompresi vaskuler sehingga
mengakibatkan hipertensi pada anak.
d. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Pre Operasi
Data subjektif : Tumor wilms Nyeri
§ Anak mengatakan ↓
nyeri di daerah
perutnya Tumor belum menembus
kapsul ginjal
Data objektif :

§ Anak tampak
memegangdaerah Berdiferensiasi
perutnya Nyeri akut

§ Tekanan darah
140/110mmHg Tumor menembus
kapsul ginjal (perineal,
§ Takikardi dan hilus, vena renal
takipnea

Nyeri

Data subjektif : Tumor wilms Perubahan nutrisi: kurang


dari kebutuhan tubuh.
§ Anak mengatakan ↓
tidak mau makan
Tumor belum menembus
Data objektif : kapsul ginjal
§ Terjadi penurunan ↓
berat bada
Berdiferensiasi
§ Makanan tidak di
habiskan ↓
Tumor menembus
kapsul ginjal (perineal,
hilus, vena renal

Disfungsi ginjal

Gangguan keseimbangan
asam dan basa

Asidosis metabolic

Mual dan muntah

Nafsu makan berkurang

Data Subjektif: Tumor wilms Kecemasan


§ Keluarga klien ↓
selalu bertanya
tentang kesehatan Pre operasi
anaknya ↓
Data Objektif: Kurang pengetahuan
Keluarga dan anak
§ Orang tua terlihat
cemas dan gelisah ↓
dengan keadaan
anaknya Kecemasan

§ TTV meningkat

Data subjektif : Tumor wilms Intoleransi aktivitas


§ Anak mengatakan ↓
lemas dan lelah
Tumor belum menembus
Data objektif : kapsul ginjal
§ Terbaring lemas di ↓
tempat tidur
Berdiferensiasi
§ Anak kurang
bersemangatdalam ↓
beraktivitas Tumor menembus
§ Malaise kapsul ginjal (perineal,
hilus, vena renal

Post Operasi
Data subjektif: Tumor wilms Nyeri
§ Klien mengeluh ↓
nyeri
Sayatan operasi
Data Objektif

§ Wajah tampah
meringis Terputusnya kontinuitas
jaringan
§ Skala nyeri 0-10

§ TTV meningkat
Merangsang pengeluaran
§ Gangguan Tidur zat proteolitik
(bradikinin, histamine,
serotin)

Nyeri

Data Objektif: Tumor wilms Resiko Tinggi Infeksi


§ Adanya tanda ↓
infeksi (bengkak,
kemerahan, nyeri, Sayatan operasi
demam)

§ Peningkatan suhu
tubuh Adanya luka operasi

Luka terbuka

Resiko tinggi infeksi

2. Diagnosa Keperawatan
a. Pre operasi
1) Nyeri akut berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia
2) Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake
3) Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan orang tua tentang penyakit dan
prosedur pembedahan
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kurangnya nutrisi tubuh
b. Pasca operasi
1) Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
2) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi

3. Rencana Asuhan Keperawatan


Pre Operasi
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Nyeri Pasien tidak 1. Kaji tingkat nyeri 1. Menentukan tindakan
berhubungan mengalami nyeri atau selanjutnya
dengan efek nyeri menurun sampai 2. Lakukan
fisiologis dari tingkat yang dapat teknik pengurangan nyeri 2. Sebagai analgesik
neoplasia diterima anak. Dalam nonfarmakologis tambahan
waktu : .....x24 jam, 3. Berikanan analgesik 3. Mengurangi rasa sakit
dengan kriteria: sesuai ketentuan
4. Untuk mencegah
§ Nyeri hilang 4. Berikan obat dengan kambuhnya nyeri
§ Tekanan darah dalam jadwal preventif 5. Karena aspirin
batas normal 5. Hindari aspirin atau meningkatkan
§ Tidak Takikardi dan senyawanya kecenderungan pendarahan
takipnea

Perubahan Dalam waktu …x 24 1. Catat intake dan 1. Monitoring asupan


Nutrisi jam, kebutuhannutrisi output makanan secara nutrisi bagi tubuh
:Kurang dari tubuh dapat terpenuhi akurat
Kebutuhan dengan kriteria: 2. Gangguan nutrisi dapat
berhubungan 2. Kaji adanya tanda- terjadi secara berlahan
dengan § Anak mau makan tanda perubahan nutrisi :
Anoreksi, Letargi, 3. Diare sebagai reaksi
peningkatan § Tidak Terjadi oedema intestine dapat
kebutuhan hipoproteinemia.
penurunan berat badan memperburuk status nutrisi
metabolime, 3. Beri diet yang bergizi
kehilangan § Porsi makan habis 4. Mencegah status nutrisi
protein dan 4. Beri makanan dalam menjadi lebih buruk
penurunan porsi keciltapi sering
5. Membantu dalam proses
intake 5. Beri suplemen metabolisme
vitamin dan besi sesuai
instruksi
Kecemasan Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat kecemasan 1. Untuk mengetahui
berhubungan perawatan selama … klien seberapa besar kecemasan
dengan x24 jam, pasiecemas yang dirasakan klien
kurangnya berkurang sampai 2. Gunakan media untuk
pengetahuan dengan hilang, dengan menjelaskan mengenai 2. Untuk mempermudah
orang tua kriteria: penyakit pemahaman orang tua
tentang
penyakit dan § Keluarga klien tidak 3. Jelaskan tentang 3. Untuk mengurangi
bertanya tentang pengobatan yang diberikan kecemasan pada orang tua
prosedur dan prosedur tindakan
pembedahan kesehatan anaknya 4. Untuk mengetahui
§ Orang tua terlihat 4. Dorong orang tua untuk tingkat kecemasan orang tua
tenang dengan keadaan mengungkapkan perasaan dan memberi solusi sesuai
anaknya dan dengarkan dengan tingkat kecemasan orang tua
penuh perhatian
§ TTV dalam batas
normal
Intoleransi Setelah dilakukan 1. Pertahankan tirah 1. Mengurangi pengeluaran
aktivitas perawatan selama …x baring bila terjadi edema energy
berhubungan 24 jam, pasiendapat berat
dengan istirahat dengan 2. Mengurangi kelelahan
kurangnya adekuat dengan 2. Seimbangkan istrahat pada pasien
nutrisi tubuh kriteria: dan aktivitas bila ambulasi
3. Untuk menghemat energy
§ Anak tampak segar 3. Intrusikan pada anak
bersemangat dalam untuk istrahat bila anak
beraktivitas merasa lelah

Pasca Operasi

Nyeri Pasien tidak 1. Kaji tingkat nyeri 1. Menentukan tindakan


berhubungan mengalami nyer iatau selanjutnya
dengan nyeri menurunsampai 2. Lakukan
inkontinuitas tingkat yang dapat tehnik pengurangan nyeri 2. Sebagai analgesik
jaringan diterima anak.Dalam nonfarmakologis tambahan
waktu : .....x24 jam, 3. Berikanan algesik 3. Mengurangi rasa sakit
dengan kriteria: sesuai ketentuan
4. Untuk mencegah
§ Nyeri hilang 4. Berikan obatdengan kambuhnya nyeri
§ Tekanan darah dalam jadwal preventif 5. Karena aspirin
batas normal 5. Hindariaspirin atau meningkatkan
§ Tidak Takikardi dan senyawanya kecenderungan pendarahan
takipnea

Resiko tinggi Pasien tidak 1. Pantau tanda-tanda vital 1. Peningkatan suhu dapat
infeksi mengalami resiko mengidentifikasi adanya
berhubungsn infeksi Dalam 2. Kaji tanda-tanda infeksi infeksi
dengan waktu : .....x24 jam, 3. Lakukan perawatan
adanya insisi dengan kriteria: 2. Mengidentifikasi tanda
luka dengan tekhnik aseptic infeksi lebih dini sehingga
pembedahan
§ Tidak Adanya tanda 4. Kolaborasi pemberian bisa segera diatasi
infeksi (bengkak, antibiotic
kemerahan, nyeri, 3. Perawatan yang benar
demam) akan mempercepat proses
penyembuhan yang cepat
§ Suhu dalam batas
normal 4. Mencegah perkembangan
bakteri

Sumber :
http://ekajulzmy89.blogspot.com/2014/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
eka fajarini
askep anak willems tummor
diakses pada tanggal 28 september 2018

You might also like