Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu :
Zainal Arifin,S.Pd.,M.Pd
OLEH:
NURHASANAH
NIM : J1B116048
Universitas Jambi
2018
1
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh
NURHASANAH
NIM : J1B116048
Universitas Jambi
Disetujui
Dosen Pengampu
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
3
2.8 PERALATAN BENGKEL……………………………………………………………………………..
4
LAMPIRAN. ..................................................................................................... .........
BAB I
PENDAHULUAN
5
Dalam perancangan alat atau mesin yang lebih modern dibutuhkanlah
tempat serta alat yang layak dan tepat untuk merancang hingga membuat alat
seutuhnya. Oleh sebab itu, maka pengenalan tentang perbengkelan dalam bidang
pertanian menjadi cukup penting. Disanalah dapat dipelajari tentang seluruh jenis
dan fungsi alat serta mesin penunjang perbengkelan pertanian.
Pada umumnya Alat dan Mesin modern (tidak hanya terbatas untuk
mekanisasi pertanian saja) apabila dioperasikan secara pantas dan
dirawat/dipelihara secara baik, akan bekerja dengan periode umur yang lama
sebelum reparasi besar diperlukan. Meskipun bidang pengawasan diperketat,
masih saja banyak terjadi proses perawatan/pemeliharaan suatu alat dan mesin
diabaikan, sehingga sering kerusakan timbul disertaidengan kecelakaan yang
sangat merugikan manusia. (kecelakaan pada mesin transportasi : Pesawat
Terbang, Kereta Api, Kapal Laut, dsb.)
6
b. Sebagai tempat untuk pengujian alsintan yang akan diterapkan di suatu daerah,
c. Sebagai tempat pendidikan dan latihan bagi operator, teknisi, masinis dalam
bidang pertanian.
7
semakin nyata. Alsin dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah untuk dapat
digunakan dengan semestinya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan
8
I.3 Tuuan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Perbengkelan
9
keterampilan tentang peralatan dan metode untuk membuat, membentuk,
mengubah bentuk, merakit, ataupun memperbaiki suatu benda menjadi bentuk
yang baru atau kondisi yang lebih baik secara manfaat maupun estetika.
Pengertian bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk
perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat
pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian
merupakan tempat untuk melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan
perawatan berbagai alat mesin pertanian.
10
cantik dan berumur panjang ; dan Pemeliharaan = agar ber produksi secara
effisien dan mampu beranak.
2. Secara KHUSUS berfungsi mirip dengan suatu Laboratorium tempat
membuktikan kebenaran Ilmu dan melahirkan Teknologi. Misal : Bengkel
Teater ; Bengkel Pengrajin ; Workshop/seminar di hotel, dan Bengkel R &
D (Research and Development).
Menurut Depo (2010) Ada beberapa jenis dan status bengkel yang dapat
diterangkan sebagai berikut :
11
Bengkel ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan /
pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin, tempat pembuatan bagian
mesin dan perakitan alsin.
Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel
semakin nyata. Alsin dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah untuk dapat
digunakan dengan semestinya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Jika alsin
mengalami kerusakan maka jadwal kerja akan terganggu, yang pada giliran
selanjutnya akan merugikan secara ekonomi.
12
dan men anti suku cadang ,untuk membuat beberapa bagian mesin dana
alat pertanian yang rusak.
13
- Berdasar UU No. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya,
pasal 13 ayat 3 dinyatakan bahwa, setiap kendaraan yang akan dioperasika di jalan
wajib diuji dalam rangka menjamin keselamatan, kelestarian lingkungan, dan
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
- PP No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan pengemudi pasal 126, 127, 128,
dan 129, dinyatakan bahwa setiap kendaraan bermotor harus memenuhi
persyaratan teknis dan kelaikan kendaraan bermotor.
14
seluruh kegiatan operasional bengkel, mulai dari tahap penerimaan hingga
penyerahan kembali kendaraan kepada pelanggan.
Penilaian unsur Fasilitas & Peralatan antara lain apakah bengkel sudah
memiliki fasilitas umum, tempat penyimpanan, fasilitas keselamatan, tempat
pembuangan limbah, stall tempat perbaikan, serta peralatan sesuai dengan tipe
bengkel.Penilaian unsur Mekanik, yang dilihat adakah keberadaan mekanik, kelas
serta perbandingan jumlahnya. Penilai unsur manajemen informasi, antara lain
mengenai prosedur kerja di bengkel misalnya SOP (Standar Operasional
Prosedur), dokumen-dokumen lain serta penunjang.
d. Kelas Bengkel
Dengan program sertifikasi, ditetapkan Kelas Bengkel yang menunjukkan
kualitas bengkel. Penentuan kelas bengkel didasarkan pada hasil penilaian ke
empat unsur tersebut.
Bengkel kelas I, nilai > 80
Bengkel kelas II, nilai 60 - 80
Bengkel kelas III, nilai < 60
Tipe Bengkel C
- Perbaikan kecil atau perawatan berkala
Tipe Bengkel B
Tipe B 1 : - Perbaikan kecil atau perawatan berkala
- Perbaikan Besar
Tipe B2 : - Perbaikan kecil atau perawatan berkala
- Perbaikan body
Tipe Bengkel A
- Perbaikan Kecil atau Perawatan Berkala
- Perbaikan Besar
- Perbaikan Body
15
Manajemen bengkel yang baik harus didukung oleh administrasi yang
tertib. Administrasi ini harus mencatat semua sumber daya yang menjadi aset
bengkel. Untuk itu, diperlukan kartu-kartu administrasi sebagai berikut:
• Kartu pemakaian bengkel
• Kartu laporan kerusakan
• Bon pinjam/ pengembalian alat
• Daftar alokasi tugas
• Daftar kondisi peralatan menurut keadaan
• Buku inventaris alat/ mesin
• Buku penerimaan barang
• Buku pengeluaran/ pemakaian bahan
• Kartu perbaikan peralatan
• Catatan pengembangan staff
16
5. Penyimpanan bahan untuk perawatan alsin
2.8 Peralatan Bengkel
Peralatan dasar yang dibutuhkan untuk sebuah bengkel antara lain adalah
obeng, palu, tang, kunci pas dan kunci-kunci khusus, catok, bor. Selain itu,
peralatanlain yang tidak kalah pentingnya dalam menyelesaikan pekerjaan di
bengkel adalah meja kerja, papan alat, dan kotak untuk bengkel yang lebih
lengkap, misalnya yang digunakan untuk perbaikan alat yang lebih rumit atau
untuk produksi, tersedia mesin perkakas misalnya:
1. Mesin penekuk / melipat lembaran logam.
2. Mesin pembuat alur pada permukaan logam
3. Mesin pembuat roda gigi.
4. Peralatan cor logam
5. Peralatan tempa.
6. Kompresor udara.
7. Mesin pres lembaran logam.
Alat bengkel diklasifikasikan dalam beberapa kelompok yaitu:
• Layout tools (L) merupakan alat-alat yang digunakan untuk mengukur atau
menandai kayu, logam, atau bahan lainnya.
• Cutting tools (C) merupakan alat-alat yang digunakan untuk memotong,
memisahkan atau memindahkan material/bahan
• Boring tools (Br) merupakan alat-alat yang digunakan untuk melubangi atau
mengubah ukuran dan bentuk lubang
• Driving tools (Dr) merupakan alat-alat yang digunakan untuk memindahkan alat
dan material lain
• Holding tools (H) merupakan alat-alata yang digunakan untuk menejepit kayu,
logam, plastik dan bahan lain.
• Turning tools (Tr) merupakan alat-alat yang digunakan untuk memutar sekrup,
palang, baut atau mur.
• Digging tools (D) merupakan peralatan yang digunakan untuk mengeraskan,
mengendurkan dan membuat rata.
• Other tools (O) merupakan kelompok peralatan dalam bengkel yang tidak
termasuk ke dalam penggolongan di atas.
17
2.9 Pekerjaan Yang Dilakukan Di Bengkel.
Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain:
1. Memotong
2. Membuat lubang dan alur
3. Membuat bentuk.
o Meratakan permukaan
o Menekuk/melipat
o Membentuk silinder dengan profil tertentu
o Melengkungkan
o Mencetak bentuk dasar misal cor dan tempa.
4. Menyambung logam
18
Keselamatan kerja merupakan upaya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja dan menjamin proses produksi agar berlangsung secara aman,
efisien dan produktif. Prosedur keselamatan kerja banyak diterapkan dalam
industri, dan biasanya bersifat aturan atau anjuran yang baik. Mesin-mesin
modern di era sekarang sudah dilengkapi pelindung yang dirancang untuk
melindungi keselamatan operator, serta menjamin semua perlengkapan dalam
proses pengerjaan aman. Tetapi statistic kecelakaan yang terjadi di industri
menunjukkan hanya sekitar 15% yang dapat dijamin oleh alat-alat keselamatan
tersebut. Sekitar 85% kecelakaan yang terjadi di industri dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang tak dapat terjangkau oleh alat-alat keselamatan kerja tersebut. Jadi
unsur kelalaian manusia merupakan faktor yang paling banyak mempengaruhi
terjadinya kecelakaan kerja. Kekurang hati-hatian, sedikit pengetahuan/informasi
dan kurang pertimbangan dalam memutuskan sesuatu dengan benar mungkin
dapat dicegah dengan membiasakan berfikir sebelum bekerja (Depo, 2012).
Keselamatan kerja juga merupakan keselamatan yang berhubungan dengan
peralatan, tempat kerja dan lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Keselamatan kerja merupakan tugas semua orang yang bekerja (Bennet,N.B,
Rumondang, B.Silalahi, 1991).
19
fasilitas pada tempat/lokasi yang strategis dan posisi yang terbaik sehingga dapat
mencapai pemanfaatan yang berimbang dari faktor-faktor manusia, bahan,
peralatan/mesin dan pendanaan akan merupakan sesuatu yang sangat dominan dan
selalu harus menjadi perhatian dalam menyelenggarakan suatu kegiatan, tidak
terkecuali dalam kegiatan penataan dengan maksud agar dapat mencapai tujuan
yang diharapkan. Dengan perkataan lain bahwa penataan peralatan dalam bengkel,
merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kelancaran di dalam berproduksi
dalam hal ini adalah kelancaran kegiatan Belajar Mengajar.
Prinsip pertama dengan prinsip yang kedua sangat erat hubungannya, mungkin
dapat direncanakan secara bersamaan. Adapun untuk prinsip tersebut di bawah ini
akan dijelaskan prinsip pengaturan daerah kerja dan lalulintas atau biasa disebut
work station (daerah kerja) dan garis kerja. Peralatan yang ditata di bengkel,
meliputi alat-alat utama, alat-alat kelengkapan, alat-alat penunjang, bahan praktek
20
dan sebagainya. Penyusunan tata letak peralatan tidak ada ketentuan yang baku,
tapi disarankan agar hal-hal berikut diperhatikan :
- Memberikan kemudahan untuk bergerak
- Menjamin keselamatan kerja
- Memberikan peluang untuk pemeliharaan
- Memanfaatkan penerangan alami semaksimal mungkin
- Peralatan atau mesin terlihat rapi dalam penataan letak peralatan atau mesin
ada beberapa sistem antara lain penataan berdasarkan alur proses kerja atau
pengerjaan suatu jenis pearalatan
- Penataan berdasarkan jenis, ukuran, maupun keseragaman peralatan
Disamping itu penempatan ruang alat (tool room) agar mudah dan dekat
dijangkau dari segala penjuru bengkel. Misalnya tool room agak ditengah-tengah
bengkel.Demikian juga gudang bahan perlu ditempatkan dilokasi yang aman
tetapi mudah dijangkau.
21
tidak mungkin atau sukar untuk dipindahkan. Tata letak seperti ini terdapat pada
pembuatan kapal laut pesawat terbang, lokomotif atau proyek-proyek konstruksi .
BAB III
METODOLOGI
22
Jl. Jalan Kolonel Abunjani No. 09 Kelurahan
Selamat, Kecamatan Telanaipura Jambi, Jambi
36129
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
23
Nama Bengkel PT. Sinar Sentosa Primatama (Honda)
Tahun Didirikan Pada tahun 1971
24
Gambar 1 : Gedung show room dan bengkel
25
1. Visi
Tetap Bertahan Sebagai Market Leader Main Dealer Sepeda Motor Honda
di Provinsi Jambi. (Goal: 1 Motor Cycle per household).
2. Misi
Membina Seluruh Sumber Daya Manusia Beserta Seluruh Dealer Sepeda
Motor Honda di Provinsi Jambi sehingga dapat memberikan Excellent Customer
Satisfaction.
Bengkel ini memiliki fasilitas lengkap dan memenuhi standart SOP
(Standart Operasional Procedur). Bengkel ini pun hanya menfokuskan pelayanan
pada merk HONDA.
26
4.5 Layout Bengkel
Penataan peralatan di bengkel bertujuan untuk mendapatkan suatu
keuntungan yang maksimal dengan cara mengatur peralatan/penempatan
semua fasilitas pada tempat/lokasi yang strategis dan posisi yang terbaik
sehingga dapat mencapai pemanfaatan yang berimbang dari faktor-faktor
manusia, bahan, peralatan/mesin dan pendanaan akan merupakan sesuatu
yang sangat dominan dan selalu harus menjadi perhatian dalam
menyelenggarakan suatu kegiatan, tidak terkecuali dalam kegiatan
penataan dengan maksud agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Dengan perkataan lain bahwa penataan peralatan dalam bengkel,
laboratorium merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kelancaran di
dalam berproduksi.
2. Service Workshop
Serive Workshop adalah tempat untuk melakukan berbagai kegiatan
bengkel, dapat berupa monitoring, service spareparts, pengecetan dll.
27
3. Gudang Spareparts Dalam ( Storage )
28
Tools room adalah ruangan tempat penyimpaan alat – alat bengkel. Dibuat
terpisah dari bengkel servis agar peletakan barang tidak berantakan serta menjaga
alat-alat perbengkelan agar tidak hilang. Tools room ini dibuat sedemikian rupa
dengan berbagai rak dan dibuat blok-blok lokasi tersusun secara teratur dan rapi
untuk mempermudah mekanik dalam pengambilan peralatan. Setiap alat – alat
yang digunakan atau dipinjam mekanik akan dicatat dalam buku catatan di tools
room tersebut. Jika barang – barang tersebut hilang akan ditanggungkan kepada
mekanik yang menggunakan alat tersebut, hal ini dilakukan agar para mekanik
menjadi lebih bertanggung jawab pada alat tersebut. Tools Room berisikan alat-
alat perbengkelan seperti:
a. Diagnostikc Tools
Mencakup : harness checker, system checker, radiator cap tester, oil leak
tester, dll.
b. Measuring Tools
Mencakup : alat ukur & SST (Special Service Tools)
c. Equipment Tools
Mencakup : kompressor, klem, spray gun, mesin las dongkrak, dll.
d. Common Tools
Mencakup : baut, gergaji listrik, mata bor, amplas listrik, dll.
29
dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga
pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi
lingkungan kerja.Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral,
legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan
bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman
sepanjang waktu.Praktik K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan,
pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk
pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit.
30
9. Pelindung wajah, berfungsi sebagai pelindung wajah dan percikan
benda asing saat bekerja
31
1.2 Gambar Alarm dan Alat Pemadam Kabakaran
32
3. Mempunyai sistem aktualisasi data, agar informasi yang ditampilkan benar,
akurat, dan up to date
4. Menyimpan data yang di dokumentasikan minimal untuk 2 tahun, meliputi :
-Data kegiatan operasional bengkel meliputi : pengelolaan suku cadang,
proses perawatan dan perbaikan, data historis kendaraan dan faktur atau
invoice.
- Data profil/kondisi fasilitas dan sarana bengkel meliputi : catatan dan
jumlah peralatan dan fasilitas, pemeliharaan dan kalibrasi untuk alat yang
membutuhkan kalibrasi ulang, dan data lainnya yang diperlukan.
- Pedoman ( Standar Operatimg Sistem ) bengkel.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Pada saat survei gunakan peralatan keselamatan yang dianjurkan oleh bengkel.
Ikuti arahan dan petunjuk dari teknisi ataupun kepala bengkel.
33
Catat dan perhatikan materi dan penjelasan dari teknisi ataupun kepala
bengkel.
Daftar Pustaka
Kurniawan Andria. 2013. Perancangan Tata Letak Bengkel JAT Akibat Perluasan
Bengkel. Skripsi. Program Studi Teknik Industri. Fakultas Teknologi
Industri. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
34
Widodo, Agung Riski. 2015. LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN
PERTANIAN PENGENALAN ALAT PERBENGKELAN. Tenik Pertanian
Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Indralaya
LAMPIRAN
35