You are on page 1of 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAKSIN MR (MEASLES RUBELLA)

DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP MINAT KEIKUTSERTAAN

VAKSINASI MR DI PUSKESMAS KARTASURA

HALAMA N JUDUL

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I


pada Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :
MERLINTA
J 500 140 056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018
HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAKSIN MR (MEASLES RUBELLA)

DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP MINAT KEIKUTSERTAAN

VAKSINASI MR DI PUSKESMAS KARTASURA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

MERLINTA
J 500 140 056

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen
Pembimbing

dr. Anika Candrasari, M.Kes


NIK. 1237

i
HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAKSIN MR (MEASLES RUBELLA)

DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP MINAT KEIKUTSERTAAN

VAKSINASI MR DI PUSKESMAS KARTASURA

Oleh :

MERLINTA
J 500 140 056

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


dan Pembimbing Utama Skripsi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari, Senin, 15 Januari 2018
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji :

1. dr. Burhanuddin Ichsan, M.Med.Ed., M.Kes (...............................)


(Ketua Dewan Penguji)
2. dr. N Juni Triastuti, M.Med.Ed (...............................)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. dr. Anika Candrasari, M.Kes (...............................)
(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan

Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, M.Kes


NIK: 919

ii
PERNYATAANPERNYATAAN

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,


maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 15 Januari 2018

Penulis

MERLINTA
J500140056

iii
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAKSIN MR (MEASLES RUBELLA)
DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP MINAT KEIKUTSERTAAN
VAKSINASI MR DI PUSKESMAS KARTASURA

Abstrak

Campak dan Rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran nafas
yang disebabkan oleh virus Campak dan Rubella. Vaksin MR (Measles Rubella)
memberikan manfaat seperti dapat melindungi anak dari kecacatan dan kematian
akibat komplikasi pneumonia, diare, kerusakan otak, ketulian, kebutaan dan
penyakit jantung bawaan. Data tahun 2014 di Kabupaten Sukoharjo terdapat 25
kasus campak, 21 kasus diantaranya di wilayah kerja Puskesmas Kartasura dan
pada tahun 2015 yaitu sebanyak 136 kasus campak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan tentang vaksin MR dan pendidikan ibu terhadap
minat keikutsertaan vaksinasi MR di puskesmas kartasura. Penelitian observasional
analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah responden penelitian sebanyak
60 responden dengan teknik Cluster Random Sampling. Analisis statistik
menggunakan Uji Chi Square. Penelitian dengan jumlah 60 responden didapatkan
hasil pengetahuan tinggi dan minat sebanyak 38 responden, pengetahuan tinggi
tidak minat sebanyak 10 responden, sedangkan pengetahuan rendah minat sebanyak
5 responden, pengetahuan rendah tidak minat sebanyak 7 responden sehingga
didapatkan nilai p = 0,016. Hasil penelitian bersadarkan pendidikan tinggi dan
minat sebanyak 33 responden, pendidikan tinggi tidak minat sebanyak 11
responden, sedangkan pendidikan rendah minat sebanyak 10 responden, dan
pendidikan rendah tidak minat sebanyak 6 responden sehingga didapatkan nilai p =
0,262. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara pengetahun tentang vaksin MR dengan minat
keikutsertaan vaksinasi MR akan tetapi tidak terdapat hubungan antara pendidikan
ibu dengan minat keikutsertaan vaksinasi MR.
Kata kunci: Pengetahuan Vaksinasi MR, Pendidikan Ibu, Minat Vaksinasi

Abstract

Measles and Rubella are infectious diseases that spread through the respiratory
tract, caused by measles and Rubella viruses. The MR (Measles Rubella) vaccines
provide benefits such as protecting children from disability and death due to
complications of pneumonia, diarrhea, brain damage, deafness, blindness and
congenital heart disease. Data from year 2014 in Sukoharjo regency shows there
were 25 cases of measles, 21 cases happened in the work area of Puskesmas
Kartasura. In year 2015, there were 136 cases of measles. This study aims to
determine the relationship between knowledge about MR (measles rubella)
vaccines and mother’s knowledge towards MR vaccination participation interest in
Puskesmas Kartasura. This study is an analytical observational research with cross
sectional approach. The number of respondents was 60 respondents, using cluster
random sampling technique. Statistical analysis used was Chi Square Test. The

1
value obtained from this study with 60 respondents with 38 respondents had high
knowledge and interest, 10 respondents had high knowledge and no interest, 5
respondents had low knowledge and interest, and 7 respondents had low knowledge
and no interest was p = 0,016. The value obtained from the study based on 33
respondents had high knowledge and interest, 11 respondents had high knowledge
and no interest, 10 respondents had low education and interest, and 6 respondents
had low knowledge and no interest was p = 0,262. Based on the study, it can be
concluded that there is a relationship between knowledge about MR vaccine and
interest of MR vaccination but there is no relationship between mother’s knowledge
with MR vaccination participation interest.
Keywords : MR Vaccination Interest, Mother’s Knowledge, Vaccination Interest

1. PENDAHULUAN
Campak dan Rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran nafas
yang disebabkan oleh virus Campak dan Rubella (IDAI, 2017). Batuk dan bersin
dapat menjadi jalur masuknya virus campak maupun rubella (WHO, 2017). Gejala
campak muncul sekitar 10 hari setelah infeksi, dan ruam coklat kemerahan muncul
sekitar 14 hari setelah infeksi (McGee, 2013). Gejala penyakit campak diantaranya
demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) dapat disertai batuk dan atau
pilek maupun konjungtivitis serta dapat mengakibatkan kematian apabila terdapat
komplikasi penyerta seperti pneumonia, diare, dan meningitis (Ditjen P2P, 2016).
Rubella termasuk dalam penyakit ringan pada anak, tetapi dapat memberikan
dampak buruk apabila terjadi pada ibu hamil trimester pertama yaitu keguguran
ataupun kecacatan pada bayi sering disebut Congenital Rubella Syndrom (CRS)
seperti kelainan jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan
(Depkes RI, 2017).
Penyakit campak dan rubella dapat memberikan dampak buruk terhadap
kesehatan anak di Indonesia, sehingga pemerintah melaksanakan kampanye
vaksinasi MR (MMR VIS - Indonesia, 2012). Vaksin MR (Measles Rubella)
memberikan manfaat seperti dapat melindungi anak dari kecacatan dan kematian
akibat komplikasi pneumonia, diare, kerusakan otak, ketulian, kebutaan dan
penyakit jantung bawaan (Ditjen P2P, 2016). Terdapat 83 kasus pasti CRS pada
tahun 2015-2016 diantaranya 77% menderita kelainan jantung, 67,5% menderita
katarak dan 47% menderita ketulian (Ditjen P2P, 2016).

2
Berdasarkan data tahun 2014 di Kabupaten Sukoharjo terdapat 25 kasus
campak, 21 kasus diantaranya di wilayah kerja Puskesmas Kartasura sisanya di
wilayah kerja Puskesmas Mojolaban. Jumlah tersebut mengalami peningkatan
yang signifikan pada tahun 2015 yaitu sebanyak 136 kasus, kemudian pada tahun
2016 mengalami penurunan menjadi 10 kasus, dan dari awal tahun 2017 sampai
bulan juli sudah tercatat sebanyak 6 kasus campak di Puskesmas Kartasura (Dinkes
Kab Sukoharjo, 2014 ). Sedangkan kasus rubella di Kabupaten Sukoharjo pada
tahun 2014 merupakan wabah KLB di 1 desa dengan 13 penderita dengan
presentase sebesar 10,95% (Dinkes Kab Sukoharjo, 2014 ).
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah kerja Puskesmas
Kartasura Kabupaten Sukoharjo dan akan dilaksanakan pada Bulan Desember
2017. Teknik sampling yang digunakan adalah jenis Cluster sampling. Sampel pada
penelitian ini adalah ibu dari anak usia ≤ 5 tahun yang datang bersama ibunya di
posyandu wilayah kerja Puskesmas Kartasura Kabupaten Sukoharjo pada saat
dilakukan penelitian. Estimasi besar sampel minimal yang digunakan adalah 60
sampel. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi
kemudian dianalisis. Analisis data yang dilakukan untuk membuktikan dari
hipotesis penelitian. Hubungan antar variabel ditentukan dengan menggunakan uji
analisis statistik bivariat yaitu Chi Square dengan program Statistical Package for
Social Science (SPSS) for windows versi 23.0.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. 1 HASIL PENELITIAN
1. Analisis univariat
Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan umur ibu

Umur Frekuensi Persentase (%)

Muda ≤20th 1 1,6

Tua ≥21th 59 96,7

Total 60 100,0
(Sumber : data primer, 2017)

3
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa distribusi data responden berdasarkan
pengetahuan tentang vaksin MR didapatkan ibu umur muda sebesar 1 responden
(1,6%) dan ibu umur tua sebesar 59 responden (96,7%).
Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan pengetahuan tentang vaksin MR

Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase (%)


Tinggi 48 78,7
Rendah 12 19,7
Total 60 100,0
(Sumber : data primer, 2017)
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa distribusi data responden berdasarkan
pengetahuan tentang vaksin MR didapatkan pengetahuan tinggi sebesar 48
responden (78,7%) dan pengetahuan rendah sebesar 12 responden (19,7%).
Tabel 3. Distribusi Responden berdasarkan pendidikan ibu

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase (%)


Tinggi 44 73,3
Rendah 16 26,7
Total 60 100,0
(Sumber : data primer, 2017)
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa distribusi data responden berdasarkan
pendidikan ibu didapatkan pendidikan tinggi sebesar 44 responden (73,3%) dan
pendidikan rendah sebesar 16 responden (26,7%).
Tabel 4. Distribusi Responden berdasarkan minat keikutsertaan
vaksinasi MR

Minat Frekuensi Persentase (%)


Minat 43 70,5
Tidak minat 17 27,9
Total 60 100,0
(Sumber : data primer, 2017)
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa distribusi data responden berdasarkan minat
keikutsertaan vaksinasi MR didapatkan minat sebesar 43 responden (70,5%) dan
tidak minat sebesar 17 responden (27,9%).

4
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan tentang Vaksin MR dengan Minat keikutsertaan
vaksinasi MR
Tabel 5. Distribusi analisis bivariat pengetahuan dengan minat
vaksinasi MR

Minat Odds Ratio


Pengetahuan Nilai p
(OR)
minat Tidak minat
N % N %
Tinggi 38 79,2 10 58,3
Rendah 5 41,7 7 20,8 0,016 5.320
Total 43 71,7 17 28,3
(Sumber : data primer, 2017)
Berdasarkan tabel 5 didapatkan bahwa pengetahuan tinggi mempengaruhi minat
dengan jumlah sebesar 38 responden, dan terdapat 7 responden dengan pengetahuan
rendah dan tidak minat vaksinasi MR. Hasil uji statistik menggunakan uji Fisher
didapatkan nilai signifikansi p sebesar 0,016. Nilai p <0,05 menjelaskan bahwa
terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang vaksin MR dengan minat
keikutsertaan vaksinasi MR di Puskesmas Kartasura.
b. Hubungan Pendidikan ibu dengan Minat keikutsertaan vaksinasi MR
Tabel 6. Distribusi analisis bivariat pendidikan dengan minat vaksinasi MR

Minat Odds Ratio


Pendidikan Nilai p
(OR)
minat Tidak minat
N % N %
Tinggi 33 75,0 11 25,0
Rendah 10 62,5 6 37,5 0,262 1,800
Total 43 71,7 17 28,3
Sumber : data primer, 2017)
Berdasarkan tabel 6 didapatkan bahwa pendidikan tinggi mempengaruhi minat
dengan jumlah sebesar 33 responden, dan terdapat 6 responden dengan pendidikan
rendah dan tidak minat vaksinasi MR. Hasil uji statistik menggunakan uji Fisher
didapatkan nilai signifikansi p sebesar 0,262. Nilai p <0,05 menjelaskan bahwa

5
terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan minat keikutsertaan vaksinasi MR
di Puskesmas Kartasura.
3. 2 PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang vaksin
MR (Measles Rubella) dan pendidikan ibu terhadap minat keikutsertaan vaksinasi
MR dengan menggunakan instrument berupa kuesioner sebagai alat ukur, dan
dilakukan uji Fisher. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kartasura
yaitu di desa Gumpang yang diikuti 60 responden di Posyandu Pancamarga 6 dan
Pancamarga 8.
Hubungan pengetahuan tentang vaksin MR dengan minat keikutsertaan
vaksinasi MR
Hasil uji statistik dengan menggunakan Fisher diketahui bahwa nilai p
sebesar 0,016 (p<0,05), nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara pengetahuan tentang vaksin MR dengan minat keikutsertaan Vaksinasi MR
di Puskesmas Kartasura, artinya semakin tinggi pengetahuan ibu maka semakin
minat keikutsertaan vaksinasi MR. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan Kusumoningtyas (2016) yang meneliti hubungan pengetahuan ibu
tentang imunisasi anjuran dengan minat melakukan imunisasi anjuran pada balita
dengan nilai p 0,000 yang artinya terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
tentang imunisasi anjuran dengan minat melakukan imunisasi anjuran.
Hubungan pendidikan ibu dengan minat keikutsertaan vaksinasi MRHasil uji
statistik dengan menggunakan uji Fisher didapatkan nilai p sebesar 0,262 (p<0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara
pendidikan ibu dengan minat keikutsertaan vaksinasi MR. Terdapat beberapa faktor
yang menyebabkan pendidikan ibu tidak mempunyai pengaruh terhadap minat
diantaranya seperti informasi yang mudah didapat baik dari media massa maupun
kampanye, dan pengetahuan ibu tidak hanya berasal dari pendidikan formal saja.
Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Senewe, et al (2017) bahwa
tidak terdapat hubungan pendidikan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian
imunisais dasar dengan p 0,451 (p<0,05%) hal ini karena pendidikan yang tinggi
tidak menjamin pengetahuan yang didapat banyak.

6
Secara keseluruhan berdasarkan hasil penelitian yang sejenis dapat
memberikan gambaran informasi pentingnya pengetahuan ibu tentang vaksinasi.
Faktor-faktor pembentukan minat diantaranya pengalaman pribadi, media massa,
orang yang dianggap penting misalnya teman. Merujuk pada faktor-faktor minat
tersebut maka tidak mungkin seseorang dengan pengetahuan baik tidak ikutserta
vaksinasi demikian dengan orang yang memiliki pengetahuan rendah kemungkinan
lebih minat untuk ikutserta vaksinasi (Kusumoningtyas, et al., 2016).
Keterbatasan penelitian ini antara lain responden yang terburu-buru dalam
pengisian kuesioner karena ada keperluan lain, sehingga kemungkinan terjadinya
hasil yang tidak sesuai menjadi salah satu faktor penyebabnya. Pendidikan adalah
suatu proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan tertentu termasuk
minat seseorang yang didapatkan tidak hanya dari pendidikan formal saja
melainkan dapat dari beberapa faktor salah satunya informasi yang didapat ibu
yang merupakan salah satu faktor perancu, seiring dengan kemajuan dibidang
elektronik yang sangat membantu mendapatkan informasi (Kusumoningtyas, et al.,
2016), sehingga dapat menjadikan hasil penelitian mengenai pendidikan dapat
bertentangan dengan konsep (Triana, 2016).
4. PENUTUP
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan antara pengetahun tentang vaksin MR dengan minat keikutsertaan
vaksinasi MR akan tetapi tidak terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan
minat keikutsertaan vaksinasi MR.
Sehingga Bagi Puskesmas diharapkan dapat mempertahankan cakupan
imunisasi MR yang sudah baik, serta memberikan informasi kepada ibu balita
tentang pentingnya vaksinasi khususnya vaksinasi MR di semua wilayah kerja
Puskesmas Kartasura.
Bagi Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang
pentingnya vaksinasi MR dengan cara mencari informasi melalui media maupun
penyuluhan dari tenaga kesehatan.

7
Bagi Peneliti yang akan datang diharapkan dapat dilakukan penelitian tentang
vaksinasi MR dengan mengembangkan variabel dan instrument penelitian sehingga
dapat diperoleh hasil yang lebih baik dari penelitian sebelumnya
PERSANTUNAN
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dr. Anika Candrasari, M.Kes., dr.
Burhanuddin Ichsan, M.Med.Ed., M.Kes., dr. N Juni Triastuti, M.Med.Ed., yang
telah membimbing, memberikan saran, nasehat dan semangat dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arista, D. & Hosana, 2016. Hubungan Tingkat Pendidikan, Dukungan Keluarga


dan Peran Tenaga Kesehatan Dengan Riwayat Pemberian Imunisasi Dasar
pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Paal V Kota Jambi Tahun 2016.
Scientia Journal, Volume 5 No. 2, pp. 157-166.
Chaplin, J. P., 2011. Kamus Psikologi Lengkap. 1-14 ed. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Dahlan, M. S., 2015. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. 6 ed. Jakarta:
Epidemiologi Indonesia.
Depkes RI, 2017. Imunisasi Measles Rubella Lindungi Kita. [Online]
Available at:www.depkes.go.id [Accessed 11 Agustus 2017].
Dinkes Jateng, 2015. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2015. Semarang:
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Dinkes Kab Sukoharjo, 2014 . Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo 2014.
Sukoharjo: Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.
Ditjen P2P, K. R., 2016. Petunjuk Teknis Kampanye Imunisasi Measles Rubella
(MR). Jakarta: Kemenkes RI.
Dwiastuti, P. & Prayitno, N., 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pemberian Imunisasi BCG Di Wilayah Puskesmas UPT Cimanggis Kota
Depok Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 5 No. 1.
Gahara, E., Saftarina, F., Lisiswanti, R. & Dewiarti, A. N., 2015. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu dan Status Ekonomi dengan Kelengkapan Imunisasi Wajib
pada Anak Usia 0-12 Bulan di Puskesmas Sawah. Majority, Volume 4 No. 9.
Gunarsa, S. D., 2008. Psikologi perawatan. Jakarta: Gunung Mulia.
Hasbullah, 2015. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

8
Ibrahim, L. H., Tandipajung, T. & Rumende, R. R. H., 2016. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Pencapaian Cakupan Imunisasi Pentavalen Di
Wilayah Kerja Puskesmas Danowudu Kecamatan Ranowulu Kota Bitung. E-
Jurnal Sariputra, Volume 3 No. 1.
IDAI, 2013. Pentingnya Imunisasi Untuk Mencegah Wabah, Sakit Berat, Cacat,
Dan, Kematian Bayi - Balita. [Online]. Available at: http://www.idai .or.id/
artikel/klinik/imunisasi/pentingnya-imunisasi-untuk-mencegah-wabah-sakit
-berat-cacat-dan-kematian-bayi-balita [Accessed 25 Agustus 2017].
IDAI, 2015. Menyoroti Kontroversi Seputar Imunisasi. 26 April.
IDAI, 2016. Lembar Fakta Poliomielitis, Rubella, Dan Campak. 04 April.
IDAI, 2017. Imunisasi Campak - Rubella (MR). [Online]. Available at : http: //
www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/imunisasi-campak-rubella-mr
[Accessed 11 Agustus 2017].
Ihsan, F., 2013. Dasar-Dasar Kependidikan : Komponen MKDK. Jakarta: Rineka
Cipta.
Irawati, D., 2011. Faktor Karakteristik Ibu Yang Berhubungan Dengan Ketepatan
Imunisasi DPT Combo Dan Campak Di Pasuruan. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Politeknik Kesehatan Majapahit, Volume 3 No. 1.
Kemenkes RI, 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Kemenkes RI, 2017. Imunisasi Measles Rubella Lindungi Anak Kita. 19 Juli.
Kusumoningtyas, R., Mudayati, S. & Susmini, 2016. Hubungan Pengetahuan Ibu
Tentang Imunisasi Anjuran Dengan Minat Melakukan Imunisasi Anjuran
Pada Balita Di Poliklinik Imunisasi Rumah Sakit Panti Waluya Malang.
Nurshing News, Volume 1 No. 2.
Kutty, P. et al., 2013. Measles. VP D Surveillance Manual , Volume 6.
McGee, P., 2013. Measles, mumps, and rubella. Diversity and Equality in Health
and Care, Volume 10, pp. 123-5.
MMR VIS - Indonesia, 2012. Vaksinasi MMR. [Online]. Available at : http: // im-
munize.org/vis [Accessed 14 Agustus 2017].
Nazme, N. I., Hoque, M. M. & Hussain, M., 2014. Congenital Rubella Syndrome:
An Overview of Clinical Presentations in Bangladeshi Chlidren. Delta Med
College, Volume 2, pp. 42-47.
Notoatmodjo, S., 2011. Kesehatan Mayarakat : Ilmu dan seni. Jakarta: Rineka
Cipta.

9
Notoatmodjo, S., 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S., 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S., 2014. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nursalam, 2015. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. 5 ed. Jakarta: Salemba Medika.
Proverawati, A. & Dwi Andhini, C. S., 2010. Imunisasi dan Vaksinasi. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Rahmawati AI, 2013. Faktor yang mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar Di
Kelurahan Krembengan Utara. FKM UI.
Riskesdas, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kemenkes RI.
Riwidikdo, H., 2013. Statistika Kesehatan dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur
Penelitian. I ed. Yogyakarta: Rohima Press.
Rizani, A., Hakimi, M. & Ismail, D., 2009. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0-7 Hari Di Kota
Banjarmasin. Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 25 No. 12.
Sarimin, S., Ismanto, A. Y. & Worang, R., 2014. Analisis Faktor- Faktor Yang
Berhubungan Dengan Perilaku Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar Pada
Balita Di Desa Taraitak Satu Kecamatan Langowan Utara Wilayah Kerja
Puskesmas Walantakan. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran, Volume 2 No. 2.
Sary, Y. N. E., 2015. Buku Ajar Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Parama
Publishing.
Sastroasmoro, S., 2014. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta:
Sagung Seto.
Senewe, M. S., Rompas, S. & Lolong, J., 2017. Analisis Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Kepatuhan Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar Di
Puskesmas Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado. E-
Journal Keperawatan, Volume 5 No. 1.
Siddiqui, N. S. et al., 2017. Is mother's knowledge and practice regarding chilhood
immunization compliant with immunization completeness?. International
Journal of Community Medicine and Public Health, 4(3).
Slameto, 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.

10
Slameto, 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Supriatin, E., 2015. Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan
Ketepatan Waktu Pemberian Imunisasi Campak di Pasir Kliki Bandung.
Jurnal Ilmu Keperawatan, Volume III No. 1.
Triana, V., 2016. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar
Lengkap Pada Bayi Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Mayarakat Andalas,
Volume 10 No. 2, pp. 123-135.
UU RI, 2003. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Sekretariat Kabinet RI.
Wati, I. K., 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Ibu Terhadap
Kunjungan Ke Posyandu Di Kelurahan Kembangarum Kota Semarang.
Jurnal STIKes Ngudi Waluyo.
WHO, 2017. Status Campak dan Rubella saat ini di Indonesia. [Online] Available
at:http://www.searo.who.int/indonesia/topics/immunization/mr_measles_s
tatus.pdf?ua=1. [Accessed 11 Agustus 2017].

11

You might also like