Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sehat 2025 sebagai visi pembangunan kesehatan pemerintah Indonesia dijabarkan
dalam salah satu missinya adalah memandirikan masyarakat. Hal ini memerlukan dukungan dari
semua unsur yang ada, termasuk masyarakat sebagai objek dan subjek dari pembangunan
kesehatan itu sendiri. Selama lebih dari lima dekade Indonesia selalu diharapkan dengan masalah
kesehatan yang masih klasik yaitu masih tingginya kekurangan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya menjaga kesehatan dan perilaku hidup sehat serta menjaga lingkungan yang baik untuk
mendukung kesehatan.
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek pelayanan kesehatan dan
dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha
peningkatan status kesehatannya dan mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini
dimulai dari pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan melibatkan
individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu; keluarga dan kelompok di
tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan menerapakn konsep kesehatan dan keperawatan
komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai
potensi keperawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai, maka
mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Universitas Ngudi Waluyo Ungaran melaksanakan
Praktik Klinik Keperawatan Komunitas di Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang
menggunakan 3 pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, kelompok dan masyarakat.
Selain itu, selama proses belajar klinik di komunitas, mahasiswa mengidentifikasi populasi
dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia untuk bekerjasama dengan komunitas dalam
merancang, melaksanakan dan mengevaluasi perubahan kemunitas dengan penerapan proses
keperawatan komunitad dan pengorganisasian komunitas. Harapan yang ada, masyarakat akan
mandiri dalam upaya meningkatkan status kesehatannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik keperawatan komunitas selama 8 minggu, mahasiswa mampu
menerapkan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok dewasa di RW
08 Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik keperawtan komunitas selama 8 minggu, mahasiswa mampu
menerapkan hal sebagai berikut:
a. Melakukan pengkajian pada kelompok dewasa di di RW 08 Kelurahan Wonosari Kecamatan
Ngaliyan Kota Semarang.
b. Merumuskan diagnosa pada kelompok dewasa di di RW 08 Kelurahan Wonosari Kecamatan
Ngaliyan Kota Semarang.
c. Menetapkan intervensi pada kelompok dewasa di di RW 08 Kelurahan Wonosari Kecamatan
Ngaliyan Kota Semarang.
d. Menerapkan implementasi pada kelompok dewasa di di RW 08 Kelurahan Wonosari Kecamatan
Ngaliyan Kota Semarang.
e. Melakukan evaluasi pada kelompok dewasa di di RW 08 Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan
Kota Semarang.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan kepada masyarakat tentang
masalah kesehatan serta cara penanggulangannya.
b. Untuk menimba pengalaman belajar mengenali masalah kesehatan dan menentukan langkah
penyelesaiannya.
2. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat mengerti dan menyadari permasalah kesehatan yang ada dan mau menyelesaikan
permasalahan tersebut.
b. Masyarakat dapat mengerti gambaran status kesehatannya.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan
khususnya di bidang keperawatan komunitas serta sebagai suatu bahan pertimbangan atau acuan
dalam pengembangan model praktek keperawatan komunitas selanjutnya.
4. Bagi Profesi Kesehatan
Menjadi satu bahan untuk perencanaan selanjutnya yang berkesinambungan untuk mengatasi
permasalahan kesehatan yang terjadi dalam masyarakat.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu
sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas adalah
kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan
yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai
interest yang sama (Riyadi, 2007).Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia
yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2009).
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan
dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik
yang sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif
masyarakat bersama tim kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi
serta memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007).
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem sosial
tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga kelompok dan masyarakat. Salah satu agregat
dikomunitas adalah kelompok kelompok dewasayang tergolong kelompok beresiko terhadap
timbulnya masalah kesehatan yang terkait pemberian ASI yang tidak adekuat dan masalah
kesehatan lainnya yang bisa dijadikan intervensi oleh perawat.
Menurt WHO, terdapat 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu sebagai berikut:
1. Penyediaan air minum
2. Pengelolaan air buangan (limbah) dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan sampah padat
4. Pengendalian vector
5. Pencegahan atau pengandalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi (wabah), bencana alam
dan perpindahan penduduk
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam
membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi barbagai masalah
keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Efendi, 2009).
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara
komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia (Riyadi, 2007).
Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek
keperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu,
keluarga dan masyarakat (Riyadi, 2007).
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok khusus,
komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan
(Effendy, 1998)
D. Prinsip Dasar
F. Kelompok dewasa
Masa dewasa awal dan tengah adalah periode yang penuh tantangan, penghargaan dan
krisis. Tantangan ini meliputi tuntunan kerja dan membentuk keluarga, meskipun orang dewasa juga
dapat diberi penghargaan karena kesuksesan karier mereka dan kehidupan pribadi mereka. Orang
dewasa juga menghadapi krisis seperti merawat orang tua mereka yang telah lanjut usia.
Kemungkinan kehilangan pekerjaan dengan berubah lingkungan ekonomi dan menghadapi
kebutuhan perkembangan mereka sendiri seperti juga kebutuhan anggota keluarga mereka.
Peran orang dewasa (usia produktif) di masyarakat menjadi sangat urgent sesuai dengan
tugas perkembangan yang menunjukkan bahwa mereka memiliki pengaruh yang besar pada taraf
kesehatan di lingkungan tempat tinggalnya. Jumlah yang mendominasi di masyarakat juga menjadi
sebuah alas an yang tepat untuk menjadikan kelompok khusus usia produktif mendapatkan
perhatian lebih dalam asuhan keperawatan di komunitas,
G. Model yang digunakan untuk pengkajian komunitas
3. Nilai kepercayaan dan agama : nilai agama dan kepercayaan yang dianut oleh kelompok
dewasaberkaitan dengan nilai dan norma serta kepercayaan yang dianut.
Inspeksi :
Lingkungan kelompok dewasa, kebersihan lingkungan aktifitas kelompok dewasadilingkungannya
data dikumpulkan dengan winshield survey dan observasi
Auskultasi :
Mendengarkan aktifitas yang dilakukan ibu dan perannya dalam pemenuhan kebutuhan.
Angket :
Adanya kebiasaan yang kurang tepat dan pengetahuna yang kurang sesuai.
2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
a. Keamanan : Adanya rasa aman dan dukungan dari anggota keluarga untuk kelompok dewasa.
b. Transportasi : jenis transportasi yang dapat digunakan kelompok dewasauntuk mendapat layanan
kesehatan
Kebijakan yang ada yang mendukung optimalnya peran ibu dalam memberikan ASI.
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh kelompok dewasauntuk memperoleh informasi pengetahuan
tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari tenaga kesehatan.
b. Komunikasi informal
Tingkat pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap dalam pemenuhan pemberian ASI
yang optimal
8. Rekreasi
Fungsi dan peran perawat perawat kesehatan kesehatan komunitas terkait ibu menysui antara lain :
a. Kolabolator
Perawat bekerja sama dengan lintas program dan lintas sektoral dalam membuat keputusan dan
melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan masalah kelompok dewasa. Seperti halnya perawat
melakukan kemitraan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, keluarga, guru, kepolisian,
psikolog,dokter LSM, dan sebagainya
b. Koordinator
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada kelompok dewasa, menggunakan
proses diagnostik untuk mengindentifikasi potensial kasus penyakit dan resiko pada kelompok
dewasa
d. Case manager
Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan kelompok dewasa dimasyarakat dan
kelompok dewasadiinstasi formal. Memberikan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan,
mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan
f. Konselor
Merancang riset terkait kelompok dewasa, mengimplikasikan hasil riset pada kelompok
dewasamendesiminasikan hasil riset.
h. Care Giver
Mengkaji status kesehatan komunitas kelompok dewasa menetapkan diagnose keperawatan dan
merencanakan intervensi keperawatan, melaksanakan rencana tindakan dan mengevaluasi hasil
intervensi.
i. Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi kelompok dewasa, menentukan kebutuhan advokasi,
menyampaikan kasus kelompok dewasaterhadap pengambilan keputusan, mempersiapkan
kelompok dewasauntuk mandiri.
BAB III
PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Hasil Pengkajian
a. Data Inti
1) Demografi/Statistik
Wilayah RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang terbagi menjadi 7
RT, dengan data yang terkumpul sejumlah 356 KK (Data dari Kelurahan). Jumlah usia produktif
sebanyak 883 orang
Hasil pengkajian data demografi masyarakat desa Kalurahan wonosari akan disajikan
sebagai berikut :
a) Batas wilayah sebelah barat : Kabupaten Kendal
b) Batas wilayah sebelah timur : Kelurahan Tambak Aji
c) Batas wilayah sebelah selatan : Kelurahan Gondorio
d) Batas wilayah sebelah utara : Kecamatan Tugu
1. Distribusi PendudukBerdasarkan jenis kelamin
Gambar 1.1 Distribusi Jenis Kelamin Warga RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota
Semarang
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan bahwa sebagian besar warga RW II Desa Karang
Tengah 54 % berjenis kelamin Laki-Laki dan 46 % berjenis kelamin perempuan.
Gambar 1.3Distribusi Penduduk berdasarkan Pekerjaan RW VIII Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan
Kota Semarang
B. ANALISA DATA
2 DS :
a. Berdasarkan hasil wawancara dengan Merokok Perilaku kesehatan
kader sesehatan banyak warga yang cenderung berisiko
merokok (00188)
b. Berdasarkan hasil wawancara dengan
beberapa warga ventilasi jendela
rumah jarang dibuka
DO :
a. Rerata penghasilan warga 1,5-3 jt
b. Budaya merokok tinggi
KET :
A : Kesadaran masyarakat terhadap masalah
B : Motivasi komunitas untuk mengatasi masalah
C : Kemampuan perawat untuk mengatasi maslaah
D : Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi masalah
E : Beratnya akibat jika masalah masih tetap
F : Cepat masalah teratasi
Skor penilaian 1-10
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan sumber daya (pengetahuan) tidak
cukup (00099).
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan merokok (00188)
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Noc Nic TTD
Keperawatan
Ketidakefektifan Domain VII : Kesehatan Program Kelompok Aldy
pemeliharaan komunitas - Mengadakan kerja bakti
kesehatan Kelas : Kesejahteraan berkala rutin
berhubungan dengan komunitas - Melakukan PSN secara
sumber daya Outcomes : Status bersama-sama
(pengetahuan) tidak kesehatan komunitas Kemitraan
cukup(00099). (2800) - Kerja sama dengan
Indikator: Puskesmas untuk pembagian
a. Status kesehatan orang bubuk abate
dewasa (2-4). Pemberdayaan
b. Prevalensi program - Maintenance program
peningkatan kesehatan (2-4) jumantik yang telah
c. Tingkat partisipasi warga dilakukan
dalam program kesehatan - Pembentukan jumantik di
(2-4). tiap keluarga
Pendidikan kesehatan
- Pendidikan kesehatan
tentang pentingnya PSN
- Pendidikan kesehatan
tentang DHF dan gerakan 3M
plus
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Elisabeth T. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC.
Efendi, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Mubarak, WI. 2005. Pengantar Keperawatan Komunitas. Jakarta: CV. Sagung Seto.