You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

BLOK 1.3

SISTEM KARDIOVASKULAR-RESPIRASI

oleh:

Vina Zaynah Kholilullah

170610077

Kelompok 7

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

LHOKSEUMAWE

2017
SISTEM KARDIOVASKULAR
SIKLUS JANTUNG DAN TEKANAN DARAH

PRINSIP PERCOBAAN
Setiap siklus jantung diawali oleh pembentukan aksi potensial spontan yang berasal
dari nodus sinoatrial. Siklus jantung terdiri dari periode relaksasi (diastol) dan
periode kontraksi (sistol).

TUJUAN PERCOBAAN
Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat:
1. Menjelaskan tahapan siklus jantung
2. Memeriksa bunyi jantung dan denyut nadi serta menjelaskan mekanisme
yang mendasari serta pengaturannya
3. Menjelaskan hal-hal yang dapat mempengaruhi kecepatan dan irama denyut
jantung
4. Memeriksa tekanan darah arteri secara tidak langsung dan menjelaskan
mekanisme yang mendasarinya

ALAT YANG DIPERLUKAN


- Stop watch atau jam tangan
- Stetoskop
- Sphygmomanometer air raksa
- Tempat tidur
- Bangku setinggi 40 cm

CARA KERJA
A. Mendengar bunyi jantung dan meraba denyut jantung dan nadi saat
istirahat
1. Probandus berbaring telentang di atas tempat tidur, 5 menit sebelum
pemeriksaan.
2. Pakaian probandus di daerah dada dibuka.

1
3. Menentukan ruang interkostal (RIK) II dengan meraba penonjolan tulang kosta
di lateral sternum dan garis parasternal kiri dan kanan.
4. Letakkan stetoskop di RIK II parasternal kiri-kanan, perhatikan suara yang
muncul.
5. Menentukan ruang interkostal (RIK) V dan garis mid klavikula kiri. Letakkan
stetoskop di RIK V, 1 cm medial midklavikula kiri & perhatikan suara yang
timbul.
6. Bandingkan suara yang terdengar di RIK II dengan RIK V.
7. Letakkan telapak tangan setentang RIK V dan rasakan denyutan yang timbul.
Geser telapak tangan perlahan sampai denyutan dapat teraba dengan 1 jari.
8. Letakkan jari II, III, IV tangan di lateral atau medial pergelangan tangan
probandus, rasakan denyut nadi yang timbul.
9. Hitung frekuensi denyutan selama 1 menit.

B. Memeriksa tekanan darah saat istirahat


1. Lengan baju disingsingkan setinggi bahu.
2. Pasang manset sphygmomanometer 3 cm diatas fossa cubiti.
3. Raba denyutan A. brachialis di medial fossa cubiti. Letakkan stetoskop di
tempat tersebut.
4. Kunci pompa sphygmomanometer, kemudian pompa perlahan sampai
terdengar suara denyutan. Pemompaan diteruskan sampai angka melebihi 20
mmHg dari suara terakhir yang terdengar.
5. Buka kunci pompa sphygmomanometer perlahan sambil memperhatikan bunyi
pertama yang terdengar sampai bunyi yang terakhir terdengar.
6. Catat angka di sphygmomanometer pada saat bunyi denyutan pertama dan
terakhir terdengar.
7. Angka yang ditunjukkan pada saat bunyi pertama terdengar adalah tekanan
sistolik, sedangkan angka yang ditunjukkan pada saat bunyi terakhir terdengar
adalah tekanan diastolik.

2
C. Mendengar bunyi jantung dan meraba denyut jantung pada saat latihan
1. Probandus diminta naik-turun bangku setinggi 40 cm dengan kecepatan
30x/menit, selama 2 menit.
2. Ulangi kembali langkah 2-9A.
3. Bandingkan frekuensi denyutan yang didapat di percobaan A dengan
percobaan C.
4. Lanjutkan dengan percobaan D

D. Memeriksa tekanan darah saat latihan


1. Ulangi kembali langkah 1-6B.
2. Bandingkan dengan hasil yang didapatkan pada percobaan B.

3
DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

A. PROBANDUS 1
Nama : Irfanul Aulia
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki

HASIL UJI
1. Istirahat
a. Nadi
- Frekuensi : 88 kali/menit
- Intensitas : sedang
- Regularitas : teratur
b. Tekanan darah : 100/70

2. Latihan
a. Nadi
- Frekuensi : 128 kali/menit
- Intensitas : kuat
- Regularitas : teratur
b. Tekanan darah : 130/70

4
B. PROBANDUS 2
Nama : Afif Muhammad
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki

HASIL UJI
1. Istirahat
a. Nadi
- Frekuensi : 72 kali/menit
- Intensitas : sedang
- Regularitas : teratur
b. Tekanan darah : 100/60

2. Latihan
a. Nadi
- Frekuensi : 104 kali/menit
- Intensitas : kuat
- Regularitas : teratur
b. Tekanan darah : 120/60

5
DASAR TEORI
Siklus jantung merupakan semua peristiwa yang terjadi dalam satu
denyutan jantung. Siklus jantung terdiri dari: sistol dan diastol atrium dan sistol dan
diastol ventrikel.
Bunyi jantung terjadi akibat adanya turbulensi aliran darah yang
disebabkan oleh penutupan katup jantung. Dalam suatu siklus jantung terdapat
empat bunyi jantung, akan tetapi pada jantung normal hanya bunyi jantung I (S1)
dan II (S2) yang terdengar cukup keras melalui stetoskop. Bunyi jantung I (bunyi:
lubb) terdengar lebih panjang dibandingkan dengan bunyi jantung II (bunyi dub).
Bunyi jantung I terjadi akibat penutupan katup atrioventrikular sedangkan bunyi
jantung II terjadi akibat penutupan katup semilunar. Bunyi jantung III (S3) terjadi
akibat turbulensi aliran darah pada pengisian cepat ventrikel (rapid ventricular
filling) dan bunyi jantung IV (S4) dikarenakan turbulensi aliran pada saat sistolik
atrium.
Pengukuran tekanan darah arteri dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran tekanan darah arteri secara
langsung dilakukan dengan memasukkan salah satu ujung sebuah pipa kateter
kedalam arteri, dan ujung yang lainnya dihubungkan dengan sebuah manometer,
dengan demikian tekanan di dalam arteri tersebut terukur secara langsung.
Pengukuran secara tidak langsung dilakukan dengan cara palpasi maupun
auskultasi. Cara palpasi dilakukan dengan cara meraba denyut nadi menggunakan
jari telunjuk dan jari tengah. Saat memompa cuff sphygmomanometer denyut nadi
akan menghilang pada tekanan tertentu, dan akan teraba kembali saat tekanan cuff
diturunkan sampai tekanan tertentu. Nilai yang tertera di sphygmomanometer saat
pertama kali nadi teraba kembali ketika tekanan diturunkan, disebut dengan nilai
tekanan sistolik. Cara palpasi hanya dapat menentukan nilai tekanan sistolik. Cara
auskultasi dilakukan dengan cara mendengarkan bunyi detak/desir aliran darah di
dalam arteri dengan perantaraan stetoskop. Dengan cara ini nilai tekanan sistolik
dan diastolik dapat diketahui.

6
Nilai tekanan darah arteri pada orang dewasa sehat dalam keadaan istirahat
adalah 110/70 mmHg. Tinggi tekanan ini bervariasi tergantung usia, jenis kelamin,
atau posisi badan saat tekanan darah arteri diukur.

ANALISA HASIL
1. Bagaimana mekanisme timbulnya bunyi jantung I dan II?
Bunyi jantung pertama bernada rendah, lembut, dan relatif lama, bunyi ini terdengar
seperti "lub". Bunyi jantung kedua memiliki nada lebih tinggi serta lebih singkat
dan tajam, bunyi ini terdengar seperti "dup". Bunyi jantung pertama berkaitan
dengan penutupan katup AV, sementara bunyi kedua berhubungan dengan
penutupan katup semilunar. Pembukaan katup tidak rnenimbulkan suara apapun.
Bunyi disebabkan oleh getaran yang terbentuk di dalam dinding ventrikel dan arteri
besar sewaktu katup menutup, bukan oleh katup itu sendiri. Karena katup AV
menutup pada permulaan kontraksi ventrikel, ketika tekanan ventrikel pertama kali
melebihi tekanan atrium, bunyi jantung pertama menandakan awitan sistol
ventrikel. Katup semilunar menutup pada awitan relaksasi ventrikel, sewaktu
tekanan ventrikel kiri dan kanan masing-masing turun di bawah tekanan aorta dan
arteri pulmonaris. Karena itu, bunyi jantung kedua menandakan awitan diastol
ventrikel.

2. Bagaimana mekanisme timbulnya denyut jantung dan denyut nadi?


a. Denyut jantung
Denyut jantung terjadi melalui mekanisme yang berulang dan berlangsung terus
menerus. Siklus jantung melakukan periode sistolik, dan diastolik. Sel otot jantung
melakukan kontraksi dengan tujuan untuk memompa darah yang dicetuskn oleh
sebuah potensi aksi dan menyebar melalui membran sel otot. Ketika melakukan
kontraksi jantung inilah menjadi berdenyut secara berirama.
b. Denyut nadi
Denyut nadi yang dirasakan pada daerah permukaaan kulit disebabkan oleh
perbedaan tekanan antara sistole dan diastole. Perbedaan tekanan ini disebut
tekanan nadi atau denyut nadi. Kontraksi ventrikel kiri yang penuh oleh darah untuk

7
menyemprotkan darah ke aorta untuk menyemprotkan darah ke aorta. Di dalam
aorta akan terjadi desakan darah kedalam arteri yang disebut denyut nadi. Terjadi
transmisi pulsasi tekanan ke arteri perifer. Jantung memompa darah ke aorta yang
mula-mula hanya bagian proksimal aorta yang distensi karena sifat inersia darah
yang akan mencegah pergerakan darah darah yang tiba-tiba ke perifer. Tapi tekanan
yang tinggi pada aorta proksimal akan cepat mengimbangi sifat inersia tersebut
sehingga menyebabkan gelombang yang berada didepan bagian yang terdistensi
akan menyebar di sepanjang aorta.

3. Mengapa bunyi baru terdengar pada tekanan tertentu dan kembali menghilang
pada tekanan tertentu?
Karena terjadi mekanisme sebagai berikut:
Pada permulaan penentuan tekanan darah, manset dikembungkan ke tekanan yang
lebih besar daripada tekanan darah sistolik sehingga arteri brakialis kolaps. Karena
tekanan dari eksternal ini lebih besar daripada puncak tekanan internal, arteri
terjepit total di sepanjang siklus jantung, tidak terdengar bunyi apapun karena tidak
ada darah yang melalui pembuluh darah. Sewaktu udara di manset secara perlahan
dikeluarkan, tekanan di manset secara gradual berkurang. Ketika tekanan manset
turun tepat di bawah tekanan sistolik puncak, arteri secara transien terbuka sedikit
saat tekanan darah mencapai puncak ini. Darah sesaat lolos melewati arteri yang
tertutup parsial sebelum tekanan arteri turun di bawah tekanan manset dan arteri
kembali kolaps. Semburan darah ini turbulen sehingga dapat terdengar. Karena itu,
tekanan manset tertinggi saat bunyi pertama dapat didengar menunjukkan tekanan
sistolik. Sewaktu tekanan manset terus turun, darah secara intermiten menyembur
melewati arteri dan menghasilkan suara seiring dengan siklus jantung setiap kali
tekanan arteri melebihi tekanan manset. Ketika tekanan manset akhirnya turun di
bawah tekanan diastolik, arteri brakialis tidak lagi tertekan di sepanjang siklus
jantung, dan darah dapat mengalir tanpa adanya hambatan melalui pembuluh.
Dengan pulihnya aliran darah non-turbulen ini, tidak ada lagi suara yang terdengar.
Karena itu, tekanan manset tertinggi saat bunyi terakhir terdengar menunjukkan
tekanan diastolik.

8
4. Makna apa yang dipresentasikan oleh tekanan sistolik dan tekanan diastolik?
Pada tekanan sistolik jantung berkontraksi untuk mengosongkan ventrikel, darah
akan terdorong melalui arteri ke seluruh tubuh. Kontraksi disebabkan oleh
penyebaran eksitasi ke seluruh jantung. Hal ini menciptakan tekanan pada arteri.
Sedangkan pada tekanan diastolik jantung berelaksasi untuk mengisi ventrikel.
Relaksasi terjadi karena mengikuti repolarisasi otot jantung. Hal ini menunjukkan
tekanan dalam arteri saat jantung beristirahat.

5. Berbedakah hasil yang didapat pada percobaan A dan C?


Berbeda.

6. Mekanisme apa yang mendasari perbedaan tersebut?


Frekuensi denyut jantung meningkat pada saat latihan dibandingkan dengan pada
saat istirahat, karena ketika bernafas, kita menghirup udara dan memasukkannya ke
paru-paru. Paru-paru mengambil oksigen dari udara dan kemudian dibagi-bagikan
ke seluruh tubuh. Saat latihan, kita memerlukan lebih banyak oksigen. Hal ini
dikarenakan pusat pernafasan yang bereaksi karena bertambahnya karbondioksida
dalam darah ketika latihan. Reaksi yang dilakukan oleh pusat pernafasan ini adalah
dengan cara mempercepat pernafasan, agar oksigen yang dihirup juga banyak. Saat
frekuensi nafas kita meningkat maka denyut nadi pun akan bertambah cepat
dikarenakan jumlah oksigen dalam darah yang bertambah banyak. Sehingga
memperkeras kerja jantung dalam memompa darah, ini yang menyebabkan
frekuensi jantung juga meningkat ketika latihan. Sedangkan ketika istirahat (santai)
kita tidak membutuhkan tenaga yang banyak, jadi oksigen yang dipakai hanya
sedikit.

7. Berbedakah hasil yang didapat pada percobaan B dan D?


Berbeda.

9
8. Mekanisme apa yang mendasari perbedaan tersebut?
Tekanan darah setelah latihan lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah pada
saat istirahat. Hal tersebut diakibatkan karena pada saat latihan sel tubuh
memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme sel yang bekerja
semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran darah di
dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah yang dibutuhkan akan
semakin besar. Akibat adanya vasodilatasi pada otot jantung dan otot rangka serta
vasokontriksi arteriol yang menyebabkan arteriol menyempit dan kerja jantung tiap
satuan waktupun bertambah sehingga volume darah pada arteriol akan meningkat
dan tekanannya pun meningkat. Dapat dikatakan bahwa volume darah yang masuk
dari arteri ke jantung meningkat.

10

You might also like