Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
akhirnya menjadi tua (Azizah, 2011). Pada tahap ini, tubuh akan mencapai
dkk.,2011).
bagi integritas orang usia lanjut. Selain itu, lansia masih harus berhadapan
orang yang dicintai. Selain itu, lansia lebih mungkin untuk mengalami
pensiun, atau cacat. Semua faktor ini dapat menyebabkan isolasi, hilangnya
kemerdekaan, kesepian dan tekanan psikologis pada orang tua (WHO, 2015).
Maka dalam hal ini, lansia yang tidak mampu menyesuaikan diri
mudah mengalami stress. Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang
terhadap stres misalnya berkeringat dingin, nafas sesak, dan jantung berdebar-
debar. Reaksi psikis terhadap stres misalnya frustasi, tegang, marah, dan
agresi. Dalam situasi stres tersebut terdapat sejumlah perasaan seperti frustasi,
ketegangan, marah, rasa permusuhan, atau agresi. Dengan kata lain, kedaan
bahwa tekanan atau stressor yang besar melebihi daya tahan dapat
merupakan hormon penyebab stres. Stres bisa berasal dari segala usia, dalam
hal ini tidak terkecuali lansia juga dapat mengalami stres karena memasuki
usia tua merupakan stressor bagi seseorang. Hal ini tergantung pada
mereka menjadi putus asa dan tak berdaya dan menderita berbagai jenis
hasilnya, populasi lansia mengalami lebih banyak stres, merasa putus asa dan
tidak berdaya untuk menangani masalah. Stres yang terus menerus dalam
kepada lanjut usia untuk mendapatkan perhatian keluarga yang layak dalam
hal perawatan. Umumnya lanjut usia yang berada di rumah dengan berbagai
alasan akan merasa kesepian bila tidak ada kegiatan yang terorganisasi dan
jarang dikunjungi oleh anggota keluarga atau saudara dekat. Perasaan ini
salah satu faktor pencetus terjadinya stress pada lansia (Sumirta, 2009).
menyebabkan stres bagi para lansia di panti ini dalam urutan 5 besar antara
dalam pekerjaan. Faktor yang mempengaruhi stres pada lansia ada dua, yaitu
factor internal dan eksternal. Faktor internal adalah sumber yang berasal dari
diri seorang lansia sendiri, seperti penyakit dan konflik. Sedangkan faktor
eksternal adalah sumber stres yang berasal dari luar diri lansia seperti
stres adalah antara 2% dan 8% bagi warga lanjut usia yang tinggal di
komunitas. Skala ini meningkat sampai 10% bagi warga lanjut usia di panti
jompo. Dan skala lazim tentang stres di antara warga lanjut usia secara
marah, sedih, sulit berkonsentrasi, nafsu makan berubah, tidak bisa tidur,
menyebabkan ketergantungan yang cukup besar (Sari, dkk., 2015). Salah satu
sederhana dan efektif untuk menciptakan rasa damai, rileks, dan sehat dalam
waktu yang singkat. TAT merupakan salah satu bentuk terapi dalam kelompok
ilmu energy psychology yang sedang berkembang pesat. Teknik ini dilakukan
Menyentuh titik-titik ini dengan ringan akan memberikan efek pudarnya stres,
sehingga pikiran dan perasaan hati yang negatif pun berkurang, terutama
sehari-hari, baik besar maupun kecil, akan mencair sehingga akan terbebas
dari tekanan stres. Konsentrasi bisa menjadi sarana relaksasi pikiran yang
masalah sehari-hari, baik besar maupun kecil, akan mencair sehingga akan
terbebas dari tekanan stres. Konsentrasi bisa menjadi sarana relaksasi pikiran
yang sangat dibutuhkan oleh pikiran yang sedang stres. Relaksasi dengan
menggunakan TAT mendorong hipotalamus bagian dari otak yang terdiri dari
sejumlah nukleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid,
Aspek penting lain dari TAT adalah juga tidak mengharuskan orang
Panti Among Jowo Ngaliyan terdapat 80 lansia yang terdiri dari 45 lansia laki-
laki dan 35 lansia perempuan. Dan hasil wawancara kepada 10 orang lansia di
stress seperti mudah merasa kesal dan marah , insomnia, sering terbangun
pada malam hari dan terkadang terlalu banyak tidur, badan terasa letih, nafas
sulit untuk konsentrasi dalam beraktivitas, mudah lupa dan tidak bisa relaks.
Di dapatkan data 3 orang lansia mengatakan masuk panti dengan
keinginannya sendiri karena tidak memiliki anak dan kerabat yang lain sibuk
bekerja sehingga tidak bisa mengurusinya, sedih karena kerabat sudah jarang
menghubunginya, merasa sedih, takut dan cemas karena penyakit asam urat
yang tidak kunjung sembuh. Dan data lain didapatkan 3 orang lansia
merumuskan masalah penelitian ini yaitu apakah ada pengaruh TAT ( terapi
Jowo Ngaliyan?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran tingkat stress pada lansia sebelum dan
Ngaliyan.
D. Keaslian penelitian
Tabel 1.1
terletak pada tempat, waktu serta variabel bebas yaitu tingkat stress pada
lansia
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Panti
Among Jowo Ngaliyan bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk
2. Bagi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber ilmu