Hubungan Kebiasaan Menyirih dengan Kanker Rongga Mulut pada Penduduk Komunitas India
di Lingkungan Klang, Selangor, Malaysia.
x + 60 halaman Menyirih merupakan kebiasaan yang sudah tidak asing dan semakin meluas di kalangan masyarakat. Menyirih merupakan suatu proses meramu campuran dari bahan-bahan seperti daun sirih, pinang, gambir, kapur, dan tembakau. Menyirih dapat menyebabkan gangguan di dalam rongga mulut, seperti mukosa penyirih, submukus fibrosis, praleukoplakia dan leukoplakia, liken planus, gingivitis, periodontitis, dan kanker mulut. Kanker rongga mulut akibat penyirihan merupakan lesi yang paling sering ditemui pada penyirih yaitu sebesar 8,5%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan menyirih yaitu lama menyirih, frekuensi menyirih per hari dan komposisi menyirih dengan kanker rongga mulut. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross sectional untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efeknya yaitu kebiasaan menyirih dengan kanker rongga mulut. Penelitian ini dilakukan di lingkungan Klang, Selangor, Malaysia yaitu di kalangan penduduk komunitas India. Jumlah subjek pada penelitian ini sebanyak 39 orang penyirih. Pengumpulan data demografi dan data kebiasaan menyirih diperoleh dengan melakukan tanya jawab langsung dengan subjek sedangkan data klinis diperoleh dengan melakukan pemeriksaan klinis. Analisis data dilakukan dengan menguji hipotesis yang dilakukan dengan mengumpulkan data univariat dan data bivariat. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 39 orang penduduk komunitas India yang diperiksa, terdapat 7 orang yang mempunyai kanker rongga mulut (17,95%). Selain itu, terdapat hubungan antara lama menyirih dengan kanker rongga mulut (P=0,045), frekuensi menyirih per hari dengan kanker rongga mulut (P=0,009) dan komposisi menyirih deengan kanker rongga mulut (P=0,038). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan menyirih dengan kanker rongga mulut