You are on page 1of 12

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

TERAPI AKUPRESUR

DosenPembimbing : Eka Rudy

Disusun Oleh :Kelompok 5/ Tingkat IIIB

1. BaiqJessyFebrianingsih P07120116053
2. Bustanul Arifin P07120116056
3. Hasmi Layang Sari P07120116065
4. Lantang Maulana P07120116074
5. L.M sunsit P07120116077
6. Mursid Arham P07120116092
7. Ni Kadek Ayu Rita Dewi P07120115090
8. Nurhaidah P07120115095
9. Suriyanah P07120116092

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI DIII KEPERAWATAN MATARAM

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Pengobatan Umum Gigi dan Mulut dan tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sehingga dapat
membantu menunjang proses belajar para pembaca dan menjadi referensi bagi pembaca.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga tercipta pendidikan yang
sempurna.

Mataram, 02 Oktober 2018

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
BAB III .................................................................................................................................... 10
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................ 10
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 10
B. SARAN ......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Puskesmas diharapkan dapat
mengelola kegiatan kesehatan di wilayah kerjanya untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat yang menjadi tanggung jawabnya dan menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang meliputi pelayanan medik tingkat pertama dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
Puskesmas berfungsi sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan Pembangunan Nasional.
Diharapkan dalam menjalankan fungsinya itu dapat lebih mengembangkan misi
Puskesmas dimana salah satunya adalah puskesmas yang responsif, yaitu Puskesmas
yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang dilayani dan masalah yang ada di
masyarakat dengan memberi pelayanan yang profesional.
Sejalan dengan meningkatnya pendidikan, perubahan sosial budaya
masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya
kedokteran maka meningkat pula tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
lebih bermutu dan canggih terutama masyarakat di daerah perkotaan.
Pelayanan terhadap kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Puskesmas saat
ini masih sangat bervariasi, baik di Puskesmas Kabupaten/Kota, maupun yang berada
ditingkat Kecamatan seluruh wilayah Indonesia. Hal ini merupakan tugas dan
tanggung jawab Pemerinrah khususnya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
untuk meningkakan/memaksimalkan sumber dana dan sumber daya manusia
khususnya tenaga perawat gigi dan dokter gigi di Puskesmas guna memenuhi standar
pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Disamping itu ketersediaan sarana dan prasarana yang baik pula menunjang
tercapainya suatu standar pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang memuaskan
masyarakat. Untuk memenuhi standar pelayanan kesehatan khususnya kesehatan gigi
maka kelengkapan sarana dan prasana serta tenaga kesehatan merupakan hal utama
serta perhatian terhadap pelayanan kesehatan serta mengutamakan kepuasan pasien
merupakan hal penting, disertai dengan dukungan dari sumber daya manusianya.
Diharapkan di Puskesmas alat-alat pelayanan kesehatan gigi perlu
ditingkatkan begitupun dengan ruangan poli gigi harus lebih diperluas agar ruang
gerak bias lebih bebas ditinjau dari kunjungan pasien yang banyak serta mengingat
pentingnya sarana dan prasana serta pelayanan kesehatan untuk memenuhi standar
pelayanan kesehatan gigi, maka semuanya perlu ditingkatkan agar menjadi lebih baik
dari yang ada sekarang dan memberikan kepuasan pada pasien.

B. Perumusan Masalah

1. Apa definisi puskesmas ?


2. Apa pelayanan kesehatan gigi dan mulut?
3. Apa itu usaha kesehatan gigi di sekolah?
4. Kenapa perlu mengetahui pentingnya kesehatan gigi dan mulut pada anak?
5. Apa saja factor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mlut
6. Apa saja peran orang tua dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak?
7. Bagaimana cara yang benar untuk menggosok gigi yang benar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi puskesmas ?
2. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan gigi dan mulut?
3. Untuk mengetahui definisi usaha kesehatan gigi di sekolah?
4. Untuk mengetahui pentingnya kesehatan gigi dan mulut pada anak?
5. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mlut
6. Untuk mengetahui peran orang tua dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak?
7. Untuk mengetahui cara yang benar untuk menggosok gigi yang benar?
BAB II

PENGERTIAN

A. Puskesmas
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. (PERMENKES No.75 tahun
2014)
B. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan gigi dan mulut yang
dilakukan oleh pelaksana pelayanan medik ataupun kesehatan yang berwenang dalam
bidang kesehatan gigi dan mulut, yang dilaksanakan sendiri atau bersama menurut
fungsinya masing-masing, guna mengantisipasi proses penyakit gigi dan mulut dan
permasalahannya secara keseluruhan, yang dapat dilaksanakan dalam prosedur
pelayanan di kamar praktek dan dengan pembinaan kesehatan wilayah setempat.
C. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
Usaha kesehatan gigi sekolah adalah bagian integral dari Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara
terencana, pada para siswa, terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam suatu
kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS
yaitu paket minimal, paket standar, dan paket optimal.
D. Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut
Penyakit tentang kesehatan gigi dan mulut menduduki tingkat pertama dari
daftar 10 besar penyakit yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat di Indonesia.
Persepsi dan perilaku masyarakat Indonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut masih
buruk.
Sementara itu, di Indonesia ada dua penyakit mulut yang sering dialami
masyarakat yaitu karies gigi dan penyakit periodental, karies gigi adalah sebuah
penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan oleh gigi
berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan rasa nyeri,
penanggalan gigi, infeksi, dan berbagai kasus berbahaya bahkan mematikan.
E. Perawatan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak
Perawatan gigi pada masa anak usia dini sangat penting karena kondisi gigi
susu (gigi decidui) saat ini sangat menentukan keadaan gigi-gigi permanent
penggantinya. Beberapa fungsi dan peran gigi susu adalah :
1. Fungsi Pengunyahan (mastikasi)
Anak yang sering sakit gigi tentu akan malas untuk mengunyah makanan, hal
ini berdampak pada asupan gizi yang tentunya sangat dibutuhkan anak usia dini,
mengingat masa anak usia dini adalah masa emas, masa aktif pertumbuhan dan
perkembangan. Disamping itu berdampak pula terhadap pertumbuhan rahang.
Rahang tidak akan bertumbuh maksimal karena fungsi pengunyahan yang juga
tidak maksimal, mengakibatkan gigi-gigi permanen penggantinya kekurangan
ruang sehingga gigi berjejal (crowded), posisi gigi depan maju (prostrusi)
2. Fungsi Bicara (fonetik)
Gigi berperan dalam pengucapan huruf-huruf tertentu seperti F,V,S,Z,Th.
Ketika gigi, terutama gigi depan hilang/rusak berat maka pelafalan beberapa huruf
akan kurang tepat (cedal).
3. Fungsi kecantikan (estetik)
Anak usia dini dengan gigi utuh dan rapi akan terlihat semakin cantik/tampan.
Yang perlu dicermati adalah beban psikologis anak ketika teman -temannya
mengolok dengan sebutan „ompong‟ karena giginya gigis (rampant) dan tinggal
akar.
F. Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak
Dalam hal ini banyak sekali yang mempengaruhi kesehatan gigi, antara lain :
1. Gizi makanan, perlu kita ketahui bahwa benih gigi seudah terbentuk waktu janin
(embrio) berusia ½ bulan dalam ka ndungan. Makananmakanan ini sudah tercakup
dalam empat sehat lima sempurna.
2. Jenis makanan, makanan yang mudah lengket dan menempel digigit seperti
permen dan coklat, makanan ini sangat disukai oleh anakanak. Hal ini yang
mengakibatkan gangguan. Makanan tadi mudah tertinggal dan melekat pada gigi
dan bila terlalu sering dan lama akan berakibat tidak baik. Makanan yang manis
dan lengket tersebut akan bereaksi di mulut dan asam yang merusak email gigi.
3. Kebersihan gigi, biasakanlah anak-anak agar selalu menyikat giginya atau
berkumur-kumur setiap selesai makan atau sebelum tidur.
4. Kepekatan air ludah, pada orang-orang yang mempunyai air ludah yang sangat
pekat dan sedikit akan lebih mudah giginya menjadi berlubang dibandingkan
dengan air ludah yang encer dan banyak, sebab pada anak yang beair ludah pekat
dan sedikit maka sisa makanan akan mudah menempel pada permukaan gigi.
(Moestopo, 1982)
5. Factor genetic Selain perawatan gigi susu, kerapihan gigi tetap pada anak usia dini
juga dipengaruhi oleh faktor keturunan. Karena itu tak jarang ada anak yang
kondisi gigi susunya baik namun gigi tetapnya berjejalan.
G. Peran Orang Tua dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak
Orangtua harus mengetahui cara merawat gigi anaknya. Orangtua juga harus
mengajari anaknya cara merawat gigi dengan baik, yaitu dengan memberi contoh cara
menyikat gigi yang benar.
Perawatan gigi sejak dini sangat penting untuk menghindari proses kerusakan
gigi, seperti gigi berlubang, keropos, dan pembengkakan pada gusi. Anak usia dini
juga harus diajak atau diperkenalkan secara dini kepada dokter gigi. Hal ini sangat
bermanfaat dalam membiasakan pemeriksaan gigi secara rutin dan mengatasi rasa
takut anak kepada dokter gigi.
Orangtua dapat mencoba cara mengenalkan dokter gigi kepada anak usia dini,
yaitu dengan mengajak anak ikut serta saat ibu atau ayahnya memeriksakan gigi. Cara
ini juga mengenalkan anak pada suasana ruangan dokter gigi, suara-suara mesin, dan
peralatan yang digunakan dokter. Anak juga dapat melihat bagaimana ibu atau
ayahnya tetap tenang saat dokter gigi melakukan perawatan. Tak kalah penting ialah
memilih dokter gigi anak yang memahami dan mendapat pendidikan bagaimana
membuat anak - anak nyaman saat ke dokter gigi. Misalnya, dokter yang
menyediakan ruang tunggu berisi buku dan mainan, serta mengisi dinding ruangan
dengan gambar -gambar yang menarik dan disukai anak usia dini.
Selain itu, orangtua harus memerhatikan pola makan anak usia dini. Jangan
terlalu sering memberi anak makanan yang manis dan lengket. Sebab, makanan jenis
ini mudah tertinggal dan melekat pada gigi, dan bila terlalu sering serta lama akan
berakibat tidak baik. Makanan manis dan lengket tersebut akan bereaksi di dalam
mulut dan membentuk asam yang merusak email gigi. Hal ini akan mengakibatkan
timbulnya gangguan, seperti gigi berlubang atau yang dikenal sebagai karies.
Pemeliharaan kesehatan anak usia dini terutama berumur di bawah lima tahun
masih bergantung kepada orangtua. Orangtua, terutama ibu, mempunyai peran yan g
sangat dominan dalam upaya pecegahan penyakit gingivitis ataupun penyakit mulut
lainnya. Peran ibu dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak usia dini
dapat dilihat dari sikap dan perhatiannya terhadap perawatan gigi dan mulut anaknya.
Apabila anak sudah agak besar, orangtua harus dapat membantu anak untuk
memulai rutinitas menggosok gigi. Caranya dengan mengajari dan memberi contoh
bagaimana cara memegang sikat gigi dan menggosok gigi dengan benar. Kebersihan
gigi dan mulut hanya dapat dicapai dengan menyikat gigi secara benar, rutin, dan
teratur setiap hari, terutama menjelang tidur, agar permukaan gigi terbebas dari plak.
H. Cara Yang Benar Untuk Menggosok Gigi Yang Benar
1. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di
daerah perbatasan antara gigi dengan gusi
2. Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bangian luar permukaan setiap
gigi atas dan bawah dengan posisi 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar
sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.
3. Bersihkan permukaan kunyah gigi pada lengkung gigi sebelah kanan dan kiri
dengan gerakan maju mundur, atau mungkin boleh juga dengan sedikit diputar
sebanyak 10-20 kali gosokan juga. Lakukan pada rahang atas terlebih dulu lalu
dilanjutkan dengan rahang bawah. Bulu sikat gigi diletakkan tegak lurus
menghadap permukaan kunyah gigi.
4. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan
ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan
cela-cela gigi. Rubah posisi sikat sesering mungkin.
5. Bersihkan permukaan dalam gigi yang menghadap ke lidah dan langit-langit
dengan menggunakan teknik modifikasi bass untuk lengkung gigi sebelah kanan
dan kiri. Untuk lengkung gigi bangian depan dapat anda bersihkan dengan cara
memegang sikat gigi secara vertical menghadap ke depan. Lalu gunakan ujung
sikat dengan gerakan menarik dari gusi kearah mahkota gigi. Lakukan pada
rahang atas terlebih dulu dan dilanjutkan dengan rahang bawah.
6. Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar nafas lebih segar
7. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut karena yang keras dapat
membuat gusi terluka dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan struktur
gigi terutama di sekitar garis gusi. Abrasi dapat membuat bakteri dan asam
menghabiskan gigi karena lapisan keras pelindung enamel gigi telah terkikis.
8. Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yang kering
sehingga dapat mongering setelah dipakai.
9. Jangan pernah meminjamkan sikat gigi anda kepada orang lain karena sikat gigi
mengandung bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu ke yang lain
meski sikat sudah dibersihkan.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan gigi dan mulut yang
dilakukan oleh pelaksana pelayanan medik ataupun kesehatan yang berwenang dalam
bidang kesehatan gigi dan mulut, yang dilaksanakan sendiri atau bersama menurut
fungsinya masing-masing, guna mengantisipasi proses penyakit gigi dan mulut dan
permasalahannya secara keseluruhan, yang dapat dilaksanakan dalam prosedur
pelayanan di kamar praktek dan dengan pembinaan kesehatan wilayah setempat.
Pelayanan kesehatan gigi dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar gedung
Kegiatan yang rutin dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu hanya
berupa pelayanan kesehatan gigi di dalam gedung dikarenakan jumlah pasien yang
banyak. Sedangkan kegiatan upaya kesehatan gigi di luar gedung seperti UKGS
diserahkan ke Puskesmas Kelurahan sesuai dengan daerah cakupannya masing-
masing.

B. SARAN
Pelayanan yang diberikan oleh bagian Kesehatan Gigi dan Mulut sudah cukup
baik, namun sebaiknya dilakukan penambahan tenaga kerja di bidang ini untuk
membantu berjalannya program kesehatan gigi baik di dalam gedung (poliklinik)
maupun di luar gedung (penyuluhan).
DAFTAR PUSTAKA

Matsson, L., 2001, Periodontal Conditions in Children and Adolescent., Munksgaard:


Copenhagen
Nelson, 1995. Ilmu Kesehatan Anak. Buku Kuliah 2, Buku Kedokteran. Jakarta.
Paramita, Pradnya. 2000. Memahami Pertumbuhan dan Kelainan Gizi Anak. Trubus
Agriwidya. Anggota IKAPI. Hal. 1 – 42

Sriyono, Niken Widiyanti., 2009, Ilmu Kedokteran Pencegahan, Yogyakarta: Medika FK


UGM

You might also like