You are on page 1of 10

FARMAKOLOGI VETERINER I

OBAT YANG BEKERJA PADA SISTEM REPRODUKSI

KELOMPOK 5

Erni Paremadjangga 1609010001


Maria S. Apong 1609010023
Elshada O. Here 1609010024
Leo A. M. Nino 1609010025
Alfredo J. Niron 1609010026

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2018
PEMBAHASAN

1. Golongan obat pada sistem reproduksi terdiri atas 2 golongan yaitu :


- Obat yang bekerja pada fungsi gonad
- Hormon sex

2. Golongan dan contoh dari golongan obat yang bekerja pada fungsi gonad yaitu :
- Gonadotropin : HCG, LH, dan FSH

3. Golongan dan contoh obat dari jenis hormon sex antara lain :
a. Estrogen
- Estradiol cypionate
- Diethystilbesterol

b. Progesteron
- Megestrol acetate
- Delmadinone acetate
- Altrenogest

c. Prostaglandin
- Clorprostenol sodium
- Dinoprost thomethamine

d. Stimulan myometrial
- Oksitosin
- Carbotocin

e. Relaksan myometrial
- Clenbuterol
- Vetrabutine
- Isoxsuprine

f. Antagonis prolaktin/golongan alkaloid ergot


- Bromocriptine mesylate
- Pergolide mesylate
- Carbegoline

4. Mekanisme kerja obat yang bekerja pada fungsi gonad dan sex hormone berbeda
dengan perbedaan kedua golongan obat tersebut terletak pada organ yang
dipengaruhi. Obat yang bekerja pada gonad mempengaruhi fungsi gonad atau organ
reproduksi primer, yaitu ovarium pada betina dan testis pada jantan sehingga dapat
menjalankan fungsi reproduksi dan endokrin, sedangkan hormon sex mempengaruhi
organ reproduksi sekunder, seperti saluran reproduksi, misalnya uterus dan vagina.

Obat yang termasuk dalam kedua golongan tersebut juga memiliki perbedaan.

- Obat yang bekerja pada fungsi gonad

a. FSH
Follicle stimulating hormone-pituitary (FSH-P) tersedia secara komersial
sebagai bubuk lyophilized. FSH diperoleh dari kelenjar pituitari hewan. FSH
merangsang pertumbuhan folikel dan produksi estrogen pada betina dan
spermatogenesis pada jantan.
Satu mg FSH-P = 1 Unit Armor. Satu Unit Armor dapat berisi dari 9,4 - 14,2
International Unit (IU) FSH.
FSH diindikasikan pada sapi, kuda, babi, domba dan anjing sebagai sumber
tambahan jika terjadi kekurangan FSH. Penggunaan utamanya dalam kedokteran
hewan mendorong pertumbuhan folikel untuk tujuan superovulasi. FSH
dikontraindikasikan pada hewan yang sebelumnya mengalami hiperplasia
endometrium atau kista folikel.
Efek samping yaitu hiperplasia endometrium kistik, superovulasi yang tidak
diinginkan dan follicular cysts. Meskipun tidak dilaporkan, reaksi hipersensitivitas
berpotensi terjadi pada produk ini.
Berikut ialah dosis pada beberapa hewan dengan indikasi tertentu :
- Anjing:
Untuk induksi estrus: 20 IU / kg SC
Untuk kekurangan FSH : 5 -15 mg IV, IM atau SC

- Kuda:
Untuk kekurangan FSH : 10 - 50 mg IV, IM atau SC

- Babi:
Untuk kekurangan FSH : 5 - 25 mg IV, IM atau SC

b. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)


Berbeda dengan FSH yang disekresikan oleh kelenjar pituitari, obat ini
disekresikan oleh plasenta dan diperoleh dari urine ibu hamil. HCG meniru efek
hormon luteinizing (LH), tetapi juga memiliki beberapa aktivitas seperti FSH, oleh
karena itu pada betina dapat mempengaruhi tidak hanya folikel (fase folikuler),
namun juga korpus luteum (fase luteal).
Pada jantan, HCG dapat menstimulasi diferensiasi dan produksi androgen
oleh sel testis interstisial (Leydig). Pada betina, HCG akan menstimulasi korpus
luteum untuk menghasilkan progesteron dan dapat menginduksi ovulasi. Obat ini
hanya diberikan secara parenteral. Tersedia dalam bentuk bubuk lyophilized dan
larut dalam air, namun tidak larut dalam alkohol.
Farmakokinetik - HCG dihancurkan di saluran pencernaan setelah pemberian
oral, jadi harus diberikan secara parenteral. Setelah injeksi IM, kadar plasma puncak
terjadi sekitar 6 jam. HCG didistribusikan terutama ke ovarium pada betina dan testis
pada jantan, tetapi beberapa mungkin juga didistribusikan ke tubulus proksimal di
korteks ginjal. HCG dihilangkan dari darah dengan cara biphasic. Waktu paruh
eliminasi awal sekitar 11 jam dan waktu paruh terminal sekitar 23 jam.
Penggunaan obat ialah untuk menghasilkan luteinisasi dari kista folikuler
persisten, kekurangan progesteron karena kurangnya pembentukan corpus luteum,
infertilitas sekunder pada jantan karena testosteron, LH dan FSH rendah,
menginduksi ovulasi, dan untuk pengobatan kista ovarium.
Obat ini dikontraindikasikan jika mengalami androgen responsif neoplasias
dan hipersensitivitas. Efek samping antara lain hipersensitivitas dan nyeri saat
injeksi. HCG juga dapat menyebabkan aborsi pada kuda sebelum hari ke-35
kebuntingan, mungkin karena peningkatan tingkat estrogen.
- Hormon sex
a. Estrogen

- Estradiol Cypionate
o Indikasi : kontrasepsi suntik kombiasi estrogen-progestogen (jangka pendek).
o Kontraindikasi : penggunaan dalam 3 minggu pertama setelah melahirkan, 2 atau
lebih faktor risiko penyumbatan vena/arteri, penyakit jantung akibat kelainan paru,
migren dengan aura tipikal fokal, stroke akibat penyumbatan, hepatitis, SLE, batu
empedu, tumor payudara atau saluran kelamin, perdarahan vagina yang belum
terdiagnosis.
o Efek samping :
-Pendarahan vagina yang tidak wajar
-Dada nyeri atau terasa berat, nyeri menyebar sampai lengan atau bahu, mual,
berkeringat, umumnya merasa tidak enak badan
-Nyeri, bengkak, atau lunak pada perut atau

- Diethystilbestrol
o Indikasi : Diethylstilbestrol (dietilstilbestrol) biasa digunakan untuk
mengobati kanker prostat yang peka terhadap testosteron dan juga
digunakan untuk pengobatan menopausal atrophic vaginitis. Diethylstilbestrol
juga digunakan untuk pengobatan paliatif kanker payudara ganas pada
wanita pascamenopause.
o Farmakodinamik : Diethylstilbestrol mencegah sekresi hormon luteinizing
oleh kelenjar pituitary. Kerja Diethylstilbestrol menghambat sekresi
testosteron menyerupai cara kerja estrogen alami.
o Farmakokinetik : Sebagai sediaan oral, Diethylstilbestrol mudah
diserap di GIT. Obat ini dimetabolisme secara perlahan di dalam hati oleh
enzim hati. Diethylstilbestrol dieksresikan dalam urin dan feses sebagai
konjugasi glukuronida.
o Kontra Indikasi : Diethylstilbestrol dikontra indikasikan pada pasien
dengan gangguan hati, ginjal, penyakit kardiovaskular, tromboemboli, dan
pada beberapa bentuk kanker payudara, serta pada wanita hamil.
Interaksi Obat : Diethylstilbestrol dapat berinteraksi dengan kortikosteroid,
antikoagulan termasuk heparin dan warfarin, serta obat lain yang dapat
menyebabkan peningkatan enzim hati.

b. Progesteron
- Megestrol acetate
Merupakan progestin sintetik, tidak larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol
dan minyak. Obat ini memiliki aktivitas anti-estrogen yang signifikan dan aktivitas
glukokortikoid (dengan penekanan adrenal yang dihasilkan).
Obat ini diindikaskan pada anjing hanya untuk penundaan estrus,
pseudopregnancy pada anjing, dan hipertrofi prostat jinak Megestrol acetate
terserap dengan baik dari saluran GI dan dimetabolisme sepenuhnya di hati
menjadi konjugasi dan steroid bebas. Masa paruh megetrol asetat dilaporkan 8
hari di dalam anjing.
Megestrol acetate dikontraindikasikan pada hewan hamil atau di hewan
dengan penyakit uterus, diabetes mellitus atau neoplasias mammae. Telah
merekomendasikan agar MA tidak digunakan pada anjing sebelum siklus estrus
pertama mereka atau untuk terapi anestrus pada anjing dengan siklus abnormal.
Efek samping Pada kucing, megestrol acetate dapat menginduksi penekanan
adrenocortical yang mendalam, atrofi adrenal, dan sindrom "Addison". Kucing
dapat mengembangkan diabetes mellitus sementara saat menerima MA.
Polydipsia / poliuria, perubahan kepribadian, peningkatan berat badan,
endometritis, endometrium kistik hiperplasia, hipertrofi mamaria dan neoplasias
juga dapat terjadi. Pada anjing, peningkatan nafsu makan dan berat badan,
kelesuan, perubahan perilaku atau warna rambut, mucometra, endometritis,
hiperplasia endometrium kistik, pembesaran dan neoplasia mammae,
akromegali, supresi adrenokortikal atau laktasi (jarang) dapat terjadi. Satu anjing
dilaporkan mengembangkan diabetes mellitus setelah digunakan.

- Altrenogest
o Indikasi : untuk menekan estrus pada kuda
o Kontraindikasi : tidak digunakan pada kuda yang memiliki riwayat peradangan
uterus yaitu, akut, sub akut atau endometritis kronis
o Farmakokinetik : diberikan secara oral dengan 0,044 mg/Kg, 2,2 mg/mL dalam
15 hari
o Farmakodinamik : memiliki efek progestominetik dan antigonadotropik juga
memiliki efek estrogenik, anabolik dan androgenik yang lemah, tetapi tidak
memiliki kortikoid atau efek anti inflamasi
o Efek samping : tidak ada efek samping yang diketahui untuk altrenogest ketika
digunakan sesuai petunjuk. Efek samping progesteron yang paling umum adalah
reaksi di tempat suntikan, seperti nyeri atau bengkak.
- Delmadinone acetate(tardak)
o Indikasi : untuk mengendalikan perilaku agresif pada hewan jantan, untuk
mengobati hiperplasia prostat jinak, hiperseksualitas pada anjing jantan dan
kucing, tumor kelenjar periana dan agresi hormon pada anjing, juga untuk
menekan estrus dan mencegah kehamilan palsu pada anjing dan kucing.
o Kontraindikasi : tidak diberikan pada hewan yang tidak memiliki hipersensitivitas
terhadap obat
o Farmakokinetik : diberikan melalui injeksi sub kutan, dimetabolisme di hati, dan
diekskresi dalam urin
o Farmakodinamik : bersifat antiandrogenik dan antiestrogenik yang berikatan
dengan reseptor androgen dan bertindak sebagai antagonis dari reseptornya
o Efek samping : sampai saat ini belum diketahui.
- Flugestone acetate
 Indikasi : untuk mensinkronisasi estrus dan ovulasi pada domba dan kambing.
 Kontraindikasi : tidak dianjurkan selama kebuntingan dan tidak boleh digunakan
bersamaan dengan alkohol, cresols, fenol atau desinfektan yang serupa.
 Farmakokinetik : diberikan secara intra vaginaldan diabsorbsi selama periode selama
12 sampai 14 hari kemudian dimetabolisme menjadi metabolit hidroksilasi dan di
ekskresikan melalui feses dan urin.
 Farmakodinamik : berikatan dengan reseptor progesteron, flugeston acetate
bertindak dengan umpan balik negatif pada aksis hipothalamus- hipofisis, menekan
pelepasan kelenjar gonadotropin oleh hipofisis dan oleh karena itu terjadi
pertumbuhan folikuler terminal dan ovulasi.
 Efek samping : dapat terjadi pengeluaran muco purulen

c. Stimulan dan relaksan miometrial


Kedua golongan obat ini memiliki mekanisme kerja yang berlawanan.
Relaksan menekan kontraksi uterus sehingga dapat menginduksi relaksasi
uterus, sedangkan timulan miometrial menstimulasi kontraksi sel miometrium
uterus.

 Stimulan miometrial
- Oksitosin
Dalam kedokteran hewan, oksitosin telah digunakan untuk induksi
atau peningkatan kontraksi uterus saat persalinan, pengobatan postpartum
retensi plasenta dan metritis, involusi uterus setelah koreksi manual uterus
prolaps pada anjing, dan agalactia.
Dengan meningkatkan permeabilitas natrium miofibril uterus, oksitosin
merangsang kontraksi uterus. Oksitosin juga dapat memfasilitasi
pengeluaran susu, tetapi tidak memiliki sifat galactopoietic.
Penggunaan dikontraindikasikan jika hewan mengalami distokia
karena obstruksi dan piometra tertutup, serta stres yang menyebabkan
susu berkurang.
Farmakokinetik - Oksitosin dihancurkan di saluran GI dan oleh karena
itu harus diberikan secara parenteral. Setelah pemberian IV, respons
uterus segera terjadi. Pada pemberian secara IM, uterus biasanya
merespons dalam waktu 3-5 menit. Durasi efek pada anjing setelah IV
atau IM / SC administrasi telah dilaporkan menjadi 13 menit dan 20 menit.
Jika oksitosin diberikan secara intranasal, penyerapan bisa tidak menentu.
Oksitosin didistribusikan ke seluruh cairan ekstraseluler. sejumlah kecil
obat melewati plasenta dan memasuki sirkulasi janin. Oksitosin
dimetabolisme dengan cepat di hati dan ginjal. Jumlah oksitosin sangat
sedikit diekskresikan dalam urin tidak berubah.
Efek Samping - Ketika digunakan dengan tepat pada dosis yang
wajar, oksitosin jarang menyebabkan reaksi merugikan yang signifikan.
Sebagian besar efek samping adalah sebagai akibat penggunaan obat
melebihi dosis.

- Carbotocin
Merupakan obat yang digunakan untuk mengontrol perdarahan
postpartum dan juga merupakan analog oksitosin, sehingga aksinya mirip
dengan oksitosin yaitu menyebabkan kontraksi uterus. Efek samping
antara lain mual, muntah, sakit perut, pruritus, muka panas dan hangat,
hipotensi, sakit kepala/pusing, gemetar, anemia, dyspnea, , dan
kegelisahan.

 Relaksan miometrial
- Isoxsuprine
Isoxsuprine adalah antagonis / agonis campuran beta-adrenoreceptor. Ini
menyebabkan relaksasi otot polos vaskular dan uterus. Selain vasodilatasi
perifer, isoxsuprine telah terbukti menurunkan viskositas darah dan kepatuhan
trombosit. Isoxsuprine terutama digunakan dalam kedokteran hewan untuk
mengobati atau mengelola penyakit navicular pada kuda. Ini digunakan dalam
pengobatan manusia sebagai agen tokolitik untuk mengurangi persalinan
prematur atau aborsi. Saluran pencernaan manusia menyerap isoxsuprine
dengan baik, tetapi studi pada kuda menunjukkan bahwa bioavailabilitas oral
adalah sekitar 2,2%.
Pada kuda Isoxsuprine digunakan dalam kuda untuk manajemen penyakit
navicular dan laminitis. Karena bioavailabilitas rendah pada kuda, pengobatan
dengan isoxsuprine oral tidak diterima secara universal, tetapi ada dokter hewan
yang merasa bermanfaat dalam beberapa kasus. Karena sifat tokolitiknya yang
ditunjukkan pada manusia, beberapa dokter hewan telah menggunakan
isoxsuprine untuk tujuan yang sama pada induk ayam. Kemanjurannya untuk
penggunaan ini belum dievaluasi dengan baik.
Efek samping : Efek samping setelah pemberian oral jarang terjadi di kuda
karena tingkat penyerapan rendah. Efek samping yang mungkin bisa termasuk
tekanan darah rendah, peningkatan denyut jantung, dan kemungkinan iritasi
gastrointestinal. Efek samping setelah pemberian intravena termasuk hipotensi,
takikardia, stimulasi CNS, dan berkeringat.
Interkasi : Interaksi obat tidak mungkin dengan isoxsuprine oral.

- Clenbuterol
Clenbuterol adalah agen β 2- simpatomimetik yang bekerja langsung . Ini
dibuat sebagai rasisme 50:50 campuran. Sebagian besar aktivitas farmakologis
dikaitkan dengan bentuk Laevo. Clenbuterol digunakan sebagai bronkodilator
untuk kuda dan sapi non-laktasi. Direkomendasikan jadwal perawatan 0,8 g / kg
bw dua kali sehari hingga 10 hari. Ini mungkin dikelola oleh lisan, rute
intramuskular atau intravena.
Clenbuterol juga digunakan sebagai tokolitik pada sapi. Jadwal perawatan
yang direkomendasikan adalah tunggal injeksi parenteral setara dengan 0,8 g /
kg bb.
Clenbuterol diserap dengan baik setelah pemberian oral ke hewan
laboratorium, manusia dan target jenis. Dalam kebanyakan spesies konsentrasi
darah puncak dicapai 2-3 jam setelah pemberian dosis oral.
Substansi secara luas didistribusikan ke jaringan dan ditunjukkan untuk
melintasi plasenta pada tikus bunting, anjing, babon dan sapi. Pada spesies
target, residu paling rendah dari hati dan ginjal; residu di organ-organ ini
sebagian besar terdiri dari clenbuterol segera setelah pemberian tetapi
persentase menurun dengan meningkatnya waktu penarikan.Pada semua
spesies, ekskresi didominasi melalui urin sebagai clenbuterol yang tidak
dimetabolisme. Berikut pemberian dosis oral tunggal 843 μg untuk sapi, 81%
diekskresikan dalam urin, hampir semua ini dalam 24 jam perawatan. Setelah
pemberian 3 dosis oral berturut-turut 442 µg ke sapi, 76% dari dosis
diekskresikan selama periode 240 jam. Pemberian oral atau intravena 0,8 μg / kg
bb ke kuda menghasilkan 80% dari dosis yang diberikan diekskresikan dalam
urin; pengeluaran pada dasarnya selesai dalam waktu 60 jam perawatan; dosis
tunggal dan ganda menghasilkan serupa pola ekskresi. Pada spesies kecil,
jumlah yang diekskresikan dalam feses sangat kecil. Metabolisme jalur adalah
serupa di semua spesies yang diteliti meskipun ada perbedaan kuantitatif dalam
jumlah metabolit yang terbentuk. Pada spesies target tidak ada efek samping
yang signifikan kecuali untuk peningkatan denyut jantung dan penurunan
tekanan darah diastolik.

- Vetributine
Adalah obat seperti papaverine. Imi menggunakan kontraksi yang disebakan
oleh oksitosin dengan periode relaksasi jika digunakan bersamaan dengan
oksitosin maka dosis oksitosin lebih rendah dari biasanya yang harus diberikan.
Vetrabuntine tidak seefektif clenbuterol tetapi dapat digunakan ringwomb pada
domba seharusnya tidak digunakan pada kucing.

d. Prostaglandin
Pada saluran reproduksi, prostaglandin yang berperan ialah kedua
jenis berikut yaitu PGE2 dan PGF2α. Perbedaannya ialah dalam jenis reseptor
yang mengikat. Reseptor PGE2 adalah EP3, sedangkan reseptor PGF2α
ialah FP. Pada saluran reproduksi keduanya menyebabkan kontraksi uterus.
Tidak hanya uterus, protaglandin juga dapat mempengaruhi mempengaruhi
ovarium yaitu melisiskan korpus luteum, sehingga dalam menyebabkan
kontraksi uterus tidak seselektif stimulan miometrial.
- Clorprostenol sodium
Merupakan prostaglandin sintetis PGF2alpha dan larut dalam
air dan alkohol. Obat ini merupakan agen luteolytic yang kuat sehingga
menyebabkan regresi cepat korpus luteum. Prostaglandin ini juga
memiliki efek stimulasi langsung pada halus otot uterus menyebabkan
kontraksi dan efek relaksasi pada serviks. Estrus umumnya akan terjadi
2-5 hari setelah perawatan, pada sapi aborsi biasanya akan terjadi 2-3
hari setelahnya injeksi.
Indikasi - Cloprostenol disetujui untuk digunakan pada sapi
atau sapi perah untuk menginduksi luteolysis. Direkomendasikan oleh
produsen untuk estrus yang tidak teramati atau tidak terdeteksi, dan
pyometra atau endometritis kronis. Kontraindikasi - Cloprostenol
dikontraindikasikan pada hewan hamil jika aborsi atau induksi
persalinan tidak diinginkan.
Cloprostenol mudah diserap melalui kulit dan harus
dibersihkan segera dengan sabun dan air.
Overdosis – kegelisahan dan overdosis cloprostenol atau
analog prostaglandin F2alpha sintetis lainnya pada hewan kecil bisa
mengakibatkan shock dan kematian.

- Dinoprost thomethamine
Merupakan sintesis dari prostaglandin F2alpha. Digunakan sebagai
agen luteolytic untuk sinkronisasi estrus, pyometra tx, dan sebagai
abortifacient. Obat ini dikontraindikasikan jika terjadi kebuntingan. Obat
ini tidak berikan IV.
Efek samping pada anjing / kucing: sakit perut, muntah, defekasi,
buang air kecil, pelebaran pupil diikuti oleh penyempitan, takikardia,
gelisah dan kecemasan, demam, hipersalivasi, dyspnea dan terengah
engah, pada sapi infeksi pada tempat injeksi, air liur, hipertermia, pada
babi : eritema dan pruritus, buang air kecil, defekasi, ataksia ringan,
hyperpnea, dyspnea, perilaku bersarang, kejang otot perut, dan
meningkatkan vokalisasi dan air liur, pada kuda: perubahan suhu tubuh
/ berkeringat.
Farmakokinetik - Dalam penelitian yang dilakukan pada hewan
pengerat, dinoprost didistribusikan dengan sangat baik dan cepat ke
jaringan setelah injeksi. Pada sapi, waktu paruh serum dari dinoprost
telah dinyatakan hanya dalam hitungan menit.

e. Antagonis prolaktin/golongan alkaloid ergot


Golongan obat ini bekerja dengan menghambat prolaktin sehingga
menghambat laktasi. Fungsi prolaktin sendiri ialah mempengaruhi fungsi
kelenjar susu dalam mempersiapkan, memulai dan mempertahankan laktasi.
Prolaktin dapat menghambat sekresi gonadotropin dan kerjanya pada gonad.
Hisapan bayi sewaktu menyusu (sucking) merupakan perangsang sekresi
prolaktin selama masa menyusui. Meningginya kadar prolaktin
mengakibatkan hambatan terhadap gonadotropin, estrogen berkurang, yang
selanjutnya mempengaruhi fungsi ovarium yang dapat menyebabkan
inlertilitas sementara pada induk yang menyusui. Ovulasi pun terhambat dan
siklus estrus menjadi tidak teratur (bahkan tidak ada sama sekali).
Obat golongan ini merupakan agonis dopamin sehingga dalam
kerjanya berikatan dengan dopamin.
Obat yang termasuk golongan ini ialah :

- Bromocriptine Mesylate

Farmakodinamika - Bromokriptin menghambat pelepasan prolaktin dari


hipofisis anterior sehingga mengurangi prolaktin serum dengan
mempengaruhi secara langsung pituitari dan atau merangsang reseptor
pada hipotalamus sehingga menyebabkan pelepasan faktor
penghambatan prolaktin. Bromokriptin bertindak sebagai agonis reseptor
D2 dopamin dan antagonis D1- reseptor.

Farmakokinetik – memiliki efek first pass yang tinggi sehingga hanya


sedikit mencapai sirkulasi sistemik. Bromokriptin dimetabolisme oleh hati
menjadi bentuk metabolisme tidak aktif dan tidak beracun metabolisme.

Indikasi - Bromocriptine berpotensi bermanfaat dalam mengobati


akromegali/adenoma hipofisis atau pseudopregnancy dan
hiperprolaktinemia (kondisi peningkatan kadar prolaktin).

Kontraindikasi - Bromocriptine umumnya dikontraindikasikan pada pasien


dengan hipertensi dan harus digunakan dengan hati-hati pada pasien
dengan penyakit hati karena mengurangi metabolisme obat. Pada
manusia penggunaan dikontraindikasikan selama kehamilan dan karena
mengganggu laktasi, bromocriptine tidak boleh digunakan pada hewan
yang menyusui.

Efek Samping - efek gastrointestinal (mual, muntah), efek sistem saraf


(sedasi, kelelahan) dan hipotensi

Overdosis - Overdosis dapat menyebabkan muntah, mual berat, dan


hipotensi.

- Cabergoline
Lebih selektif dibandingkan bromocriptine mesylate karena hanya
bekerja pada reseptor D2. Ini lebih efektif dalam mengurangi
hiperprolaktinemia daripada bromocriptine.
Setelah pemberian oral, cabergoline cepat diserap dari saluran
pencernaan. Asupan makanan tidak mempengaruhi penyerapan dan
distribusi cabergoline. Memiliki waktu paruh yang panjang yang
memungkinkan dosis dua kali seminggu. Diekskresikan dalam urine dan
feses. Berbeda dengan bromocriptine, cabergoline hanya punya pil oral.
Penggunaan terapeutik dari agen-agen ini termasuk penghambatan
sekresi prolaktin di amenore, galaktorea, dan tumor yang mensekresi
prolaktin dan pengobatan penyakit Parkinson.
Efek samping yang kurang serius mungkin termasuk: mual, muntah, sakit
perut, gas, gangguan pencernaan, sembelit, sakit kepala, mood depresi,
pusing, mengantuk, kegelisahan, demam panas, dan mulut kering.

- Pergolide mesylate
Merupakan agonis dopamin long-acting yang telah digunakan untuk
mengobati parkinson disease dan hyperprolactinemia. Pergolide
mesylate mengikat dan mengaktifkan subtipe reseptor dopamin D1 dan
D2, menyebabkan inhibisi sekresi prolaktin, peningkatan sementara
konsentrasi serum hormon pertumbuhan, dan penurunan konsentrasi
serum hormon luteinizing. Obat ini dapat menyebabkan hepatotoksiistas.
DAFTAR PUSTAKA

Syarif, A., dkk. 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Cetak Ulang. Fakultas Kedokteran,
Universitas Indonesia, Jakarta

Rosenfeld, G. C., Loose, D. S. 2010. Pharmacology Fifth Edition. Lippincott Williams &
Walkins. USA

https://hellosehat.com/obat/cabergoline/

https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/pergolide_mesylate&prev=search

Morozowich, W .; Paten AS 3.657.327; 18 April 1972; ditugaskanke The Upjohn Company.

Osol, A. and J.E. Hoover, et al. (eds.). Remington's Pharmaceutical Sciences. 15th ed.
Easton, Pennsylvania: Mack Publishing Co., 1975., p. 878 Source: HSDB Record Name:
PROSTAGLANDIN F2ALPHA http://toxnet.nlm.nih.gov - Diakses: October 12, 2016.
bin/sis/search/rdbs+hsdb:@term+@rn+@rel+551-11-1

You might also like