You are on page 1of 6

Bakteri tuberkulosis Tn, D 47 tahun, dengan Tuberkulosis Paru

dlm droplet di udara  batuk sejak tahun 2003 dan memberat 2 tahun belakangan
 Nyeri dada
 Batuk disertai dahak (+), bewarna hijau dan darah pada
Masuk ke dalam tahun 2003
pernafasan  Pada pengobatan tahun 2003 setelah minum obat 6 bulan,
pasien berhenti minum obat tanpa konsul ulang ke dokter
 Nafsu makan menurun dan berat badan menurun
Ke
 Nyeri di abdomen karena kembung
alveolus

Berkurangnya luas total Terapi :


Paru-paru Jaringan paru Membentuk jaringan
terinfeksi di invasi makrofag Fibrosa/ kompleks gohn permukaan membran  Bed rest
 Diet TKTP (ML)
 IVFD RL + cernevit 1 amp/ 24 jam
Metabolisme Batuk dan nyeri dada Pola nafas tidak efektif Penurunan kapasitas  Inj. Cefoperazon 1 gr/ 8 jam
meningkat difusi paru  Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam
 Plasbumin 1 fls/ 24 jam
 Codien 3 x 1 tab
Gangguan nutrisi
Berkurangnya  RHZE (450/300/1000/1000)
kurang dari kebutuhan
 Xanvit syr 3xCI
oksigenasi darah

Gangguan keseimbangan cairan malasie Hasil lab tgl 5 april 2011


kurang dari kebutuhan gr
- Hb = 11,9 ( N= ♂= 13,0 – 17 )
dl
- Leukosit = 7,3 x 103 /µl ( N = 4,1 – 10,5x103/µl)
Iritasi jaringan paru
Intoleransi - Trombosit = 198x103/µl (N = 150 - 400x103/µl)
Kurang perawatan diri - Ht = 35 % ( N = 40 – 55 %)
aktivitas
mm mm
Batuk darah cemas - LED = 41 ( N= ♂= 0 – 15 )
jam jam
u u
- Protein total = 4,9 ( N = 6,3 – 8,3 )
l l
gr gr
- Albumin = 2,2 ( N = 3,2 – 5,2 )
Gangguan pertukaran gas dl dl
gr gr
- Globulin = 2,7 ( N = 1,3 – 3,2 )
Peningkatan sekresi Bersihan jalan nafas tidak efektif dl dl
mg
- Elektrolit, Na+ = 133 ( N= 135 – 145
l
mg
)
l
Tn, D 47 tahun, dengan Tuberkulosis Paru
mg
K+ = 3,3 ( N= 3,5 – 4,5
l
mg
)
l
mg
Cl- = 109 ( N= 90 – 110
l
mg
)
l
u
- SGOT = 35 ( N = 0 – 31 )
l
u
- SGPT = 31 ( N = 0 – 37 )
l
Vs / kes : compos mentis Pf thorax : I : simetris
110
TD : mmHg P : SF ka = SF ki Roncen Thorax : Koch Pulmonum (KP) lama duplex
80
x
N : 80 P : sonor
i
+¿ −¿
x +¿ −¿
RR : 24 A : ves (
¿
), Rh ¿ )
i ¿
¿ ¿
T : 36 0C

Daftar masalah keperawatan


1. Pola nafas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru (akumulasi udara, nyeri dada, proses inflamasi)
2. Gangguan rasa nyaman : nyeri abdomen b.d kembung (anoreksia)
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, kelemahan, mual, asupan tidak adekuat)
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
5. Kurang pengetahuan (tentang proses terapi, kemungkinan kambuh, dan perawatan penyakit) b.d salah interprestasi terhadap informasi, keterbatasan koqnitif, kurang
adekuat/ lengkapnya informasi yang ada.

Ds : pasien mengeluhkan susah Ds: pasien mengeluhkan nyeri di Ds : keluarga mengatakan pasien Ds : keluarga mengatakan pasien Ds : keluarga menanyakan tentang
saat bernafas abdomen setiap sesudah makan tidak bisa makan banyak masih sangat lemah penyakit pasien
Do : - pasien terlihat sesak Do : - k/u : lemah karena setiap kali makan akan Do : - GCS E4M6V5 = 15 Do : - riwayat putus obat / berhenti
110 - Skala nyeri 7 sakit perut - skala ketergantungan 2 minum OAT tanpa konsul
- TD : mmHg Do : - pasien hanya menghabiskan 3 - pasien dibantu saat makan ulang ke dokter
80 sendok makanan yang dan toiletting - pasien sehari-hari bekerja
Tn, D 47 tahun, dengan Tuberkulosis Paru
x 110 disajikan sebagai agen sepeda motor
- N : 80 - TD : mmHg - mukosa mulut tampak kering
i 80 - pasien tampak mual
x x - pasien muntah
- RR: 24 - N : 80
i i
- T : 36 0C x
- RR: 24
i
- T : 36 0C

Dx 1 : pola nafas tidak efektif Dx 2 : Gangguan rasa nyaman : Dx 3 : perubahan nutrisi kurang dari Dx 4 : intoleransi aktivitas b.d Dx 5 : kurang pengetahuan b.d salah
b.d penurunan ekspansi paru nyeri abdomen b.d kembung kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual kelemahan fisik interprestasi terhadap informasi,
(akumulasi udara, nyeri dada) (anoreksia ) keterbatasan kognitif, kurang
adekuat/ lengkapnya informasi yang
ada

Intervensi Intervensi Intervensi Intervensi Intervensi


1. kaji pernafasan, catat 1. Kaji terhadap nyeri, identifikasi 1. Kaji konsumsi makanan/ 1. Kaji kemampuan pasien untuk Menjelaskan kepada keluarga
kecepatan pernafasan, sianosis lokasi, dan tipe nyeri minuman setiap hari melakukan aktivitas tentang penyakit pasien, yaitu
dan perubahan tanda vital 2. Beri tindakan kenyamanan 2. Kaji adanya mual muntah 2. Berikan bantuan yang tidak penyebab, tanda-tanda,
2. berikan posisi yang nyaman, misalnya perubahan posisi 3. Anjurkan pasien untuk makan dapat ditoleransi komplikasi penyakit, tindakan
biasanya dengan peninggian 3. Dorong penggunaan teknik buah-buahan 3. Kaji skala ketergantungan pasien pencegahan, perawatan pasien,
tempat tidur. Dorong pasien relaksasi seperti latihan nafas 4. Anjurkan memberi makanan dan pengobatannya.
untuk duduk sebanyak dalam dalam porsi kecil tapi sering
mungkin 4. Kolaborasi : inj. Ranitidine 1 5. Anjurkan orang terdekat untuk
3. jelaskan kepada pasien bahwa amp/12 jam berpartisipasi pada saat makan
tindakan tersebut dilakukan seperti member makanan
untuk menjamin keamanan.

Implementasi Implementasi Implementasi Implementasi Implementasi


1. Mengkaji pernafasan, 1. Mengkaji terhadap nyeri, 1. Mengkaji konsumsi makanan/ 1. Mengkaji kemampuan pasien Menjelaskan kepada keluarga
mencatat kecepatan identifikasi dan tipe nyeri minuman setiap hari untuk melakukan aktivitas tentang penyakit pasien, yaitu
pernafasan, dan perubahan 2. Perubahan posisi pasien senyaman 2. Mengkaji adanya mual muntah 2. Memberikan bantuan yang tidak penyebab, tanda-tanda,
tanda vital mungkin 3. Menganjurkan pasien untuk dapat ditoleransi komplikasi penyakit, tindakan
2. Memberikan posisi yang 3. Menganjurkan pasien latihan makan buah-buahan 3. Mengkaji skala ketergantungan pencegahan, perawatan pasien,
nyaman, dengan menaikkan nafas dalam 4. Memberi makanan dalam porsi pasien dan pengobatannya
kepala tempat tidur. 4. Masase bagian perut dengan kecil tapi sering
3. Menjelaskan pada pasien minyak kayu putih 5. Menganjurkan orang terdekat
bahwa tindakan tersebut 5. Menginjeksi ranitidine 1 amp/ 12 untuk berpartisipasi pada saat
dilakukan untuk menjamin jam makan seperti memberi makanan
keamanan.

Evaluasi Dx 1 tgl 7 april 2011 Evaluasi Dx 2 tgl 7 april 2011 Evaluasi Dx 3 tgl 7 april 2011 Evaluasi Dx 4 tgl 7 april 2011 Evaluasi Dx 5 tgl 7 april 2011
S : pasien mengatakan tidak S : pasien mengeluhkan nyeri di S : keluarga mengatakan pasien S:- S:-
susah lagi saat bernafas perutnya tidak bisa makan banyak karena O : - GCS E4M6V5 = 15 O : - wajah pasien dan keluarga
O : - pasien tidak sesak O : - k/u : lemah pasti akan sakit perut - skala ketergantungan 2 tampak mengerti tantang
- Wajah tampak meringis O : - pasien hanya menghabiskan 3 - pasien dibantu saat makan dan penyakit pasien
Tn, D 47 tahun, dengan Tuberkulosis Paru
120 120 sendok makanan yang toileting - keluarga dapat menyebutkan
- TD : mmHg - TD : mmHg disajikan A : masalah belum teratasi (pasien kembali penyebab penyakit
80 80 - mukosa mulut tampak kering masih mengalami kelemahan pasien
x x - pasien muntah saat minum fisik) A : masalah belum teratasi
- N : 82 - N : 82 obat setelah makan P :lanjutkan intervensi P : lanjutkan intervensi
i i
A : masalah belum teratasi (intake - mengkaji kemampuan pasien - menjelaskan kepada pasien dan
x x nutrisi tidak adekuat) untuk melakukan aktivitas keluarga tentang tanda-tanda
- RR: 20 - RR: 20
i i P :lanjutkan intervensi - member bantuan yang tidak penyakit pasien
- T : 37,0 0C - T : 37,2 0C - menganjurkan makan buah- dapat ditoleransi
A : masalah teratasi A : masalah belum teratasi (pasien buahan
P :pertahankan pola nafas efektif masih mengeluh nyeri di perut) - member makanan dalam porsi
pada pasien P : lanjutkan intervensi kecil tapi sering
- Tindakan kenyamanan - mengenjurkan orang terdekat
- Latihan nafas dalam untuk berpartisipasi saat makan
- Masase bagian perut dan
punggung
- Menginjeksi ranitidine
1amp/12 jam

Evaluasi Dx 2 tgl 8 april 2011 Evaluasi Dx 3 tgl 8 april 2011 Evaluasi Dx 4 tgl 8 april 2011 Evaluasi Dx 5 tgl 8 april 2011
S : keluarga mengatakan parut S : keluarga mengatakan pasien S:- S:-
pasien masih sakit hanya mau minum susu setengah O : - GCS E4M6V5 = 15 O : - wajah pasien dan keluarga
O : - k/u : lemah gelas kecil - skala ketergantungan 2 tampak mengerti tantang
- pasien terlihat sedang tidur O : - pasien tampak lemah - pasien bisa jalan sendiri ke penyakit pasien
100 - mukosa mulut tampak kering toilet tapi harus di pegang - keluarga dapat menyebutkan
- TD : mmHg A : masalah belum teratasi (intake oleh keluarga kembali tanda-tanda penyakit
80 nutrisi tidak adekuat) A : masalah belum teratasi (pasien pasien
x P :lanjutkan intervensi masih mengalami kelemahan A : masalah belum teratasi
- N : 70 fisik) P : lanjutkan intervensi
i
P :lanjutkan intervensi - menjelaskan kepada pasien dan
x keluarga tentang komplikasi
- RR: 22
i penyakit pasien
- T : 36,5 0C
A : masalah belum teratasi (pasien
masih mengeluh nyeri di perut)
P : lanjutkan intervensi

Evaluasi Dx 2 tgl 9april 2011 Evaluasi Dx 3 tgl 9 april 2011 Evaluasi Dx 4 tgl 9 april 2011 Evaluasi Dx 5 tgl 9 april 2011
S:- S:- S:- S:-
O : - k/u : lemah O : - pasien hanya menghabiskan 2 O : - GCS E4M6V5 = 15 O : - wajah pasien dan keluarga
- pasien terlihat sedang tidur sendok makanan yang - skala ketergantungan 2 tampak mengerti tantang
- pasien memegang perutnya disajikan - pasien dibantu saat makan dan penyakit pasien
110 - mukosa mulut masih tampak toileting - keluarga dapat menyebutkan
- TD : mmHg kering - pasien BAK di tempat tidur/ kembali komplikasi penyakit
80 A : masalah belum teratasi (intake di tamping dengan wadah pasien
x nutrisi tidak adekuat) A : masalah belum teratasi (pasien A : masalah belum teratasi
-N : 82 P :lanjutkan intervensi masih mengalami kelemahan P : lanjutkan intervensi
i
fisik) - menjelaskan kepada pasien dan
Tn, D 47 tahun, dengan Tuberkulosis Paru
x P :lanjutkan intervensi keluarga tentang tindakan
- RR: 20 pencegahan penyakit pasien
i
- T : 36,3 0C
A : masalah belum teratasi (pasien
masih mengeluh nyeri di perut)
P : lanjutkan intervensi

Evaluasi Dx 2 tgl 10 april 2011 Evaluasi Dx 3 tgl 10 april 2011 Evaluasi Dx 4 tgl 10 april 2011 Evaluasi Dx 5 tgl 10 april 2011
S : pasien mengatakan sakit perut S : keluarga mengatakan pasien S:- S:-
O : - k/u : lemah hanya makan 1 buah pisang O : - GCS E4M6V5 = 15 O : - wajah pasien dan keluarga
- wajah pasien meringis O : - pasien tidak menyentuh - skala ketergantungan 2 tampak mengerti tantang
110 makanan yang disajikan - pasien dibantu saat makan dan penyakit pasien
- TD : mmHg - mukosa mulut masih tampak toileting - keluarga dapat menyebutkan
70 kering - pasien BAK di tempat tidur/ kembali tindakan pencegahan
x A : masalah belum teratasi (intake di tamping dengan wadah penyakit pasien
- N : 80 nutrisi tidak adekuat) A : masalah belum teratasi (pasien A : masalah belum teratasi
i
P :lanjutkan intervensi masih mengalami kelemahan P : lanjutkan intervensi
x fisik) - menjelaskan kepada pasien dan
- RR: 20
i P :lanjutkan intervensi keluarga tentang perawatan
- T : 36,2 0C penyakit pasien
A : masalah belum teratasi (pasien
masih mengeluh nyeri di perut)
P : lanjutkan intervensi

Evaluasi Dx 2 tgl 12 april 2011 Evaluasi Dx 3 tgl 12 april 2011 Evaluasi Dx 4 tgl 12 april 2011 Evaluasi Dx 5 tgl 12 april 2011
S : pasien mengatakan sakit S : keluarga mengatakan pasien S:- S:-
perutnya sudah banyak sudah mau lumayan banyak O : - GCS E4M6V5 = 15 O : - wajah pasien dan keluarga
berkurang makan - skala ketergantungan 2 tampak mengerti tantang
O : - k/u : lemah O : - pasien menghabiskan 6 sendok - pasien dibantu saat makan dan penyakit pasien
- pasien tampak tenang makan makanan yang toileting - keluarga dapat menyebutkan
beristirahat disajikan - pasien BAK di tempat tidur/ kembali tindakan perawatan
100 - mukosa mulut masih tampak di tamping dengan wadah penyakit pasien
- TD : mmHg kering A : masalah belum teratasi (pasien A : masalah belum teratasi
70 A : masalah belum teratasi (intake masih mengalami kelemahan P : lanjutkan intervensi
x nutrisi belum adekuat) fisik) - menjelaskan kepada pasien dan
- N : 72 P :lanjutkan intervensi P :lanjutkan intervensi keluarga tentang
i
pengobatanpasien
x
- RR: 24
i
- T : 36,5 0C
A : masalah belum teratasi (pasien
masih mengeluh nyeri di perut)
P : lanjutkan intervensi
Tn, D 47 tahun, dengan Tuberkulosis Paru

You might also like