You are on page 1of 5

21TEORI ATOM

TEORI ATOM DALTON (John Dalton, 1803 – 1807)


Postulat - Postulat:
1. Setiap unsur terdiri atas partikel yang sudah tidak terbagi, dinamai atom.
2. Atom-atom dari suatu unsur adalah identik. Atom-atom dari unsur yang
berbeda mempunyai sifat-sifat yang berbeda, termasuk mempunyai massa
yang berbeda.
3. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain, tidak
dapat dimusnahkan atau diciptakan. Reaksi kimia hanya merupakan
penataan ulang atom-atom.
4. Senyawa terbentuk ketika atom-atom dari dua jenis unsur atau lebih
bergabung dengan perbandingan tertentu.

Pada perkembangan selanjutnya diketahui bahwa beberapa postulat teori Dalton


ternyata kurang tepat, misalnya:
1. Ternyata atom bukanlah suatu yang tak terbagi, melainkan terdiri dari
berbagai partikel subatom.
2. Meski mempunyai sifat-sifat yang sama, atom-atom dari unsur yang sama
dapat mempunyai massa yang berbeda. Atom-atom dari unsur yang sama,
tetapi mempunyai massa yang berbeda disebut isotop.
3. Melalui reaksi nuklir, atom dari suatu unsur dapat diubah menjadi atom unsur
lain.
4. Beberapa unsur tidak terdiri atas atom-atom melainkan molekul-molekul.
Molekul unsur terbentuk dari atom-atom sejenis dengan jumlah tertentu.

TEORI ATOM THOMSON (J. J. Thomson, 1900)


Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron
bagaikan kismis dalam roti kismis dan atom bersifat netral.

TEORI ATOM RUTHERFORD (Ernest Rutherford, 1910)


Sebagian besar dari massa dan muatan positif atom terkonsentrasi pada bagian
pusat atom yang disebut inti atom. Elektron beredar mengitari inti pada jarak
yang relatif sangat jauh. Lintasan elektron disebut kulit atom. Jarak dari inti
hingga kulit atom disebut jari-jari atom. Ukuran jari-jari atom sekitar 10 -8 cm dan
jari-jari inti atom sekitar 10-13 cm. Jadi sebagian besar dari atom merupakan
ruang hampa.
TEORI ATOM BOHR (Niels Bohr, 1913)
1. Dalam atom terdapat lintasan-lintasan tertentu tempat elektron dapat
mengorbit inti tanpa disertai pemancaran atau penyerapan energi. Lintasan
itu juga disebut kulit atom, adalah orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari
tertentu (Kulit K, L, M, N, O, P, dan Q).
2. Elektron hanya boleh berada pada lintasan-lintasan yang ada, tidak boleh
berada diantara dua lintasan. Lintasan yang akan ditempati oleh elektron
bergantung pada energinya. Pada keadaan normal elektron menempati
tingkat energi terendah. Keadaan seperti itu disebut tingkat dasar (ground
state).
3. Elektron dapat berpindahdari satu kulit ke kulit lain disertai pemancaran atau
penyerapan sejumlah tertentu energi. Perpindahan elektron ke kulit lebih luar
akan disertai penyerapan energi, dan berlaku sebaliknya.

TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM / MEKANIKA GELOMBANG


(Erwin Schrodinger, 1927)
Gerakan elektron menyerupai gelombang, sehingga posisi elektron tidak dapat
ditentukan dengan pasti. Jadi orbit elektron yang berbentuk lingkaran dengan
jari-jari tertentu tidak dapat diterima. Yang dapat ditentukan mengenai
keberadaan elektron dalam atom adalah daerah dengan peluang terbesar untuk
menemukan elektron (daerah kebolehjadian ditemukan elektron) yang disebut
dengan orbital. Kulit atom tempat elektron beredar terdiri atas beberapa
subkulit. Pada setiap subkulit terdapat orbital-orbital yang ditempati elektron-
elektron.

KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron merupakan cara penyusunan elektron dalam suatu atom.
Aturan penulisan konfigurasi elektron:
Aturan Aufbau
Elektron secara bertahap menempati orbital dimulai dari yang berenergi
paling rendah. Setelah orbital berenergi rendah terisi penuh, elektron
menempati orbital yang energinya satu tingkat lebih tinggi, dan seterusnya
sampai semua elektron dalam atom menempati orbitalnya.
Contoh 1:
Tuliskan konfigurasi elektron atom-atom berikut:
a. 7N b. 9F c. 25Mn d. 36Kr e. 48Cd f. 82Pb

Penulisan Konfigurasi Elektron untuk Atom Bermuatan


Contoh 2:
a. 19K+ b. 13Al3+ c. 16S2- d. 35Br-

Orbital Penuh dan Setengah Penuh


Setiap unsur memiliki kecenderungan untuk stabil. Orbital yang terisi penuh atau
setengah penuh oleh elektron lebih stabil daripada orbital yang tidak penuh atau
tidak setengah penuh. Berdasarkan hal itu, penulisan konfigurasi elektron atom
Cr, Cu dan beberapa unsur golongan transisimengikuti aturan orbital penuh dan
setengah penuh.
Contoh:
Tuliskan konfigurasi elektron untuk atom 24Cr, 29Cu, dan 47Ag.

HUBUNGAN KONFIGURASI ELEKTRON DAN SISTEM PERIODIK


1. Golongan Unsur-unsur
Nomor golongan suatu unsur menunjukkan jumlah elektron valensi unsur
tersebut pada subkulit tertentu. Golongan menunjukkan kelompok unsur-unsur
yang memiliki kemiripan sifat.
Terdapat 16 golongan, yaitu golongan IA – VIIIA dan golongan IB – VIIIB yang
digambarkan dalam 18 lajur vertikal (golongan VIIIB menempati 3 lajur vertikal).
Golongan dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu golongan A (golongan utama)
dan golongan B (golongan transisi).

BILANGAN KUANTUM
Bilangan kuantum yang dimiliki oleh suatu elektron dalam atom akan
memberikan gambaran tentang keadaan elektron tersebut. Nilai-nilai bilangan
kuantum dapat menentukan bentuk dan ukuran orbital.
Ada 4 macam bilangan kuantum, yaitu:

1. Bilangan Kuantum Utama (n)


Bilangan ini memberikan gambaran tentang besarnya tingkat energi yang
dimiliki oleh elektron dan melukiskan besarnya ukuran orbital yang dihuni oleh
suatu elektron dalam atom. Bilangan kuantum ini memiliki nilai bilangan bulat
positif yang tidak sama dengan 0.
n = 1, 2, 3, 4, ...
Nilai n melambangkan ukuran orbital, semakin besar n semakin besar pula
orbitalnya. Sesuai dengan teori Bohr, bilangan kuantum n dapat pula
melambangkan kulit elektron,
n = 1 (K), n = 2 (L), n = 3 (M), ...
Menurut teori kuantum, besarnya energi orbital tidak hanya ditentukan oleh n,
tetapi juga oleh nilai bilangan kuantum azimut (l).

2. Bilangan Kuantum Azimut (l)


Bilangan ini memberikan gambaran tentang bentuk orbital yang ditempati
oleh suatu elektron dalam atom atau sebaran peluang adanya elektron. Bilangan
kuantum ini mempunyai nilai 0 dan bilangan bulat positif (tidak boleh negatif dan
tidak dapat lebih besar dari n = 1).
l = 0, 1, 2, 3, 4, ..., n-1
Orbital dengan l = 0 disebut orbital s, l = 1 disebut orbital p, l = 2 disebut orbital
d, dan l = 3 disebut orbital f.

3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)


Bilangan kuantum magnetik suatu orbital menunjukkan arah orbital itu
dalam ruang. Bilangan kuantum ini dapat berupa bilangan bulat positif, negatif
dan 0, dan akan mempunyai selang dari –l ke +l.
Misalnya orbital d (l = 2), maka akan memiliki nilai m = -2, -1, 0, +1, +2.

4. Bilangan Kuantum Spin (s)


Disamping bergerak memiliki inti, elektron-elektron dalam suatu orbital
akan mengalami rotasi di sekitar sumbunya, sehingga akan timbul momentum
angular. Momentum ini memiliki nilai tertentu yang ditandai dengan bilangan
kuantum spin, yaitu s = +1/2 dan s = -1/2.
Kaidah Hund (Friedrich Hund)
Elektron-elektron pada orbital yang memiliki tingkat energi yang sama akan
mengisi terlebih dahulu kotak-kotak yang kosong dengan arah spin tertentu.
Kemudian, orbital diisi dengan elektron berikutnya dengan arah spin yang
berlawanan.

Asas Larangan Pauli (Wolfgang Pauli)


Elektron-elektron dalam satu atom tidak boleh mempunyai bilangan kuantum
yang keempat-empatnya sama.

Soal
1. Berapakah nilai-nilai l dan m yang mungkin untuk sebuah elektron yang
mempunyai bilangan kuantum utama n = 3.
2. Dapatkah sebuah elektron memiliki bilangan-bilangan kuantum n = 2, l = 2
dan m = 2?
3. Tentukan nilai bilangan kuantum yang mungkin untuk elektron yang pada
keadaan dasar menempati orbital dengan tingkat energi tertinggi pada
atom-atom berikut:
a. 14Si b. 19K c. 26Fe d. 50Sne. 56Ba
4. Tentukan nilai bilangan kuantum yang mungkin untuk elektron terakhir
pada atom 28Ni
5. Tentukan golongan dan periode yang mungkin untuk atom X yang
memiliki elektron valensi dengan bilangan kuantum n = 3, l = 2, m = 0,
dan s = +1/2
6. Massa 4,48 L gas X2 (STP) adalah 6,4 g. Jika atom X memiliki 8 neutron,
tentukan golongan, periode, dan bilangan kuantum yang mungkin untuk
elektron valensi atom X.
7. Dalam suatu keadaan eksitasi sebuah atom karbon dengan semua
elektronnya berada dalam kedua tingkatan utama yang pertama, tak
terdapat elektron berpasangan pada tingkatan utama kedua. Dengan
informasi ini, tulislah perangkat bilangan kuantum untuk elektron-elektron
dalam atom karbon tereksitasi.

You might also like