You are on page 1of 8

ANALISIS AKTIVITAS

Perencanaan tapak (site plan) adalah seni dan pengetahuan tentang bagaimana mengatur dan
memanfaatkan bagian-bagian dari suatu tapak. Rencana tapak adalah suatu pedoman untuk
membangun, setiap tapak mempunyai masalah dan potensi yang belum tentu tepat untuk semua
kebutuhan (Timoticin, 2002). Perencanaan tapak tidak hanya memperhatikan aspek fisik dari lokasinya,
tetapi juga memperhatkan aspek non fisik yang berkaitan dengan komponen pengisi ruang. Berdasarkan
hal tersebut perlu diketahui apa saja aktivitas dalam lokasi tapak sehingga dapat diestimasi kebutuhan
apa saja yang harus disediakan di lokasi tapak.
Lokasi perencanaan tapak yang dipilih ialah tapak di Kelurahan Pedalangan seluas 130 hektar.
Kelurahan Pedalangan merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Banyumanik. Saat ini kelurahan
tersebut telah tumbuh menjadi permukiman padat yang dijadikan kos-kosan dan permukiman warga.
Kelurahan ini turut mendapat pengaruh dari keberadaan beberapa perguruan tinggi yang dibangun di
Kecamatan Tembalang dan sekitarnya. Namun dalam analisis ini akan direncanakan suatu perencanaan
tapak sebagai pengembangan kota baru sehingga perhitungan kebutuhan dimulai dari awal.
Menurut Vitria Alting, konsep walkable community merupakan suatu pandangan yang didasari
pada keinginan untuk menciptakan suatu lingkungan yang memberi kemudahan bagi penghuninya
untuk menempuh berbagai tempat tujuannya sehari-hari dengan berjalan kaki. Fasilitas yang
mendukung konsep ini seperti pedestrian atau jalur pejalan kaki, jalur sepeda, parkir kendaraan yang
terpusat dan parkir sepeda. Selain menjadi kawasan yang asri dan nyaman lingkungan, hal ini dapat
mengangani masalah orang yang tidak memiliki kendaraan pribadi dan bergantung pada kendaraan
umum, orang yang tidak bisa menyetir, orang lanjut usia dan anak-anak terlebih terdapat sungai yang
membelah di lokasi studi sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri menjadi lokasi jogging track
area, hal tersebut tentunya memperhatikan jarak tempuh, keamanan, dan desain yang nyaman.

a. Karakteristik Aktivitas
Karakteristik aktivitas adalah spesifikasi aktivitas suatu wilayah yang direncanakan sehingga
membedakannya dengan wilayah lain. Karakteristik aktivitas ini dapat diketahui dengan cara
menemukenali berbagai aktivitas yang akan diwadahi dan kemudian akan diketahui kebutuhan
ruang/fasilitasnya. Tergantung pada konsep desain tapak yang akan dikembangkan. Karakteristik
aktivitas dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1. Aktivitas Utama, merupakan aktivitas inti yang akan dikembangkan pada tapak yang akan
direncanakan.

A. AKTIVITAS UTAMA

KELOM POK AKTIVITAS JENIS AKTIVITAS JENIS RUANG

Rumah /Tempat
Hunian Untuk Masyarakat Yang Berkeluarga
tinggal
Mess/
Hunian Untuk Mahasiswa dan Karyawan Asrama/Tempat
tinggal
2. Aktivitas Penunjang, merupakan aktivitas yang dikembangkan sebagai penunjang (pendukung)
dari aktivitas utama.

B. AKTIVITAS PENUNJANG

JENIS JENIS
KELOM POK AKTIVITAS
AKTIVITAS RUANG

TK
Pelayanan
Pendidikan SD
Pendidikan
SMP
Taman Bacaan
Posyandu
Pelayanan Klinik bersalin
Kesehatan
Kesehatan Tempat praktek
dokter
Musholla/
Pelayanan sanggar
Peribadatan
Peribadatan
Masjid
Toko Buku, Alat
Tulis dan Toko
Fotocopyan
Perdagangan
Jual Beli Makanan
Toko
Dan Minuman
3. Aktivitas Pelayanan, merupakan aktivitas yang dikembangkan sebagai pelayanan dari aktivitas
utama.
C. AKTIVITAS PELAYANAN

KELOM POK JENIS AKTIVITAS JENIS RUANG


AKTIVITAS
Keamanan Menjaga keamanan Pos Hansip
lingkunan hunian

Pembuangan Menampung dan TPS


Sampah mengankut sampah
hasil hunian
Wadah Aktivitas Sarana Aktivitas Balai Pertemuan
Kemasyarakatan Kemasyarakatan Warga
Keamanan Pelayanan Keamanan Pos Hansip

Pelayanan Listrik Pelayanan Listrik Gardu Listrik


Pelayanan Parkir Pelayanan Parkir Parkir Umum

Parkir Sepeda

Tempat Berkumpul Walkablility Taman Kecil


Community
Taman Bermain

Pedestrian

b. Karakteristik Pengguna
Karakteristik pengguna adalah siapa, berapa dan bagaimana tren perkembangan jumlah
manusia yang akan diwadahi dalam tapak. Karakteristik pengguna merupakan jumlah dan jenis
pengguna yang akan diwadahi dalam tapak (site). Jumlah pengguna dihitung berdasarkan carrying
capacity (kapasitas maksimum lahan dalam mewadahi atau menampung manusia).

ASUMSI
1 jiwa = 10 m2 ; 1 KK = 5 jiwa
1 Kost = 30 jiwa
FUNGSI TERBANGUN
70%
63,7 ha = 637.000 m2
CARRYING CAPACITY
RUANG TERBANGUN 637.000 m2 : 10 m2
70% = 63.700 jiwa
91 ha = 910.000 m2 = 12.740 KK
SIRKULASI = 2.123 Kost berlantai 3
30%
LUAS TAPAK 27,3 ha = 273.000 m2
130 ha = 1.300.000 m2
ASUMSI PENGHUNI KAWASAN
12.000 jiwa
KK (besar:sedang:kecil) : Kost
RUANG NONTERBANGUN 3 (3:5:2) : 7
30% 3600 (1080:1800:720) : 8400 12000 jiwa
39 ha = 390.000 m2 720 (216:360:144) : 280unit KK: Kost
151.200 : 280.000 431.200 m2

c. Organisasi Ruang
Organisasi ruang merupakan cara dalam mengorganisir peletakan aktivitas-aktivitas dalam
suatu tapak sehingga ada perbedaan antara aktivitas yang bersifat privat dan aktivitas yang bersifat
publik. Organisasi ruang menentukan bagaimana pembagian zona-zona aktivitas dalam tapak yang
disesuaikan dengan karakter ruang yang dibutuhkan masing-masing aktivitas tersebut. Misal akivitas
bermukim yang diwadahi dalam ruang hunian membutuhkan karakter ruang yang tidak bising, tenang
dan jauh dari keramaian maka akan diletakkan pada lokasi yang tidak dekat dengan akses utama
kawasan.
d. Hubungan antar ruang
Hubungan antar ruang menjelaskan bagaimana keterkaitan antar aktivitas yang akan diwadahi
dalam ruang-ruang. Penentuan hubungan antar ruang ini digunakan sebagai dasar dalam peletakan
kelompok aktivitas yang akandirencanakan. Keterkaitan masing-masing ruang yang berbeda tersebut
terjadi karena setiap jenis aktivitas yang diwadahi di setiap ruang antara satu dengan lainnya dapat
saling bertolak belakang maupun saling terkait.
 Hubungan erat, bahwa antara aktivitas X dan aktivitas Y saling terkait erat. misalnya aktivitas
hunian (permukiman) sangat membutuhkan fasilitas-fasilitas penunjang seperti pendidikan
(sekolha), bekerja (kantor), belanja (pasar) dan lainnya.
 Hubungan Tidak Erat , bahwa antara aktivitas X dan aktivitas Y saling bertolak belakang (tidak
terkait). misalnya aktivitas pemerintahan tidak terkait dengan aktivitas pendidikan (sekolah)
dan lainnya.

e. Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang merupakan perhitungan jumlah dan luas ruang yang dibutuhkan setiap
aktivitas yang akan diwadahi dalam tapak dengan mempertimbangkan jumlah penduduk pendukungnya
untuk disediakan ruang. Dalam penentuan jumlah dan luas masing-masing aktivitas yang akan diwadahi
perlu menggunakan standar. Standar ini bisa diperoleh melalui 3 cara:
 SNI (Standar nasional Indonesia). Misal SNI 03-1733-2004 tentang Tata cara perencanaan
lingkungan perumahan di perkotaan
 Observasi lapangan. Yaitu dengan cara membandingkan luas dan jumlah pada lokasi lain selain
yang direncanakan dimana hal ini dilakukan jka di dalam SNI tidak disebutkan.
 Lesson Leraned dari Best Practise. Yaitu dengan cara membandingkan luas dan jumlah pada
lokasi yang dijadikan bet practise dimana hal ini dilakukan jka di dalam SNI tidak disebutkan.
AKTIVITAS UTAMA

Jumlah Luas
KELOM POK JENIS JENIS
AKTIVITAS AKTIVITAS RUANG Pengguna Standar Jumlah Lahan
Pengguna (jiwa) (jiwa/m2) Sumber (unit) (m2) Keterangan
Penduduk
Rumah Besar Perencanaan
Tapak 1080 5/300 SNI 03-1733-2004 216 64800 Rencana
Hunian Untuk Penduduk
Masyarakat Yang Rumah Sedang Perencanaan
Berkeluarga Tapak 1800 5/200 SNI 03-1733-2004 360 72000 Rencana
Hunian
Penduduk
Rumah Kecil Perencanaan
Tapak 720 5/100 SNI 03-1733-2004 144 14400 Rencana
Hunian Untuk Mess/ Penduduk
Mahasiswa dan Asrama/Tempat Perencanaan
Karyawan tinggal Tapak 8400 30/1000 Observasi Lapangan 280 280000 Rencana
Total 12000 0 0 1000 431200

B. AKTIVITAS PENUNJANG

KELOM
JENIS Jumlah Luas
POK JENIS
AKTIVITA Penggun Standar Jumlah Lahan
AKTIVITA RUANG
S
S Pengguna a (jiwa) (jiwa/m2) Sumber (unit) (m2) Keterangan
Penduduk
1.250 jiwa / 500
TK Perencanaa SNI 03-1733-2004 10 5000
m2
Pelayanan n Tapak 12000 Rencana
Pendidikan
Pendidikan Penduduk
1.600 jiwa / 2.000
SD Perencanaa SNI 03-1733-2004 8 16000
m2
n Tapak 12000 Rencana
Penduduk
4.800 jiwa /
SMP Perencanaa SNI 03-1733-2004 3 27000
9.000 m2
n Tapak 12000 Rencana
Penduduk
4.800 jiwa /
sma Perencanaa SNI 03-1733-2004 3 37500
12.500 m2
n Tapak 12000 Rencana
Penduduk
2.500 jiwa / 1.o00
Taman Perencanaa SNI 03-1733-2004 5 5000
m2
Bacaan n Tapak 12000 Rencana
Penduduk
Posyand
Perencanaa 1.250 jiwa / 60 m2 SNI 03-1733-2004 10 600
u
n Tapak 12000 Rencana
Penduduk
Pelayanan Klinik 30.000 jiwa / 300
Kesehatan Perencanaa SNI 03-1733-2004 3 900
Kesehatan bersalin m2
n Tapak 12000 Rencana
Tempat Penduduk
praktek Perencanaa 5.000 jiwa SNI 03-1733-2004 2 100
dokter n Tapak 12000 Rencana
Penduduk
Musholla
Perencanaa 250 jiwa / 100 m2 SNI 03-1733-2004 48 4800
/ sanggar
Pelayanan n Tapak 12000 Rencana
Peribadatan
Peribadatan Penduduk
2.500 jiwa / 600
Masjid Perencanaa SNI 03-1733-2004 5 3000
m2
n Tapak 12000 Rencana
Toko Buku,
Alat Tulis Penduduk 6000 jiwa/ 500
Toko Perencanaa SNI 03 1733-2004 2 1000
dan m2
Perdaganga Fotocopyan n Tapak 12000 Rencana
n Jual Beli
Makanan Penduduk
Toko Perencanaa 1000jiwa/100m
Dan
Minuman n Tapak 12000 2 Observasi 12 12000 Rencana
Total 100900
C. AKTIVITAS PELAYANAN
Jumlah Luas
KELOM POK JENIS JENIS
AKTIVITAS AKTIVITAS RUANG Pengguna Standar Jumlah Lahan
Pengguna (jiwa) (jiwa/m2) Sumber (unit) (m2) Keterangan
Menjaga SNI 03-
keamanan Pos Penduduk
Keamanan Perencanaan 2500/12 1733- 5 60
lingkunan Hansip
Tapak 12000 2004 Rencana
hunian
Menampung SNI 03-
Pembuangan dan mengankut Penduduk
TPS Perencanaan 2500/30 1733- 5 150
Sampah sampah hasil
Tapak 12000 2004 Rencana
hunian
Balai Penduduk SNI 03-
Wadah Aktivitas Sarana Aktivitas Pertemuan Perencanaan 2500/300 1733- 5 1500
Kemasyarakatan Kemasyarakatan Warga Tapak 12000 2004 Rencana
Penduduk SNI 03-
Pelayanan Pelayanan Gardu Perencanaan 2500/30 1733- 5 150
Listrik Listrik Listrik Tapak 12000 2004 Rencana
Parkir Penduduk SNI 03-
Umum Perencanaan 2500/100 1733- 5 500
Pelayanan Pelayanan Komunal Tapak 12000 2004 Rencana
Parkir Parkir Penduduk
Parkir Perencanaan 6000/6000 Observasi 1 6000
Sepeda Tapak 6000 Rencana
Penduduk
Taman 250 jiwa/ SNI 03-
perencanaan 12.000 48 12000
Kecil 250 km2 1733-2004
Tempat Rekreasi dan tapak Rencana
berkumpul olahraga Taman/ Penduduk
2.500 jiwa/ SNI 03-
Tempat perencanaan 12.000 5 6250
1.250 km2 1733-2004
Bermain tapak Rencana
Taman/ Penduduk 30.000
SNI 03-
Lapangan perencanaan 12.000 jiwa/9.000 2 18000
1733-2004
Olahraga tapak km2 Rencana
Penduduk Best
Kondisi
Danau perencanaan 12.000 Practice 1 100000
Eksisting
tapak The Park Rencana
Penduduk Best
Taman
perencanaan 12.000 251.000 Practice 1 251000
Tropis
tapak BSD City Rencana
Penduduk Best
Green Belt perencanaan 12.000 30.000 m2 Practice 1 30000
tapak PIK Rencana
Penduduk Sisa Ruang
Lahan
perencanaan 12.000 Terbuka - 102750
Kosong
tapak Hijau Rencana
Total 528360

Aktifitas Utama 431200


Aktifitas Penunjang 112900
Aktifitas Pelayanan 755900
Total 1300000

Kajian Literatur
Alting, Vitria. 2009. Studi potensi penerapan konsep Walkable Community di kawasan Summarecon Serpong dalam tarumanegara.ac.id. Diunduh pada Selasa,
5 Mei 2015.
Anonim. 2013. Walkability, Bikability serta car sharing menjadi inspirasi dari Berlin dalam dishubminfo.surakarta.go.id. Diunduh pada Selasa, 5 Mei 2015.
Antartika, Rizki dkk. 2014. Desain Jalur Pejalan Kaki Koridor Jalan Basuki Rahmat Dengan Konsep Walkability dalam jpurepwk.ub.ac.id. Diunduh pada
Selasa, 5 Mei 2015.

You might also like