You are on page 1of 9

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum Botani dengan judul Pengenalan Mikroskop kami
lakukan pada hari Jum’at 28 September 2018 pada pukul 13.00 –
15.00 WITA. Tempat yang kami pakai untuk melakukan praktikum
yakni di Laboratorium Biologi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar.

B. Alat dan Bahan


1. Alat yang di sediakan oleh laboratorium
a. Mikroskop Biologi
b. Kotak peralatan berisi :
1) Kaca Benda
2) Kaca Penutup
3) Pinset
4) Pipet Tangan
2. Alat yang di sediakan oleh mahasiswa :
a. Pisau silet baru
b. Tissue
c. Lap katun
3. Bahan yang di sediakan oleh laboratorium :
a. Aquadest
b. Amylum
4. Bahan yang di sediakan oleh mahasiswa
a. Koran
b. Steroform
C. Langkah Kerja
1. Menyiapkan Mikroskop
1.1 Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat di hadapan kita.
1.2 Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel dan tidak
menggosok lensa selain dengan menggnakan kain planel.
1.3 Membuka kotak peralatan lalu mengeluarkan cawan petri yang
berisi kaca benda dan kaca penutup lalu membersihkannya
dengan kain katun atau kertas saring.
2. Mengatur Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus
2.1 Memperhatikan keadaan ruang praktikum, dari mana arah
datangnya cahaya yang lebih terang (dari depan, kiri, atau
kanan), kemudian mengarahkan cermin mikroskop ke sumber
cahaya tersebut,lalu membuka diafragma atau memutar
lempeng pada posisi lubang sedang.. Mikroskop yang memiliki
kondensor diatur posisinya mendekati meja sediaan dan
menggunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa kondensor
menggunakan cermin cekung.
2.2 Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek
menghadap ke meja sediaan sampai terdengar bunyi klik.
2.3 Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja
sediaan 5-10mm atau tubus turun maksimal.
2.4 Meneropong lewat okuler dengan mata kiri dan mata kanan
sehingga akan Nampak medan bundar putih. Jika terangnya
tidak merata,kita dapat menggerakkan sedikit cermin sampai
terangnya rata. Kalau silau,kita dapat mempersempit diafragma
atau lubang pada lempeng. Jika medan pandang masih kabur
berarti kurang cahaya yang masuk, membuka diafragma dan
gunakan lubang lebih besar pada lempeng.
2.5 Mikroskop siap di pakai untuk mengamati sediaan.
3. Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan
3.1 Memutar pengatur kasar atau makrometer kearah empu jari,
tubus turun, jarak objektif dengan meja sediaan mengecil,
3.2 Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas
meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang di amati
berada di tengah lubang meja,lalu menjepit kaca benda
ssehingga tidak goyang.
3.3 Memperhatikan jarak objektf dengan kaca benda agar tidak
lebih dari 10mm. Jika jaraknya besar, kita dapat memutar
makrometer untuk menurunkan tubus sampai terlihat dari
samping ujung objektif mendekati kaca benda sampai
maksimum 5-10mm.
3.4 Kemudian meneropong lewat lensa okuler sambil memutar
makrometer untuk menaikkan tubus perlahan-lahan.
Mengamati medan padang sampai muncul bayangan. Jika
tubus telah di angkat, setengah putaran makrometer dan belum
juga muncul bayangan, berarti terlewatkan. Kita harus
mengulangi kembali sampai ada bayangan dan meneropong
terus sambil memutar micrometer naik turun sampai bayangan
jelas garis atau batasan-batasannya.
3.5 Memeriksa pembesaran lensa okuler dan lensa objektif yang di
gunakan.
3.6 Melepaskan preparat ketika sudah selesai di amati.
4. Membuat Preparat Sederhana
Mengamati Steroform, Koran, dan Amylum
4.1 Mengambil kaca benda yang telah di bersihkan dan
memegangnya serata mungkin
4.2 Mengiris sterofotm setipis mungkin dengan menggunakan pisau
silet, lalu meletakkannya dengan hati-hati pada kaca preparat
yang telah di sediakan.
4.3 Menutup preparat dengan menggunakan kaca benda dengan
cara menempatkan sisi kaca benda pada kemiringan 45,
kemudian lepaskan sehingga tepat menutupi objek.
4.4 Memasang preparat tadi pada meja sediaan dan
mengamatinya.
5. Mengamati Perbesaran
5.1 Memutar sedemikian rupa lensa objektif sampai lensa objektif
tegak lurus pada meja sediaan dan terdengar bunyi klik.
5.2 Terus meneropong sambil memutar micrometer sampai terlihat
bayangan yang lebih besar, setelah itu mengamati bayangan
yang ada,
5.3 Jika kita akan mengamati bahan yang lain, maka tubus harus di
naikkan, lalu mengeluarkan preparat yang sudah di amati dan
membersihkan preparat serta kaca benda. Sediaan baru yang
sudah di buat kemudian di pasang lalu kita amati.
5.4 Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, harus
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Tidak menyimpan preparat di atas meja sediaan.
b. Membersihkan preparat yang basah dengan menggunakan
kertas saring atau lap katun, kemudian menyimpannya
dalam cawan petri dan dimasukkan ke dalam kotak
perlengkapan.
c. Membersihkan badan mikroskop dengan kain katun.
d. Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop.
e. Membersihkan semua peralatan yang telah di pakai dengan
lap katun dan menyimpannya dalam kotak masing-masing.
f. Menyimpan peralatan masing-masing untuk pratikum
selanjutnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Gambar mikroskop beserta bagian-bagiannya:
Keterangan:
1. Lensa okuler
2. Pegangan
3. Makro -
meter
4. Tubus
5. Mikro-meter
6. Revolver
7. Lensa
objektif
8. Penjepit
9. Meja
10. Kondensor
11. Diafragma
12. Cermin
13. Kaki
mikroskop.
Hasil pengamatan dengan menggunakan mikroskop:

No Gambar Koran Keterangan


Potongan huruf “P” yang diamati
diperoleh bayangan ang tidak sama
dengan objek nyatanya, melainkan telihat
terbalik dan tampak lebih besar sehingga
bayangannya menjadi huruf “d” . sifat
1
bayangan yang dihasilkan yaitu maya,
terbalik, diperbesar.
Perbesaran : 16 x 4
Skala utama : 138 cm
Skala nonius : 11 cm
Potongan huruf “P” yang diamati pada
perbesaran 10 x menghasilkan sifat
bayanganyang sama yaitu maya, teralik,
diperbesar dan huruf “P” hanya terlihat
2
sebagian saja.
Perbesaran : 16 x 4
Skala utama : 142 cm
Skala nonius : 12 cm
Potongan huruf p “P” dibalik menjadi
huruf “d”. Potongan huruf “P” dibalik
menjadi “d” saat diamati diperoleh sifat
bayangan maya, terbalik,diperbesar
3 sehingga bayangannya menjadi huruf
“P”.
Perbesaran : 16 x 4
Skala utama : 141 cm
Skala nonius : 12 cm
N
Gambar Steroform Keterangan
o
Pengamatan sayan gabus terlihat
ruang-ruang kosong yang berdempetan
dimana strukturnya mirip sarang lebah.
1
Perbesaran : 16 x 4
Skala utama : 133 cm
Skala nonius : 12 cm
Pengamatan sayatan gabus pada
perbesaran 10 x terlihat sel mati/sel
gabus sepertikristal yang berbentuk
seperti segi lima dan juga tidak
2 beraturan.
Perbesaran : 16 x 10
Skala utama : 133 cm
Skala nonius : 12 cm

3
N
Gambar Amylum Keterangan
o
Berupa butir yang berdekatan jaraknya,
berbentuk butir tungl yang bergerombol.
Perbesaran : 16 x 4
1 Skala utama : 144 cm
Skala nonius : 12 cm

Berupa butir yang jaraknyaberdekatan,


bentuknya ada bulat elur dan yang tidak
beraturan terdapat butir pati yang
berwarna bening.
2
Perbesaran : 16 x 10
Skala utama : 144 cm
Skala nonius : 113 cm

You might also like