You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ‘’TN.

K’’
RT 1 RW 10 DUSUN BENDELONJE DESA KENDALREJO

1. Data Umum
a. Nama KK : TN. K
b. Umur : 84 Tahun
c. Alamat : RT 1 RW 10
d. Pendidikan : SD
e. Pekerjaan : TANI
f. Agama : Islam
g. Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
h. Komposisi Keluarga :

No Nama JK Umur Hub dgn KK Pendidikan Agama Pekerjaan


1 TN. K L 84 Thn KK SD Islam Tani
2 NY. W P 70 Thn Istri SD Islam Tani
3 An. I L 35 Thn Anak SD Islam Tani
4 Cucu Tya P 11 Thn Cucu SD Islam Pelajar

i. Genogram :
j. Tipe Keluarga :
Keluarga inti
k. Suku / Bangsa :
Tn. K berasal dari suku jawa dan hidup di lingkungan etis jawa dan bahasa yang
digunakan antar anggota keluarga dan tetangga dalam kehidupan sehari-hari
adalah bahasa jawa.
l. Agama :
Keluarga Tn. K menganut agama Islam. Dalam hal beribadah kelarga Tn. K rutin
melaksanakan sholat, Tn. K mengatakan bahwa tata cara dan norma-norma Islam
dalam kehidupan sehari-hari masih dipegang teguh oleh keluarga tersebut.
Keluarga masih mengikuti aturan,tata cara dan norma-norma Islam seperti dalam
mendidik anak-anak, cara pergaulan, dll.
m. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. K saat ini pekerjaannya berkebun atau sawah dikerjakan oleh istri,
Penghasilan keluarga tidak tetap setiap bulan, kira-kira sekitar Rp. 500.000,- per
bulan di tambah kiriman dari anaknya sekitar Rp. 50.000,-. Kebutuhan yang
dikeluarkan keluarga antara lain: biaya makan, biaya bayar listrik. Tn. K berkata
selama ini untuk kebutuhan sehari hari bisa dikatakan dalam keadaan cukup. Dari
uraian diatas dapat disimpulkan status sosial ekonomi keluarga Tn. K termasuk
golongan menengah.
n. Aktivitas rekreasi dan waktu luang
Aktivitas untuk rekreasi jarang sekali dilakukan bahkan tidak ada jadwal untuk
rekreasi keluar. Hal ini menurut Tn. K waktu luang dipergunakan untuk
mendengarkan radio, berkumpul dengan anak anak jika datang kerumah dan
ngobrol bersama-sama.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan keluarga usia lanjut,
Tn. K tinggal dengan Ny. W bersama dengan anak dan seorang cucunya,
Sedangkan anak mereka berusia 35 tahun da cucunya yang berusia 11 tahun.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat ini belum ada tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi karena
dengan keadaan yang sekarang ini sudah dapat memenuhi tahap perkembangan
sesuai dengan perkembangan keluarga yang ada.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Tn. K mengatakan bahwa punggungnya sering terasa sakit dan tiba-tiba lemas,
Tn. K sering control 2 minggu sekali ke rumah bidan untuk pemeriksaan
kesehatannya.
d. Riwayat kesehatan sebelumnya
Ny. W mengatakan bahwa punggungnya sering terasa sakit dan tiba-tiba lemas,
sering control 2 minggu sekali ke rumah bidan untuk pemeriksaan kesehatannya.
Anggota keluarga yang lain sebelumnya tidak ada yang mempunyai penyakit
berat atau menurun.
3. Data lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah Tn. K merupakan rumah permanent. Luas rumah Tn. K beserta teras rumah
kurang lebih sekitar 12 meter x 6 meter.3 kamar berukuran 3 x 2,3 meter dan setiap
kamar tersebut ada yang memiliki jendela dan ada yang tidak memiliki jendela dan
ada angin-angin diatas. Lantai rumah ibu M terbuat dari plester dan terlihat agak
kotor. Ventilasi rumah kurang dari 10%. Untuk sember air keluarga menggunakan
sumur. Pembuangan sampah dilakukan dengan membuang digalian atau ditimbun
dibelakang rumah.Keluarga Tn. K memiliki kamar mandi didekat dapur. Untuk
membuang limbah keluarga Tn. K mengalirkan diselokan. Tn. K memiliki 1 jamban
dengan salah satunya jamban leher angsa yang ada didekat dapur yang ada
dibelakang rumah dengan jarak antara jamban dan sumur kurang lebih 10 meter.
1) Denah rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tn. K tinggal di wilayah yang penduduknya yang termasuk daerah pedesaan dan
masyarakatnya mempunyai nilai karakteristik yang lebih tinggi dan lingkungan
setempat umumnya bersuku jawa. Penduduk sekitar rata-rata tinggal menetap,
sebagian besar diantara mereka bekerja sebagai wiraswasta, dan pedagang. Tingkat
kepadatan penduduk sedang, dan tingkat kejahatan minim sehingga kehidupan
penduduk cukup stabil. Di lingkungan tempat tinggal keluarga terdapat pelayanan
kesehatan seperti Polindes yang berjarak sekitar 2 km dari rumah Lingkungan sekitar
masih mempunyai rasa kekeluargaan yang tinggi, terbukti masih saling gotong
royong jika ada acara. Karakteristik lingkungan jalan sudah aspal tetapi untuk jalan
– jalan masuk yang agak kecil masih tanah dan licin.
c. Mobilitas geografi keluarga
Kelurga hidup menetap dan tidak pernah pindah rumah. Keluarga Tn. K tinggal di
rumah tersebut sejak menikah dengan Ny. W selama kurang lebih 50 tahun, sehingga
sudah dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. K mengatakan bahwa sering berkumpul dengan masyarakat di sekitar tempat
tinggalnya. Sedangkan Ny. W masih sering berkumpul dengan sanak keluarga dan
tetangganya. Hubungan dengan masyarakat setempat cukup baik.
e. Sistem pendukung keluarga / ecomap
Keluarga ini terdiri dari Tn. K, Ny W, anak serta cucunya. Kesehatan Tn. K cukup
baik, walau sesekali terkena demam dan flu ringan. Jika salah satu anggota sakit, Tn.
K akan membawanya ke Polindes. Dukungan dari masyarakat setempat cukup baik,
terlihat dari kesadaran masyarakat untuk mengunjungi anggota masyarakat lain yang
sakit. Hubungan antara Tn. K dan Ny. W dengan keluarga lain cukup harmonis. Jika
ada anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga yang lain akan datang
mengunjungi.
4. Struktur keluarga
1) Struktur peran
Tn. K saat ini berperan sebagai kepala keluarga, Ny. W berperan sebagai ibu rumah
tangga yang mengurus kebutuhan rumah tangga. Namun ia juga membantu Tn. K
mancari nafkah, yaitu dengan bertani di kebun. Tn. K juga berperan sebagai
penasehat untuk anak anaknya saat ada masalah walaupun tidak tinggal dalam satu
rumah
2) Nilai atau norma keluarga
Tn. K tidak memiliki aturan khusus tetapi dulu Tn. K memiliki aturan antara lain
saling menghormati dan menghargai dengan anggota keluarga yang lebih tua. Saling
menyanyangi dengan saudara yang lebih muda serta tetap mempertahankan adat
sopan santun.
3) Pola komunikasi keluarga
Tn. K mengatakan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa jawa,
4) Struktur kekuatan keluarga
Tn. K mengatakan yang memutuskan dari hasil musyawarah adalah beliau sendiri
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afeksi
1) Kebutuhan kebutuhan keluarga/ respon
Dalam usia Tn. K saat ini, perhatian dan kasih sayang sangatlah dibutuhkan akan
tetapi hal tersebut tidak membuat Tn. K merasa senang walaupun terkadang
cucu dan anak anaknya sering mengunjunginya.
2) Hubungan Keakraban
Tn. K mengatakan bahwa beliau cukup akrab dengan lingkungan terutama
dengan anak anaknya
3) Pertalian Hubungan
4) Perpisahan dan kekerabatan
Tn. K mengatakan mengajarkan kepada anak-anaknya untuk pasrah menerima apa
yang mereka alami yaitu, ditinggal orang yang mereka cintai, dan tetap menjaga
kerukunan di dalam keluarga maupun dilingkungan sekitar.

b. Fungsi social
1) Cara pola asuh anak
Tn. K menerapkan pola asuh secara Demokratis dalam mendidik anak anaknya.
Tn. K mengatakan Ia mengasuh cucu dan cicitnya dengan cara menyekolahkan
mereka, dan untuk meningkatkan pengetahuan yang baik, maka anak-anaknya
diberikan kesempatan untuk menuntut ilmu setinggi mungkin sesuai harapan
mereka.
2) Pelaku sosialisasi anak anak
Tn. K juga mengatakan bahwa dulu beliau sangat beperan dalam mengasuh anak
anak, karena anak anak anak cukup menuruti apa kata Tn. K.
3) Nilai anak anak dalam keluarga
Tn. K mengatakan ia sangat bangga kepada anggota keluarganya, selama ini mau
mendengarkan nasehat-nasehat yang diberikan Tn. K dan tidak pernah melawan
dengan apa yang di perintahkan oleh Tn. K

4) Keyakinan Budaya yang memengaruhi pola asuh


Tn. K mengatakan Ia mengasuh anak-anaknya sesuai dengan agama islam yang
di anutnya dan sesuai budaya jawa.
5) Keyakinan kelas sosial dalam pengasuhan
Tn. K mengatakan guna dari Ia mengasuh anaknya untuk melakukan yang baik
seperti, berperilaku sopan dan baik di tengah masyarakat, serta mengikuti kegiatan
bakti sosial agar anak-anaknya dihargai dan juga mengharumkan nama keluarga.
6) Estimasi resiko masalah pengasuhan
Tn. K mengatakan Ia tidak memikirkan resiko dari cara mengasuh cucu dan
cicitnya, karena cara yang dipakai sesuai dengan agama dan budayanya.
7) Kelayakan lingkungan rumah untuk bermain bagi anak
Tn. K mengatakan Ia tidak membatasi anggota keluarganya untuk bermain di
lingkungan rumah dan lingkungan sekitar

c. Fungsi perawatan kesehatan keluarga


1) Keadaan kesehatan
Tn. K tampak baik, tapi keluarga mengatakan Tn. K sering mengeluh
badannya sering sakit dan nyeri sendi.
2) Kebersihan perorangan
Tn. K terlihat bersih, begitu juga anggota keluarga tampak bersih.
3) Penyakit yang sering diderita
Tn. K mengatakan badannya sering sakit (keju linu) dan nyeri dipersendian.
4) Penyakit keturunan
Tn. K mengatakan tidak ada penyakit keturunan yang di derita keluarga dan
orang tua terdahulu.
5) Penyakit kronis atau menular
Keluarga Tn. K mengatakan bahwa keluarga tidak ada yang menderita
penyakit kronis dan menular, hanya badannya sering sakit dan nyeri sendi.
6) Kecacatan
Tidak ada kecacatan yang di alami Tn. K maupun anggota keluarga.
7) Pola makan
Keluarga mengatakan Tn. K makannya baik dan teratur.
8) Pola istirahat
Keluarga mengatakan Tn. K jarang tidur siang.
Tn. K mengatakan pada saat tidur malam Ia tidak mengalami gangguan, dan
pola tidurnya 5-6jam.
9) Ketergantungan obat atau bahan
Keluarga Tn. K pergi berobat ke mantri apabila sakit namun apabila terdesak,
keluarga membeli obat di toko atau apotik dan minum jamu.
10) Mencari pelayanan kesehatan
Apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit, maka keluarga segera
pergi ke mantri untuk memeriksakan diri dan berobat.

a. Fungsi reproduksi
Tn. K mengatakan sudah dari sejak usia 65 th beliau dan tidak melakukan hubungan
suami istri.

6. Stress dan koping keluarga


a. Stres jangka panjang dan pendek
- Stress jangka pendek
Tn. K mengatakan saat ini memikirkan penyakit yang dideritanya agar cepat
sembuh
- Stress jangka panjang
Tn. K memikirkan hari tuannya
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stressor
Tn. K mengatakan tetap berusaha sekuat tenaga dan berdoa agar mengatasi
masalah yang terjadi serta menghindari terjadinya konflik dalam usia tuanya.
c. Strategi koping yang digunakan
Bila ada anggota keluarga yang sakit, Tn. K membawa ke pelayanan kesehatan.
Bila ada suatu masalah dalam keluarga maka teknik pemecehan yang dilakukan
adalah dengan musyawarah dengan anak terdekatnya
d. Strategi adaptif disfungsional
e. Bila ada suatu masalah dalam keluarga maka teknik pemecahan yang dilakukan
adalah dengan musyawarah, tetapi bila mengalami suatu masalah yang rumit
maka penentu keputusan adalah Tn. K sendiri.
Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
Hari / Tgl : Sabtu, 30 April 2016
No Nama TB BB LLA TD N x/’ RR S Keterangan
cm kg cm Mmhg x/’ °C keluhan
1 Tn. K 160 60 140/80 88 x/ 22 x/ 36,5 Badan
MmHg Menit Menit °C sakit dan
nyeri sendi
2 Ny. 155 55 120/70 78 x/ 20 x/ 36,4 Tidak ada
W MmHg Menit Menit °C
3 An. I 170 60 120/80 82 x/ 20 x/ 36,8 Tidak ada
MmHg Menit Menit °C
4 Cucu. 112 29 - 98x/Menit 22x/ 36,8 Tidak ada
T Menit °C

Harapan keluarga
Tn. K mengatakan sangat senang atas kunjungan Mahasiswa. Tn. K berharap bisa
bertukar pengalaman dengan Mahasiswa. Diharapkan Mahasiswa mendapatkan apa
yang dibutuhkan dan keluarga bisa memporeleh pengetahuan dari Mahasiswa.
Bahkan keluarga sangat berterima kasih dengan kedatangan Mahasiswa yang
menggali masalah kesehatannya.

Blitar, 29 April 2016


Perawat yang mengkaji,

ILHAM HARTAMA
NIM 1111012
1. Analisa Data
Nama Klien : Tn. K
Masalah : Nyeri pinggang
No Kelompok Data Etiologi Problem
1. DS : Tn. K mengatakan bahwa Kurangnya Kurangnya
pinggangnya terasa nyeri dan badan sakit pengetahuan informasi
semua tentang penyakit
reumatik
Do :
TD :140/80 mmHg
Asam Urat : 5,4
2. DS : - Ketidakefektifa Ketidakmam
DO : n pemeliharaan pauan
- Lingkungan rumah tampak kurang PHBS pada keluarga
bersih keluarga Tn. K dalam
- Keluarga kebiasaan menggantung memodifikasi
pakaian terutama di kamar. lingkungan
- rumah yang
sehat.

2. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit reumatik berhubungan
dengan kurang informasi tentang penatalaksan penyakit reumatik.
2. Ketidakefektifan pemeliharaan PHBS pada keluarga Tn. K dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat.
3. Skala Untuk Menentukan Prioritas Asuhan Keperawatan Keluarga
1) Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit reumatik berhubungan
dengan kurang informasi tentang penatalaksan penyakit reumatik.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah : Ketidak tahuan klien akan
1
- Ancaman kesehatan penyakit reumatik
2/2 x 1
2 Kemungkinan masalah Ketidak patuhan klien untuk
mengikuti atau mematuhi
dapat di ubah : 1/2 x 1
1 anjuran dari dokter dan
- Hanya sebagian keluarga

3 Potensial masalah Penyakit reumatik dapat di


untuk di cegah : cegah dengan tidak
3/3 x 1 1
Tinggi mengonsumsi makanan yang
dilarang
4 Menonjolnya masalah Keluarga tahu cara untuk
: mencegah kejadian nyeri
- Masalah berat harus 2/2 x 1 sendi klien namun butuh kerja
diatasi 1
sama yang baik dari klien

Total Score 4

2) Ketidakefektifan pemeliharaan PHBS pada keluarga Tn. K dengan


Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan rumah yang sehat.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah : Merupakan ancaman
- Ancaman kesehatan kesehatan karena dapat
2/3 x 1
2/3 menimbulkan berbagai
masalah kesehatan oleh
karena lingkungan yang kotor.
2 Kemungkinan masalah Masalah dapat diatasi
sebagian karena keluaga
dapat di ubah : 1/2 x 1
1 memiliki fasilitas dan
- Hanya sebagian kemauan untuk menjaga
kebersihan lingkungannya.
3 Potensial masalah Masalah dapa diubah karena
untuk di cegah : anggota keluarga memiliki
2/3 x 1 2/3
Cukup waktu yang cukup guna
membersihkan rumah.
4 Menonjolnya masalah Keluarga tidak menyadari
: bahwa linkungan yang kotor
- Ada masalah tetapi 1/2 x 1 dapat menimbulkan penyakit.
tidak perlu ditangani 1/2

Total Score 3

4. Diagnosa prioritas berdasarkan skala prioritas


1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit reumatik berhubungan dengan
kurang informasi tentang penatalaksan penyakit reumatik.

Diagnosa keperawatan keluarga I


Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit reumatik berhubungan dengan
kurang informasi tentang penatalaksan penyakit reumatik
Tujuan :
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama satu kali kunjungan,
diharapkan kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit reumatik dapat
di atasi atau di control.
Tujuan Khusus :
a. Mengerti tentang pengertian penyakit reumatik.
b. Mengerti cara penanganan penyakit reumatik.
Intervensi :
a. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit reumatik.
b. Berikan informasi atau penyuluhan kesehatan tentang penyakit reumatik
dan perawatan pada penyakit reumatik.
c. Evaluasi cara – cara perawatan yang baik
d. Libatkan keluarga terdekat untuk memberikan support
5. Implementasi
Diagnosa Keperawatan Keluarga :
Jumat, 29 April 2016
19:00 WIB
1. Melakukan perkenalan/ BHSP dan menjelaskan maksud tujuan serta
melakukan kontrak waktu untuk menjadi keluarga kelolaan
Respon :
Ds : Keluarga Tn. K mengatakan iya mbak saya mau dan setuju karena saya
memiliki penyakit reumatik sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu
Do : Tn. K tersenyum dan senang

Sabtu, 30 April 2016


08.00 WIB
1. Melakukan pengkajian dan kontrak waktu pada keluarga Tn. K tentang
penyakit reumatik.
Respon :
DS : Keluarga Tn. K mengatakan belum mengerti tentang penyakit reumatik.
DO : Tn. K Tampak bingung dan antusias
08.10 WIB
2. Memberikan penkes kepada keluarga Tn. K tentang penyakit reumatik
meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan dan
penanganan.
Respon :
DS : keluarga mengatakan sudah mengerti tentang pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, pencegahan dan penanganan reumatik.
DO : keluarga tampak memperhatikan saat diberikan penkes, kontak mata ada,
keluarga kooperatif, dan mau bertanya.
08:25 WIB
3. Mendiskusikan bersama keluarga tentang penyakit reumatik.
Respon :
DS : keluarga mengatakan sekarang sudah mengerti tentang reumatik.
DO : keluarga kooperatif dan mau bertanya.
Minggu, 01 Mei 2016
10.00 WIB
1. Melakukan cek asam urat
Respon :
DS : Keluarga mengatakan senang karena sudah dilakukan cek asam urat
DO : keluarga kooperatif dan tampak antusias

You might also like