You are on page 1of 10

“HIDUPKU KELAM KARENA NARKOBA”

IKBAL FEBRIYANTO LESAR sebagai

NURLIANA MOHI sebagai

NURUL PRATIWI USMAN sebagai

RAIHAN TAHIR sebagai

REGITA CAHYANI MONOARFA sebagai

RUSTIYANSY RAUF sebagai

Sinopsis :

Nisa adalah seorang remaja yang berusia 20 tahun, dan sekarang ia duduk dibangku
kuliah semester 2 dengan mengambil jurusan Management. Nisa termasuk anak orang kaya, ayah
dan ibunya bekerja disalah satu perusahaan yang ada disekitar tempat tinggalnya. Nisa adalah
pribadi yang ceria,dia sangat humoris dan bersahabat. Tetapi hidupnya tiba-tiba berubah setelah
ayah dan ibunya memilih untuk bercerai. Nisa memiliki 2 orang sahabat yang namanya Saras
dan Mita, mereka sangat setia mendampingi Nisa dalam segala situasi tetapi, karena Nisa merasa
hidupnya telah berubah maka ia memutuskan untuk berubah yang tujuannya untuk melupakan
masalah yang ia hadapi. Tapi, cara yang diambil Nisa merupakan tindakan yang dianggap salah
oleh kedua sahabatnya. Cerita ini berawal dari perkenalan Nisa dengan Rio dan Marta, teman
sekelas yang sebelumnya tidak pernah bertegur sapa dengannya. Bersama Rio dan Marta, Nisa
memulai kehidupan yang sangat berbeda,gelap dan penuh rasa penyesalan.

Dialog 1

Pada suatu hari, tepatnya di dalam kelas semua mahasiswa sedang menunggu dosen yang
akan masuk pada hari itu. Sambil menunggu dosen, terlihat Nisa,Rio dan Marta masuk ke dalam
kelas bersama-sama dengan wajah yang sangat bahagia,dan mereka langsung duduk dibelakang
kelas.

Rio : Eh,gimana? Nanti jadikan jam 9 malam kita Hang out ditempat biasa?

Marta : Jadilah, iyakan Nisa ?


Nisa : Liat aja nanti, nanti gue kabarin lho berdua.

Marta : Pokoknya lho harus ikutan Nis,disana pasti seru ! Nanti gue sama Rio jemput
deh.

Nisa : Iyadeh, gue ikut kalian. Sekalian ngilangin stres nih.

Disamping tempat duduk mereka, terdapat Saras dan Mita yang sedang
memperhatikan dan mendengarkan percakapan mereka. Saras dan Mita dari awal tidak
suka melihat Nisa berteman dengan mereka, Saking tak senangnya Saras akhirnya
mendekati dan memukul meja mereka dengan sangat keras.

Saras : Eh, cukup ya lho berdua mengajak Nisa kehal-hal yang nggak beres, mau lho
apasih ? Lho juga Nisa, apa gue nggak salah dengar? Hang out? Mau dijemput
jam 9 malam, terus lho pulangnya jam berapa ? Gue sama Mita aja yang izin sama
orang tua lho aja nggak diizinin, apalagi pergi sama orang yang gak jelas macam
mereka berdua ini !

Rio : Eh,jaga ya ucapan lho !

Mita : Sabar dulu Ras, ayo Nisa kita bicara diluar.

Nisa : Udah ngomongnya Saras? Udah puas belum lho? Gue rasa lho tau masalah gue
deh, sekarang gini mau gue pulang atau nggak pulang orang tua gue nggak akan
pernah cari gue lagi. Kehidupan gue udah berubah,dan gue mohon kalian berdua
nggak usah repot-repot lagi ngurusin hidup gue.

Mita : Nisa, Kok lho ngomong gitu sih? Lho udah lupa sama persahabatan kita? lho
udah lupa bagaimana kebahagian yang telah kita lalui ? Tega lho Nisa.

Nisa hanya menatap Saras dan mita dengan wajah datar meninggalkan mereka
berdua,sedangkan Rio dan Marta tersenyum seperti orang mengejek penuh
kemenangan ke arah Saras dan Mita.

Dialog 2
Saat Nisa mau pergi dari kampus, Saras dan Mita melihat Nisa tidak bersama Rio dan Marta.
Akhirnya mereka memutuskan untuk mencoba berbicara kembali dengan Nisa.

Mita : Nisa, tunggu… Nis ! Kita mau bicara sama lho!

Nisa : Apa lagi yang mau kalian bicarain ?

Saras : Lho kenapa sih?

Nisa : Maksud lho apa ?

Mita : Kenapa lho udah nggak mau berteman lagi sama kita? Kenapa lho sering
menghindar dari kita? Kita punya salah apa sama lho ? Kita ini sahabat lho Nisa!

Nisa : Oh ya? Sahabat? Kemana aja kalian berdua saat gue lagi butuh kalian untuk
nenangin masalah gue? Sahabat macam apa yang ninggalin temannya yang lagi
ada masalah ? hah, kalian nggak tau bagaimana hancurnya gue dalam menyikapi
masalah ini! dan gue rasa hanya Rio dan Marta yang mengerti perasaan gue.

Saras : Kita berdua selalu ada bersama lho Nisa,kita sayang sama lho. Tapi pada saat
itu, gue dan Mita …

Nisa : (Menghentikan pembicaraan saras) Stop ! gue udah nggak mau dengarin kalian
berdua lagi, Stop! cariin dan gangguin gue lagi.

Mita : Ok,ok. Nggak apa-apa kalau lho udah nggak mau berteman sama kita lagi. Tapi
lho harus jauhin Rio dan Marta,mereka bukan teman yang baik untuk kamu Nisa,
mereka bisa membawa pengaruh yang nggak baik buat kamu Nis!

Nisa : Udah? Gue cabut ya. Capek ngomong sama kalian berdua !

Dialog 3

Pada malam harinya Rio dan Marta datang kerumah Nisa, sebelumnya mereka telah
merencanakan untuk membujuk Nisa agar bisa menggunakan narkoba. Mereka menunggu Nisa
didalam mobil.
Rio : Gimana Marta? Rencana kita udah bereskan? Barang itu udah dimana ?

Marta : Tenang aja, semua udah gue atur. Nih barangnya ada di tas gue. Jadi lho harus
buat dia mabuk dulu, nanti dengan gampangnya gue bakal kasih tuh barang ke
dia.

Rio : Mantap, pokoknya malam ini kita harus berhasil. Udah lama banget gue sakit
hati sama tuh cewek, sok pintar banget!

Marta : Sutttt.. tuh Nisanya datang!

Nisa : (Nisa masuk kedalam mobil) Hay, maaf ya nunggu lama!

Marta : Iya nggak apa-apa kok. Santai aja, ayo cabut Rio!

Rio : Ok, Lets’ go…

Setelah menempuh perjalanan 30 menit, akhirnya mereka sampai disebuah diskotik.


Disana sangat ramai, ketika Nisa dan Marta duduk, Rio sedang membawakan alkohol
dan diberikan kepada Nisa.

Rio : Ini Nisa, ayo minum.

Nisa : Ini apa?

Marta : Alkohol lah, minum aja. Nanti juga leher lho akan terbiasa!

Nisa : Kalau gue mabuk gimana?

Rio : Tenang aja, ada gue. Lho aman deh.

Nisa : Ok (sambil meminum)

Ketika Nisa mulai mabuk. Marta mulai menjalankan rencananya.

Marta : Nis, gue lihat-lihat masalah lho kayak berat banget. lho punya masalah apa?

Nisa : Hehe, gue stres ta’ ayah dan ibu gue bercerai dan mereka nggak peduli lagi sama
gue. Setiap hari mereka bertengkar didepan gue, gue capek hidup bareng mereka.
Marta : Udah udah, nih gue punya sesuatu yang bisa ngilangin stress lho.

Nisa : (tanpa pikir panjang Nisa pun langsung meminum obat itu) Gue pusing nih, tapi
kok gue ngerasa kayak masalah gue hilang seketika gitu, ini apaan sih?

Rio : ah, ini Vitamin biasa. Kalau lho mau gue sama Marta punya banyak persediaan
kok,lho tinggal minta aja.

Nisa : Makasih ya , lho sama Rio emang teman yang paling ngerti perasaan gue.

Rio : Iya, sama-sama. Kan kita teman! (sambil tertawa karena merasa rencananya
telah berhasil)

Dialog 4

Beberapa hari kemudian, Nisa pergi kekampus dengan wajah yang sangat menakutkan dan
penampilan yang sangat berantakan. Saras dan Mita pun langsung mendekatinya.

Saras : Nis, lho sakit? Mata lho merah, kenapa keringat lho berlebihan gini?

Nisa : ahh, ini sakit biasa aja. Mana Rio dan Mita? Gue perlu banget sama mereka
berdua.

Mita : Mereka udah beberapa hari ini nggak masuk. Udah dulu cari mereka, kita makan
dulu ya! (ajak Mita)

Nisa : Gue nggak perlu makan, gue butuh obat yang ada sama mereka. Awass, gue mau
cari mereka dulu. (pergi meninggalkan Saras dan Mita)

(Mita dan Saras saling bertatapan)

Saras : Mit, Nisa cari obat ?

Mita : Iya ras, obat apa yang dia cari? kelihatannya dia sangat kesakitan dan badannya
udah mulai kurus.

Saras : Mit, jangan-jangan Rio dan Marta udah ngajak Nisa buat make Narkoba.
Mita : Bisa jadi Ras’ kan kamu tau bagaimana kehidupan tuh anak dua.

Saras : Ayo,kita cari Nisa!

Mita : Ayo, kasihan dia!

Dialog 5

Saras dan Mita mencari-cari Nisa dan menemukannya dibelakang kampus. Nisa terjatuh lemah,
badannya gemetaran,dan terlihat seperti mau muntah, Wajah dan pipinya sangat merah.

Mita : Astaga, Ya Allah Nisa! Lho nggak apa-apa?

Saras : Ayo,kita bawa dia ke klinik kesehatan.

Nisa : ah, nggak usah! Bawa aku ketemu sama Rio dan Marta Aja. Obat aku ada
dimereka.

Mita : (Berbisik kesaras) ayo kita bawa aja kerumah ustadzah yang sering kita ikutin
kajiannya.

Saras : Ayo.

Setelah sampai dirumah Ustadzah mereka langsung membawa Nisa kedalam rumahnya.

Saras : Assalamualaikum Ustadzah,

Ustadzah : Waalaikumsalam … Iya nak. Ya allah ada apa ini ? eh masuk-masuk aja dulu

(Saras dan Mita langsung menidurkan Nisa ditempat tidur)

Kemudian Mereka menceritakan apa yang telah terjadi pada Ustadzah.

Mita : Jadi gini Ustadzah, maaf udah mengganggu dan merepotkan. Kita udah nggak
tau lagi mau bawa Nisa kemana, kita rasa hanya dirumah Ustadzah aja yang aman
buat bawa Nisa.
Ustadzah : Iya nggak apa-apa. Malah saya senang kalau bisa membantu kalian. Jadi
gimana? apa yang telah terjadi pada teman kalian?

Saras : Namanya Nisa Ustadzah, kita berteman udah lama. tapi udah 2 bulan lalu dia
udah nggak mau berteman sama kita, karena dia merasa kita nggak ada disaat ia
butuh menyelesaikan masalahnya. Saya mengerti apa yang dirasakan Nisa, Ayah
dan Ibunya bercerai maka dari itu dia stress dan kehidupannya menjadi seperti
sekarang.

Ustadzah : Terus?

Mita : Terus, ketika dia memutuskan untuk tidak beteman dengan kita, dia memilih
teman yang mengajak dia ke hal-hal yang nggak baik ustadzah. Dan Saras dan
Mita rasa Nisa udah di ajak untuk mengonsumsi narkoba, karna dari tadi yang
bicarakan hanya obat-obat terus Ustadzah. Terus apa yang harus kita lakukan
Ustadzah ?

Ustadzah : Nanti Ustadzah coba bantu deh. Cuman kalian Ustadzah kasih tugas yah, kalian
cari temannya Nisa itu, siapa tau mereka juga mengalami hal serupa kayak Nisa.

(Saras & Mita) : Iya Ustadzah. Tolong ya ustadzah!

Ustadzah : Iya, Insya Allah saya usahain.

Dialog 6

Setelah 30 menit kemudian, Ustadzah pergi melihat kondisi Nisa yang sedang beristrahat
didalam kamar, tanpa diketahui Mita dan Saras udah kembali dengan membawa Rio dan Marta
ke dalam rumah Ustadzah. Mereka duduk didepan kamar yang di tiduri Nisa dan mendengarkan
obrolan Ustadzah dan Nisa.

Ustadzah : Hay Nisa, gimana? udah mendingan?

Nisa : (Hanya diam)


Ustadzah : Nisa mau minta apa?

Nisa : Mau minta obat yang ada sama Rio dan Marta! udah itu aja.

Ustadzah : Nisa tau itu obat apa?

Nisa : Tau.

Ustadzah : Terus, udah tau kenapa masih dicari barang haram itu ? Nisa nggak sayang sama
orang tua Nisa? Nisa nggak sayang sama sahabat-sahabat nisa?

Nisa : Tapi aku sangat butuh dengan obat itu, badan aku sakit kalau tidak mengonsumsi
obat itu. Lagian kenapa aku harus mikiran orang tua dan sahabat? orang mereka
aja nggak peduli sama aku? dan aku rasa aku udah nggak punya apa-apalagi
didunia ini.

Ustadzah : Nisa salah, siapa bilang Nisa nggak punya siapa-siapa? Nisakan punya Allah,
Nisa punya sahabat-sahabat yang sayang sama Nisa. Ustadzah tau kenapa Nisa
marah sama Saras dan Mita, tapi Nisa nggak mau tau apa yang telah terjadi sama
mereka.

Nisa : Maksud Ustadzah apasih ?

Ustadzah : Disaat Nisa ada masalah, Mereka berdua juga ada masalah. Saras dia harus
keluar kota untuk melihat papanya kecelakaan ditempat kerjanya, dan Mita
adiknya meninggal karena sakit. Mereka sengaja nggak bilang sama Nisa,karena
mereka nggak mau nambah beban fikiran Nisa.

Nisa : Kenapa mereka nggak bilang sih,kan aku jadi rasa bersalah (dengan nada sedih)

Ustadzah : Udah-udah yang pentingkan Nisa udah tau. Sekarang Ustadzah mau nanya udah
berapa lama kamu make barang haram gitu?

Nisa : Paling udah 2 minggu. Tapi aku Nyesel Ustadzah, Hidup aku berantakan, sunyi,
gelap,dan setiap hari penuh rasa sakit. Aku nyesel banget (sambil menangis)

Ustadzah : Ustadzah tau cara gimana biar Nisa bisa mengatasi dan menjauhi narkoba itu.
Nisa : Gimana Ustadzah? Hidup aku udah hancur banget Ustadzah!!

Ustadzah : Jadi gini, semua berawal dari diri Nisa sendiri. pertama Nisa harus berniat
berhenti mengonsumsi Narkoba, yang kedua jauhin tempat dan lingkungan
pemakai narkoba,Nisa harus tinggalin teman yang ngajak kehal-hal yang
diharamkan,yang ketiga menyibukkan diri dengan kegiatan positif, seperti
belajar,kerja tugas atau kalau Nisa bosan, boleh jalan-jalan mencari udara
segar,atau ikut organisasi kampus dan yang keempat ini yang paling penting, Nisa
harus menguatkan Iman, kenapa? jika iman kita kuat, kita tidak akan mudah
terpengaruh ajakan-ajakan setan yang menjerumus kehal-hal negatif. Dengan
memperbanyak ibadah, berdoa dan mendekatkan diri dengan Allah SWT, ketika
kita stress maka tempat pelarian Nisa adalah Allah SWT bukan narkoba menjadi
tempat pelarian terbaik.

Nisa : Aku sadar Ustadzah, selama ini aku jauh dari Allah. Aku malu pada Allah,aku
mau sama Saras dan Mita(sambil menangis)

Dari balik pintu, tiba-tiba Saras dan Mita masuk ke dalam kamar.

Saras : Nisaa, kamu Nggak perlu malu Nis, yang penting kamu udah tau kalau yang
kamu lakukan itu salah.

Mita : Maaf juga Nisa, kalau kita nggak bisa cegah dan jaga kamu dengan baik

Nisa : Aku mau minta maaf sama kalian berdua, aku terlalu egois,aku hanya menuntut
kalian, tapi aku tidak mau tau apa masalah yang kalian hadapi. Sekali lagi maafin
aku yah. Aku janji aku nggak akan mengonsumsi narkoba lagi, kehidupan aku
kelam sejak mengonsumsi barang haram itu.

(Nisa,Saras,dan Mita pun berpelukan sambil tersenyum)

Ustadzah : Eh,gimana tugas kalian? udah ketemu orangnya?

Mita : Udah Ustadzah, itu mereka berdua diluar.

Ustadzah : Oh ya? terus gimana mereka?


Saras : Mereka udah dengar percakapan Ustadzah sama Nisa. dan mereka bilang mereka
juga mau berubah dan akan menjauhi narkoba itu.

Ustadzah : Alhamdulillah. eh udah adzan tuh, ayo kita sholat berjamaah yuk!!

Akhirnya, mereka sholat berjamaah dan di Imami oleh Rio. Mereka semakin hari
sudah mulai berubah dan memulai kehidupan yang baru pastinya tanpa Narkoba.
Mereka semua bersahabat kembali dan menghabiskan waktu dengan bersama-
sama.

Pesan

“Iman dan taqwa,keharmonisan keluarga dan lingkungan adalah BENTENG


TERKUAT dalam menghadapi bahaya NARKOBA”

You might also like