You are on page 1of 3

ANALISA BANGUNAN

1) Aspek Eksternal
Aspek eksternal merupakan aspek terkait lingkungan dan infrastruktur
pada bangunan survei. Berdasarkan hasil analisa penulis, lingkungan
disekitar bangunan cukup bersih. Hal tersebut ditandai dengan tidak ada
nya sampah berserakan disekitar bangunan survei dan terdapat tempat
sampah yang cukup disekitar bangunan survei dan jumlah lahan untuk
ruang hijau di sekitar bangunan survei sudah cukup, hal itu ditandai
dengan banyaknya pohon dipinggir jalan bangunan survei. Selain itu
bangunan survei sudah memiliki jarak antara bangunan dengan jalan.
Fungsi jalan pada bangunan survei sudah bekerja dengan semestinya
dan jalan didaerah bangunan survei juga dapat dikatakan cukup baik
sehingga memudahkan akses untuk menuju bangunan survei, hal ini dapat
menjadi indikator bahwa infrastruktur daerah bangunan survei sudah baik.
2) Aspek Internal
Aspek internal merupakan aspek terkait organisasi ruangan, kualitas
dan utilitas bangunan pada bangunan survei. Berdasarkan hasil analisa
penulis, organisasi ruangan bangunan survei dapat dikatakan kurang baik
untuk beberapa hal seperti penggunaan ruangan yang tidak digunakan
dengan sebagaimana mestinya. Hal itu dapat dilihat dari penggunaan area
dibawah tangga untuk menyimpang barang. Namun bangunan survei sudah
baik karena tatadalam ruang sudah rapat, memiliki kamar mandi pria dan
wanita yang terpisah, dan memiliki sarana hubungan vertikal (tangga)
Untuk aspek internal kualitas bangunan survei, penulis meninjau
ketersediaan air bersih dan pembuangan limbah dari bangunan survei.
Berdasarkan pengamatan penulis bangunan survei sudah memiliki air
bersih yang dapat digunakan untuk kebutuhan pengguna bangunan dalam
hal ini MCK dan tempat wudhu. Untuk pembuangan limbah, sudah
terdapat septic tank dan saluran pembuangan yang lancar. Diliat dari aspek
utilitasnya bangunan survei sudah memiliki fungsi bangunan yaitu tempat
beribadatan yang tergolong pelayanan umum
3) Aspek Teknik
Aspek teknik merupakan aspek terkait material, denah eksisting,
tampak bangunan, dan keandalan bangunan pada bangunan survei. Kondisi
bangunan survei berada di ruas jalan Perumahan Bumi Cimanggis Indah.
Luas tanah bangunan survei adalah 500 m2 sedangkan luas bangunannya
adalah 204,49 m2 dengan lebar dan panjang 14,3 meter yang terdiri dari
dua lantai. Bangunan ini terdiri dari ruang shalat seluas 100 m2, tempat
wudhu seluas 16,5 m2, kantor pada lantai satu dan perpustakaan pada lantai
dua seluas 17,2 m2 . Tinggi bangunan survei dari lantai hingga plafond
adalah 3,65 m pada lantai 1 dan 4 m pada lantai 2. Atap bangunan survei
terbuat dari beton bertulang dan sebuah kubah ditengahnya, kemudian
seluruh temboknya terbuat dari pasangan batu bata dan dilapisi keramik.
Seluruh lantai bangunan survei juga telah dilapisi keramik. Untuk tampak
bangunan sudah dirancang untuk setiap ruang mendapat penghawaan
dengan mudah dan bangunan sudah didesain dengan simetris
Pada aspek ini penulis membandingkan dengan persyaratan teknis
bangunan yang berlaku di Indonesia, yaitu Permen PU No.29.PRT/2006,
RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Depok dan Perda Depok No.15
Tahun 2013. Berdasarkan hasil analisis penulis, bangunan survei masih
terdapat aspek yang belum memenuhi persyaratan teknis bangunan . Hal
itu dapat dilihat dari besar GSJ jalan bangunan survei belum memenuhi
syarat yaitu 3 meter dari jalan ke GSB bangunan survei, kemudian proteksi
aktif pada persyaratan keselamatan gedung yaitu terkait kemampuan
gedung terhadap bahaya kebakaran juga belum memenuhi persyaratan,
yaitu belum ada instalasi sistem pemadam kebakaran, dekteksi alarm
kebakaran, sistem pengendalian asap kebaran dan pusat pengendali
kebakaran. Selain itu juga proteksi pada persyaratan keselamatan gedung
yaitu terkait kemampuan gedung terhadap bahaya kelistrikan belum
dimiliki oleh bangunan survei, yaitu seperti instalasi sistem penangkal
petir, namun sudah ada untuk sekering.
Diluar aspek yang masih belum dipenuhi oleh bangunan survei,
terdapat beberapa aspek yang sudah dipenuhi oleh bangunan survei seperti
aturan besar KDB yaitu maksimum luas bangunan sebesar 300 m2, KLB
dengan maksimum jumlah lantai adalah 6 , GSB sebesar 2 meter dari
bangunan, GJBB sebesar 1 meter dan rasio luas dan penghuni bangunan
survei yaitu 2 m2 per orang. Selain itu juga bangunan survey memiliki
ruang terbuka hijau sebanyak setengah dari luas bangunan sehingga
memenuhi syarat 20% untuk RTH.
4) Aspek Ruang
Aspek ini merupakan aspek terkait sirkulasi, penghawaan, dan
pencahayaan pada bangunan survei. Penulis menganalisis aspek tersebut
berdasarkan ventilasi yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya udara
dan masuknya cahaya pada bangunan survei. Berdasarkan hasil analisa
penulis ventilasi dari bangunan survei sudah cukup karena terdapat
ventilasi alami pada lantai dua yang melebihi dari 5% luas lantai dan
terdapat ventilasi buatan dan alami pada lantai satu.

You might also like