Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
dapat ditunda demi pemenuhan kebutuhan lain yang lebih fundamental. Saat
tradisional atau jamu dan obat-obat paten baik dari golongan obat bebas
1
pesat dalam bidang periklanan, baik melalui media cetak (surat kabar,
majalah, dan sebagainya) maupun media elektronik (radio dan televisi), maka
sebagian besar pengguna jamu dan obat paten yang dijual bebas
mendapatkan keterangan, saran atau anjuran dari iklan yang mungkin tidak
2
BAB II
URAIAN UMUM
II.1 Telinga
ANATOMI TELINGA
a. Telinga luar yang terdiri dari daun telinga, liang telinga dan gendang
3
menghantarkan bunyi ke telinga dalam dan menyeimbangkan tekanan
c. Telinga dalam yang terdiri dari rumah siput (cochlea) dan vestibuler.
FISIOLOGI TELINGA
daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau
sehingga kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari
4
potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius
1. Otitis media
akut (OMK) dan Otitis media supuratif kronik (OMSK). Disebut OMK
Pneumococcus.
5
2. Tinitus
Tinitus dibedakan menjadi dua jenis yakni tinitus objektif dan tinitus
subjektif. Tinitus objektif terjadi jika suara juga bisa didengar oleh
karena kejang klonus otot tensor timpani, otot stapedius, dan otot
6
didengar oleh pasien sendiri. Biasanya disebabkan proses iritatif atau
Tuli akibat bising adalah tuli yang disebabkan akibat terpapar oleh
bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan
Gejala awal TAB adalah tinitus yang hilang timbul. Titnitus akan
7
sunyi atau saat penderita akan tertidur, sehingga penderita TAB sulit
4. Tuli mendadak
Tuli mendadak (sudden deafness) ialah tuli yang terjadi secara tiba-
Tuli mendadak dapat disebabkan oleh berbagai hal antara lain iskemia
8
Ketulian yang terjadi biasanya berat, terutama pada frekuensi sedang
dan tinggi.
biasanya sudah ada sejak bayi dilahirkan atau sejak masa kanak-
Deteksi sudah bisa dilakukan ketika bayi masih berumur kurang dari
tiga tahun, bahkan jika perlu sebelum satu tahun, atau lebih baik lagi
disekitarnya ada suara bunyi yang keras atau jika setelah menginjak
umur enam bulan bayi masih belum mengoceh dan tidak memberi
9
6. Tuli pada Lansia
Kondisi seperti ini biasanya terjadi pada seseorang yang berumur lebih
dari 60 tahun dan bisa menimbulkan tuli saraf. Tuli semacam ini juga
II.2 Hidung
ANATOMI HIDUNG
diketahui tentang anatomi hidung. Hidung terdiri dari hidung bagian luar atau
fisiologinya.
10
a. Hidung luar
Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi
oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk
b. Rongga Hidung
nasi di bagian tengahnya menjadi kavum nasi kanan dan kiri. Pintu atau
lubang masuk kavum nasi bagian depan disebut nares anterior dan lubang
dengan nasofaring. Bagian dari kavum nasi yang letaknya sesuai dengan ala
dilapisi oleh kulit yang mempunyai banyak kelenjar sebasea dan rambut-
selalu basah karena diliputi oleh palut lender (mucous blanket) pada
11
Silia yang terdapat pada permukaan epitel mempunyai fungsi yang
penting. Dengan gerakan silia yang teratur, palut lender di dalam kavum nasi
benda asing yang masuk ke dalam rongga hidung. Gangguan pada fungsi
1. Polip Hidung
Polip nasi ialah kelainan mukosa hidung berupa massa lunak yang
12
didekatnya, berupa sakit kepala, nyeri muka, suara, telinga rasa penuh,
2. Rinitis Alergi
tahap sensitasi dan diikuti dengan reaksi alergi. Menurut WHO, Rinitis alergi
ingus) yang encer dan banyak, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa
pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu. Hal ini
cleaning proxess). Bersin dianggap patologik bila terjadinya lebih dari lima
reseptor H-1 sel target, dimana pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa
13
3. Infeksi Hidung luar
Selulitis
Sering terjadi pada puncak dan batang hidung dimana timbul edema &
bangkak, kemerahan serta rasa nyeri pada hidung yang disebabkan oleh
Oksitetrasiklin.
Vestibulitis
iritasi sekret dari rongga hidung, misalnya pada rinitis, sinusitis dan benda
tinggi.
4. Sinusitis
minggu sampai 3 bulan) dan sinusitis kronik (bila berlangsung lebih dari 3
bulan).
14
Sinusitis akut
infeksi saluran pernapasan atas, berupa pilek dan batuk. Gejala yang timbul
dapat berupa gejala sistemik (demam dan rasa lesu) dan lokal (pada hidung
Sinusitis subakut
berspektrum luas atau yang sesuai selama 10-14 hari, diberikan pula
Sinusitis kronik
15
rasa tidak nyaman dan gatal ditenggorok, pendengaran terganggu, nyeri/sakit
5. Epistaksis
tertentu, darah dapat berasal dari sinus dan mata. Selain itu pendarahan
muntah.
lalulintas, olah raga, (seperti karena pukulan pada hidung) yang disertai
patah tulang hidung, mengorek hidung yang terlalu keras sehingga luka pada
mukosa hidung, adanya tumor di hidung, ada benda asing (sesuatu yang
hidung, dan infeksi atau peradangan hidung dan sinus (rinitis dan sinusitis)
16
Pengobatan : Tiga prinsip utama dalam menanggulangi epistaksis yaitu
berulangnya epistaksis.
Aliran darah akan berhenti setelah darah berhasil dibekukan dalam proses
pendarahan terjadi, lebih baik jika posisi kepala dimiringkan ke depan (posisi
dengan cara ini. Lakukan hal yang sama jika terjadi perdarahan berulang, jika
hingga tiga kali sehari. Jika disebabkan tekanan, dapat digunakan kompres
17
II.3 Mulut
1. Rongga Mulut
rongga mulut sebenarnya. Kedua bagian ini terpisah satu sama lain oleh
sebenarnya berhubungan satu sama lain melalui ruang antar gigi dan
18
melalui daerah di sebelah posterior gigi molar terakhir dan tepi anterior
ramus mandibula.
19
3. Lidah
Dua pertiga lidah bagian anterior berasal dari dasar mulut dan tertutup
adalah badan atau bagian oral lidah. Sepertiga lidah bagian posterior
tertutup oleh selaut lendir ujung kepala usus sederhana bagian depan
yang berasal endodermal. Bagian ini terletak di sisi anterior orofaring dan
dinamakan lidah bagian faringeal atau akar lidah. Batas antara lidah
bagian oral dan lidah bagian faringeal adalah sulkus terminalis yang letak
4. Gigi-geligi
20
masing akar gigi. Muara-muara ini memungkinkan saraf sensorik dan
Saliva adalah suatu cairan mulut yang kompleks, tidak berwarna, yang
dan penelanan makanan, proses bicara, sistem buffer dan yang paling
Kelenjar saliva dan saliva juga merupakan bagian dari sistem imun
mukosa.
1. Mulut Kering
daerah leher dan kepala, penyakit lokal pada kelenjar saliva dan lain-lain.
21
Faktor penyebab keluhan mulut kering.
5. Berolahraga, stress
7. Kelainan syaraf
8. Usia
Cara Mengatasi
sering kali minum air untuk menstimulir pembentukan liur. Cara lain
sendok teh dalam 1 gelas air dingin) atau menghisap sesuatu yang
berasa asam.
22
2. Sariawan atau aftosis
Sariawan atau aftosis adalah istilah yang digunakan untuk luka-luka atau
tukak-tukak kecil pada selaput lender mulut. Dalam kebanyakan hal besarnya
2-4 mm, berbentuk bundar atau lonjong, berwarna kuning merah dan terkenal
masa ujian.
Penyebab
mampu melarutkan sel-sel darah merah. Ada beberapa factor yang dapat
tekanan jiwa dan kecemasan. Sariawan dapat pula disebabkan oleh infeksi
Candida albicans, yang biasanya hidup ditubuh kita. Pada keadaan normal
jamur yang berbentuk ragi ini tidak menyebabkan gangguan karena dirintangi
oleh kuman-kuman lain yang selalu menghuni selaput lendir mulut. Bila suatu
23
bakteri dimatikan oleh antibiotika maka Candida albicans dapat bertumbuh
1. Zat – zat antinyeri seperti lidokain yang tersedia sebagai obat bebas
dalam larutan 0,3% (osagi), tablet hisap, obat kumur (orofar) dan salep 5%
(lindonest).
sebgai O.W.A adalah triamsinolom dalam pasta mulut yang melekat pada
selaput lendir.
Gusi yang radang dan sakit, disebut gingivitis, disebabkan bakteri dalam
radang, bengkak, pendarahan dan napas yang busuk. Dengan jumlah CD4
sangat rendah, infeksi ini dapat menjadi semakin berat, dan dapat meluas
pada dan merusak tulang rahang di bawah gusi. Infeksi ini dapat dicegah
24
dengan sering menyikat gigi. Antibiotik dan kumur dapat menyerang infeksi,
4. Nyeri gigi
Nyeri gigi sering disebabkan oleh adanya kerusakan pada gigi (lubang)
atau jaringan sekitarnya (gusi). Terutama lubang pada geraham yang sudah
tetes minyak cengkeh pada kapas, kemudian diletakkan pada gigi yang sakit
ruas bawang putih yang diletakkan antara pipi dan gigi yang sakit.
25
BAB III
PEMBAHASAN
antibiotik.
26
Nama Sediaan : Asam mefenamat ; Ponstan® ; Ponstelax®
Telinga
Suspensi
Indikasi : Antibiotik
Indikasi : Antibiotik
menghadap ke atas.
27
3. Tarik daun telinga keatas dan ke belakang untuk meluruskan liang
telinga
Obat telinga ini dibuat dalam bentuk sediaan khusus untuk telinga
Tinitus
Nama tanaman : Pegagan ( Centella asiatica Linn.)
28
Cara membuat : Herba pegagan segar sebanyak 20 g direbus
minum 1 gelas.
minyak atsiri .
gelas.
sebelum makan.
neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-
29
didehidroandrografolid, dan
dimetileter.
gelas.
gelas.
30
Aturan pakai : Air perasan selanjutnya diteteskan ke telinga
Untuk swamedikasi pada gangguan hidung Obat bebas atau OWA yang
tahun ½ tablet.
tersumbat.
dan bersin-bersin.
31
Nama sediaan : Neozep Forte®
bersin-bersin.
dalam hidung.
bagian hidung.
1. Bersihkan hidung
32
4. Tutup satu cuping hidung dan masukan ujung botol semprot ke dalam
5. Aktifkan semprotan hidung, dan pada saat yang sama, tarik nafas
Epistaksis
berdarah/mimisan.
33
Cara membuat : Akar segar alang-alang dicuci bersih, lalu
tersisa 1 gelas
Polip Hidung
34
delapan gelas. Air rebusan tersebut dituangkan
ke dalam panci.
Sinusitis
lemak.
Hidung berlendir
isobutyideka-trans-2-trans-4-dienamide, dan
35
sesamin. Piperine mempunyai daya antipiretik,
Cara membuat : 2,5-5 gram cabe jawa digodok atau dijadikan pil,
bubuk.
antara lain :
a. Povidon Iodida
Kegunaannya :
Aturan pakai :
36
Tidak boleh digunakan jangka panjang lebih dari dua minggu, karena
diingingkan.
b. Heksetidin
Kegunaan :
tenggorokan.
Tidak boleh digunakan pada : Penderita yang alergi terhadap komponen obat
ini
Efek yang tidak diingingkan : Walaupun jarang , tetapi dapat terjadi reaksi
alergi.
Aturan pakai :
37
Kumur sebanyak 15 ml tanpa diencerkan selama 30 detik, pada pagi dan
malam hari.
c. Mikonazol
sehari.
d. Benzinamida HCl
Kegunaan
5 tahun
Aturan pakai
e. Gentian Violet
38
Tertelannya gentian violet dapat menyeabkan esofagitas, dan
perut.
disaring.
39
Cara membuat : kunyit diparut dan diperas diambil airnya. Jeruk
airnya
40
riboflavin, tiamin, vitamin C, gula, tannin, patin dan
asam amino.
Cara membuat : 4-7 lembar daun sirih direbus dengan 4 gelas air
sampai mendidih
Aturan pakai : air rendaman daun sirih tersebut untuk kumur tiap
c. Pendarahan gusi
d. Radang mulut
41
komposisi kandungan kimia seperti vitamin A
diambil airnya
e. Gigi berlubang
42
f. Pembengkakan selaput lendir mulut
pembengkakan.
43
CONTOH OBAT TRADISIONAL DIPASARAN
Komposisi :
Bahan tamabahan
Kandungan kimia :
Deskripsi :
Tanaman saga punya nama latin Abrus precatorius. Daun saga memiliki
kandungan kimia berupa glycyrrhicic acid. Mempunyai sifat penyejuk pada
kulit dan selaput lendir. Mempunyai efektifivitas ekspektoran, yang diyakini
karena adanya kandungan glicerin yang memacu sekresi mukosa dari trakea.
Daun saga secara tradisional digunakan untuk mengobati beberapa macam
penyakit. Diantaranya penyakit yang terkait dengan gangguan pernapasan,
44
seperti sakit serak, bronchitis, batuk, sariawan mulut. Demikian pula daun
saga bisa digunakan untuk mengobati panas dalam dan sariawan.
Khasiat :
Sariawan Mulut
Panas dalam
Batuk
Bronchitis
Amandel
45
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
- Swamedikasi pada gangguan telinga, hidung dan mulut hanya sebatas
mengurangi gejala yang ditimbulkan, seperti nyeri, bersin-bersin, hidung
tersumbat atau menghentikan pendarahan pada epiktasis.
- Swamedikasi pada gangguan telinga, hidung dan mulut dapat
dilakukan dengan menggunakan beberapa obat bebas/OWA dang juga obat
tradisional/Herbal.
IV.2. Saran
Perlu dilakukan penyuluhan tentang swamedikasi pada gangguan
telinga, hidung dan mulut yang tepat kepada masyarakat.
46
DAFTAR PUSTAKA
2. Supardi, H.E.A & Iskandar. H.N., 2006. Buku Ajar Ilmu Kesehatan :
Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher Edisi V . 2001. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
3. Higler, A.B., 1997. BOIES, Buku Ajar Penyakit THT. Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta
4. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak ., 2002. Buku Kuliah : Ilmu Kesehatan
Anak 2. Bagian Kesehatan Anak, FK-UI. Jakarta
5. Mansjoer, Arif M., 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Penerbit
Media Aesculapius, FKUI. Jakarta
10. Content Team. Penyakit Gigi [cited 2009 September 29th]. Available from
: http://www.Asian Brain.com.
11. Anonymous. Obat Tradisional untuk sariawan. [on line 2008 mei 26th].
[cited 2009 September 29th]. Available from : http://i-
herbal.blogspot.com/ Brain.com.
47
HASIL DISKUSI
48
Secara awam polip dan sinus tidak dapat langsung dibedakan karna
keduanya memiliki gejala dan tanda yang mirip, perlu dilakukan
pemeriksaan lanjut agar didapatkan diagnose tepat.
49