Professional Documents
Culture Documents
Sistem kelistrikan body pada sepeda motor sangat penting, karena berfungsi untuk penerangan
dan memberi isyarat kepada pengendara lain dan memudahkan kita pada saat berkendara di
malam hari, setiap sepeda motor dilengkapi dengan beberapa rangkaian sistem kelistrikan.
Dalam hal ini perlu adanya perbaikan apabila terjadi kerusakan pada sistem kelistrikan body di
sepeda motor agar kita merasa nyaman pada saat berkendara baik di siang hari atau malam hari.
Permasalahan atau kerusakan pada sistem kelistrikan body harus diperiksa setiap waktu, karena
untuk memastikan apakah sistem kelistrikan bekerja dengan baik, apabila dalam sistem
kelistrikan terdapat sistem yang tidak berfungsi dengan baik maka kita harus mencari letak
kerusakan sistem dan memperbaiki agar bisa bekerja dengan baik. Kerusakan yang terjadi pada
sistem body meliputi lampu kepala dan lampu indikator tidak menyala, memeriksa bohlam
lampu apakah putus atau tidak, memeriksa switch dan memeriksa soket dan kabel. Lampu tanda
belok tidak menyala atau berkedip, apabila tidak menyala periksa bohlam lampu, soket, kabel
dan switch, apabila tidak berkedip periksa flasher apakah putus atau sambungan soket terputus.
Klakson tidak berbunyi, periksa switch, kabel, sambungan soket, dan memeriksa membran pada
klakson. Indikator bensin tidak bekerja, periksa pada panel speedometer apakah sambungan
kabel masih baik atau tidak, dan periksa komponen yang ada pada tangki. Apabila sistem
kelistrikan tidak berfungsi, maka memeriksa baterai apakah tegangannya masih normal, dan
kondisi baterai apakah sudah rusak (drop) atau baik. Setiap kerusakan yang terjadi pada sistem
kelistrikan harus di periksa dan diperbaiki dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
KELISTRIKAN PADA SEPEDA MOTOR
1. Batery
2. Generator
3. Kunci kontak
4. Platina
5. CDI Unit
6. Coll
7. Busi
8. Condensator
SISTIM PENGISIAN
1. Battery
2. Generator
3. Regulator
4. Penyearah arus ( Kiporok)
SISTIM PENERANGAN
1. Klakson
2. Meter mesin
3. Lampu control oil
4. Lampu rem
5. Lampu righting
6. Lampu netral
SISTIM STARTER
1. Motor starter
2. Relay stater
Arti warna kabel sepeda motor pada setiap merek kadang berbeda-beda. Pada dasarnya warna
kabel-kabel kelistrikan tersebut mewakili muatan positif (+) dan negatif (-) pada sepeda motor,
Jika kita salah menghubungkan kabel, bisa berakibat fatal bahkan kebakarang dalam sistem
kelistrikan sepeda motor.
Berikut adalah penjelasan arti warna kabel kelistrikan pada sepeda motor Honda, Yamaha dan
Kawasaki
1. Kabel Kelistrikan HONDA
Merah : (+) aki
Hitam : (+) kunci kontak
Putih : (+) alternator pengisian
(+) lampu dekat
Kuning : (+) arus beban ke saklar lampu
Biru : (+) lampu jauh
Abu-abu : (+) flasher
Biru Laut : (+) sein/reting kanan
Oranye : (+) sein/reting kiri
Coklat : (+) lampu kota
Hitam-Merah : (+) spul CDI
Hitam-Putih : (+) kunci kontsk
Hitam-Kuning: (+) koil
Biru-Kuning : (+) pulser CDI
Hijau-Kuning: (+) lampu rem
Pengantar
Lampu KotaLampu kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan
sendiri dan dapat juga menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila
malam hari atau gelap, pengendara atau orang lain dapat dengan cepat mengetahui
lebar atau tinggi kendaraan (untuk kendaraan jenis truk dan bus).
Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi lampu
kota harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan tertinggi dari
kendaraan .
Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama lampu kota atau
posisi, di antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu plat nomor
bagian belakang.
Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan
dengan maksud bila lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak menyala,
masih ada tanda yang lain tentang lebar kendaraan.
Lampu Tanda BelokLampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua
sistem tanda yang berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama.
Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu
. .1 bola lampu kiri depan
. .1 bola lampu kiri belakang
. .1 bola lampu kanan depan
. .1 bola lampu kanan belakang
Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat
menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan.
Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung
yang diperoleh dari alat pengedip (flasher).
Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang
berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah
lingkar kemudi dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan
atau difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan.
Saklar lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah depan.
Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok
dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan
lampu hazzard digunakan bila dalam keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang
menarik atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat karena ada kerusakan. Oleh
karena itu, lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus menyalakan kunci
kontak.
Lampu Rem
Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan ditempatkan di
bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih
besar daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21
w 12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat
lampu kota atau posisi menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi perubahan
sinar lampu terlihat menyala lebih terang.
Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal rem
diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).
Lampu Mundur
Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi
tanda mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk
menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa
dibedakan dengan lampu yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya
dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang terpasang sebesar
23 Watt.
Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak “ON” ) dan gigi
transmisi pada posisi mundur.
Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem
Kelistrikan Body
Gambar 9. Baterai
Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30
dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.
Saklar
Gambar 11. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)
Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik
dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau
sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak
ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila
ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke
saklar dim).
Gambar 13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)
Pengedip (Flase)
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara
otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis
pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.
Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan
arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi
magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay,
yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan relay bila dialiri
arus listrik akan terputus.
Gambar 15. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay (c)
Simulasi
Baterai
Jaringan Kabel
Jaringan kabel (wiring harness) adalah sekelompok kabel-kabel dan
kawat yang masing-masing terisolasi, menghubungkan ke
komponenkomponen sirkuit dan sebagainya, yang kesemuanya
disatukan dalam satu unit untuk mempermudah dihubungkan antara
komponen kelistrikan dari suatu kendaraan.
Komponen Pelindung
Komponen ini terpasang pada kendaraan untuk melindungi kabel dari
goncangan, benturan dan sebagainya, sehingga kabel dapat
kokoh terpasang pada tempatnya. Termasuk dalam komponen ini
adalah clamp, corrigated tube (pembungkus) dan protector
(pelindung).
Gambar-5 : Pelindung kabel dari goncangan dan gesekan.
Komponen-komponen Penghubung
Jaringan kabel dibagi dalam beberapa bagian untuk lebih
memudahkan dalam pemasangan pada kendaraan. Bagian jaringan kabel
dihubungkan kesalah satu bagian oleh komponen penghubung sehingga
komponen kelistrikan dan elektronik dapat berfungsi dengan baik.
Sambungan (Connector)
Pengaman Sirkuit
Pengaman sirkuit ini terdiri dari sekring (fuse), fusible link
dan circuit breaker yang dipasangkan pada sirkuit kelistrikan dan
sistem kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan connector
dari kebakaran karena arus yang mengalir berlebihan.
a. Sikring (fuse)
b. fusible link
c. Circuit breaker
Gambar-15 : Relay.
Wiring Diagram
Pemasangan:
a) Motor wiper
Motor wiper adalah sebuah motor magnet dengan gigi reduksi.
Dua cara yang digunakan untuk menimbulkan medan magnet, tipe
wound rotor yang menggunakan lilitan (coil) untuk membuat elektro
magnet, dan tipe ferrite magnet yang menggunakan ferrite magnet
permanen dan mayoritas kendaraan menggunakannya karena lebih
kompak, ringan, ekonomis dan menggunakan motor DC.
Gambar-37 : Gerakan Wiper.
b) Tuas Wiper
d) Wiper blade
Terdiri dari sebuah karet untuk menyapu permukaan kaca,
suatu kombinasi dari leaf spring, packing dan beberapa lever, dan
clip untuk memasng blade pada bagian wiper arm (lengan wiper).
Gambar-40 : Washer.
e) Washer
Fungsi washer untuk menyempurnakan fungsi wiper blade
dan menguarangi beban pada motor dengan membersihkan debu
dan binatang-binatang kecil dari kaca depan dan belakang dengan
cairan pembersih. Washer tipe listrik umumnya banyak digunakan.
Tipe washer listrik terdiri dari tangki washer, motor, selang dan
nozzle.
Gambar-41 : Tangki Washer.
f) Tangki washer
Bentuk tangki washer (water tank) bervariasi tergantung
pada posisi penempatan dan tempat yang tersedia.