You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses kehamilan sampai melahirkan merupakan suatu kesatuan dari hasil
konsepsi. Pemeriksaan kehamilan dilakukan pada setiap kehamilan terutama kehamilan
pertama. Perlunya pengawasan awal agar dapat secepatnya diketahui apakah ada
komplikasi pada kehamilan tersebut. Gangguan dan penyulit pada kehamilan umumnya
ditemukan pada kehamilan resiko tinggi.
Makorosomia dalah salah satu komplikasi pada kehamilan yang akan berdampak
buruk pada persalinan dan pada saat bayi lahir apabila komplikasi tersebut tidak dapat
terdeteksi secara dini dan segera ditangani. Makrosomia adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan bayi yang baru lahir yang berukuran lebih besar (secara
signifikan) daripada bayi pada umumnya.
Seorang bayi didiagnosis dengan makrosomia janin biasanya memiliki berat lahir
lebih dari 8 pound 13 ons (4.000 gram), terlepas dari usia kehamilannya. Sekitar 9 persen
dari bayi yang lahir di seluruh dunia berbobot lebih dari 8 pound 13 ons. Namun, risiko
yang terkait dengan makrosomia janin meningkat ketika berat badan bayi yang lahir lebih
dari 9 pound 15 ons (4500 gram).
Makrosomia janin membuat persalinan melalui vagina menjadi sulit dan
menempatkan bayi pada risiko cedera selama kelahiran. Makrosomia janin juga
menempatkan bayi pada risiko peningkatan masalah kesehatan stelah melahirkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu makrosomia ?
2. Bagaimana karakteristik makrosomia ?
3. Apa etiologi makrosomia ?
4. Bagaimana diagnosis makrosomia ?
5. Bagaimana penanganan yang tepat untuk ibu dengan makrosomia ?
6. Apa saja komplikasi pada makrosomia ?
7. Apa saja pencegahan pada makrosomia ?

1
C. Tujuan
Tujuan Umum
Dapat mengetahui tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan makrosomia
Tujuan Khusus
- Mengetahui apa itu makrosomia
- Mengetahui karakteristik makrosomia
- Mengetahui etiologi makrosomia
- Mengetahui bagaimana diagnosis makrosomia pada ibu hamil
- Mengetahui penanganan pada ibu hamil dengan makrosomia
- Mengetahui komplikasi makrosomia
- Mengetahui pencegahan makrosomia

D. Manfaat Penulisan

Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat berguna sebagai :

1. Penambah pengetahuan dan wawasan tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan makrosomia
2. Bahan masukan bagi pembaca mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
makrosomia

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN

Makrosomia atau bayi besar adalah bila berat badan bayi melebihi dari 4000 gram.
(Wiliiam, 2001). Dalam dunia kedokteran makrosomia disebut giant baby. Menurut
Cunningham (2005) semua neonatus dengan berat badan 4000 gram atau lebih tanpa
memandang usia kehamilan dianggap sebagai makrosomia.

Pada janin besar, faktor keturunan memegang peranan penting. Selain itu janin besar
dijumpai pada wanita hamil dengan diabetes mellitus, pada postmaturitas dan pada grande
multipara. Hubungan antara ibu hamil yang makannya banyak dan bertambah besarnya janin,
masih diragukan.

Menentukan besarnya janin secara klinis memang sulit. Kadang-kadang baru diketahui
adanya janin besar setelah tidak adanya kemajuan persalinan pada panggul normal dan his
yang kuat. Pemeriksaan yang teliti tentang adanya disproporsi sefalopelvik dalam hal ini
perlu dilakukan. Besarnya kepala dan tubuh janin dapat diukur pula secara teliti dengan
menggunakan alat ultrasonik.

B. KARAKTERISTIK MAKROSOMIA

a) Mempunyai wajah berubi (menggembung), pletoris (wajah tomat)

b) Badan montok dan bengkak

c) Kulit kemerahan

d) Lemak tubuh banyak

e) Plasenta dan tali pusat lebih besar dari rata-rata

3
C. ETIOLOGI

a) Genetik, obesitas dan overweight yang dialami ayah ibu dapat menurun pada bayi.

b) Pertambahan berat badan ibu yang berlebihan selama kehamilan, porsi makanan yang
dikonsumsi ibu hamil akan berpengaruh pada berat badan ibu. Asupan gizi yang berlebih bisa
mengakibatkan bayi lahir dengan berat di atas rata-rata.

c) Ibu dengan diabetes milletus, tingginya gula darah ibu bisa berpengaruh pada berat
badan bayi. Jika fungsi plasenta dan tali pusat baik, maka janin dapat tumbuh makin subur.

d) Ibu hamil dengan riwayat melahirkan bayi makrosomia, ibu yang sebelumnya pernah
melahirkan bayi makrosomia berisiko 5-10 kali lebih tinggi untuk kembali melahirkan bayi
makrosomia dibandingkan ibu yang belum pernah melahirkan bayi makrosomia.

e) Multigravida, ada kecendrungan berat badan lahir anak kedua dan seterusnya lebih
besar daripada anak pertama.

f) Usia gestasi lama

g) Usia ibu

h) Wanita hamil yang memiliki berat badan yang lebih dari 150 kg, janinnya memiliki
risiko 30% mengalami makrosomia (Pendit, 2004).

D. DIAGNOSIS

Menentukan apakah bayi besar atau tidak kadang-kadang sulit. Hal ini dapat

diperkirakan dengan cara:

a. Keturunan atau bayi yang lahir terdahulu besar dan sulit melahirkannya dan adanya
diabetes milletuslainnya (edema dan sebagainya)

b. Pemeriksaan teliti tentang disproporsi sefalo atau feto-pelvik, dalam hal ini dianjurkan
untuk mengukur kepala bayi dengan ultrasonografi (Mochtar, 1998)

4
E. PENANGANAN

1. Pada disproporsi sefalo dan feto-pelvic yang sudah diketahui dianjurkan untuk seksio
caesar.

2. Pada kesukaran melahirkan bahu dan janin hidup dilakukan episiotomi yang cukup
lebar dan janin diusahakan lahir, atau bahu diperkecil dengan melakukan kleidotomi
unilateral atau bilateral. Setelah dilahirkan dijahit kembali dengan baik dan untuk cedera
postkleidotomi dikonsulkan ke bagian bedah.

3. Apabila janin meninggal lakukan embriotomi (Mochtar, 1998).

F. KOMPLIKASI

a. Komplikasi pada Ibu

1) Ibu mengalami robekan perineum

2) Persalinan dengan operasi caesar

3) Kehilangan darah dalam jumlah banyak saat persalinan

4) Ruptur uteri dan serviks

b. Komplikasi pada bayi

1) Bayi akan lahir dengan gangguan nafas dan kadangkala bayi lahir dengan trauma
tulang leher dan bahu.

2) Distosia atau macet pada bahu

3) Hipoglikemia

Istilah hipoglikemia digunakan bila kadar gula darah bayi dibawah kadar ratarata. Dikatakan
hipoglikemia apabila kadar glukosa darah kurang dari 30 mg/dl pada semua neonatus tanpa

5
menilai masa gestasi atau ada tidaknya gejala hipoglikemia. Umumnya hipoglikemia terjadi
pada neonatus usia 1-2 jam (Rudolph, 2006).

G. PENCEGAHAN

a. Pencegahan dilakukan dengan melakukan penimbangan berat badan ibu secara teratur,
dan ANC yang teratur.

b. Ibu harus selalu menjaga berat badannya agar tetap normal, ibu hamil sebaiknya
melakukan pengaturan pola makan sesuai kebutuhan kalori. Ngemil boleh saja dilakukan,
tapi hindari cemilan manis.

c. Lakukan olahraga ringan. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Norwegia
menyebutkan, risiko bayi lahir dengan ukuran besar bisa berkurang hingga 28% bila di masa
kehamilan ibu tetap berolahraga secara teratur terutama pada trimester dua dan tiga.

d. Ibu hamil hendaknya memeriksakan kadar gula darahnya, meskipun sebelumnyatidak


ada diabetes milletus(Rukiyah, 2010)

6
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. A G3P2A0

UMUR 36 TAHUN UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU DENGAN MAKROSOMIA

No. Register : #02-2252318

Masuk RS tanggal / jam : 3 Januari 2017

Dirawat Diruang : Seurunee 3

I. PENGUMPULAN DATA

A. IDENTITAS

Ibu Suami

Nama : Ny. Afriza Nama : Tn. Zulkarnaini

Umur : 36 tahun Umur : 39 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Alamat : Aceh Besar Alamat : Aceh Besar

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Jualan

No. Telp : 082364867964

7
B. ANAMNESA DATA SUBYEKTIF
Pada tanggal : 6 Januari 2017 Pukul : 13.00 WIB

1. Alasan Kunjungan Ini

Ibu mengatakan sudah merasakan tanda – tanda persalinan.

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan hamil 9 bulan. HPHT : 4-4-2016, merasakan mules sejak 6 jam sebelum
masuk rumah sakit , dijumpai keluar lendir darah, keluar air-air telah ada. Gerakan janin aktif,
BAB & BAK dalam batas normal.

3. Riwayat menstruasi

Menarche : 14 tahun Siklus : 30 hari

Lamanya : 7 hari Teratur/tidak teratur : teratur

Sifat darah : cair Keluhan : Tidak ada

5. Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu : G : 3 P : 2 A : 0

Komplikasi pada waktu hamil : tidak ada

Persalinan yang lalu dibantu oleh : Dokter SPOG

Tempat persalinan : Rumah Sakit

Jenis persalinan : seccio caesaria

Kompilikasi persalinan pada waktu yang lalu : tidak ada

8
Persalinan
Hamil
Umur Jenis BB
ke - Tahun Pernolong Komplikasi JK
Kehamilan persalinan Lahir

Hamil 2004 Aterm Seccio caesaria dokter Makrosomia PR 5600 gr


1

Hamil 2011 Aterm Seccio caesaria dokter Makrosomia LK 5500 gr

Hamil

ini

6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan

Ibu mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi.

7. Riwayat kehamilan sekarang

a. HPHT : 4 April 2016

b. TTP : 10 Januari 2017

c. ANC pertama umur kehamilan : 5 minggu

d. Kunjungan ANC

Trimester I

Frekuensi : 2x, Tempat : prakter dokter Oleh : dokter SPOG

9
Keluhan : Mual muntah

Trimester II

Frekuensi : 3x, Tempat : praktek dokter Oleh : dokter SPOG

Keluhan : Cepat lelah

Trimester III

Frekuensi : 2x, Tempat : praktek dokter Oleh : dokter SPOG

Keluhan : Pegal pada pinggang, cepat lelah

d. Pergerakan janin selama 24 jam ( dalam sehari )

Ibu mengatakan merasakan gerakan janin aktif kurang dari 10 kali tiap harinya.

8. Riwayat kesehatan

a. Penyakit yang pernah / sedang diderita (menular, menurun, menahun)

Ibu mengatakan menderita penyakit menurun (DM, hipertensi, asma),

b. Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga (menular, menurun, menahun)

Ibu mengatakan keluarga ada yang menderita penyakit menurun (DM, hipertensi, asma)

c. Riwayat operasi

Ibu mengatakan pernah melakukan operasi Caesar pada kehamilan pertama dan kedua.

9. Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari

a. Pola nutrisi

Makan

Frekuensi : 4x / hari Porsi : 1 piring

10
Jenis : nasi, sayur, lauk Pantangan :mengurangi konsumsi karbo

Keluhan : mudah lapar

Minum

Frekuensi : 12x / hari Porsi : 1 gelas

Jenis : air putih, susu Pantangan : tidak ada

Keluhan : cepat haus

b. Pola eliminasi

BAB

Frekuensi : 4x/minggu Konsistensi : lembek

Warna : khas feses Keluhan : tidak ada

BAK

Frekuensi : 8-10x/hari Konsistensi : cair

Warna : khas urin Keluhan : sering BAK

c. Pola istirahat

Tidur siang

Lama : 1 jam/hari Keluhan : tidak ada

Tidur malam

Lama : 8 jam/hari Keluhan : tidak ada

11
d. Pola seksualitas

Frekuensi : 2x/minggu Keluhan : tidak ada

C. PEMERIKSAAN FISIK ( DATA OBYEKTIF )

1. Status emosional : Stabil

2. Tanda vital sign

Tekanan darah : 130/70 mmHg Nadi : 80x/menit

Pernapasan : 20x/menit Suhu : 36,0°C

Berat badan : 75 kg Tinggi badan : 150 cm

3. Muka : Oedema : tidak

Congjutiva : tidak pucat

Sclera mata : tidak icteric

4. Dada : simetris : ada

Mamae : simetris, teraba tegang

Benjolan : tidak ada

Striae : hiperpigmentasi

Putting susu : menonjol

Pengeluaran : kolostrum

5. ekstremitas

- Oedema tangan dan jari : tidak ada

- Oedema tibia, kaki : ada

12
- Varices tungkai : tidak ada

- Reflek patella KA : (+)

KI : (+)

6. Abdomen

- Bekas luka : tidak ada

o Pembesaran perut : sesuai dengan usia kehamilan


o Bentuk perut : bulat oval
o Oedema : ada pada ekstremitas bawah

Pemeriksaan Kebidanan
o Palpasi uterus
Tinggi fundus : 1 jari dibawah px, menurut Mc. Donald 43 cm
Letak : normal
Presentasi : kepala
Punggung : puki
TBBJ : 4960 gram
Kontraksi : 2x dalam 10 detik, durasi 30 detik,
Kekuatan : sedang
Palpasi supra pubik : penurunan bagian terendah janin (kepala) 4/5
o Akultasi
DJJ : 145x/menit, teratur

7. Genetalia

- Inspeksi

o Vulva dan Vagina : Varices : tidak ada


Luka : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
Nyeri : tidak ada

13
o Perineum : Bekas luka/ luka parut : tidak ada
Lain-lain :-

C. UJI DIAGNOSTIK

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan darah : pemeriksaan darah rutin

Haemoglobin : 9,9 g/dl

Haemotokrit : 31 %

Trombosit : 219 103/mm3

Eritrosit : 4,7 106/mm3

Leukosit : 10,6 103/mm3

Pemeriksaan urine : tidak dilakukan

Protein : tidak dilkukan

Albumin : tidak dilakukan

14
ASUHAN KEBIDANA PADA NY. A DENGAN MAKROSOMIA

DI RUANG SEURUNEE 3 RSUDZA

Tanggal : 06 januari 2017

Pukul : 13:00 WIB

SOAP

S : Ibu mengatakan hamil 9 bulan. HPHT : 4-4-2016, merasakan mules sejak 6 jam sebelum
masuk rumah sakit , dijumpai keluar lendir darah, keluar air-air telah ada. Ibu juga mengatakan
gerakan janin aktif, BAB & BAK dalam batas normal.

O : - K/U : Baik

- Tanda vital sign

Tekanan darah : 130/70 mmHg Nadi : 80x/menit

Pernapasan : 20x/menit Suhu : 36,0°C

Berat badan : 75 kg Tinggi badan : 150 cm

- Hasil palpasi leopold

Leopold I : bokong

Leopold II : puki

Leopold III : kepala

Leopold IV :(divergen)

- TFU : 43 cm
- TBBJ : 4960gram
- DJJ : 142x/menit, teratur
- His : 2x dalam 10 detik, durasi 30 detik, kekuatan sedang

15
- HPHT : 4 April 2016
- TTP : 10 Januari 2017

A : Ibu gravida G3P2A0 dengan makrosomia

P : 1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu dan janin baik-
baik saja, ibu berada dalam proses persalinan.

Tekanan darah : 130/70 mmHg Nadi : 80x/menit

Pernapasan : 20x/menit Suhu : 36,0°C

Berat badan : 75 kg Tinggi badan : 150 cm

2. Menjelaskan keadaan ibu bahwa keadaan ibu dan janin dalam kondisi kurang baik karena
mengalami makrosomia
3. Melakukan observasi pada fase aktif yaitu observasi his, DJJ, nadi setiap 1 jam,
mengukur tekanan darah, suhu dan periksa dalam setiap 4 jam yang akan datang atau bila
ada indikasi. Observasi bertujuan untuk memantau majunya persalinan, memantau
kondisi ibu serta kesejahteraan janin
4. Memberikan asuhan sayang ibu seperti cara relaksasi dari nyeri his yang timbul dengan
menarik nafas panjang dan dalam dari hidung keluarkan melalui mulut secara perlahan,
posisi yang nyaman pada ibu seperti miring kiri, jongkok, atau berjalan-jalan disekitar
kamar untuk mempercepat turunnya kepala janin, anjurkan ibu untuk BAK agar kandung
kencing tidak penuh karena dapat mengganggu penurunan kepala, anjurkan ibu untuk
BAB bila ingin, memberitahu ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi seperti makan dan
minum sebagai tenaga pada proses persalinan nanti, anjurkan ibu istirahat yang cukup
bila memungkinkan
5. Memberikan konseling kepada keluarga tentang proses persalinan yang dialami oleh ibu,
yakni ibu sudah memasuki persalinan kala 1 fase aktif yang dimana ibu akan merasakan
kenceng-kenceng yang semakin sakit dan hal ini merupakan kondisi fisiologis pada masa
kehamilan.
6. Melakukan pemantauan pada janin yaitu DJJ dan letak janin

16
EVALUASI :

1. Ibu dan keluarga sudah mengerti tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu berada dalam
proses persalinan
2. Ibu mengerti tentang keadaannya yang sedang di alami
3. Infuse dan obat-obatan sudah dipersiapkan guna mengantisipasi terjadinya perdarahan
4. Tindakan observasi sudah dilakukan untuk memantau keadaan ibu, dan kesejahteraan
janin selama proses persalinan
5. Ibu terlihat nyaman, tenang, dan dapat menerapkan asuhan sayang ibu yang diberikan
oleh bidan
6. Pemantauan pada janin sudah dilakukan dengan hasil 142x/m

17
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Makorosomia dalah salah satu komplikasi pada kehamilan yang akan berdampak
buruk pada persalinan dan pada saat bayi lahir apabila komplikasi tersebut tidak dapat
terdeteksi secara dini dan segera ditangani. Makrosomia adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan bayi yang baru lahir yang berukuran lebih besar (secara
signifikan) daripada bayi pada umumnya.
Seorang bayi didiagnosis dengan makrosomia janin biasanya memiliki berat lahir
lebih dari 8 pound 13 ons (4.000 gram), terlepas dari usia kehamilannya. Sekitar 9 persen
dari bayi yang lahir di seluruh dunia berbobot lebih dari 8 pound 13 ons. Namun, risiko
yang terkait dengan makrosomia janin meningkat ketika berat badan bayi yang lahir lebih
dari 9 pound 15 ons (4500 gram).
Makrosomia janin membuat persalinan melalui vagina menjadi sulit dan
menempatkan bayi pada risiko cedera selama kelahiran. Makrosomia janin juga
menempatkan bayi pada risiko peningkatan masalah kesehatan stelah melahirkan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 2010. Synopsis Obstetri fisiolofi dan Obstetri patofisiologi. Jakarta : EGC

Abraham, M, Rudolph. 2006. Buku Ajar Pediatri Vol. 3. Jakarta : EGC

Cunningham FG . 2005. Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta : EGC

19

You might also like