Professional Documents
Culture Documents
GEOMORFOLOGI
BAB II
GEOMORFOLOGI
Morfologi permukaan bumi merupakan hasil interaksi antara proses eksogen dan
proses yang terjadi di bawah permukaan bumi dan umumnya bersifat konstruktif,
Sedangkan menurut Lobeck (1939), bentuk bentang alam ditentukan oleh faktor
bentang alam tersebut, seperti dataran atau plato, pegunungan sesar, sebagainya
dan sebagainya. Proses merupakan yang sedang terjadi pada bentang alam dan
seberapa jauh proses tersebut telah berlangsung dalam memodifikasi kondisi awal
Verstappen (1983), menyatakan bahwa proses eksogen dan endogen yang terjadi
bentang alam.
Geologi Daerah Pintu Rime Tana Abu dan sekitarnya Kec. Linge,
Kab.Aceh Tengah, Prov. Aceh
II-2
GEOMORFOLOGI
proses yang berpengaruh terhadap bentang alam yang ada sekarang. Kajian bab
yaitu ;
Barisan. Fisiografi ini terdiri dari batuan berumur Pra-Tersier yang memiliki
tingkat resistensi yang tinggi. Pegunungan ini juga didasari oleh blok-blok sesar
yang berada pada formasi-formasi berumur Tersier yang lebih tua. Di bagian
Barat Laut dari daerah pemetaan terdapat zona fisiografi Teluk Meulaboh
(Meulaboh Embayment), yang merupakan daerah dengan relief rendah dan juga
bagian timur laut daerah pemetaan terdapat zona fisiografi kaki bukit pantai timur
(East Coast Foothills), yang mengapit daerah pegunungan yang jaraknya berkisar
100 meter, yang terdiri dari lipatan, resistensi batuan yang rendah, dan sedimen-
Geologi Daerah Pintu Rime Tana Abu dan sekitarnya Kec. Linge,
Kab.Aceh Tengah, Prov. Aceh
II-3
GEOMORFOLOGI
Gambar 2.1 Peta pembagian fisiografi Sumatera, bersumber dari lembar Meulaboh (Cameron,
1983), kotak merah daerah pemetaan.
penentuaan morfologi ini, selain observasi lapangan sebagai data primer, adalah
dengan analisis peta topografi dan citra satelit. Analisis geomorfologi pada
foto udara atau citra satelit (google earth) atau peta topografi, dan melalui
pola kontur topografi, pola aliran sungai. Data-data tersebut kemudian diolah dan
Geologi Daerah Pintu Rime Tana Abu dan sekitarnya Kec. Linge,
Kab.Aceh Tengah, Prov. Aceh
II-4
GEOMORFOLOGI
pemetaan atau dengan luas ± 80% dari seluruh lokasi pemetaan. Satuan geomorfik
Geologi Daerah Pintu Rime Tana Abu dan sekitarnya Kec. Linge,
Kab.Aceh Tengah, Prov. Aceh
II-5
GEOMORFOLOGI
cekungan yang terbentuk akibat adanya depresi atau penurunan permukaan tanah
pada daerah pemetaan. Zona depresi ini merupakan lembah kawah bekas gunung
api Talago.
Zona depresi pada daerah penelitian memiliki lereng yang terjal (Foto 2.2) dan
berdasarkan interpretasi peta topografi zona depresi ini memiliki garis kontur
rapat yang relatif membulat serta memiliki elevasi lebih tinggi dari pada
sekitarnya, dimana kontur rapat berada pada elevasi 1400 - 1875 mdpl (gambar
2.4) serta kenampakan citra dari google earth memperlihatkan adanya cekungan
yang membulat dan memiliki lereng yang curam di daerah tersebut (gambar 2.3).
Geologi Daerah Pintu Rime Tana Abu dan sekitarnya Kec. Linge,
Kab.Aceh Tengah, Prov. Aceh
II-6
GEOMORFOLOGI
Geologi Daerah Pintu Rime Tana Abu dan sekitarnya Kec. Linge,
Kab.Aceh Tengah, Prov. Aceh
II-7
GEOMORFOLOGI
Satuan geomorfik lembah vulkanik ini ditempati oleh satuan Tufa Talago
(lampiran peta geologi). Satuan gemorfik ini pada daerah pemetaan berada
Luas satuan geomorfik lembah vulkanik ini diperkirakan memiliki luas ± 15%
dari luas daerah pemetaan (lampiran peta geomorfologi), meliputi BR. Pintu Rime
Tanah Abu yang ditandai oleh warna merah. Sungai-sungai yang mengalir pada
desa Jagong, yang merupakan satuan geomorfik ini adalah sungai Wh. Jejem
(Foto 2.2).
Pada daerah penelitian terdapat bentang alam alluvial, dimana bentang alam ini
merupakan bentang alam yang terbentuk akibat dari proses fluviatil. Proses
Geologi Daerah Pintu Rime Tana Abu dan sekitarnya Kec. Linge,
Kab.Aceh Tengah, Prov. Aceh
II-8
GEOMORFOLOGI
Satuan dataran ini pada daerah penelitian tersebar setempat dengan luas ±5% dari
total keseluruhan daerah penelitian yang ditandai dengan warna biru. Sungai yang
berada didaerah satuan ini adalah A. Kulit (lampiran peta geologi dan peta
disekitar sungai A. Kulit dengan kondisi batuan yang lepas dan tidak kompak
2.3. Sungai
Sungai merupakan wadah atau tempat berkumpulnya air yang berasal dari air
hujan yang kemudian dialirkan ke tempat yang lebih rendah dan berakhir di
danau, laut, ataupun sungai yang lebih besar. Sungai bermula dari proses erosi
lembah, kemudian berkembang menjadi erosi alur. Dimensi erosi alur dikontrol
Geologi Daerah Pintu Rime Tana Abu dan sekitarnya Kec. Linge,
Kab.Aceh Tengah, Prov. Aceh
II-9
GEOMORFOLOGI
oleh erodibilitas tanah (kemampuan tanah terkena erosi) dan biasanya terjadi pada
Pembahasan yang akan dikemukakan tentang sungai pada daerah pemetaan yaitu
meliputi tentang pola pengaliran sungai, stadia sungai, dan genetik sungai, serta
aspek-aspek pengontrolnya.
jalur-jalur pengaliran pada suatu daerah yang dibentuk oleh anak sungai dengan
induknya. Howard membagi pola pengaliran atas pola dasar (basic patern), pola
ubahan (modified basic patern), dan gabungan modifikasi pola dasar (other
Geologi Daerah Pintu Rime Tana Abu dan sekitarnya Kec. Linge,
Kab.Aceh Tengah, Prov. Aceh
II-10
GEOMORFOLOGI
pembentukan pegunungan.
pola aliran sungai daerah pemetaan adalah pola aliran rektangular dan paralel.
Pola aliran rektangular yang menempati sebelah utara, sampai barat laut daerah
Linge, dan Burni Bulat, dengan luas daerah ± 80% dari luas seluruh daerah
pemetaan. Sungai utamanya antara lain Wh. Hilang, Wh. Jambu air, Wh Jejem,
dan Wh Brawan (lampiran peta pola aliran sungai). Pola aliran ini mengaliri
geologi).
Pola aliran sungai paralel yang menempati di sebelah timur laut sampai tenggara
di daerah Payakude, dan Gading, luas area ± 20% dari luas seluruh daerah
Stadia sungai adalah tingkat pertumbuhan dari sungai tersebut. Prinsip dasar
dalam penentuan stadia sungai yaitu dengan mengamati morfologi lembah sungai
dan ciri-cirinya. Menurut Arthur D. Howard (1987), stadia sungai dibagi menjadi
tiga bagian yaitu sungai stadia muda, sungai stadia dewasa, dan tua.
Geologi Daerah Pintu Rime Tana Abu dan sekitarnya Kec. Linge,
Kab.Aceh Tengah, Prov. Aceh
II-11
GEOMORFOLOGI
horizontal. Perioda muda terdapat kegiatan erosi yang kuat, khususnya erosi ke
bawah, terdapat air terjun, kaskade; penampang longitudinal tak teratur; longsor
(load), terdapat variasi antara erosi dan sedimentasi. Dataran banjir, meander,
oxbow lakes, alur teranyam, tanggul alam, dan undak-undak sungai menunjukkan
kondisi “graded”. Sungai yang telah sama sekali graded. termasuk ke dalam
perioda tua.
sungai stadia muda dan sungai stadia dewasa dengan penjelasan sebagai berikut:
sungai yang berukuran sempit, tebingnya terjal, aktivitas erosi sebagian besar
vertikal, sungai berbentuk huruf “V”, sering menunjukkan air terjun atau
percepatan (rapids), gradient sungai tidak teratur yang disebabkan oleh struktur
Salah satu sungai stadia muda yang dapat dijumpai pada daerah pemetaan adalah
A. Pelas dan anak–anak sungai. Sungai ini dicirikan dengan lembah sungainya
Geologi Daerah Pintu Rime Tana Abu dan sekitarnya Kec. Linge,
Kab.Aceh Tengah, Prov. Aceh
II-12
GEOMORFOLOGI
Air yang mengalir pada sungai ini pada umumnya masih jernih dan selalu
digunakan oleh penduduk setempat sebagai tempat mencuci baju, untuk dialiri ke
pengurangan kecepatan aliran air yang mulai berkurang atau tidak, berkurangnya
daya angkut material, lembah sungai berbentuk seperti huruf “U”, sungai yang
sering menjadi meander. Air yang mengalir pada sungai ini pada umumnya keruh.
Geologi Daerah Pintu Rime Tana Abu dan sekitarnya Kec. Linge,
Kab.Aceh Tengah, Prov. Aceh
II-13
GEOMORFOLOGI
Sungai stadia dewasa pada daerah pemetaan di jumpai pada sungai Kr. Peusangan
dan sungai Wh. Jagong yang dicirikan dengan lembah yang telah melebar, sungai
yang berkelok-kelok dan arus yang melemah, serta dilihat dari peta topografi yang
sungai pada umumnya dikontrol oleh struktur geologi maupun litologi batuan
disekitar daerah aliran sungai. Genetika sungai dapat dibagi atas lima jenis, yaitu ;
1. Sungai konsekuen
2. Sungai Subsekuen
3. Sungai Obsekuen
4. Sungai Resekuen
Sungai yang mengalir searah kemiringan lapisan batuan dan searah sungai
Geologi Daerah Pintu Rime Tana Abu dan sekitarnya Kec. Linge,
Kab.Aceh Tengah, Prov. Aceh
II-14
GEOMORFOLOGI
5. Sungai Insekuen
Sungai yang tidak jelas pengendaliannya tidak mengikuti struktur batuan dan
diperoleh bahwa genetika sungai daerah pemetaan terbagi atas empat yaitu
Geologi Daerah Pintu Rime Tana Abu dan sekitarnya Kec. Linge,
Kab.Aceh Tengah, Prov. Aceh