You are on page 1of 3

Ayat yang Patut Dijadikan Renungan bagi Orang yang

Melupakan Syariah Allah!


16 Januari 2012 pukul 1:40
Hari-hari yang kita lalui di masa-masa sekarang ini, betapa sering kita mendengar kasus suap menyuap,
korupsi, perzinaan, pembunuhan, aborsi dan lain-lain, serta ketidak adilan hukum yang terjadi karena mereka
enggan melaksanakan hukum Allah SWT dengan berbagai dalih dan alasan yang dibuat-buat, sudah lupakan
mereka dengan Allah?? Ataukah syariah Allah sudah mereka anggap sebagai sampah yang mereka buang
karena tidak layak diterapkan???. Camkanlah dan renungi beberapa ayat dari QS. Thaha ayat 124-126 ini :

Wallahu a’lam.

‫ ا َ ْش َه ُد ا َ ْن الَّ اِ َلهَ ِاالَّهللاُ َوحْ َدهُ َال ش َِريْكَ لَهُ َوا َ ْش َه ُد ا َ َّن‬.ِ‫عة‬ َ ‫الطا‬ َّ ِ‫ِلى هللاِ تَعَا َلى ب‬ َ ‫ َوتَقَ ُّربًا ا‬.ِ‫الطاه َِرة‬ َّ ِ‫َاض ِل َو ْال َحيَاة‬ ِ ‫ق ْالف‬
ِ ُ‫ع َلى ْال ُخل‬ َ ‫ام تَد ِْر ْيبًا‬ َ َ‫الصي‬
ِ ‫ِي َجعَ َل‬ ِ َّ ِ ‫ا َ ْل َح ْم ُد‬
ْ ‫ّلِل َّالذ‬
‫عتِ ِه‬ َ َ‫ا‬ ‫ط‬َ ‫و‬ ِ ‫هللا‬ ‫و‬ ْ
‫ق‬ َ ‫ت‬ ‫ب‬
َ ِ َ َ ْ ِ ْ ‫َّاي‬ ‫ي‬‫ا‬ِ ‫و‬ ‫م‬ ُ
‫ك‬ ‫ي‬
ْ ‫ص‬ ‫و‬ُ ‫ا‬ ِ ‫هللا‬ ‫د‬ ‫ا‬‫ب‬‫ع‬ِ ‫ا‬‫ي‬
َ َ َ ْ َ ََّ ‫ف‬ ‫د‬
ُ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ا‬‫م‬ َ ‫ا‬ . َ‫ْن‬ ‫ي‬ ‫ع‬
ِ ‫م‬
َ ْ‫ج‬ َ ‫ا‬ ‫ه‬ِ ‫ب‬ ْ‫ح‬
ِ َ َ ‫ص‬ ‫و‬ ‫ه‬ِ ‫ل‬
ِ َ ‫ا‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫و‬ ٍ
‫د‬ ‫م‬
َ َ َ َّ َ ُ ِ َ ‫ح‬ ‫م‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫د‬
ِ ‫ي‬ ‫س‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬‫ع‬ ‫م‬‫ل‬َّ ‫س‬‫و‬ ‫ل‬ ‫ص‬
َ َ َ ِ َ َّ ُ ‫م‬‫ه‬ ‫ل‬َّ ‫ل‬َ ‫ا‬ .ُ ‫ه‬ُ ‫ل‬‫و‬ ْ ُ َ َ ُ َ َّ َ ُ ِ َ َ ‫س ِي‬
‫س‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ه‬‫د‬ُ ‫ب‬
ْ ‫ع‬ ‫ًا‬
‫د‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫َا‬ ‫ن‬‫ي‬َّ ‫ب‬‫ن‬
َ ‫و‬ ‫َا‬ ‫ن‬‫د‬ َ
ْ ُ
َ‫علك ْم تف ِل ُح ْون‬ ُ َّ َ َََ‫ل‬. Ma asyirol muslimin yg mulia para pengharap Ridho dan Ampunan Allah SWT. Diantara
anjuran Baginda Nabi dari sekian banyak keutamaan di Bulan Ramadhan ini yaitu kita jangan
melewatkan begitu saja waktu dan kesempatan bulan mulia ini tanpa memperbanyak do’a.Karena di
bulan ini semua do’a akan diijabah.Beliau mengkhususkan perintah agar kita memohon selalu agar kita
dapat Syurganya Allah swt,dan mohon perlindungan dari api neraka.Tapi tahukah saudara siapa saja
orang orang yang dirindukan oleh syurga.Siapapun kita,apapun latar belakang kita,dari tingkat strata
sosial manapun,apapun profesi yang kita geluti,tentu akan sangat ingin suatu saat nanti akan memasuki
Syurganya Allah swt. Tujuan manusia diciptakan Allah untuk mengabdi dan beribadah kepadanya, orang
yang tak mau beribadah adalah menyalahi tujuan hidupnya, orang yang salah tujuan hidupnya termasuk
orang yang merugi, akan menemui kesensaraan, dan mendapatkan azab dari Allahu ta'ala. Dalam hidup
ini banyak sekali yang bisa dijadikan ibadat…kesenangan bila disyukuri…jadi ibadah, kesusahan bila
dihadapi dengan sabar…jadi ibadah, dan bahkan ada orang yang menjalani suatu ibadah yang ia
dirindukan oleh syurga, siapa saja mereka itu…? Mari kita lihat riwayat berikut ini. ‫لى أ َ ْربَ َع ِة نَف ٍَر‬ َ ِ‫ْال َجنَّةُ ُم ْشت ٌَق إ‬
artinya syurga itu merindukan 4 golongan: 1. ‫آن‬ ْ
ِ ‫( تاَلِى القُ ْر‬orang yang membaca Al-quran). Membaca al-
quran adalah bernilai ibadah disisi Allah ta'ala,Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw pernah mengatakan:”
Membaca al-quran dalam keadaan shalat maka baginya adalah setiap huruf yang ia baca 50 kebaikan,
barang siapa yang membaca al-quran diluar shalat dalam keadaan berwudhuk maka baginya setiap
hurfnya 25 kebaikan, dan barangsiapa yang membaca al-quran dengan tidak berwudhu maka baginya
setiap hurufnya pahala 10 kebaikan”. Perumpamaan orang mukmin yang mau membaca al-quran
bagaikan buah utrujah, baunya harum dan rasanya enak. Dan perumpamaan orang mukmin yang tak
mau membaca al-quran bagaikan seperti buah kurma, tidak ada baunya tapi rasanya manis. Sedangkan
seorang munafik yang membaca al-quran seperti buah Raihanah, baunya harum dan rasanya pahit. Dan
perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-quran bagaikan buah hanzalah, tidak ada baunya
dan rasanyapun pahit. Orang yang membaca kitab allah adalah orang-orang yang mengharapkan
perniagaan yang takan merugi, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah : ‫َّللا َوأَقَا ُموا‬ ِ َّ ‫َاب‬ َ ‫إِ َّن الَّذِينَ يَتْلُونَ ِكت‬
‫ُور‬ َ ‫ارة ً لَ ْن تَب‬ َ ‫عال ِنيَة يَ ْرجُونَ تِ َج‬ ً َ ‫صالة َ َوأ ْنفَقُوا مِ َّما َرزَ ْقنَا ُه ْم س ًِّرا َو‬ َ َّ ‫ ال‬Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab
Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami anuge- rahkan kepada
mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi, (QS. Al-Fathir 29) Orang yang membaca al-quran adalah orang yang dirindukan sorga, alangkah
mulianya orang mau membaca al-quran apalagi memahami danmengamalkan isinya sehingga dia
dirindukan oleh syurga, akan tetapi suatu ancaman bagi orang yang tak mau membaca al-quran dan
berpaling dari ajarannya sebagaimana firman Allah dalam surat Thaha ayat 124-125 ‫ع ْن ِذ ْك ِري فَإ ِ َّن‬ َ ‫ض‬ َ ‫َو َم ْن أَع َْر‬
‫يرا‬ ‫ص‬
ً ِ َ ‫ب‬ ُ‫ت‬ ْ
‫ن‬ ُ
‫ك‬ ْ
‫د‬ َ ‫ق‬‫و‬ ‫ى‬
َ َ ‫م‬ ‫ع‬
ْ َ ‫أ‬ ‫ِي‬ ‫ن‬َ ‫ت‬ ‫َر‬
ْ ‫ش‬ ‫ح‬ ‫ِم‬
َ َ ِ َ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ل‬
َ ‫ا‬ َ ‫ق‬ ,‫ى‬ ‫م‬َ ‫ع‬
ْ َ ‫أ‬ ‫ة‬ِ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ق‬
ِ
َ َ َ َْ ُ ُْ
‫ال‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫ه‬‫ُر‬
‫ش‬ ْ‫َح‬ ‫ن‬ ‫و‬ َ َ ‫ا‬‫ك‬ً ْ
‫ن‬ ‫ض‬ ً ‫ة‬‫ش‬َ ‫ِي‬
‫ع‬ ‫م‬
َ ُ ‫ه‬ َ ‫ل‬ Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-
Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada
hari kiamat dalam keadaan buta". Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, Mengapa Engkau menghimpunkan Aku
dalam keadaan buta, padahal Aku dahulunya adalah seorang yang melihat?"(QS. Toha 124-125) Dalam
ayat ini ancaman bagi orang yang berpaling dari ajaran Al-quran adalah akan diberikan kehidupan yang
sempit dan dikumpulkan nantik diakhirat dalam keadaan buta, tidak melihat sama sekali, sehingga
memprotes ia kepada Allah, wahai tuhan kenapa engkau kumpulkan kami dalam keadaan buta padahal
kami dahulunya melihat, jawab Allah, demikian itu karna telah datang kepadamu ayat-ayat kami akan
tetapi kamu melupakannya maka pada hari inipun kamu dilupakan, begitulah balasan Allah terhadap
orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat tuhannya akan mendapatkan azab akhirat yang lebih berat
dan lebih kekal nantinya. 2. ‫ان‬ ِ ‫س‬َ ‫الل‬
ِ ‫ظ‬ ُ ‫( َو َحا ِف‬memelihara lisan) ,Lidah adalah salah satu anggota tubuh yang
sangat besar manfa'atnya dalam kehidupan ini, tanpanya kehidupan akan kaku. Baik atau buruknya
kata-kata yang keluar lidah sangat tergantung kepada tinggi rendahnya keimanan yang dimiliki, Lidah
memang dikenal tidak bertulang akan tetapi bahayanya bagi orang lain kadang kala lebih keras dari
tulang, oleh karnanya berfikirlah sebelum berbicara dan jangan bicarakan segala apa yang
terfikir.Lidah kita ibarat pedang,karena ia tajam dan bisa melukai bahkan membunuh karakter orang
lain.Hati-hati dalam berbicara jangan sampai lidah melukai hati saudara kita.Mulutmu adalah
harimaumu yangsewaktu-waktu bisa membahayakan dan mencengkram dirimu,kalau tak hati-hati
dalam menjaganya Kaum muslimin yg berbahagia Perkataan yang keluar dari mulut tak obahnya bak
lembu besar yang keluar dari lubang kecil yang ia tak mungkin lagi kembali masuk kedalamnya. Nah
orang yang memelihara lidah adalah orang yang dirindukan syurga dan suatu bukti yang terdapat pada
dirinya bahwa dia adalah orang yang beriman kepada hari akhirat. Sebagaimana Hadist Rasulullah Saw.
ُ‫ َو َم ْن َكــانَ يُؤْ مِ ن‬، ‫ت‬ ْ ‫ ( َم ْن َكانَ يُؤْ مِ نُ بِاهللِ َو ْاليَ ْو ِم اْألَخِ ِر فَ ْليَقُ ْل َخي ًْرا أ َ ْو ِل َي‬: ‫ع َل ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل‬
ْ ‫ص ُم‬ َ ُ‫ي هللا‬ َّ ‫صل‬ ُ ‫ ا َ َّن َر‬، ُ‫ع ْنه‬
َ ِ‫س ْـو َل هللا‬ َ ُ‫ي هللا‬
َ ‫ض‬ َ ‫ع ْن أَبِي ه َُري‬
ِ ‫ْـرة َ َر‬ َ
‫ رواه البخاري‬.) ُ‫ض ْي َفه‬ َ ‫من َكانَ يُؤْ مِ نُ بِاهللِ َو ْاليَ ْو ِم اْألَخِ ِر َف ْليُ ْك ِر ْم‬ ْ ‫ َو‬، ُ‫اره‬ َ ‫ج‬
َ ‫م‬ْ ‫ر‬
ِ ْ
‫ك‬ ُ ‫ي‬‫ل‬ْ َ ‫ف‬ ‫ر‬
ِ ِ‫خ‬َ ‫أل‬ْ ‫ا‬ ‫م‬
ِ ‫و‬
ْ ‫ي‬
َ ْ
‫ال‬ ‫و‬َ ِ ‫هلل‬‫ا‬‫ب‬
ِ Artinya:Dari Abi Hurairah Ra
Sesunguhnya Rasulullah Saw. Bersada Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari yang akhir maka
hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam

Orang yang berpaling dari Al-Qur’an pasti rugi di dunia dan akhirat –semoga Allah mema`afkan kita.
Ayat-ayat berikut menjelaskan keadaan orang yang berpaling di dunia dan akhirat, Allah berfirman:
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka baginya penghidupan yang sempit, dan Kami
akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: “Ya Tuhanku,
mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah
seorang yang melihat?” Allah berfirman: Demikian-lah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami,
maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan.”(Thaha: 124-126)

Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu berkata: Allah telah menjamin orang yang membaca Al-Qur’an dan
mengamalkan ajarannya tidak akan sesat di dunia dan tidak akan sengsara di akhirat. Kemudian
Ibnu Abbas membacakan ayat di atas.

Al-Qurthubi di dalam menafsirkan ayat di atas mengatakan: “Dan barangsiapa yang berpaling dari
peringatan-Ku”, maksudnya adalah dari agama-Ku (Islam), tidak membaca kitab-Ku dan tidak
mengamalkan ajarannya. Ada pendapat lain yang menafsirkan: Berpaling dari dalil dan bukti-bukti
yang telah Aku turunkan. Dzikir di dalam ayat di atas boleh juga yang dimaksud adalah rasul, karena
peringatan itu datang dari rasul. “Maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit” yakni
kehidupan yang sempit. Tafsiran lain menyebutkan: Ia buta dari sumber-sumber kebaikan, tidak
mengetahui sumber kebaikan sedikitpun. Tafsiran lain juga menyebutkan: Buta tidak dapat mencari
jalan keluar untuk menolak azab Allah dari dirinya, seba-gaimana orang buta tidak mempunyai cara
untuk menghindar dari sesuatu yang tidak dapat ia lihat”.
Imam Ibnul Qayyim berkata di dalam menafsirkan ayat: “Barangsiapa yang berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit, ……….”, dan kehidupan yang
sempit itu ditafsirkan dengan azab kubur.

Yang shahih adalah kehidupan yang sempit di dunia dan di alam barzah (kubur), karena siapa saja
yang berpaling dari Al-Qur’an yang telah Dia turunkan, maka ia akan merasakan kesempitan hati,
kesulitan penghidupan, diliputi rasa cemas, rakus terhadap harta benda dan merasa resah karena
kehilangan harta benda – baik sebelum ataupun sesudah ia peroleh, dan rasa sakit yang ia rasakan
selama itu- yang tidak disadari oleh hati karena ia mabuk dan tenggelam di dalam kema-bukan.
Maka setiap kali sadar sesaat ia pun langsung merasakan rasa sempit tersebut, lalu ia segera
berupaya menanggulanginya dengan kemabukan yang lain, dan demikianlah keadaan dia
sepanjang hidupnya. Kehidupan yang mana lagi yang lebih sempit dari kehidupan yang demikian,
sekiranya hati mempunyai perasaan?!

Jadi, hati para ahli bid`ah, orang-orang yang berpaling dari Al-Qur’an, orang-orang yang lalai dari
Allah dan para pelaku kemaksiatan selalu berada di dalam Jahim/neraka sebelum Jahim Akbar di
akhirat; sedangkan hati orang-orang yang berbuat kebajikan berada di dalam kenikmatan sebelum
kenikmatan akbar di akhirat: “Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada
dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang durhaka benar-benar berada
di dalam neraka”. Ini adalah keadaan mereka di dalam tiga alam (dunia, barzah dan akhirat) tidak
khusus di dalam kehidupan akhirat kelak belaka, -sekalipun kesempurnaan dan terjadinya nanti di
alam akhirat- dan di alam barzah lebih ringan dari itu.

You might also like