Professional Documents
Culture Documents
ROTASI INDUSTRI
Oleh:
Oleh:
1. Annisa Nur Atina, S.KH
2. Defira Meilyana Noor, S.KH
3. Dessy Dwi R, S.KH
4. Farel Isbiter Stewart Gurning, S.KH
5. Mohammad Khairul Q, S.KH
drh. Fidi Nur Aini E.P.D., M.Si Defira Meilyana Noor , S.KH
NIK. 2014058803272001 NIM. 180130100111050
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum............................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus...........................................................................3
1.3 Manfaat...............................................................................................4
BAB 2 ANALISA SITUASI................................................................................5
2.1 Profil Perusahaan................................................................................5
2.2 Struktur Organisasi.............................................................................5
2.3 Tugas dan Fungsi Dokter Hewan.......................................................8
BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATAN..............................................................11
3.1 Waktu Kegiatan dan Tempat Kegiatan...............................................11
3.2 Metode Kegiatan.................................................................................11
3.2.1 Observasi Partisipatori...............................................................11
3.2.2Wawancara..................................................................................11
3.2.3Studi Dokumentasi.....................................................................11
3.3 Peserta PPDH.....................................................................................11
3.4 Rencana Jadwal Kegiatan...................................................................12
3.5 Bentuk Kegiatan.................................................................................13
3.6 Substansi dan Standar Kompetensi Koasistensi Industri....................15
BAB 4 PENUTUP................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
LAMPIRAN.........................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat akan produk obat hewan yang berkualitas
menjadikan industri farmasi sebagai produsen obat yang bersaing untuk
menghasilkan obat yang bermutu. Mutu obat sebagai sebuah parameter
mencangkup beberapa aspek yaitu aman (safety), berkhasiat (efficacy), dan dapat
diterima oleh konsumen (acceptable). Mutu obat harus dibentuk sejak awal mulai
dari penanganan, bahan awal, proses produksi (pengolahan dan pengemasan),
penyimpanan hingga distribusi obat.
Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah dalam menjamin mutu obat
hewan yang beredar di pasaran dengan kualitas baik adalah dengan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No.78 tahun 1992 tentang obat hewan serta
peraturan pelaksanaannya yang diatur Peraturan Menteri Pertanian No.74 tahun
2007 tentang pengawasan obat hewan. Berdasarkan surat keputusan tersebut,
seluruh industri obat hewan di Indonesia diwajibkan untuk menerapkan cara
pembuatan obat yang baik (CPOB) adalah pedoman pembuatan obat bagi industri
farmasi baik obat manusia maupun obat hewan yang bertujuan untuk dijamin obat
secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan, dan sesuai dengan
tujuan penggunaannya. CPOB menyangkut keseluruhan aspek produksi dan
pengendalian mutu. Semua industri farmasi obat harusmenerapkan CPOB dalam
seluruh aspek dan rangkaian pembuatan obat.
Dokter hewan memegang peranan penting dalam penerapan CPOB di
industri obat hewan. Seorang dokter hewan harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang baik tentang cara produksi obat yang meliputi perencanaan
produksi, proses produksi, pengawasan dalam proses produksi, pengetahuan di
bidang pengawasan mutu, pemasaran dan perdistribusian produk, serta upaya
pencegahan, penanganan serta pengendalian penyakit dengan obat hewan
Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya merupakan proses pendidikan untuk menghasikan dokter
hewan yang memiliki intelektual tinggi, profesional, dan memiliki kualitas untuk
1
bersaing dalam kancah internasional. Oleh karena itu, adanya kegiatan rotasi
industri yang dilakukan di PT. Kalbe Farma TBK Lippo, Cikarang, Bekasi
merupakan kesempatan untuk mencapai kualifikasi sebagai dokter hewan yang
profesional dan memiliki kualitas yang mampu bersaing secara global.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pada pelaksanaan koasistensi Pendidikan Profesi Dokter
Hewan (PPDH) Universitas Brawijaya ialah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman mahasiswa Pendidikan
Profesi Dokter Hewan (PPDH) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Brawijaya tentang operasional perusahaan meliputi proses produksi obat,
penerapan CPOB yang baik, pengawasan mutu obat, pemasaran dan
pendistribusian produk serta upaya pencegahan, penanganan dan
pengendalian penyakit dengan obat hewan.
2. Meningkatkan kerjasama antar perguruan tinggi khususnya Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya dengan stakeholder atau
perusahaan industri obat PT. Kalbe Farma.
2
7. Menjalin kerja sama kemitraan diantara Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya dengan di PT. Kalbe Farma TBK untuk bersama
mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya dalam bidang keilmuan kedokteran hewan dalam industri obat
hewan.
1.3 Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter
Hewan (PPDH) Industri Pilihan di PT. Kalbe Farma TBK, Lippo Cikarang, Bekasi
yang bergerak dibidang industry obat hewan adalah mendapatkan tambahan
pengetahuan, pengalaman, wawasan, keterampilan (soft skill dan hard skill), serta
dapat menganalisis masalah khususnya dalam mencapai persyaratan kompetensi
dokter hewan di bidang industri obat hewan untuk bekal menjadi dokter hewan
yang profesional.
3
BAB II
ANALISIS SITUASI
4
produk meliputi sediaan farmasetik hewan, feed additive (imbuhan pakan), feed
supplement (pelengkap pakan) dan beberapa perlengkapan kesehatan hewan dan
alat identifikasi ternak.
Kalbe Animal Health memiliki lisensi usaha sebagai produsen, importir,
dan sekaligus distributor Obat Hewan di Indonesia. Penjualan produk Kalbe Own
Product (KOP) didominasi oleh produk premix seperti Lagantor Premix, Kalvimix
RX dan Stamix SP-500. Penjualan produk impor terbesar adalah produk principal
Nutriad (Belgium), Phibro (USA), Theseo (France), Bioproton (Australia), Jurox
(Australia) dan Ardes (France). Sebagai produsen, Kalbe Animal Health
memproduksi produk-produk unggulan (Kalbe Own Product) dengan produk
unggulan antara lain:
1) Feed Additive dan Feed Supplement dalam bentuk premix (Lagantor
Premix, Feedmix B, Kalvimix-RX, Kalmix, Kalmiral, dll.);
2) Farmasetik (Kalbazen, Lagantor BSA, Kaloxy-vet, Kalbrom, Kalvocin,
Kalmoxtin, Eridokal, Hi-G, Kalvidog, Doris, dll.).
Produk impor unggulan Kalbe Animal Health, antara lain:
1) Feed Additive dan Feed Supplement (Stafac-500, Adimix-30 Coated,
Unike Plus, Natuzyme, Vitamino, Calgophos, dll.);
2) Farmasetik (Juramate, Suramox OSP, TH4, Mefisto, dll.).
Di tahun 2016 dan tahun berikutnya, Kalbe Animal Health semakin fokus
dalam pengembangan Kalbe Own Product (KOP) berkualitas tinggi dan inovatif.
Dalam pengembangan produk Kalbe Animal Health bekerja sama dengan
akademisi, peneliti, praktisi dan institusi pemerintah. Produk probiotik dan alat
diagnostik merupakan produk yang fokus dikembangkan di tahun 2016-2017.
Selain itu, Kalbe Animal Health akan memperluas pasar dengan cara
pengembangan produk ke sektor baru, yaitu aquaculture, penambahan jumlah
outlet dan memperluas coverage di sentra peternakan seluruh Indonesia.
5
personalia, manajer, supervisor, asisten supervisor, administrasi dan pelaksana
seperti pada Gambar 2.1.
6
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kalbe Farma TBK unit Kalbe Animal
Health Division
7
PLANT HEAD
SPV line1 SPV line2 SPV line9 SPV line10 SPV line6 SPV line7 SPV line8a SPV line8b
8
ke tahap berikutnya. IPC juga dapat mencegah terjadinya kesalahan yang fatal
karna dengan dilaksanakannya IPC maka adanya kesalahan dapat diketahui
lebih awal sehingga tindangan penanganan masalah dapat segera dilakukan.
Proses selanjutnya adalah mengirimkan sample ke QC (Quality control)
untuk pemeriksaan kimia dan fisika. Setelah QC menyatakan “Pro kemas”
maka bagian produksi dapat melanjutakan pengemasan primer dan skunder.
Setelah dikemas barang selanjutnya dikirim ke gudang obat jadi dan bagian
produksi akan mengirim retained sample ke bagian QA (Quality ansurrance)
untuk pemeriksaan stabilitas kemudian di evaluasi dan disimpan untuk vatatan
bets. Selanjutnya QC akan menyatakan “Release finished good” agar produk
dapat di distribusikan.
9
dalam bidang Industri Perunggasan, dimana setiap bidang memiliki fungsi
masing-masing:
1. Veterinary medicine
2. Laboratorie
3. Livestock marketing
4. Livestock industry organization
10
BAB III
METODE KEGIATAN
3. 3 Peserta PPDH
Peserta kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH)
Industri Pilihan PT. Kalbe Farma TBK unit Kalbe Animal Health Division
11
Jakarta adalah mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Gelombang 11 Tahun Ajaran
2018/2019. Jumlah mahasiswa koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan
(PPDH) Universitas Brawijaya adalah sebanyak 5 orang dengan rincian
sebagai berikut:
1. Annisa Nur Atina, S.KH
2. Defira Meilyana Noor, S.KH
3. Dessy Dwi R, S.KH
4. Farel Isbiter S, S.KH
5. Mohammad Khairul Q, S.KH
Berikut kami sertakan biodata ketua kelompok koasistensi industri di
PT. Kalbe Farma TBK unit Kalbe Animal Health Division Jakarta:
Nama : Defira Meilyana Noor
Program Studi : Pendidikan Profesi Dokter Hewan
Fakultas : Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas : Universitas Brawijaya
Alamat : Jl. Kendalsari gg IV No.8 Malang
No. Hp : 082247547439
12
Conrol
10 19 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di Quality
Conrol
11 22 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di Quality
Control
12 23 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di bagian
Formulasi Obat
13 24 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di bagian
Formulasi Obat
14 25 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di bagian
Formulasi Obat
3. 5 Bentuk Kegiatan
Kegiatan koasistensi yang akan dilaksanakan di PT Kalbe Farma Tbk,
Jakarta adalah mengikuti seluruh kegiatan di peternakan dengan metode observasi
partisipan, wawancara, diskusi, dan dokumentasi. berikut merupakan rencana
bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan di PT Kalbe Farma Tbk, Jakarta, antara
lain:
1. Briefing
Kegiatan ini adalah penjelasan dari pihak PT Kalbe Farma Tbk, Jakarta
kepada mahasiswa koasistensi mengenai segala bentuk kegiatan yang akan
dilakukan sesuai dengan tujuan kegiatan ini. Kegiatan ini meliputi
pengenalan keadaan perusahaan, kegiatan umum, kegiatan Quality
Kontrol, kegiatan produksi dan distribusi produk,dan sistem administrasi
perusahaan.
2. Observasi Partisipan terkait Formulasi Obat Hewan
13
14
BAB IV
PENUTUP
15
DAFTAR PUSTAKA
PT. Kalbe Farma, Tbk. (2011). Laporan Tahunan PT. Kalbe Farma. Jakarta
16
Lampiran 1. Biodata Peserta Koasistensi Industri PT Kalbe Farma Tbk,
Jakarta
1. Nama : Defira Meilyana Noor
TTL : Tasikmalaya, 09 Mei 1994
Alamat : Jl. Kendalsari gg IV, no 08
Malang
No.HP : 082247547439
Email : meimey09@gmail.com
No.HP : 087752592492
Email : mkhairulwahid@gmail.com
17
5 Nama : Farel Isbister Stewart Gurning
TTL : Tarakan, 30 Juni 1994
Alamat : Perum. De Green Pavilion D/3
Kota Malang
No.HP : 08113362408
Email : farelisg@gmail.com
18