You are on page 1of 21

PROPOSAL KOASISTENSI PPDH

ROTASI INDUSTRI

PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN (PPDH)


PT. KALBE FARMA TBK
KAWASAN INDUSTRI DELTA SILICON JL M.H THAMRIN
BLOK A3-1, LIPPO, CIKARANG, BEKASI
( 8 Oktober – 26 Okober 2018)

Oleh:

1. Annisa Nur Atina, S.KH


2. Defira Meilyana Noor, S.KH
3. Dessy Dwi Rachmawati, S.KH
4. Farel Isbiter Stewart Gurning, S.KH
5. Mohammad Khairul Q, S.KH

PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN (PPDH)


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PELAKSANAAN PPDH
ROTASI INDUSTRI
DI PT. Kalbe Farma TBK

Nama Kegiatan : Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH)


Rotasi di Industri di PT. Kalbe Farma TBK
Waktu Pelaksanaan : 8 Oktober – 26 Oktober 2018
Tempat Kegiatan : PT. Kalbe Farma TBK unit Kalbe Animal Health
Division

Oleh:
1. Annisa Nur Atina, S.KH
2. Defira Meilyana Noor, S.KH
3. Dessy Dwi R, S.KH
4. Farel Isbiter Stewart Gurning, S.KH
5. Mohammad Khairul Q, S.KH

Malang, 17 Oktober 2018


Menyetujui,
Koordinator Rotasi Industri Koordinator Mahasiswa

drh. Fidi Nur Aini E.P.D., M.Si Defira Meilyana Noor , S.KH
NIK. 2014058803272001 NIM. 180130100111050

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya

Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES


NIP. 19600903 198802 2 001

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i

ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum............................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus...........................................................................3
1.3 Manfaat...............................................................................................4
BAB 2 ANALISA SITUASI................................................................................5
2.1 Profil Perusahaan................................................................................5
2.2 Struktur Organisasi.............................................................................5
2.3 Tugas dan Fungsi Dokter Hewan.......................................................8
BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATAN..............................................................11
3.1 Waktu Kegiatan dan Tempat Kegiatan...............................................11
3.2 Metode Kegiatan.................................................................................11
3.2.1 Observasi Partisipatori...............................................................11
3.2.2Wawancara..................................................................................11
3.2.3Studi Dokumentasi.....................................................................11
3.3 Peserta PPDH.....................................................................................11
3.4 Rencana Jadwal Kegiatan...................................................................12
3.5 Bentuk Kegiatan.................................................................................13
3.6 Substansi dan Standar Kompetensi Koasistensi Industri....................15
BAB 4 PENUTUP................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
LAMPIRAN.........................................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat akan produk obat hewan yang berkualitas
menjadikan industri farmasi sebagai produsen obat yang bersaing untuk
menghasilkan obat yang bermutu. Mutu obat sebagai sebuah parameter
mencangkup beberapa aspek yaitu aman (safety), berkhasiat (efficacy), dan dapat
diterima oleh konsumen (acceptable). Mutu obat harus dibentuk sejak awal mulai
dari penanganan, bahan awal, proses produksi (pengolahan dan pengemasan),
penyimpanan hingga distribusi obat.
Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah dalam menjamin mutu obat
hewan yang beredar di pasaran dengan kualitas baik adalah dengan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No.78 tahun 1992 tentang obat hewan serta
peraturan pelaksanaannya yang diatur Peraturan Menteri Pertanian No.74 tahun
2007 tentang pengawasan obat hewan. Berdasarkan surat keputusan tersebut,
seluruh industri obat hewan di Indonesia diwajibkan untuk menerapkan cara
pembuatan obat yang baik (CPOB) adalah pedoman pembuatan obat bagi industri
farmasi baik obat manusia maupun obat hewan yang bertujuan untuk dijamin obat
secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan, dan sesuai dengan
tujuan penggunaannya. CPOB menyangkut keseluruhan aspek produksi dan
pengendalian mutu. Semua industri farmasi obat harusmenerapkan CPOB dalam
seluruh aspek dan rangkaian pembuatan obat.
Dokter hewan memegang peranan penting dalam penerapan CPOB di
industri obat hewan. Seorang dokter hewan harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang baik tentang cara produksi obat yang meliputi perencanaan
produksi, proses produksi, pengawasan dalam proses produksi, pengetahuan di
bidang pengawasan mutu, pemasaran dan perdistribusian produk, serta upaya
pencegahan, penanganan serta pengendalian penyakit dengan obat hewan
Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya merupakan proses pendidikan untuk menghasikan dokter
hewan yang memiliki intelektual tinggi, profesional, dan memiliki kualitas untuk

1
bersaing dalam kancah internasional. Oleh karena itu, adanya kegiatan rotasi
industri yang dilakukan di PT. Kalbe Farma TBK Lippo, Cikarang, Bekasi
merupakan kesempatan untuk mencapai kualifikasi sebagai dokter hewan yang
profesional dan memiliki kualitas yang mampu bersaing secara global.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pada pelaksanaan koasistensi Pendidikan Profesi Dokter
Hewan (PPDH) Universitas Brawijaya ialah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman mahasiswa Pendidikan
Profesi Dokter Hewan (PPDH) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Brawijaya tentang operasional perusahaan meliputi proses produksi obat,
penerapan CPOB yang baik, pengawasan mutu obat, pemasaran dan
pendistribusian produk serta upaya pencegahan, penanganan dan
pengendalian penyakit dengan obat hewan.
2. Meningkatkan kerjasama antar perguruan tinggi khususnya Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya dengan stakeholder atau
perusahaan industri obat PT. Kalbe Farma.

1.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus pada pelaksanaan mahasiswa koasistensi Pendidikan
Profesi Dokter Hewan (PPDH) Universitas Brawijaya ialah sebagai berikut:
1. Mahasiswa memahami sistem manajemen operasional perusahan.
2. Mahasiswa mampu memahami proses produksi dan pengawasan mutu obat
3. Mahasiswa mampu memahami serta menerapkan CPOB dengan baik.
4. Mahasiswa dapat memahami faktor yang berpengaruh terhadap
proses produksi (input, processing, output) dan distribusi.
5. Mahasiswa mampu memahami secara detail proses produksi (input,
processing, output) serta distribusi produk industri, terutama yang
berkaitan dengan tugas dan peran dokter hewan di PT. Kalbe Farma TBK
6. Mempersiapkan calon dokter hewan yang mampu mengintegrasikan
kemampuan, ilmu pengetahuan dan kepribadian dalam menjalankan
manajemen praktik dokter hewan di industri obat hewan.

2
7. Menjalin kerja sama kemitraan diantara Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya dengan di PT. Kalbe Farma TBK untuk bersama
mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya dalam bidang keilmuan kedokteran hewan dalam industri obat
hewan.

1.3 Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter
Hewan (PPDH) Industri Pilihan di PT. Kalbe Farma TBK, Lippo Cikarang, Bekasi
yang bergerak dibidang industry obat hewan adalah mendapatkan tambahan
pengetahuan, pengalaman, wawasan, keterampilan (soft skill dan hard skill), serta
dapat menganalisis masalah khususnya dalam mencapai persyaratan kompetensi
dokter hewan di bidang industri obat hewan untuk bekal menjadi dokter hewan
yang profesional.

3
BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1 Profil Perusahaan


PT Kalbe Farma TBK berdiri pada tahun 1966, telah jauh berkembang dari
usaha sederhana di sebuah garasi menjadi perusahaan farmasi terdepan di
Indonesia yang berkantor pusat di Jl. Let. Jend Suprapto Kav 4 Jakarta. Melalui
proses pertumbuhan organik dan penggabungan usaha & akuisisi, Kalbe telah
tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi
melalui 4 kelompok divisi usahanya: Divisi Obat Resep (kontribusi 23%), Divisi
Produk Kesehatan (kontribusi 18%), Divisi Nutrisi (kontribusi 29%), serta Divisi
Distribusi and Logistik (kontribusi 30%).
Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas
yang komprehensif, produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha
distribusi yang menjangkau lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan
Indonesia. Di pasar internasional, Perseroan telah hadir di negara-negara ASEAN,
Nigeria, dan Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan nasional
yang dapat bersaing di pasar ekspor.
Sejak pendiriannya, Perseroan menyadari pentingnya inovasi untuk
mendukung pertumbuhan usaha. Kalbe telah membangun kekuatan riset dan
pengembangan dalam bidang formulasi obat generik dan mendukung peluncuran
produk konsumen dan nutrisi yang inovatif. Melalui aliansi strategis dengan
mitra-mitra internasional, Kalbe telah merintis beberapa inisiatif riset dan
pengembangan yang banyak terlibat dalam kegiatan riset mutakhir di bidang
sistem penghantaran obat, obat kanker, sel punca dan bioteknologi.
Selain berbagai jenis obat dan alat kesehatan bagi manusia, PT. Kalbe
Farma telah berinovasi menciptakan produk obat untuk hewan dengan mendirikan
sebuah pabrik industri yang berada di Kawasan Industri Delta Sillicon, Jl. M.H.
Thamrin Blok A3-1 Lippo Cikarang, Bekasi.

Kalbe Animal Health Division (AHD), merupakan SBU di bawah PT


Kalbe Farma, Tbk. dengan bisnis obat hewan (farmasi veteriner). Portofolio

4
produk meliputi sediaan farmasetik hewan, feed additive (imbuhan pakan), feed
supplement (pelengkap pakan) dan beberapa perlengkapan kesehatan hewan dan
alat identifikasi ternak.
Kalbe Animal Health memiliki lisensi usaha sebagai produsen, importir,
dan sekaligus distributor Obat Hewan di Indonesia. Penjualan produk Kalbe Own
Product (KOP) didominasi oleh produk premix seperti Lagantor Premix, Kalvimix
RX dan Stamix SP-500. Penjualan produk impor terbesar adalah produk principal
Nutriad (Belgium), Phibro (USA), Theseo (France), Bioproton (Australia), Jurox
(Australia) dan Ardes (France). Sebagai produsen, Kalbe Animal Health
memproduksi produk-produk unggulan (Kalbe Own Product) dengan produk
unggulan antara lain:
1) Feed Additive dan Feed Supplement dalam bentuk premix (Lagantor
Premix, Feedmix B, Kalvimix-RX, Kalmix, Kalmiral, dll.);
2) Farmasetik (Kalbazen, Lagantor BSA, Kaloxy-vet, Kalbrom, Kalvocin,
Kalmoxtin, Eridokal, Hi-G, Kalvidog, Doris, dll.).
Produk impor unggulan Kalbe Animal Health, antara lain:
1) Feed Additive dan Feed Supplement (Stafac-500, Adimix-30 Coated,
Unike Plus, Natuzyme, Vitamino, Calgophos, dll.);
2) Farmasetik (Juramate, Suramox OSP, TH4, Mefisto, dll.).
Di tahun 2016 dan tahun berikutnya, Kalbe Animal Health semakin fokus
dalam pengembangan Kalbe Own Product (KOP) berkualitas tinggi dan inovatif.
Dalam pengembangan produk Kalbe Animal Health bekerja sama dengan
akademisi, peneliti, praktisi dan institusi pemerintah. Produk probiotik dan alat
diagnostik merupakan produk yang fokus dikembangkan di tahun 2016-2017.
Selain itu, Kalbe Animal Health akan memperluas pasar dengan cara
pengembangan produk ke sektor baru, yaitu aquaculture, penambahan jumlah
outlet dan memperluas coverage di sentra peternakan seluruh Indonesia.

2.2 Struktur Organisasi


Struktur organisasi di PT. Kalbe Farma Tbk divisi Animal Health
Division. terdiri dari Directur AHD, Head Of AHD, HR-Manager, BD-TM,

5
personalia, manajer, supervisor, asisten supervisor, administrasi dan pelaksana
seperti pada Gambar 2.1.

2.2.1 Departemen Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan


Departemen Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan /
Production Planning and Inventory Control (PPIC) PT. Kalbe Farma, Tbk.
PT. Kalbe Farma TBK memiliki 4 site yaitu site cikarang, Jakarta, Cipanas dan
Bekasi. Tiap site dipimpin oleh seorang site head yaitu pimpinan tertinggi di
PT. Kalbe farma TBK atau disebut juga sebagai general manajer,

6
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kalbe Farma TBK unit Kalbe Animal
Health Division

2.2.1 Divisi produksi


Department produksi merupakan bagian plant department yang
dipimpin oleh plant head, dimana seorang plant head membawahi 5 manager
yaitu supervisor/penanggung jawab line (PJL) pada masing-masing line
produksi membawahi coordinator lapangan, production engineer (PE),
administrasi, operator, pembantu operator, production helper, dan packer.
Struktur organisasi department produksi dapat dilihat dibawah ini

7
PLANT HEAD

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


PROJECT

SPV line1 SPV line2 SPV line9 SPV line10 SPV line6 SPV line7 SPV line8a SPV line8b

SPV line4 SPV line5

Line yang ada di bagian produksi dibedakan menjadi 2 bagian utama


yaitu dedicated line dan non dedicated line. Dedicated line merupakan line
yang memproduksi obat dalam jumlah item yang relative sedikit, namun
dengan ukuran bets yang besar, meliputi line 1 dan 9 (khusus memproduksi
sediaan cair non oral). Sementara non dedicated line merupakan line yang
meemproduksi obat dalam jumlah item yang relative banyak namun dengan
ukuran bets yang kecil meliputi line 2 (khuus meproduksi kaplet), line 4
(khusus memproduksi sediaan tablet inti) ,line 5 (khusus meproduksi sediaan
cair oral/syrup) ,line 6 (khusus memproduksi sediaan cair steril) ,line 7 (khusus
memproduksi sediaan semipadat topical seperti krim,jelly dan salep), line 8
(memproduksi banyak item obat namun dengan bets kecil), dan line 10
(Khusus melakukan pengemasan ulang/repack untuk produk impor). Tugas
umum department produksi secara keseluruhan adalah melakukan proses
produksi dari bahan awal dan bahan pengemas menjadi produk jadi. Dalam
melaksanakan tugasnya bagian produksi bekerja sama dengan bagian lain
seperti PPIC, Prosses development, QC, R&D, Teknik dan logistik
Selama proses produksi dilakukan in process control (IPC) yang
merupakan rangkaian produksi produk selama proses produksi. IPC dilakukan
secara mandiri oleh bagian produksi dan dapat dilakukan pleh operator mesin
yang bertugas. IPC berfungsi untuk memastikan agar tidak terjadi
penyimpangan terhadap mutu produk hingga proses produksi dapat dilanjutkan

8
ke tahap berikutnya. IPC juga dapat mencegah terjadinya kesalahan yang fatal
karna dengan dilaksanakannya IPC maka adanya kesalahan dapat diketahui
lebih awal sehingga tindangan penanganan masalah dapat segera dilakukan.
Proses selanjutnya adalah mengirimkan sample ke QC (Quality control)
untuk pemeriksaan kimia dan fisika. Setelah QC menyatakan “Pro kemas”
maka bagian produksi dapat melanjutakan pengemasan primer dan skunder.
Setelah dikemas barang selanjutnya dikirim ke gudang obat jadi dan bagian
produksi akan mengirim retained sample ke bagian QA (Quality ansurrance)
untuk pemeriksaan stabilitas kemudian di evaluasi dan disimpan untuk vatatan
bets. Selanjutnya QC akan menyatakan “Release finished good” agar produk
dapat di distribusikan.

2.3 Tugas Dan Fungsi Dokter Hewan


Bidang pekerjaan dokter hewan menurut OIE adalah sebanyak 33
jenis.di 110 negara, diantaranya yaitu bidang veterinary medicine,
Laboratories (Laboratorium) ,Livestock marketing, Livestock industry
organizations. Peran tersebut merupakan tugas dokter hewan yang bekerja di

9
dalam bidang Industri Perunggasan, dimana setiap bidang memiliki fungsi
masing-masing:
1. Veterinary medicine
2. Laboratorie
3. Livestock marketing
4. Livestock industry organization

10
BAB III
METODE KEGIATAN

3. 1 Waktu dan Lokasi Kegiatan


Kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Rotasi
Industri akan dilakukan di PT. Kalbe Farma TBK unit Kalbe Animal Health
Division Jakarta pada tanggal 8 Oktober 2018 – 26 Oktober 2018

3. 2 Metode Pelaksanaan Kegiatan


Pengumpulan data sebagai bahan kajian di lakukan dengan cara
pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer kami mendapatkan
dengan beberapa metode, diantaranya:
3.2.1 Observasi Partisipatori
Kegiatan observasi dilakukan dengan terlibat langsung di lapang.
Observasi parameter dilakukan selama berlangsungnya kegiatan Koasistensi
dengan cara mengamati prosedur pencegahan dan penanganan penyakit secara
langsung kondisi yang terjadi di PT. Kalbe Farma TBK unit Kalbe Animal
Health Division Jakarta.
3.2.2 Wawancara
Data diperoleh dengan mengajukan pertanyaan yang terkait parameter.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara diskusi dengan pihak-pihak terkait, baik
pegawai lapangan, dokter hewan maupun paramedik di perusahaan.
3.2.3 Studi Dokumentasi
Pengumpulan data pendukung dilakukan dengan studi dokumentasi
yang telah dilakukan mahasiswa selama Koasistensi meliputi dokumen
elektronik maupun tulisan.
Pengumpulan data sebagai data sekunder kami ambil dari buku, jurnal
dan laporan kegiatan yang telah dilakukan di PT. Kalbe Farma TBK unit Kalbe
Animal Health Division Jakarta setiap tahunnya, berupa catatan kesehatan
ternak, jadwal vaksinasi, sistem biosekuriti serta kegiatan rutin lainnya

3. 3 Peserta PPDH
Peserta kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH)
Industri Pilihan PT. Kalbe Farma TBK unit Kalbe Animal Health Division

11
Jakarta adalah mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Gelombang 11 Tahun Ajaran
2018/2019. Jumlah mahasiswa koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan
(PPDH) Universitas Brawijaya adalah sebanyak 5 orang dengan rincian
sebagai berikut:
1. Annisa Nur Atina, S.KH
2. Defira Meilyana Noor, S.KH
3. Dessy Dwi R, S.KH
4. Farel Isbiter S, S.KH
5. Mohammad Khairul Q, S.KH
Berikut kami sertakan biodata ketua kelompok koasistensi industri di
PT. Kalbe Farma TBK unit Kalbe Animal Health Division Jakarta:
Nama : Defira Meilyana Noor
Program Studi : Pendidikan Profesi Dokter Hewan
Fakultas : Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas : Universitas Brawijaya
Alamat : Jl. Kendalsari gg IV No.8 Malang
No. Hp : 082247547439

3. 4 Rencana Jadwal Kegiatan


NO WAKTU KETERANGAN
1 8 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di bagian
Pabrik Obat
2 9 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di bagian
Pabrik Obat
3 10 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di bagian
Pabrik Obat
4 11 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di bagian
Pabrik Obat
5 12 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di bagian
Pabrik Obat
6 15 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di bagian
Pabrik Obat
7 16 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di bagian
Pabrik Obat
8 17 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di Quality
Control
9 18 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di Quality

12
Conrol
10 19 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di Quality
Conrol
11 22 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di Quality
Control
12 23 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di bagian
Formulasi Obat
13 24 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di bagian
Formulasi Obat
14 25 Oktober2018 Observasi dan mengikuti kegiatan di bagian
Formulasi Obat

3. 5 Bentuk Kegiatan
Kegiatan koasistensi yang akan dilaksanakan di PT Kalbe Farma Tbk,
Jakarta adalah mengikuti seluruh kegiatan di peternakan dengan metode observasi
partisipan, wawancara, diskusi, dan dokumentasi. berikut merupakan rencana
bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan di PT Kalbe Farma Tbk, Jakarta, antara
lain:
1. Briefing
Kegiatan ini adalah penjelasan dari pihak PT Kalbe Farma Tbk, Jakarta
kepada mahasiswa koasistensi mengenai segala bentuk kegiatan yang akan
dilakukan sesuai dengan tujuan kegiatan ini. Kegiatan ini meliputi
pengenalan keadaan perusahaan, kegiatan umum, kegiatan Quality
Kontrol, kegiatan produksi dan distribusi produk,dan sistem administrasi
perusahaan.
2. Observasi Partisipan terkait Formulasi Obat Hewan

3. 6 Substansi dan Standar Kompetensi Koasistensi Industri


1. Memahami operasional PT Kalbe Farma Tbk, Jakarta
2. Memahami proses produksi pada PT Kalbe Farma Tbk, Jakarta Memahami
proses distribusi produk PT Kalbe Farma Tbk, Jakarta
3. Memahami faktor yang berpengaruh terhadap proses produksi dan
distribusi
4. Mampu menjelaskan kembali langkah pengendalian dari produk yang
tidak sesuai

13
14
BAB IV
PENUTUP

Dengan adanya koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH)


Rotasi Industri di PT Kalbe Farma Tbk, Jakarta, semoga mahasiswa PPDH
mendapatkan tambahan pengetahuan, pengalaman, wawasan, keterampilan
(soft skill dan hard skill), serta dapat menganalisis masalah khususnya dalam
mencapai persyaratan kompetensi dokter hewan di bidang industri obat hewan.
Serta menjalin kerja sama kemitraan di antara perguruan tinggi dengan instansi
terkait untuk mengembangkan, memperluas dan menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi, terutama mengenai manajemen produksi obat hewan.
Besar harapan kami agar kegiatan Pendidikan Profesi Dokter Hewan
(PPDH) Rotasi Industri di PT Kalbe Farma Tbk, Jakarta ini dapat terwujud.
Kami menyadari bahwa pembekalan teori (hard skill) dan soft skill yang kami
miliki belum cukup sehingga sangat membutuhkan bimbingan dan pengarahan.
Semoga hubungan kerja sama ini dapat terlaksana dengan baik dan pihak-pihak
yang dimohonkan bantuan dalam kegiatan ini dapat menerima kedatangan
mahasiswa dan membantu serta membimbing dalam proses pelaksanaan
kegiatan.

15
DAFTAR PUSTAKA

PT. Kalbe Farma, Tbk. (2011). Laporan Tahunan PT. Kalbe Farma. Jakarta

16
Lampiran 1. Biodata Peserta Koasistensi Industri PT Kalbe Farma Tbk,
Jakarta
1. Nama : Defira Meilyana Noor
TTL : Tasikmalaya, 09 Mei 1994
Alamat : Jl. Kendalsari gg IV, no 08
Malang
No.HP : 082247547439
Email : meimey09@gmail.com

2. Nama : Dessy Dwi Rachmawati S.kh


TTL : Jakarta, 03 Desember 1994
Alamat : jl robusta 3 blok U6/2 pondok
kopi, jakarta timur
No.HP : 08113936396
Email : echyddr@gmail.com

3. Nama : Annisa Nur Attina


TTL : Tangerang, 22 September 1994
Alamat : Jl. M. Panjaitan No.214 Malang
No.HP : 085691005839
Email : Nisa2209@yahoo.com

4. Nama : Mohamad Khairul Wahid


TTL : Jombang, 23 Juni 1996
Alamat : Jl. MT Haryono , GG. VIII,
Dinoyo, Kota Malang

No.HP : 087752592492

Email : mkhairulwahid@gmail.com

17
5 Nama : Farel Isbister Stewart Gurning
TTL : Tarakan, 30 Juni 1994
Alamat : Perum. De Green Pavilion D/3
Kota Malang

No.HP : 08113362408

Email : farelisg@gmail.com

18

You might also like