You are on page 1of 2

3.

3 Asuhan kebidanan kehamilan


3.3.1 Definisi
Asuhan pada ibu hamil yaitu
3.3.2 Tujuan Asuhan Kehamilan
3.3.3 Asuhan kebidanan kehamilan pada trimester III
Trimester III mecakup minggu ke-29 sampai 42 kehamilan. Trimester III
sering kali disebut sebagai “periode menunggu, penantian dan waspada”
sebab pada saat itu ibu tidak sadar menunggu kehaliran bayinya. Trimester
III merupakan masa persiapan dalam menanti orangtua, sehingga sebagian
besar perhatian tertuju pada kesiapan persalinan. Selama periode ini
sebagian besar wanita hamil dalam keadaan cemas yang nyata. Hal yang
mendasari ketidaknyamanan trimester III adalah :
1. Pertambahan ukuran uterus akibat dari perkembangan janin dan
plasenta serta turunnya kepala pada rongga panggul menimbulkan
pengaruh pada system organ maternal. Hal tersebut menjadi dasar
timbulnya ketidaknyamanan pada ibu selama trimester III
2. Pda trimester III kdar progesteron mengalami peningkatan dan stabil
hingga 7 kali lebih tinggi dari masa sebelum hamil
3. Penantian dan persiapan akan persalinan memengaruhi psikologis ibu.
Ibu merasa khawatir terhadap proses persalinan yang akan
dihadapinya, keadaan bayi saat dilahirkan. Sehingga dukungan
pendamping sangat dibutuhkan.
3.3.4 Keluhan pada trimester III
3.3.4.1 Sering berkemih
Sering berkemih dilekuhkan sebanyak 60% oleh ibu selama kehamilan
akibat dari meningkatnya laju filtrasi glomerolus (Sandhu,dkk, 2009)
Dilaporkan 59% terjadi pada trimester pertama, 61% pada trimester kedua
dan 81% pada trimester ketiga. Keluhan sering berkemih karena
tertekannya kandung kemih oleh uterus yang semakin membesar dan
menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang serta frekuensi
berkemih meningkat.
Menjelang akhir kehamilan pada nulipara presentasi terendah sering
ditukan janin yangmemasuki pintu atas panggul, sehingga menyebabkan
dasar kandung kemih terdorong ke depan dan ke atas, mengubah
permukaan yang semula konveks menjadi konkaf akibat tekanan
Asuhan kebidanan dalam menangani keluahn ini, bidan dapat menjelaskan
pada ibu bahwa sering berkemih merupakan hal normal akibat dari
perubhan yang terjasi selama kehamilan, menganjurkan ibu mengurangi
asupan cairan 2 jam sebelum tidur agar istirahat ibu tidak akan terganggu
3.3.4.2 varises dan wasir
varises adalah pelebaran pada pembuluh darah balik-vena sehingga katup
vena melemah dan menyebabkan hambatan pada aliran pembuluh darah
balik dan biasa terjadi pada pembuluh balik supervisial. Varises terjadi
pada 40% wanita, biasanya terlihat pada bagian kaki namun sering juga
muncul pada vulva dan anus. Varises pada bagian anis biasa disebut
hemoroid.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Catano,dkk (2004) cara mengatasi
varises dan kram diantaranya yaitu dengan melakukan exercise selama
kehamilan dengan teratur, menjagaa sikap tubuh yang baik, tidur dengan
posisi kaki sedikit lebih tinggi selama 10-15 menit dan dalam keadaaan
miring, hindari duduk dengan posisi kaki menggantung dan gunakan
stoking serta mengkonsumsi suplemen kalsium.
Asuhan kebidanan yang dilakukan dalam menghadapi keluhan tersebut
menurut penelitian JuanC Vazquez 2010, belum diketahui secara pasti
bahwa mengkonsumsi serat dan cairan dapat menguragi hemoroid. Namun
dengan mengkonsumsi makan yang berserat dan minum air 8-10 gelas/
hari merupakan upaya pencegahan terjadinya hemoroid, hindari
memaksakan mengejan saar defekasi jika tidak ada rangsangan untuk
mengedan, mandi berendam (hangat air tidak hanya memberi
kenyamanan, tetapi juga meningkatkan sirkulasi peredaran darah, anjurkan
ibu untuk memasukan kembali hemoroid ke dalam rectum (menggunakan
lubrikasi), dan lakukan latihan mengencangkan perineum (kegel).
3.3.4.3 sesak nafas
pananganan sesak nafas pada usia kehamilan lanjut ini dapat dilakukan
secara sederhana dengan menganjurkan ibu untuk mengurangi aktifitas
yang berat dan berlebihan, disamping itu ibu hamil perlu memperhatikan
posisi pada saat duduk dan berbaring. Disarankan agar ibu hamil mengatur
posisi duduk dengan punggung tegak jika perlu di sangga dengan bantal
pada bagian punggung, menghindari posisi tidur terlentng karena dapat
mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan ventilasi pervusi akibat
tertekannya vena (suppin hipotenstion sindrom).
3.3.4.4 bengkak dan kram pada kaki

3.3.4.5 gangguan tidur dan mudah lelah


3.3.4.6 nyeri perut bawah
3.3.4.7 heartburn
3.3.4.8 kontraksi braxton hicks
3.3.4.9

You might also like