You are on page 1of 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

KADARZI

a. Pendahuluan
Di dalam rencana strategis Depkes 2005-2009 telah ditetapkan 4 strategi
utama, yaitu menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat,
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas,
meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan, dan
meningkatkan pembiayaan kesehatan.

b. Latar Belakang
Dari empat strategi utama tersebut telah ditetapkan 17 sasaran prioritas,
satu di antaranya adalah seluruh keluarga menjadi keluarga sadar gizi
(KADARZI). Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu
mengenal dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga disebut
kadarzi apabila telah berperilaku gizi yang baik yang dicirikan minimal dengan :
a. Menimbang berat badan secara teratur
b. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6
bulan (ASI ekslusif)
c. Makan beranekaragam makanan
d. Menggunakan garam beryodium
e. Minum suplemen gizi (tablet tambah darah dan kapsul vitamin A dosis tinggi)
sesuai anjuran
Maka perlu dilakukan kegiatan Kadarzi, sehingga tercapai VISI dan MISI
Puskesmas Sail, yang dituangkan dalam tata nilai Puskesmas Sail yaitu
terciptanya masyarakat sehat, mandiri, dan berkeadilan di Kecamatan sail.
Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel,
meningkkatkan kesehatan masyarakat, melalui Pemberdayaan Masyarakat dan
Swasta, melindungi kesehatan masyarakat dengan tersedianya upaya kesehatan
yang paripurna, merata dan berkeadilan, meningkatkan ketersediaan dan
pemerataan sumber daya kesehatan.

c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


A. Tujuan Umum
Seluruh keluarga berperilaku sadar gizi.
B. Tujuan Khusus
a. Seluruh keluarga menimbang berat badan secara teratur
b. Memberikan ASI ekslusif
c. Makan beranekaragam makanan
d. Menggunakan garam beryodium
e. Minum suplemen gizi (tablet tambah darah dan kapsul vitamin A dosis tinggi)

d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


a. Melakukan orientasi atau pelatihan kader yang dikoordinir oleh petugas
puskesmas.
b. Melakukan pendataan indicator Kadarzi di tingkat rumah tangga yang meliputi :
1. Melihat catatan penimbangan balita pada KMS selama 6 bulan terakhir
2. Melihat catatan status ASI ekslusif pada KMS dan menanyakan kepada ibu
bayi usia 0-6 bulan selama 24 jam terakhir sudah diberikan makanan atau
minuman selain ASI
3. Menanyakan kepada ibu tentang konsumsi lauk hewani dan buah dalam
menu anak balita/keluarga selama 2 (dua) hari terakhir
4. Melakukan uji contoh garam yang digunakan keluarga dengan tes
yodina/melihat label garam
5. Meliha tcatatan pada KMS/buku KIA atau menanyakan pada ibu bayi 6-11
bulan sudah mendapat kapsul vitamin A biru atau anak balita 12-59 bulan
mendapat kapsul vitamin A merah
6. Melihat catatan ibu hamil pada buku KIA atau menanyakan pada ibu hamil
sudah mendapat TTD minimal 90 tablet selama masa ke hamilan
7. Melihat catatan ibu nifas atau menanyakan pada ibu nifas sudah mendapat
dua kapsul vitamin A merah (satu kapsul diminum setelah melahirkan dan
satu kapsul diminum pada hari berikutnya)
c. Merekap dan mencatat hasil pendataan indicator kadarzi
d. Melakukan pelaporan tingkat puskesmas dan tingkat kabupaten.

e. Sasaran
a. 80% balita ditimbang setiap bulan
b. 80% bayi 0-6 bulan diberi ASI saja (ASI eksklusif)
c. 90% keluarga menggunakan garam beryodium.
d. 80% keluarga makan beraneka ragam sesuai kebutuhan
e. Semua balita gizi buruk dirawat sesuai standar tata laksana gizi buruk
f. Semua anak 6-24 bulan GAKIN mendapatkan MP-ASI
g. 80% balita(6-59 bulan) dan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A sesuai anjuran
h. 80% ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet
selama kehamilannya.

f. Cara melaksanakan kegiatan


1. Penimbangan balita
Penimbangan dilakukan oleh kader setiap bulan di Posyandu
2. Pemberian vitamin A
Pemberian vitamin A dilakukan di Posyandu, Paud dan TK setiap bulan
Februari dan Agustus dari usia 6 bulan- 59 Bulan dan dilakukan sweeping
Bulan maret dan September. Dan pemberian Vitamin A pada Ibu nifas dengan
2 kali pemberian yaitu saat ditemukan dan 24 jam kemudian (0-42 hari)
3. Asi Eksklusif
Penyuluhan kepada ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan
4. Garam beryodium
Pemeriksaan garam beryodium di SD (Sekolah Dasar) satu kelurahan satu
sekolah
5. Gizi seimbang
Penyuluhan gizi seimbang dan GERMAS

g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan Kadarzi dilakukan setiap bulan

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi dilakukan setiap tahun dengan memantau pencapaian indikator Kadarzi.
Sumber data dan pelaksana evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Indikator balita ditimbang secara teratur di dasarka pencatatan kegiatan
posyandu (SIP dan SKDN)
b. Data ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada bayi sejak lahir hingga 6 bulan
didapat berdasarkan catatan ASI eksklusif pada KMS atau kohort bayi.
c. Data cakupan suplementasi kapsul vitamin A pada balita 6-59 bulan didasarkan
pada laporan distribusi kapsul vitamin A setiap 6 bulan (SIP dan kohort anak)
d. Untuk evaluasi tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota terhadap 5 indikator
Kadarzi akan diintegrasikan dengan pelaksanaan PSG yang diadakan setiap
tahun.
e. Melaporkan hasil rekapitulasi KADARZI tingkat puskesmas ke Dinas
Kesehatan Kota Pekanbaru

Mengetahui, Pekanbaru, 2018


Kepala Puskesmas Sail Koordinator Gizi

Jenny Susantri, S.Farm.Apt S. Nurmiati Sinaga


NIP. 198110312005012006 NIP. 196301191985032008

You might also like