You are on page 1of 5

Nama Kelompok :

1. Dicky Dwi Spataru (1603041)


2. Mei Shinta Krisnawati (1603051)
3. Umi Laelatul Farihah (1603077)
4. Wahyu Amar M (1603079)
5. Wanda Ardila (1603081)
6. Zulfatun Nadhifah (1603087)

ABORTUS

A. Pengertian Abortus
Abortus adalah suatu proses berakhirnya suatu kehamilan, dimana janin belum
mampu hidup di luar rahim ( belum viable ) dengan criteria usia kehamilan
kurang 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.

B. Jenis AbortusAbortus dapat dibagi atas dua golongan :

1. Abortus Imminens ( Threatened abortion, Abortus mengancam )


Adalah ialah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa
adanya dilatasi serviks.
2. Abortus Incipien (Inevitable abortion, Abortus sedang berlangsung)
ialah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20
minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil
konsepsi masih dalam uterus.
3. Abortus Kompletus
ialah proses abortus dimana keseluruhan hasil konsepsi (desidua dan fetus)
telah keluar melalui jalan lahir sehingga rongga rahim kosong.
4. Abortus Inkompletus
ialah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20
minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
5. Missed Abortion
ialah berakhirnya suatu kehamilan sebelum 20 minggu, namun keseluruhan
hasil konsepsi tertahan dalam uterus 8 minggu atau lebih
6. Abortus Habitualis
ialah abortus yang terjadi 3 kali berturut – turut atau lebih oleh sebab
apapun.

C. Tanda-tanda & gejala abortus:

 Nyeri abdomen bawah


 Nyeri lepas (rasa nyeri yang hebat)
 Uterus terasa lemas
 Perdarahan berlanjut
 Lemah dan lesu akibat anemia(kekurangan HB) atau kekurangan sel darah
merah yg bisa menyebabkan kematian. Sel darah merah berfungsi sebagai
pembawa oksigen.
 Demam
 Secret vagina berbau
 Seckret dan pus dari serviks dan nyeri goyang serviks

D. Tata pelaksanaaan
 Dengan menggunakan mifrepistore, RV 486, MIFGYN & misoprostol ,
cytotec, artotec tingkat keberasilan 97 %
 Metode massage : pijat tradisional mengakibatkan kontraksi rahim dan
kram yang menyakitkan kehilangan darah dari vagina melebihi mentruasi.
 Metode obat tradisional : nanas muda & semangka muda
alkohol & sprite
KASUS PEMICU

Seorang perempuan 23 tahun, hamil 18 minggu datang ke IGD dengan keluhan


keluar darah pervaginaan sudah 5jam yang lalu. Pengeluaran pervaginaan tampak
darah segar dan terdapat gumpalan darah dan lendir. Ibu mengatakan nyeri perut
bagian bawah, kepala pusing. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data TD 90/60
mmHg, nadi 80x/m, RR 20x/m, suhu tubuh 37,5oC. Hasil pemeriksaan USG
didapatkan data janin sudah tidak Nampak terbentuk sempurna.

DS:

 klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah


 klien mengatakan pusing

DO:

 suhu tubuh 37,5oC


 TD 90/60 mmHg
 nadi 80x/m
 RR 20x/m
 keluar darah pervaginaan sudah 5jam yang lalu
 terdapat gumpalan darah dan lendir

Dx :

1. Defisit volume cairan b.d perdarahan

2. Gangguan aktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasi

3. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kerusakan jaringan intrauteri

4. Resiko tinggi infeksi b.d perdarahan, kondisi vulva lembab

5. Kurangnya pengetahuan b.d penyakitnya


Rencana Tindakan Keperawatan

1. Devisit Volume Cairan s.d Perdarahan

Tujuan :

Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output
baik jumlah maupun kualitas.

Intervensi :

a) Kaji kondisi status hemodinamika


b) Ukur pengeluaran harian
c) Berikan sejumlah cairan pengganti harian
d) Evaluasi status hemodinamika

2. Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi

Tujuan :

Klien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi

Intervensi :

a) Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas


b) Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi uterus/kandungan
c) Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari
d) Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan
kemampuan/kondisi klien
e) Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas

3. Gangguan rasa nyaman : Nyeri s.d Kerusakan jaringan intrauteri

Tujuan :

Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami

Intervensi :

a) Kaji kondisi nyeri yang dialami klien


b) Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
c) Kolaborasi pemberian analgetika
4. Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab

Tujuan :

Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan

Intervensi :

a) Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau


b) Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa
perdarahan
c) Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart
d) Lakukan perawatan vulva
e) Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi
f) Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama
se;ama masa perdarahan

5. Kurang pengetahuan b.d penyakitnya

Tujuan :

pengetahuan klien terhadap penyakit meningkat dan dapat melakukan


perawatan diri

Intervensi :

a) Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap


penyakit
b) Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan
c) Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama
d) Memberikan penkes asuhan keperawatan tentang perawatan diri pasca
abortus.

Rencana Keperawatan Defisit Perawatan Diri

 Menjelaskan pentingnya kebersihan diri


 Menjelask`1an cara menjaga kebersihan diri
 Membantu pasien mempraktikan cara menjaga kebersihan diri
 Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian

You might also like