You are on page 1of 10

TUGAS V

ANALISIS OF VARIANCE (ANOVA)

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan Praktikum Statistika Industri dengan topik “Analisis of Variance (ANOVA)”
adalah untuk mengetahui prosedur pengujian perbedaan nyata rata-rata antar varian dari tiga
kelompok sample atau lebih akibat adanya satu faktor perlakuan dengan taraf faktor yang
berbeda-beda.

B. SOAL DAN PERTANYAAN


1. Soal 1
Seorang pengusaha UKM Kue Kering Anugrah ingin mengetahui apakah ada
perbedaan formulasi nastar dengan menggunakan campuran tepung ubi ungu dan tepung
terigu terhadap warna kue kering kue batatas. Untuk mengetahui hasil yang terbaik
maka dilakukan uji kesukaan dengan 5 tingkat skor yaitu (1) sangat tidak suka, (2) tidak
suka, (3) agak suka, (4) suka, (5) sangat suka. Data analisa sensori dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :

Panelis 286 779 891


A 5 5 2
B 5 3 2
C 4 3 3
D 4 2 2
E 3 4 3
F 3 3 4
G 3 1 3
H 2 3 1
I 5 4 4
J 3 3 3
K 4 4 4
L 5 3 3
M 3 2 3
N 4 4 2
O 4 5 1
P 3 4 2
Q 5 3 3
R 3 3 3
S 5 2 3
T 5 5 2
U 4 3 3
V 3 4 4
W 5 1 2
X 4 3 1
Y 4 4 3

Keterangan :
286 = 100% tepung terigu
779 = 90% tepung terigu + 10% tepung ubi ungu
891 = 70% tepung terigu + 30% tepung ubi ungu
Jelaskan :
a. Berdasarkan tabel hasil penelitian tersebut, lakukan analisis statistik untuk
mengetahui apakah ada perbedaan warna darai ketiga formulasi?
b. Diantara 3 formulasi tersebut antara perlakuan mana sajakah yang menunjukkan
perbedaan yang signifikan?
c. Formulasi manakah yang paling disukai panelis?
2. Soal 2
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi
terhadap kadar protein tepung sukun. Fermentasi dilakukan selama 10 (A), 12 (B), 14
(C) dan 16 (D) jam. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 4x ulangan sampel. Data
penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Sampel % Kadar Lemak Rata-rata % Kadar
Lemak
1 7,233
2 8,381
A 8,355
3 8,335
4 9,471
1 9,578
2 8,949
B 9,773
3 9,674
4 10,891
1 12,394
2 12,942
C 12,852
3 13,984
4 12,087
1 14,483
2 12,343
D 13,616
3 13,847
4 13,789

a. Berdasarkan tabel hasil penelitian tersebut, lakukan analisis statistik untuk


mengetahui apakah ada perbedaan lama fermentasi mempengaruhi kadar protein
tepung sukun !
b. Diantara 4 sampel tersebut, antara perlakuan mana sajakah yang menunjukkan
perbedaan yang signifikan.
c. Perlakuan manakah yang menghasilkan produk dengan kadar protein terbaik.
3. Soal 3
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh konsentrasi aam benzoate dan suhu
ruang terhadap umur simpan roti mandarin. Berdasarkan tabl hasil penelitian berikut,
lakukan analisi statistic untuk mengetahui apakah ada pengaruh interaksi konsentrasi
asam benzoat dan suhu ruang terhadapa umur simpan roti mandarin.
Konsentrasi Suhu Ruang Umur
Asam Benzoat (menit) Simpan (hari)
(ppm)
35 9 12
35 9 11
35 9 12
35 19 10
35 19 9
35 19 10
35 34 8
35 34 9
35 34 8
61 9 13
61 9 12
61 9 13
61 19 12
61 19 11
61 19 12
61 34 10
61 34 9
61 34 10
110 9 14
110 9 13
110 9 14
110 19 13
110 19 12
110 19 13
110 34 11
110 34 10
110 34 11

C. HIPOTESIS
1. Soal 1
a. H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara formulasi nastar dengan
menggunakan campuran ubi ungu dan tepung terigu terhadap aroma kue kering
batatas.
b. H1 : ada hubungan yang signifikan antara formulasi nastar dengan menggunakan
campuran ubi ungu dan tepung terigu terhadap aroma kue kering batatas.
2. Soal 2
a. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara lama fermentasi terhadap kadar
protein tepung sukun.
b. H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara lama fermentasi terhadap kadar protein
tepung sukun.
3. Soal 3
a. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara konsentrasi asam benzoate dan
suhu ruang terhadap umur simpan roti mandarin.
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara konsentrasi asam benzoate dan suhu
ruang terhadap umur simpan roti mandarin.
b. H0 : Tidak ada interaksi antar konsentrasi asam benzoate dan suhu ruang terhadap
umur simpan roti mandarin.
H1 : ada interaksi antar konsentrasi asam benzoate dan suhu ruang terhadap umur
simpan roti mandarin.
D. HASIL ANALISA SPSS
1. Soal 1
1. Output Descritpives

Descriptives
skor

95% Confidence
Interval for Mean

Std. Std. Lower Upper


N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum

286 25 3.92 .909 .182 3.54 4.30 2 5


779 25 3.24 1.091 .218 2.79 3.69 1 5
891 25 2.64 .907 .181 2.27 3.01 1 4
Total 75 3.27 1.095 .126 3.01 3.52 1 5

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa kecenderungan rata-rata formulasi


terbesar pada formulasi 1 dan 2 yaitu sebesar 3,92 dan 3,24 sedangkan kecenderungan
rata-rata formulasi 3 adalah 2,64. Standar deviasi formulasi 1, 2, dan 3 berturut-turut
adalah 0.909; 1,091; dan 0,907. Standar eror formulasi 1, 2, dan 3 berturut-turut
adalah 0,182; 0,218; dan 0,181. Lower bound formulasi 1, 2, dan 3 berturut-turut
adalah 3,54; 2,79; dan 2,27 sedangkan Upper bound formulasi 1, 2, dan 3 berturut-
turut adalah 4,30; 3,69; dan 3,01. Nilai minimum pada formulasi 1, 2, 3 berturut-turut
adalah 2; 1; dan 1 sedangkan nilai maksimum pada formulasi 1, 2, dan 3 berturut-
turut adalah 5; 5; dan 4.
2. Output Test Of Homogenity of Variance

Test of Homogeneity of Variances


skor

Levene Statistic df1 df2 Sig.


.276 2 72 .760
Ringkasan Output yang terdapat pada tabel di atas, merupakan hasil pengujian
persyaratan asumsi uji Anova, yaitu mempunyai varians yang homogen.
Hipotesis asumsinya :
H0 = Ketiga formulasi adalah homogen
H1 = Ketiga formulasi adalah tidak homogen
Kriteria pengambilan keputusan H0 ditolak jika p value < 0,01. Dari tabel diperoleh
nilai p value sebesar 0,760 sedangkan nilai α sebesar 0,01, jadi 0,760 > 0,01 maka
tidak memenuhi kriteria penolakan H0, sehingga H0 diterima yang artinya ketiga
formulasi adalah homogen, dan asumsi homogen terpenuhi untuk melanjutkan ke one
way anova.

3. Output ANOVA

ANOVA
skor

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Between
20.507 2 10.253 10.831 .000
Groups
Within Groups 68.160 72 .947
Total 88.667 74

Dari perhitungan SPSS yang dilakukan didapatkan F hitung sebesar 10,831


sedangkan pada nilai P value sebesar 0,000. Syarat penolakan H0 adalah :

1. P value > 0,01, Ho diterima


2. P value < 0,01, Ho ditolak
Dari hasil SPSS diatas P value bernilai 0,000 dan α bernilai 0,01 maka P value <
0,01, sehingga Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh penambahan tepung ubi
ungu dan tepung terigu terhadap aroma kue kering.
4. Output Duncan
skor
Duncana

Subset for alpha = 0.01

Panelis N 1 2

891 25 2.64
779 25 3.24 3.24
286 25 3.92
Sig. .033 .016
Berdasarkan analisis uji Duncan kode sampel 891 memiliki pengaruh
sebesar 2,64. Kode 779 memiliki pengaruh sebesar 3,24 dan kode 286 memiliki
pengaruh sebesar 3,92.

2. Soal 2

Descriptives
Kadarprotein

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

1 4 10.92200 3.176086 1.588043 5.86814 15.97586 7.233 14.483


2 4 10.65375 2.321007 1.160503 6.96051 14.34699 8.381 12.942
3 4 11.46000 2.888123 1.444062 6.86435 16.05565 8.335 13.984
4 4 11.55950 1.830997 .915499 8.64598 14.47302 9.471 13.789
Total 16 11.14881 2.362955 .590739 9.88968 12.40794 7.233 14.483
1. Output Descriptives

Pada tabel output Descriptives, terlihat bahwa kecenderungan rata-rata kadar


protein terbesar pada sampel 4. Namun, masih perlu pengujian lebih lanjut untuk
mengetahui apakah ada perbedaan tersebut signifikan pada p value <0,05.

2. Output Test of Homogeneity of Variances

Test of Homogeneity of Variances


Kadarprotein
Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.541 3 12 .255
Pada tabel tes Homogenitas didapatkan p value sebesar 0,255 sehingga p value > 0,01
sehingga Ho diterima berarti keempat varian lama fermentasi adalah homogen maka dapat
melanjutkan ke one way ANOVA.

2. Output Anova
ANOVA
Kadarprotein

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2.248 3 .749 .110 .952


Within Groups 81.505 12 6.792
Total 83.753 15

Dari perhitungan SPSS yang dilakukan didapatkan F hitung sebesar 0,110 sedangkan
pada nilai P value sebesar 0,952. Syarat penolakan H0 adalah :

1. P value > 0,01, Ho diterima


2. P value < 0,01, Ho ditolak
Dari hasil SPSS diatas P value bernilai 0,952 dan α bernilai 0,01 maka P value > 0,01,
sehingga Ho diterima yang berarti tidak ada pengaruh lama fermentasi terhadap kadar protein
tepung sukun.
1. F hitung < F tabel, maka Ho diterima
2. F hitung > Ftabel maka Ho ditolak
Dari hasil SPSS diatas F hitung bernilai 0,110 sementara F tabel (dicari dengan tabel
distribusi F pada derajat bebas 3, dan 12) adalah 5,95. Jadi karena F tabel > F hitung maka
Ho diterima yang berarti tidak ada pengaruh lama fermentasi terhadap kadar protein tepung
sukun.

3. Output One Way ANOVA Homogeneous Subset/ Duncan

Kadarprotein
Duncana

Sampel N Subset for alpha = 0.01


1

2 4 10.65375
1 4 10.92200
3 4 11.46000
4 4 11.55950
Sig. .657

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.


a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Pada prinsipnya analisis Post Hoc bertujuan untuk mengetahui lebih rinci mengenai
pasangan kelompok sampel yang berbeda secara signifikan dan pasangan kelompok sampel
yang tidak berbeda secara signifikan. Pada analisis ini menggunakan uji Duncan. Pada tabel
diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Subset 1. Diisi sampel 2, 1, 3, 4. Berarti pada sampel 1,2,3 dan 4 tidak mempunyai rata-rata
yang berbeda secara signifikan.

3. Soal 3

E. PEMBAHASAN
1. Soal 1
Dari perhitungan SPSS pada tabel homogenitas p value yang didapatkan bernilai
sebesar 0,760 dengan nilai α sebesar 0,01 maka P value > α , Ho diterima maka data
mempunyai variansi homogen dan memenuhi syarat untuk dilakukan uji ANOVA.
Setelah itu dilakukan perhitungan F hitung dan F tabel. Dari praktikum yang telah
di lakukan didapatkan nilai F SPSS sebesar 10,83 sedangkan nilai F tabel sebesar
4,91 maka F hitung > F tabel (10,83 > 4,91) sehingga H0 ditolak. P value sebesar
0,000 dan α sebesar 0,01 maka P value < α (0,000 < 0,01) sehingga Ho ditolak maka
berarti terdapat pengaruh penambahan tepung ubi ungu dan tepung terigu terhadap
aroma kue kering.
2. Soal 2
Dari perhitungan SPSS pada tabel homogenitas p value yang didapatkan bernilai
sebesar 0,255 dengan nilai α sebesar 0,01 maka P value > α , Ho diterima maka data
mempunyai variansi homogen dan memenuhi syarat untuk dilakukan uji ANOVA.
Setelah itu dilakukan perhitungan F hitung dan F tabel. Dari praktikum yang telah
di lakukan didapatkan nilai F SPSS sebesar 0,110 sedangkan nilai F tabel sebesar
5,95 maka F hitung < F tabel (0,110 < 5,95) sehingga H0 diterima. P value sebesar
0,952 dan α sebesar 0,01 maka P value > α (0,952 > 0,01) sehingga Ho diterima maka
berarti tidak ada pengaruh lama fermentasi terhadap kadar protein tepung sukun.
3. Soal 3
F. KESIMPULAN
1. Soal 1
a. Terdapat pengaruh penambahan tepung ubi ungu dan tepung terigu terhadap
aroma kue kering. Dengan kriteria penolakan :
H0 ditolak jika F hitung > F table dan p value < α
Didapat F hitung adalah 10,831 dan F tabel adalah 4,91, sedangkan p value
sebesar 0,000 dan α sebesar 0,01 sehingga H0 ditolak.
b. Dari ketiga formulasi
c. Formulasi yang paling disukai panelis ialah formulasi 1, karena diperoleh nilai
mean terbesar.
2. Soal 2
a. Tidak ada pengaruh lama fermentasi terhadap kadar protein tepung sukun.
Dengan kriteria penolakan :
H0 diterima jika F tabel > F hitung dan p value > α
Didapat F hitung adalah 0,110 dan F tabel adalah 5,95 sedangkan p value sebesar
0,952 dan α sebesar 0,01 sehingga H0 diterima.

3. Soal 3

You might also like