Professional Documents
Culture Documents
DOSEN PENGAMPU:
Andreas.B.K.,S. Kep.,Ns.SH
Disusun oleh :
NIM : 1703042
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kekuatan dan kemampuan sehingga makalah Hukum Kesehatan dan Pendidikan Anti Korupsi
bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas matakuliah Hukum Kesehatan dan Pendidikan Anti Korupsi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Penulis sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.
penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Korupsi merupakan penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahan
untuk kepentingan pribadi atau orang lain. Istilah korupsi di indonesia pada umumnya
untuk menunjukkan adanya penyelewengan yang dilakukan oleh para pejabat-pejabat
negara, dimana adanya penyalahgunaan uang rakyat untuk kepentingan pribadi.
Korupsi sudah menjadi masalah yang meningkat dari tahun ketahun maka masyarakat
memandang masalah ini menjadi masalah yang berpengaruh pada ekonomi negara yang
semakin menurun.
Persoalan korupsi di indonesia sudah semakin besar, dimana berbagai upaya sudah
dilakukan pemerintah untuk pencegahan terjadinya korupsi. Pada kelompok mahasiswa
menanggapi permasalahan korupsi dengan melakukan aksi demonstrasi dan tidak
menutup kemungkinan korupsi tetap saja terjadi di negara ini. Korupsi yang dilakukan
oleh pejabat negara dapat memberikan dampak pada berbagai bidang, salah satunya
pada bidang kesehatan.
Peraturan perundang-undangan yang merupakan bagian dari politik hukum yang dibuat
oleh pemerintah seakan juga diabaikan apabila tidak diimbangi dengan kesungguan dari
perundang undangan yang ada dan kejujuran dari pelaku hukum tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam pencegahan korupsi yaitu dengan melalui jalur
hukum dan adanya pendidikan anti korupsi yang ditanamkan sejak dini kepada generasi
muda agar mengerti dampak yang di timbulkan dari korupsi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang maka penulis akan membahas lebih lanjut tentang
masalah korupsi yang terjadi pada PT Sasando di NTT, bagaimana penanganan dan
pencegahan yang di lakukan serta bagaimana jalur hukum yang digunakan dalam
memberantas masalah korupsi tersebut.
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin di capai dari rumusan masalah tersebut yaitu dengan
menganalisis masalah korupsi yang terjadi pada PT Sasando di NTT agar masalah
korupsi tersebut tidak terjadi lagi di kemudian hari.
BAB II
KASUS
kasus PT sasando- Yulius Ndauzo Dituntut 4 Tahun, Kuasa Hukum Duga Jaksa
“Masuk Angin”
PEMBAHASAN
Berdasarkan kasus korupsi yang terjadi pada PT Sasando NTT dapat memberikan gambaran
bahwa masalah korupsi di indonesia masih saja terjadi dan upaya yang dilakukan untuk
pemberantasan korupsi belum seoptimal mungkin di lakukan oleh pemerintah. Menurut Diana
Sadiawati (2008), korupsi adalah perbuatan buruk yang dilakukan oleh orang dengan cara
menyogok, menyuap, menerima sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan merugikan
keuangan negara.
Definisi tentang korupsi dapat dipandang dari berbagai aspek, bergantung pada disiplin ilmu
yang dipergunakan sebagaimana dikemukakan oleh Benveniste dalam Suyanto, korupsi
didefinisikan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu sebagai berikut.
Berdasarkan pembagian definisi korupsi tersebut saya berpendapat bawa korupsi yang terjadi
pada PT Sasando di NTT tergolong dalam korupsi Mercenary corruption, yaitu jenis korupsi
yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan pribadi, melalui penyalahgunaan wewenang
dan kekuasaan. Korupsi PT Sasando yang dilakukan oleh Yulius Ndauzo telah menyebabkan
kerugian negara sebesar Rp 285.751.300 yang digunakan untuk kepentingan individu klien dan
terdakwa sudah mengembalikan uang negara tersebut Rp 143.000.000 namun uang tersebut
belum cukup untuk menutupi kasus korupsinya.
A. Undang – Undang No 20 tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
Salah satu upaya yang dilakukan dalam pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi di
indonesia yaitu dengan tindakan preventif antara lain:
1. Meningkatkan efektivitas kebijakan dan kelembagaan, terutama terkait dengan
pelayanan publik termasuk juga antara lain kebijakan Nomor Induk
Kependudukan (NIK) terintegrasi dalam program Single Identification Number
(SIN).
2. Meningkatkan pengawasan terhadap pelayanan pemerintah, sehingga dapat
diakses oleh publik yang transparan dan akuntabel.
3. Memperbaiki manajemen keuangan daerah termasuk manajemen pengadaan
barang/jasa pemerintah.
4. Memperkuat komitmen anti korupsi, (termasuk melalui lembaga-lembaga
pendidikan secara edukatif) terkait dengan integritas nasional bagi anggota
masyarakat, pelaku usaha dan aparatur pemerintahan/negara.
5. Reformasi Birokrasi, merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan
perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama
menyangkut aspek kelembagaan, ketatalaksanaan dan sumber daya manusia
aparatur.
6. Melaksanakan WASKAT secara efektif bagi setiap pimpinan pada semua
tingkatan/satuan kerja dan memberikan tauladan yang baik serta mentaati semua
peraturan hukum yang ada.
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini, sehingga
pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil. Pemerintah seharusnya lebih
tegas terhadap terpidana korupsi. Undang – undang dan hukum yang berlaku di negara
ini seharusnya dipergunakan dengan sebaik-baiknya sehingga korupsi tidak lagi
menjadi budaya di negara ini.
DAFTAR PUSTAKA