Professional Documents
Culture Documents
Alhamdulillahi robbill alamin, puji syukur keadirat Allah SWT, atas segala rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya yang tiada ternilai sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “Unsur Golongan Alkali”.
Terimakasih penulis haturkan kepada mengucapkan terimakasih kepada Orang tua
penulis yang terus memberikan do’a restu, dukungan baik meteri maupun spiritual dengan
penuh keikhlasan dan kesabaran, semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah.
Akhir kata penulis menyadari hasil makalah ini masih banyak kekurangan oleh sebab
itu kritik yang bersifat membangun dari pembaca senantiasa penulis harapkan demi
kesempurnaan wawasan penulis dan semoga makalah ini dapat berguna sebagai bacaan dan
menambah ilmu pengetahuan pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat basa.Kata alkali
ini menunjukkan bahwa kecenderungan sifat logam alkali adalah membentuk basa.Alkali
merupakan unsure logam yang sangat reaktif. Logam alkali adalah logam golongan IA yang
terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium(K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan
Fransium (Fr).
Unsur pada golongan IA ini memiliki sifat, yakni suatu reduktor, pembentuk basa,
dan mempunyai warna nyala yang indah, sehingga digunakan sebagai kembang api.Semua
unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam
bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan
dalam medium minyak.
Kelimpahan unsur Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, dan Sesium dalam bumi
beraneka ragam. Mereka ditemukan dalam bentuk senyawa, karena sifatnya yang sangat
reaktif. Pembuatan alkali dapat dilakukan dengan mengelektrolisis larutan NaCl menjadi
padatan.
Logam alkali memiliki peran yang cukup banyak dalam kehidupan sehari-hari, baik
dalam bidang industri maupun untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
1. Unsur apa saja yang merupakan golongan alkali?
2. Bagaimana sifat fisik dan kimia unsur golongan alkali?
3. Bagaimana cara pembuatan unsur golongan alkali?
4. Apa kegunaan unsur golongan alkali?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sifat, cara pembuatan, dan kegunaan unsur golongan
alkali.
2. Untuk memenuhi nilai ketuntasan dalam pembelajaran, dalam hal ini tugas harian.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini adalah sebagai bahan bacaan bagi pembaca untuk menambah
pengetahuan.
BAB II
KAJIAN TEORI
Selain sifat fisik, logam alkali memiliki beberapa sifat kimia antara lain, sangat
reaktif, dapat membentuk senyawa basa kuat, dan mudah larut dalam air (kelarutannya
semakin ke bawah semakin besar).
Reaksi-reaksi logam alkali sebagai berikut.
1. Reaksi dengan Halogen
Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat, membentuk
halida logam.
Reaksi: 2 M(s) + X2--> 2 MX(s)
dengan: M = logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs)
X = halogen (F, Cl, Br, I)
Reaktifitas logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya semakin
berkurang, sehingga Cs > Rb > K > Na > Li
Kereaktifan logam alkali berkaitan dengan elektron valensinya yang berjumlah satu
dan mudah lepas. Kereaktifan itu bertambah makin besarnya jari-jari logam alkali. Jadi, dari
litium ke fransium makin reaktif. Berdasarkan tabel di atas, dalam satu golongan jari-jari
atom dan massa jenis logam alkali bertambah, sedangkan titik didi, titik leleh, energi ionisasi,
dan keelektronegatifan berkurang. Selain litium, potensial reduksi alkali dari atas ke bawah
cenderung bertambah (negatif). Litium merupakan unsur yang memiliki potensial reduksi
yang paling besar. Hal ini disebabkan volume atom litium sangat kecil sehingga terletak pada
periode kedua.
Warna nyala yang dihasilkan oleh suatu unsur disebut sprektum emisi. Spektrum
emisi yang dihasilkan berkaitan dengan model atom Neils Bohr. Ketika atom diberikan
sejumlah energi, elektron-elektron yang berada pada keadaan dasar akan tereksitasi menuju
kulit yang lebih tinggi dengan ringkat energi yang lebih tinggi. Elektron yang tereksitasi
dapat kembali keadaan dasar atau mengimisi dengan memancarkan sejumlah energi dalam
bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang (λ) tertentu. Spektrum emisi
terjadi ketika larutan garamnya dibakar menggunakan nyala bunsen. Spektrum emisi yang
dihasilkan setiap unsur berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
2. Sifat Kimia Unsur golongan Alkali
Logam alkali merupakan unsur logam yang sangat reaktif dibanding logam golongan
lain. Hal ini disebabkan pada kulit terluarnya hanya terdapat satu elektron dan energi ionisasi
yang lebih kecil dibanding unsur golongan lain. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah,
kereaktifan logam alkali makin bertambah seiring bertambahnya nomor atom.
a. Reaksi dengan Air
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air adalah gas hidrogen dan
logam hidroksida. Logam hidroksida yang dihasilkan merupakan suatu basa kuat. Makin
kuat sifat logamnya basa yang dihasilkan makin kuat pula, dengan demikian basa paling kuat
yaitu dihasilkan oleh sesium.
Reaksi antara logam alkali dan air adalah sebaga berikut:
2M(s) + 2H2O(l) ―→ 2MOH(aq) + H2(g) (M = logam alkali)
Reaksi antara logam alkali dengan air merupakan reaksi yang eksotermis. Li bereaksi dengan
tenang dan sangat lambat, Natrium dan kalium bereaksi dengan keras dan cepat, sedangkan
rubidium dan sesium bereaksi dengan keras dan dapat menimbulkan ledakan.
b. Reaksi dengan Udara
Logam alkali pada udara terbuka dapat bereaksi dengan uap air dan oksigen. Untuk
menghindari hal ini, biasanya litium, natrium dan kalium disimpan dalam minyak atau
minyak tanah untuk menghindari terjadinya kontak dengan udara.
Litium merupakan satu-satunya unsur alkali yang bereaksi dengan nitrogen
membentuk Li3N. Hal ini disebabkan ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan
struktur yang dihasilkanpun sangat kompak dengan energi kisi yang besar.
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dengan oksigen yakni berupa
oksida logam. Berikut reaksi yang terjadi antara alkali dengan oksigen
4M + O2 ―→ 2L2O (L = logam alkali)
Pada pembakaran logam alkali, oksida yang terbentuk bermacam-macam tergantung
pada jumlah oksigen yang tersedia. Bila jumlah oksigen berlebih, natrium membentuk
peroksida, sedangkan kalium, rubidium dan sesium selain peroksida dapat pula membentuk
membentuk superoksida. Persamaan reaksinya
Na(s) + O2(g) ―→ Na2O2(s)
L(s) + O2(g) ―→ LO2(s) (L = kalium, rubidium dan sesium)
c. Reaksi dengan Hidrogen
Dengan pemanasan logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk
senyawa hidrida. Senyawa hidrida yaitu senyawaan logam alkali yang atom hidrogen
memiliki bilangan oksidasi -1.
2L(s) + H2(g) ―→ 2LH(s) (L = logam alkali)
d. Reaksi dengan Halogen
Unsur-unsur halogen merupakan suaru oksidator sedangkan logam alkali merupakan
reduktor kuat. Oleh sebab itu reaksi yang terjadi antara
logam alkali dengan halogen merupakan reaksi yang kuat. Produk yang diperoleh dari reaksi
ini berupa garam halida.
2L + X2 ―→ 2LX (L = logam alkali, X = halogen)
e. Reaksi dengan Senyawa
Logam-logam alkali dapat bereaksi dengan amoniak bila dipanaskan dan akan
terbakar dalam aliran hidrogen klorida.
2L + 2HCl ―→ LCl + H2
2L + 2NH3 ―→ LNH2 + H2 L = logam alkali
C. Keberadaan Unsur Golongan Alkali di Alam
Di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam
bentuk senyawa. Berikut ini tabel kadar unsur-unsur alkali di kerak bumi dalam satuan bpj
(bagian per sejuta).
Senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah senyawa natrium dan
kalium. Unsur alkali yang paling sedikit dijumpai adalah fransium, sebab unsur ini bersifat
radioaktif dengan waktu paro pendek 21 menit, sehingga mudah berubah menjadi unsur lain.
Sebagai unsur-unsur alkali yang paling banyak dijumpai di alam, tidak aneh jika
unsur natrium dan kalium ikut berperan dalam metabolisme pada makhluk hidup. Pada tubuh
manusia dan hewan, ion-ion Na+ dan K+ berperan dalam menghantarkan konduksi saraf, serta
dalam memelihara keseimbangan osmosis dan pH darah. Pada tumbuh-tumbuhan, ion K+
jauh lebih penting dari pada ion Na+, sebab ion K+ merupakan zat esensial untuk
pertumbuhan.
Adapun logam-logam alkali lainnya sedikit dijumpai di alam. Jumlah litium relatif
lebih banyak daripada sesium dan rubidium. Ketiga unsur ini (Li,Cs dan Rb) terdapat dalam
mineral fosfat trifilit, dan pada mineral silikat lepidolit kita temukan litium yang bercampur
dengan alumunium.
D. Cara Pembuatan Unsur Golongan Alkali
Semua logam alkali hanya dapat diisolasi dari leburan garam halidanya melalui proses
elektrolisis. Garam-garam halida mempunyai titik lebur yang sangat tinggi, oleh karena itu
umumnya ditambahkan garam halida yang lain untuk menurunkan titik lebur garam
halidanya.
1. Elektrolisis Litium
Gambar 1. logam litium
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada
suhu 100 oC kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4. Campuran
yang terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian direaksikan dengan
Na2CO3. Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq) ―→ Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)
3. Metode Reduksi
Gambar 3. logam kalium
Kalium, rubidium, dan sesium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolis karena
logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang
digunakan. Oleh sebab itu untuk memperoleh Kalium, rubidium, dan sesium dilakukan
melalui metode reduksi.
Gambar 4. logam sesium
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu dengan mereaksikan
lelehan garamnya dengan natrium.
Na + LCl ―→ L + NaCl (L= kalium, rubidium dan sesium)
Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas yang keluar
kemudian dipadatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk padatan
logam L. Karena jumlah produk berkurang maka reaksi akan bergeser ke arah produk.
Demikian seterusnya hingga semua logam L habis bereaksi.
Gambar 5. logam rubidium
A. KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas, dapat ditarik kesimpulan bah wa
Dalam sistim periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering juga
disebut dengan ”Golongan IA”, terdiri dari: lithium (Li), sodium (Na), potassium (K),
rubidium (Rb), cesium (Cs) dan francium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya dapat
bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Logam Alkali juga
memiliki sifat-sifat fisika dan kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin,
merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, merupakan reduktor paling kuat, mudah
bereaksi dengan air, sehingga logam harus disimpan dalam minyak tanah, dan lain-lain.
Logam alkali juga memiliki kelimpahan di alam yang berbeda-beda, misalnya natrium yang
merupakan unsur terbanyak yang ada di alam.
Logam alkali ini juga dapat dibuat, baik melalui proses elektrolisis untuk logam
alkali, dan reduksi untuk senyawa alkali. Selain itu, logam alkali memiliki benyak peran
dalam kehidupan sehari-hari, baik dibidang industri maupun di laboraratorium sebagai ilmu
pengetahuan.
B. SARAN
1. Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu
yang dapat diperoleh dari berbagai sumber.
2. Sebaiknya mencari ilmu lain untuk lebih memperdalam materi mengenai Kimia Unsur.
3. Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik.
MAKALAH KIMIA ANORGANIK
LOGAM ALKALI
Dosen Pengampu :
1. Dra.Hj.Betty Holiwarni, M.Pd
2. Dra.Hj. Erviyenni, M.Pd
Disusun Oleh :
1. Risqi Meldy Tiara Putri (1705122125)
2. Sovia Eliza Firdaini (1705114240)
3. Sulastri
UNIVERSITAS RIAU