You are on page 1of 4

Khasiat Ekstrak Teh hijau untuk Media Penyimpanan Gigi Avulsi

Rafif Naufi Waskitha Hapsari/161610101032


Tecky Indriana
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Abstrak

Avulsi merupakan keadaan trauma gigi ketika gigi terlepas dari


soketnya yang menghasilkan luka kompleks serta mempengaruhi
beberapa jaringan pendukung gigi. Hal yang menjadi perhatian utama
saat perawatan gigi avulsi adalah menjaga vitalitas sel ligamen
periodontal. Sel ligamen periodontal memiliki peran penting pada
pembentukan jaringan periodontal baru. Sehingga, diperlukan adanya
media penyimpanan gigi untuk menjaga vitalitas sel ligamen
periodontal. Ekstrak teh hijau sangat cocok sebagai media
penyimpanan gigi avulsi karena mengandung polifenol seperti
epicatechin, epigallocatechin, epicatechin gallate, epigallocatechin
gallate, epigallate dan catechin yang berperan dalam kehidupan sel
ligamen periodontal. Menurut penelitian, ekstrak teh hijau memiliki
efektifitas yang menyerupai HBBS dalam menjaga viabilitas sel.
Selain itu, ekstrak teh hijau memiliki osmolaritas yang unggul, mudah
dicari dan harga terjangkau. Sehingga ekstrak teh hijau layak
dianjurkan sebagai media penyimpanan gigi avulsi.

Kata kunci : Ekstrak teh hijau, avulsi gigi, media penyimpanan

Pendahuluan
Selama ini, kebanyakan orang langsung pasrah apabila gigi terlepas dari
soketnya dan berakhir memakai gigi palsu. Padahal, gigi utuh yang terlepas bisa
dipasang kembali dengan cara replantasi gigi. Istilah medis lepasnya gigi utuh ini
disebut avulsi, yaitu keadaan trauma gigi ketika gigi terlepas dari soketnya yang
menghasilkan luka kompleks serta mempengaruhi beberapa jaringan pendukung
gigi. Namun, pada kondisi tidak tersedianya klinik gigi terdekat dapat
menyebabkan keterlambatan penanaman kembali gigi yang lepas tersebut. Untuk
menjaga vitalitas sel ligamen periodontal agar gigi dapat ditanam lagi, maka
dibutuhkan suatu media penyimpanan.
American Academy of Pediatric Dentistry merekomendasikan Hank’s
Balanced Salt Solution (HBBS) sebagai media penyimpanan terbaik untuk gigi
avulsi. HBSS ini dianggap bersifat biokompatibel terhadap sel ligamen
periodontal dan memiliki pH yang seimbang. Namun, HBBS tidak mudah
didapatkan dan harganya tidak terjangkau.
Maka dari itu, penggunaan HBBS dapat digantikan dengan media
alternatif lain yang lebih murah dan mudah didapatkan. Beberapa penelitian
menyebutkan bahwa ekstrak teh hijau dapat mempertahankan vialibilitas sebesar
97,2 % hingga 24 jam. Hal ini berarti potensi teh hijau mengungguli HBSS yag
hanya sebesar 93,3%. Selain itu, ekstrak teh hijau mengandung anti-inflamasi,
antioksidan, dan dapat memperpanjang kelangsungan hidup sel ligamen
periodontal manusia (PDL). Ekstrak teh hijau juga dapat dengan mudah
didapatkan di Indonesia dengan harga yang terjangkau.

Pembahasan
Avulsi merupakan keadaan trauma gigi ketika gigi terlepas dari soketnya
yang menghasilkan luka kompleks serta mempengaruhi beberapa jaringan
pendukung gigi (Dahong F dan Lies W.W., 2012).
Faktor yang dapat menyebabkan avulsi adalah kecelakaan lalu lintas, luka
karena peralatan industri atau pertanian. Penyebab trauma gigi pada anak-anak
yang paling sering adalah karena jatuh saat bermain, dan saat berolahraga.
Replantasi merupakan perawatan pilihan untuk penanganan gigi avulsi
yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi fisiologis gigi. Istilah ini diartikan
sebagai menempatkan kembali gigi pada soketnya, dengan tujuan mencapai
pengikatan kembali bila gigi telah terlepas dari soketnya karena kecelakaan.
Replantasi pada gigi sulung sebaiknya tidak di lakukan karena mengganggu
pertumbuhan gigi permanen. Hal ini dapat menyebabkan infeksi kronis pada
daerah apikal yang akan berpengaruh pada pertumbuhan gigi permanen.
Keberhasilan replantasi pada gigi tergantung pada tenggang waktu antara kejadian
avulsi dengan replantasi, luas kerusakan ligamentum periodontal, derajat
kerusakan alveolar, dan efektifitas stabilisasi.
Pada keadaan darurat, replantasi sering dilakukan oleh orang non
profesional misalnya oleh orang tua atau teman pasien. Secara biologis kondisi
ligamentum periodontium dan sementum adalah rawan apabila dikaitkan dengan
perlekatan kembali. Apabila ligamentum periodontium mengalami cedera atau ada
sementum terbuka, kemungkinan besar akan terjadi ankilosis (fusi antara tulang
dan sementuk). Perbaikan suplai vascular pulpa tidak dimungkinkan lagi, tetapi
apabila apeks masih terbuka, masih ada kesempatan. Sehubungan dengan itu,
pemeriksaan klinis dan radiografi diarahkan pada usaha untuk mendeteksi secara
dini adanya nekrosis pulpa pada gigi yang ditanam kembali, yang dapat
menyebabkan terjadinya keradangan dan mengganggu perlekatan kembali atau
menimbulkan lesi periodontal atau periapikal.

Penanganan Gigi Avulsi (Andreasen, 2007)


Keterangan Gambar:
1. Gigi insisif sentral kiri atas mengalami avulsi
2. Cara mengembalikan gigi ke dalam soket
3. Pemasangan alat stabilisasi pada gigi yang sudah di replantasi

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa teh hijau memiliki banyak


manfaat untuk kesehatan. Ekstrak teh hijau mengandung polifenol seperti
epicatechin, epigallocatechin, epicatechin gallate, epigallocatechin gallate,
epigallate dan catechin. Polifenol memiliki antioksidan yang kuat, sifat
antiinflamasi dan antibakteri. Media ekstrak teh hijau juga mampu meminimalkan
infeksi setelah replantasi gigi dan mempertahankan kelangsungan hidup sel PDL.
Penggunaan ekstrak teh hijau dengan konsentrasi ekstrak yang lebih tinggi akan
lebih efektif daripada konsentrasi ekstrak yang rendah (Wilson RP et al., 2013).
Tindakan antibakteri dan antiinflamasi teh hijau menghambat sintesis
prostaglandin, membantu sistem kekebalan tubuh dalam aktivitas fagositosis dan
mempromosikan efek penyembuhan pada jaringan epitel. Selain itu, komposit
antioksidan yang terkandung dalam ekstrak teh hijau dapat meningkatkan tingkat
keberhasilan replantasi gigi karena dapat mencegah efek berbahaya dari radikal
bebas (Jain D et al., 2015).
Ekstrak teh hijau mengandung epigallocatechin-3-gallate yang dapat
memberikan masa pelestarian 14 hari. EGCG ini sangat berguna pada konsentrasi
osmolalitas rendah. Penyimpanan gigi avulsi dengan medium yang mengandung
EGCG akan memberikan waktu yang cukup untuk perawatan gigi yang
diinginkan.

Kesimpulan
Ekstrak Teh hijau memiliki efektifitas yang menyerupai HBBS dalam
menjaga viabilitas sel. Selain itu, ekstrak teh hijau memiliki osmolaritas yang
unggul, mudah dicari dan harga terjangkau. Sehingga Ekstrak teh hijau layak
dianjurkan sebagai media penyimpanan gigi avulsi.

Daftar Pustaka

Andreasen JO, Andreasen F, Andersson L. 2007. Textbook and color atlas of


traumatic injuries to the teeth, 4th edn. Oxford: Blackwell Munksgaard

Wilson RP, Celso KS, Christine MM, Moriel EM, Eduardo PP, Marcos RM,
Sonia RP. 2013. Storage Media For Avulsed Teeth. Departament of Surgery
and Integrated Clinics, Araçatuba School of Dentistry, UNESP – Univ
Estadual Paulista, Araçatuba, SP, Brazil

Dahong F. lies W.W. 2011. Replantasi Gigi Avulsi. Jurnal Kedokteran Gigi
Dentofasial;:11(2) : 69-136

Sri Kuswandari. Efekvitas Media Dalam Melindungi Sel-Sel Ligament


Periodontal Sebelum Replantasi Gigi Avulsi. Jurnal Kedokteran Gigi Anak
Edisi Khusus Pertemuan Ilmiah PDGI Jateng September 2004

Jain D, Dasar PL, Nagarajappa S. 2015. Natural products as storage media for
avulsed tooth. Saudi Endod J. 5:107-13

Omar SL, Devadathan A, Jacob J, Mathew J, Rex I. (tanpa tahun). A comparative


evaluation of post traumatic periodontal ligament cell viability using four
different storage media- an in-vitro study

You might also like