You are on page 1of 8

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

PENDIDIKAN KESEHATAN HIPERTENSI PADA POSYANDU LANSIA


DAHLIA DI KELURAHAN MOJOSONGO SURAKARTA

Satuan acara penyuluhan ini disusun untuk memenuhi tugas keperawatan gerontik
oleh Bapak Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 5


Nama :
1. Nurhana Rahayu (P16146) 6. Ririn Agustina (P16151)
2. Pingky Agustia Z (P16147) 7. Rosana Opi I (P16152)
3. Ratna Fuji L (P16148) 8. Selly Arieka R (P16153)
4. Rhisma Bagus K (P16149) 9. Shantik Dwi S (P16154)
5. Rida Setyo D (P16150)
Kelas 3C

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2018
A. Latar Belakang
Pola penyakit di Indonesia mengalami transisi epidemiologi selama dua
dekade terakhir, yakni dari penyakit menular yang semula menjadi beban utama
kemudian mulai beralih menjadi penyakit tidak menular. Kecenderungan ini
meningkat dan mulai mengancam sejak usia muda. Penyakit tidak menular yang
utama di antaranya hipertensi, diabetes melitus, kanker, dan penyakit paru
obstruktif kronik (Sudarsono, 2017) .
Hipertensi adalah penyakit yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan
darah secara menetap. Umumnya, seseorang dikatakan mengalami hipertensi
jika tekanan darah berada di atas 140/90 mmHg. Prevalensi hipertensi yang
terdiagnosis dokter di Indonesia mencapai 25,8% dan Yogyakarta menduduki
peringkat ketiga prevalensi hipertensi terbesar di Indonesia. Tingkat prevalensi
hipertensi diketahui meningkat seiring dengan peningkatan usia dan prevalensi
tersebut cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan tingkat pendidikan
rendah atau masyarakat yang tidak bekerja (Sudarsono, 2017).
Munculnya masalah kesehatan tidak hanya disebabkan oleh kelalaian
individu, namun dapat pula disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat sebagai
akibat dari kurangnya informasi yang benar mengenai suatu penyakit.
Rendahnya pengetahuan tenaga kesehatan, pasien, dan masyarakat tentang
hipertensi merupakan penyebab utama tidak terkontrolnya tekanan darah,
terutama pada pasien hipertensi di Asia (Rahmadiana, 2012).

B. Tujuan Umum
Setelah diadakannya penyuluhan berupa pendidikan kesehatan hipertensi selama
45 menit, diharapkan lansia pada posyandu lansia dahlia di Kelurahan
Mojosongo Surakarta mampu memahami dan mengerti tentang hipertensi
beserta pencegahannya.

C. Tujuan Khusus
Setelah diadakannya penyuluhan berupa pendidikan kesehatan hipertensi selama
45 menit, lansia diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian hipertensi.
2. Menjelaskan penyebab hipertensi.
3. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi.
4. Menjelaskan komplikasi hipertensi.
5. Menjelaskan pencegahan hipertensi.

D. Manfaat
1. Dapat meningkatkan pengetahuan mengenai hipertensi beserta
pencegahannya.
2. Mencegah masalah yang timbul dari komplikasi karena hipertensi.
3. Dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

E. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan pendidikan kesehatan hipertensi adalah pada posyandu
lansia dahlia di Kelurahan Mojosongo Surakarta

F. Strategi Pelaksanaan
Uraian Kegiatan Kegiatan
No Waktu
Kegiatan Penyuluhan Masyarakat
1 5 menit Pendahuluan 1. Mengucapkan - Menjawab
salam salam
2. Memperkenalkan - Mendengarkan
diri - Memperhatikan
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan
tujuan umum
5. Menyampaikan
pokok
pembahasan
2 30 menit Kegiatan Inti 1. Menyampaikan - Mendengarkan
tujuan khusus - Memperhatikan
2. Menanyakan yang - Menjawab
diketahui lansia pertanyaan
mengenai
hipertensi
3. Menjelaskan
pengertian
hipertensi
4. Menjelaskan
penyebab
hipertensi
5. Menjelaskan tanda
dan gejala
hipertensi
6. Menjelaskan
komplikasi
hipertensi
7. Menjelaskan
pencegahan
hipertensi
3 10 menit Penutup 1. Memberikan - Bertanya
kesempatan lansia - Menjawab
bertanya pertanyaan
2. Menanyakan - Mendengarkan
kepada lansia - Menjawab
tentang materi salam
yang telah
diberikan
3. Memberikan
kesimpulan atas
materi yang telah
disampaikan
4. Mengucapkan
terima kasih
kepada lansia
5. Memberikan salam
penutup
G. Medote
Ceramah tanya jawab (CTJ) / Diskusi

H. Setting Tempat dan Waktu


Hari/Tanggal : Senin, 15 Oktober 2018
Pukul : 09.00- selesai WIB
Waktu / Jam : 45 Menit
Tempat : Posyandu Lansia Dahlia di Kelurahan Mojosongo
Surakarta

I. Media
1. Leaflet
2. Materi SAP

J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi SAP
b. Kesiapan media : leaflet
c. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Posyandu Lansia Dahlia
di Kelurahan Mojosongo.
2. Evaluasi Proses
a. Lansia diharapakan serius tapi santai mendengarkan penyuluhan
b. Suasana lebih tertib dan nyaman
c. Tidak ada lansia yang meninggalkan acara penyuluhan sebelum selesai
d. Lansia dapat mengulang penjelasan yang diberikan oleh perawat.
3. Evaluasi Hasil
a. Lansia mampu memahami pengertian hipertensi.
b. Lansia mampu menjelaskan penyebab hipertensi.
c. Lansia mampu menjelaskan tanda dan gejala hipertensi.
d. Lansia mampu menjelaskan komplikasi hipertensi.
e. Lansia mampu menjelaskan pencegahan hipertensi.
K. Lampiran Materi
1. Pengertian
Hipertensi adalah penyakit darah tinggi yang disebabkan oleh gangguan
pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang
dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkannya (Aziza, 2012)
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran
dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat/ tenang
(Kemenkes RI, 2014).

2. Penyebab
a. Asupan garam yang tinggi
b. Strees psikologis
c. Faktor genetik (keturunan)
d. Kurang olahraga
e. Pola hidup yang tidak baik seperti merokok dan alkohol
f. Pola Makan (kolesterol tinggi) menyebabkan penyempitan pembuluh
darah
g. Kegemukan
(Kowalski, 2010)

3. Tanda dan Gejala


Seringkali hipertensi terjadi tampa gejala, sehingga penderita tidak merasa
sakit. Pada umumnya sebagai berikut :
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual dan muntah
d. Sesak nafas
e. Pandangan menjadi kabur
f. Mata berkunang –kunang
g. Mudah marah
h. Telinga berdengung
i. Sulit tidur
j. Rasa berat ditengkuk
(Aziza, 2012)

4. Komplikasi
a. Otak
1) Pemekaran pembuluh darah
2) Perdarahan
3) Kematian sel otak : stroke
b. Ginjal
1) Malam banyak kencing
2) Kerusakan sel ginjal
3) Gagal ginjal
c. Jantung
1) Membesar
2) Sesak nafas (dyspnoe)
3) Cepat lelah
4) Gagal jantung
(Kemenkes RI, 2014)

5. Pencegahan
Mengurangi dan memodifikasi faktor resiko dengan :
a. Tidak merokok
b. Olahraga / aktivitas fisik secara teratur ( jalan kaki, senam, jogging,
bersepeda, maupun berkebun)
c. Pola makanan sehat dan seimbang (batasi makanan yang tinggi lemak
dan kolesterol)
d. Batasan konsumsi garam untuk Hipertensi
1) Hipertensi ringan : ½ sendok teh perhari
2) Hipertensi sedang : ¼ sendok teh perhari
3) Hipertensi berat : tampa garam.
e. Kontrol tekanan darah secara teratur.
(Kemenkes RI, 2014)
DAFTAR PUSTAKA

Aziza Lucky. 2012. Hipertensi The Silent Riler. Jakarta :Yayasan Penerbitan Ikatan
Dokter Indonesia

Kementrian Kesehatan RI. 2014. Hipertensi. Jakarta Pusat data dan


Informasi.Kemenkes RI

Kowalski, Robot. 2010. Terapi Hipertensi Program 8 Minggu Menurunkan Tekanan


Darah Tinggi. Alih Bahasa : Rani E Kawati. Bandung : Qanita Midun
Pustaka

Rahmadiana, M. 2012. Komunikasi Kesehatan: Sebuah Tinjauan. Jurnal


Psikogenesis. Volume 1 (1). Hlm. 88–94.

Sudarsono, Erica Kusuma Rahayu. 2017. Peningkatan Pengetahuan tentang


Hipertensi Guna Perbaikan Tekanan Darah pada Anak Muda di Dusun
Japanan, Margodadi, Sayegan, Sleman, Yogyakarta. JPKM, Vol. 3, No. 1.
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

You might also like