Professional Documents
Culture Documents
TEORI
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam defenisi modern, asam adalah suatu
sat yang dapat member proton (ion H+) kepada zat lain yang disebut basa atau dapat menerima
pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi
penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat, asam borat, asam
salisilat, asam benzoate dan lain sebagainya (Widyanto, 2008).
Asam asetat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organic yang dikenal sebagai
pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam asetat murni disebut asam asetat glasial
adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16,70C. Asam asetat
merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industry yang penting. Asam asetat digunakan
dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, glukosa asetat dan polivinal
asetat (Henry, 1974)
Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang dapat larut dalam air dan tidak dapat
larut dalam minyak dan zat pelarut lemak. Vitamin C mulai dikenal setelah dapat dipisahkan
atau disolasi dari air jeruk pada tahun 1928. Albert Szent-Györgyi menerima penghargaan
Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini.
Vitamin ini dikenal juga dengan nama kimianya sebagai asam askorbat. Vitamin ini
merupakan zat yang dapat mencegah sariawan. Sebagai antioksidan, Vitamin C mampu
menetralkan radikal bebas yang terdapat pada tubuh, sehingga dapat menghindari dampak
buruk dari adanya radikal bebas.
Vitamin C merupakan suatu asam organik yang berbentuk kristal putih dan terasa asam
dan tidak berbau. Di dalam larutan Vitamin C mudah rusak akibat teroksidasi oleh oksigen dari
udara. Vitamin ini menjadi lebih stabil bila dalam bentuk kristal kering.
Asam salisilat (asam ortohidroksibenzoat) merupakan asam yang bersifat iritan lokal,
yang dapat digunakan secara topikal. Terdapat berbagai turunan yang digunakan sebagai obat
luar, yang terbagi atas 2 kelas, ester dari asam salisilat dan ester salisilat dari asam organik. Di
samping itu digunakan pula garam salisilat. Turunannya yang paling dikenal asalah asam
asetilsalisilat.
Asam salisilat mendapatkan namanya dari spesies dedalu (bahasa Latin: salix), yang
memiliki kandungan asam tersebut secara alamiah, dan dari situlah manusia mengisolasinya.
Penggunaan dedalu dalam pengobatan tradisional telah dilakukan oleh bangsa
Sumeria, Asyur dan sejumlah suku Indian seperti Cherokee. Pada saat ini, asam salisilat
banyak diaplikasikan dalam pembuatan obat aspirin
Magnesium stearat (Mg-stearat) adalah material (eksipien) pertama yang dipilih untuk
harmonisasi oleh Pharmacopeial Discussion Group
Mg stearat adalah lubrikan sangat efektif dan luas digunakan. Material aygn berasal dari
sumber hewani, merupakan campuran dari stearat dan palmilat, dan merupakan lubrikan yang
baik jika dimanufaktur secara proses pengendapan (presipitasi) material berasal dari tanaman
berbeda komposisinya.
Mg stearat bersifat hidrofobik dan dapat memperlambat disolusi API dari sediaan padat,
oleh sebab itu dalam formulasi diaplikasikan pada konsentrasi terendah.
Ada ermacam bentuk kristalin magnesium stearat, yaitu: anhidrat, dihidrat dan trihidrat
dan ada pula bentuk amorf. Bentuk hidrat stabil dengan keberadaan kelembaban, bentuk
anhidrat mengabsorbsi kelembaban pada RH sampai 50% dan pada kelembaban tinggi akan
embentuk trihidrat. Bentuk anhidrat dapat terbentuk secara pengeringan dari bentuk hidrat pada
105 derajat
Uraian Bahan :
1. Vitamin C (FI III hal.47)
Sinonim : Acidum Ascorbicum, Asam Askorbat
Rumus Molekul : C6H8O6
Kelarutan : Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol (95%) P;
praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam benzene P.
Identifikasi : Larutan 2% b/v mereduksi perlahan-lahan larutan kalium
tembaga (II) tartrat P dan jika dipanaskan reduksi berlangsung lebih cepat
B. BAHAN :
Vitamin C
Mg Stearat
Asam Salisilat
FeCl3
AgNO3
Marquis
Aquadest
Etanol
p-DAB HCl
H2SO4
C. PROSEDUR KERJA
1. Vitami C
a) Organoleptis
b) Kelarutan
Mudah Larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform, dalam
eter dan dalam benzena.
Hasil Identifikasi
Reaksi Pendahuluan
Rasa Asam
Bau Khas
Kertas Lakmus :biru→Merah Merah
Reaksi Penegasan
2. Asam Salisilat
a) Organoleptis
- Warna : putih
Sukar larut dalam air dan dalam benzene; mudah larut dalam etanol dan dalam eter; larut
dalam air mendidih; agak sukar larut dalam kloroform
c) Hasil Identifikasi
Reaksi Pendahuluan
Reaksi Penegasan
ungu rosa
3. Mg Stearat
a) Organoleptis
- Bentuk : serbuk
- Warna : putih
b) Kelarutan
c) Hasil Identifikasi
Reaksi Pendahuluan
Reaksi Penegasan
E. PEMBAHASAN
Sampel Asam yaitu Vitamin C, Asam Salisilat dan Mg Stearat yang termasuk golongan
asam berdasarkan pengidetifikasian senyawa obat golongan ini yang pertama kali dilakukan
adalah uji pendahuluan untuk memastikan apakah vitamin C, Asam salisilat dan Mg Stearat
memang benar termasuk kedalam golongan asam. Uji pendahuluan yang dilakukan adalah
pengamatan pada rasa, bau, dan pada kertas lakmus biru menjadi merah. Pada uji pendahuluan
ini diperoleh hasil yaitu rasa asam dan ada yang agak manis, bau khas, dan larutan sampel
vitamin C, Asam salisilat dan Mg Stearat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah, hal ini
menandakan bahwa sampel tersebut memang termasuk kedalam golongan asam. Kemudian
dilakukan lagi uji pemastian dengan meraksikan dengan reagen masing- masing:
1. Zat + FeCl3 terbentuk warna ungu, merupakan identifikasi dari asam salisilat
2. Zat + FeCl3 terbentuk warna kuning, merupakan hasil identifikasi dari asam Askorbat
3. Zat + p-DAB HCl terbentuk warna kuning jingga hasil identifikasi Mg Stearat.
F. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
No Sample Hasil
1 Vitamin C +
2 Asam Salisilat +
3 Mg Stearat +
G. DAFTAR PUSTAKA
Farmakope Indonesia Edisi III
Farmakope Indonesia Edisi Iv
Buku Modul Praktikum Kimia Farmasi I
thepoohcintailahi.blogspot.com/2012/02/laporan-akhir-kimia-farmasi.html
id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat
H. LAMPIRAN