Professional Documents
Culture Documents
Kuat arus diseluruh bagian rangkaian deret itu sama besarnya, tidak
hanya tiga tahanan saja yang dapat dihubungkan deret, tetapi rangkaian
deret dapat terdiri dari dua, tiga, dan empat tahanan atau lebih.
Kalau kita ukur tegangan pada tahanan pertama ialah : V1 ; tegangan
kedua ialah : V2 ; dan tegangan ketiga ialah : V3, maka ternyata bahwa
jumlah ketiga tegangan itu sama dengan tegangan baterai.
Vs = V1 + V2 + V3
Karena V1=I1·R1 ;V2=I2·R2 ; V3=I3·R3 dan Vs=IS·Rt maka :
IS·Rt = I1·R1+ I2·R2+ I3·R3
Karena rangkaian seri ketiga tahanan dialiri arus yang sama maka :
Is= I1= I2= I3 sehingga
Rt = R1+ R2+ R3 (1.15)
Hasil pengukuran :
= .......; 1 = .......; 2 = ........; 3 = ..........
Diperoleh : = 1 + 2 + 3
Tahanan rangkaian paralel membagi arus total dalam berbagai arus
cabang, sesuai dengan nilai hantarannya.
Perhitungan tahanan total (tahanan pengganti)
U U (1.16)
Rt
I I1 + I2 + I3
U
Rt
U U U
+ +
R1 R2 R3
1
Rt
1 1 1
R1 R R3
2
1 1 1 1
(1.17)
Rt R 1 R2 R3
G t = G1 + G2 + G3 (1.18)
Untuk rangkaian seri 2 tahanan :
1 1 1 R + R1 maka :
2
R R 1 R2 R1 . R2
R . R2
R 1 (1.19)
R1 R2
Contoh 1
Jika dua buah tahanan masing -masing R1 = 10 Ω, R2 = 40 Ω,
dihubungkan secara paralel dengan tegangan 200 V, tentukan tahanan
total dan arus yang mengalir pada masing-masing tahanan serta
perbandingan 1 : 2 dan R2 : R1
Penyelesaiannya:
1 1 1
R
1
1 1
1 0,1 0,025
R R 10 40
1 2
= V 200 V = 25 A
R 8
1 = V 200 V = 20 A
R 8
1
1 = V 200 V = 5 A
R 40
2
Kontrol : = 1 + 2 = 25 A
I1 20 A
= 4
I2 5A
R1 40
=4
R2 10
Kesimpulan: Tahanan total adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil
dari tahanan cabang.
Keadaaan arus pada tiap cabang berbanding terbalik dengan tahanan
cabang.
Pemakaian: Hubungan paralel ( shunt ) untuk mengukur arus dan untuk
pemakaian stop kontak yang lebih banyak dalam suatu rangkaian.
Contoh 2:
Jika diketahui: Dua buah tahanan R1 = 20 Ω, R2 = 30 Ω, dihubungkan
secara paralel, berapakah tahanan totalnya?
20 . 30 20 . 30
R= 12
20 + 30 50
Sedangkan jawaban secara grafik:
Contoh 3
Diketahui: Tiga buah gulungan masing-masing 75 dihubungkan secara
paralel dengan tegangan 150 V
Berapakah Arus total dan tahanan total?
Penyelesaiannya:
R1 = R2 = R3
150
1 = 2 = 3 = = 2A
75
BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN PPPPTK/VEDC MALANG
Kelistrikan 34
= 3 . 1 = 3 . 2A = 6A
U 150 1
R= 25 = dari 75
I 6A 3
Kesimpulan: Apabila setiap cabang tahanannya sama besar, maka
tahanan total dihitung sebagai berikut :
R = R Cabang (1.20)
Jumlah Cabang
R1 R2
R = (1.21)
R1 R2
1
R = (1.22)
1 1 1
R3 R4 R5
R AB = R + R + R6
R = R1 + R2
R = R3 + R4
R = R5 + R6
1
R AB = (1.23)
1 1 1
RI RII RIII
Contoh hitungan.
R1 = 10
R2 = 10
R3 = 10
BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN PPPPTK/VEDC MALANG
Kelistrikan 36
R4 = 10
RAB ?
Penyelesaian :
R1 R2 10 10 100
R = = 5
R1 R2 10 10 20
R3 R4 10 x 10 100
R = 5
R3 R4 10 10 20
RAB = R + R
= 5 + 5 = 10
Kesimpulan :
Semakin besar arus, maka tegangan klem semakin kecil.
Semakin kecil tahanan dalam, maka semakin berkurang tegangan
klem yang tergantung dari arus beban.
Σ
= V
100
Kesimpulan :
Semakin besar tahanan beban yang diukur maka besarnya tegangan
klem akan semakin kecil.
Contoh Soal :
Sebuah sumber tegangan memberikan Vo =1,5 V dihubungkan pada
tahanan RL =2,5 sedangkan tahanan dalam baterai Ri = 0,5 .
Hitunglah :
a. Arus yang mengalir ().
b. Tegangan klem V (tegangan pada tahanan luar).
Jawab :
V 1,5 V 1,5
a). I = = = 0,5 A
Rd R L 0 ,5 2 ,5 3
b). V = Vo . Rd
= 1,5 V ( 0,5 . 0,5 )
= 1,5 V 0,25
= 1,25 V
Rx
Vx Vs (1.34)
Rx Ry
Ry
Vy Vs (1.35)
Rx Ry
Vx R y
Rx (1.37)
Vy
Ketidak cermatan hasil pengukuran adalah , tergantung ketidak cermatan
hasil pengukuran tegangan Vx dan Vy.
Karena pada dasarnya saat mengukur tegangan Vx dan Vy kita mengukur
tegangan pada tahanan jajar Rx // Rv dan Ry // Rv. Kalau Rv jauh lebih
besar dari Rx dan Ry maka pengaruh Rv bisa diabaikan , karena tidak
terpadu efek pembebanan.
Jadi didalam pengukuran metode pembagi tegangan sebaiknya
digunakan volt meter yang mempunyai tahanan dalam Rv sangat besar ,
bisa dipilih multimeter digital. Cara yang lebih baik adalah menggunakan
tahanan variabel yang dikalibrasi yaitu dengan tahanan variabel (
Potensio ) samapai diperoleh Vx = Vy maka akan didapat Rx = Ry pada
sistem ini tidak perlu alat ukur yang sangat presisi /mahal sebab yang
diperlukan adalah pengukuran tegangan Vx = Vy yang cermat lihat
Gambar 1.51.
Vin
V2 = R2
R1 R 2
R2
V2 = Vin (1.40)
R1 R2
Rp
V2 = Vin (1.41)
R1 R p
24 R X k.R
V 12 -
2.R X R
14kΩ 20kΩ
V 12 - 24 - 5V
28kΩ 20kΩ
Terpenuhi spesifikasi yang diminta V sebesar - 5V ke 5V
Disipasi daya yang diserap oleh ketiga resistor adalah;
24 2
P(watt) Ia 2 2.R X R
2R X R
24 2
P 12mW
2 14kΩ 20kΩ
24 24
Ia
2.R X R 2 14kΩ 20kΩ
I a 0,5mA
Terpenuhi karena sumber arus yang tersedia 100mA jauh lebih besar
daripada kebutuhan arus total 0,5mA.
Untuk mereduksi kebutuhan daya yang besar, maka resistansi
potensiometer dipilih dengan nilai yang lebih besar. Dan jika diganti
dengan nilai R = 50k, maka nilai RX adalah:
R X 0,7 R 0,7 50kΩ 35kΩ
sehingga,
35kΩ 50kΩ
- 5V 12 - 24 V
70 50kΩ
35kΩ
V 12 - 24 5V
70 50kΩ
Terpenuhi spesifikasi yang diminta;
- 5V V 5V
Disipasi daya yang diserap oleh ketiga resistor adalah;
24 2
P(watt) Ia 2 2.R X R
2R X R
24 2
P 5mW
2 50kΩ 70kΩ
VL RL .k.RR L k.R
V1 R L k.R R L .k.R RL k.R
. 1 k .R
VL R L .k.R
V1 R L .k.R R.RL k.R 2 .1 k
VL R L .k.R
V1 R L .k.R R.RL R.RL .k k.R 2 k 2 .R 2 .
VL 1
V1 1 R k.R
1 1
k RL RL
VL 1 1
atau VL .V1 (1.46)
V1 1 R .1 k 1 R
.1 k
k RL k RL
Dimensi
Untuk mendapatkan Linieritas RL >> R dengan Iq = 5 sampai 10.IL
(dipilih), sehingga berlaku
V1
R
5......10I L
Pada saat kondisi pengaturan (R / Rl) ≈ 1 potensiometer dilewati arus
maksimum, pada kondisi ini dapat mengakibatkan potensiometer
terbakar, karena kelebihan arus/daya. Untuk itu persyaratan pengaturan
pembangi tegangan dengan menggunakan resistor atau potensiometer
selain faktor linieritas kurva, yang perlu diperhatikan juga kemampuan
daya daya maksimum potensimeter tersebut.
Pembagi Arus
Dalam sebuah rangkaian parallel tahanan-tahanan, tegangan totalnya
akan sama pada masing-masing tahanan, sementara jumlah arus
masing-masing tahanan akan sama dengan arus totalnya.
VR 2 VS
I2
R2 R2
VR 3 VS
I3
R3 R3
VA
RA (1.50)
I
dimana R = tahanan beban dan RA = tahanan dalam amper meter
BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN PPPPTK/VEDC MALANG
Kelistrikan 52
V
RX (1.55)
I
Dalam persamaan di atas berarti tahanan ampermeter adalah nol dan
tahanan voltmeter tak terhingga, sehingga rangkaian tidak terganggu.
Pada Gambar 1.65 arus sebenarnya di salurkan ke beban diukur oleh
ampermeter, tetapi voltmeter lebih tepat mengukur tegangan sumber dari
pada tegangan beban nyata ( aktual ).
Gambar 1.66. Efek posisi Voltmeter dalam pengukuran cara arus dan tegangan
Tahanan ampermeter tergantung pada perencanaan kumparan dan
umumnya lebih besar bagi arus skala penuh yang rendah.