You are on page 1of 18

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

RUANGAN RAWAT : NAKULA TANGGAL DIRAWAT : 24 April 2018

I. IDENTITAS KLIEN
RM No. : 0050623
Inisial : Tn. N (L)
Tanggal Pengkajian : Kamis, 26 April 2018
Umur : 35 tahun
Alamat : Dusun II Bojong, Panjatan, Kulon Progo

II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. M
Alamat : Dusun II Bojong, Panjatan, Kulon Progo
Hubungan dengan pasien : Ayah

III. ALASAN MASUK


Tn. N mengatakan bahwa Tn. N dibawa ke RSJ Grhasia karena Tn. N mengamuk
tanpa sebab, teriak-teriak, sulit tidur. Tn. M mengatakan Tn. N dibawa ke RSJ Grhasia
karena Tn. N teriak-teriak, kemudian obatnya habis dan Tn. N tidak mau diajak kontrol
sehingga Tn. M meminta tolong ke Puskesmas Panjatan dan dibawa ke RSJ Grhasia
DIY.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Riwayat Kesehatan
Tn. M mengatakan dahulu Tn. N tidak mengalami kejadian seperti sekarang,
Tn. N aktif bekerja seperti orang biasanya, kemudian Tn. N dan istrinya
memutuskan untuk bekerja di Malaysia, hingga akhirnya Tn. N memergoki istrinya
selingkuh dengan orang lain. Tn. N yang emosi kemudian menghantam laki-laki
selingkuhan istrinya, hingga akhirnya Tn. N dikembalikan ke Indonesia. Setelah
kembali ke Indonesia Tn. N mulai berubah, Tn. N cenderung menjadi orang yang
pemarah, suka membanting barang-barang, merobek kasur, dll.
Tn. M mengatakan sebelum di RSJ Grhasia Tn. N dibawa ke pondok
pesantren, dan diharapkan Tn. N dapat sembuh dengan pendekatan spritual, namun
ternyata tidak ada perkembangan yang sangat signifikan kepada Tn. N. Kemudian
Tn. N dibawa ke RSJ Grhasia untuk diobati secara kejiwaannya.
2. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Tn. N mengatakan sebelumnya sering marah-marah, sudah lima kali dibawa
ke RSJ Grhasia DIY.
3. Pengobatan sebelumnya.
Tn. M mengatakan bahwa Tn. N sepulang dari RS Grhasia sudah dapat
berinteraksi dengan orang lain dengan baik, namun Tn. N ketika di rumah tidak mau
meminum obat dari RSJ Grhasia karena Tn. N merasa sudah sehat dan tidak perlu
minum obat, sehingga Tn. N kambuh lagi sering marah-marah.
4. Perilaku Aniaya
Tn. M mengatakan dahulu sepulang dari Malaysia sekitar tahun 2011 Tn. N
pernah pergi keluar, kemudian di jalan Tn. N diperlakukan tidak baik oleh
seseorang, Tn. N dipukuli dan ditelanjangi oleh orang lain.
Tn. N mengatakan bahwa dulu Tn. N pernah memukul seseorang karena
selingkuh dengan istrinya pada tahun 2011. Tn. N mengatakan kalau di rumah Tn. N
melampiaskan kemarahannya dengan memukul kayu, membantung gelas dan
peralatan lainnya.
5. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Tn. M mengatakan dahulu kakek dari Tn. N pernah mengalami kasus
kejiwaan, beliau sering marah-marah dan stress selepas ditransmigrasi.
6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Tn. N mengatakan bahwa ia seperti itu karena ditinggal istrinya yang
merantau di Malaysia, ia mendapati istrinya selingkuh dengan orang lain, sehingga
ia memukuli orang tersebut di Malaysia, kemudian Tn. N di pulangkan ke Indonesia
dan tidak ada kabar lagi oleh istrinya di Malaysia.

V. FAKTOR PRESIPITASI
Tn. N mengatakan marah-marah biasa kambuh ketika ada kata-kata yang kurang
enak didengar oleh Tn. N, kemudian ketika ada orang yang memarahi Tn. N dan tidak
mau mendengarkan alasan Tn. N.
VI. FISIK
1. Tanda vital : TD : 101/64 ; N : 68 x/menit ; S : 36,5 0C ; RR : 20 x/menit
2. TB : 163 cm ; BB : 52 kg ; IMT : 19,57 kg/m2.
3. Keluhan fisik : Tn. N mengatakan tidak ada keluhan fisik selama di RS Grhasia. Tn.
N mengatakan bahwa ia sehat baik-baik saja.

VII. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
Laki-laki

Perempuan

Meninggal

ODGJ

Pasien

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Tn. N mengatakan bahwa semua anggota tubuh itu penting dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya.
b. Identitas
Tn. N mengatakan sebelum sakit Tn. N berperan sebagai kepala keluarga
dan sudah mempunyai seorang anak laki-laki. Tn. N mengatakan sebelum sakit
Tn. N tinggal serumah dengan istri dan anaknya. Tn. N sering mengikuti
kegiatan masyarakat. Tn. N mengatakan sebagai seorang laki-laki dan kepala
keluarga Tn. N harus memberikan nafkah kepada istrinya, sehingga di rumah
Tn. N bekerja sebagai petani dan buruh untuk menghidupi keluarganya. Ketika
anak Tn. N usia 2 tahun Tn. N hendak mencari uang di Malaysia, dan istrinya
ikut juga untuk membantu Tn. N bekerja di Malaysia.
c. Peran
Tn. N mengatakan sudah memiliki rumah sendiri yang dahulu dihuni
oleh Tn. N, istri, dan anaknya yang sekarang berusia 12 tahun. Tn. N
mengatakan sewaktu menjadi kepala rumah tangga Tn. N selalu bekerja sebagai
petani maupun buruh untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
d. Ideal diri
Tn. N mengatakan bahwa ia berharap dapat sembuh dari sakit jiwanya,
sehingga Tn. N dapat ikut serta dalam kegiatan masyarakat dan menjadi kepala
dalam rumah tangganya. Tn. N mengatakan bahwa Tn. N berharap dapat
memiliki istri kembali yang dapat merawat dirinya dan anaknya, serta
melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah.
e. Harga diri
Tn. N mengatakan hubungannya dengan orang lain baik- baik saja,
namun karena kondisinya saat ini saat kemarin pulang ke rumah Tn. N hanya di
rumah saja, kecuali ketika tetangga atau orang-orang di sekitar Tn. N
membutuhkan bantuan tenaga Tn. N maka Tn. N dengan senang hati
membantunya.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Tn. N mengatakan bahwa saat ini orang yang sangat berarti dalam
hidupnya yaitu anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Tn. N mengatakan bahwa Tn. N ikut serta secara aktif dalam kegiatan
masyarakat di desanya.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain
Tn. N mengatakan tidak ada hambatan baginya untuk berinteraksi
dengan orang lain, namun hanya malas saja ketika ada suara atau perkataan
seseorang yang menyakitkan hati.

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Tn. N mengatakan beragama Islam dan ia percaya akan Allah swt.
sebagai tuhannya.
b. Kegiatan ibadah
Tn. N mengatakan bahwa ia beribadah sholat lima waktu tidak pernah
lupa baik di rumah maupun di Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY.

VIII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tn. N mengenakan pakaian harian dengan benar, namun kurang rapi, rambut
tidak rapi, dan mulut kelihatan sedikit kotor. Tn. N mengatakan ganti pakaian setiap
dua hari sekali. Tn. N mengatakan Tn. N tidak menyisir rambutnya.
2. Pembicaraan
Ketika diajak berbicara tatapan mata Tn. N tajam, suara Tn. N cepat dan
lantang. Gaya berbicara Tn. N sedikit malas-malasan.
3. Aktivitas Motorik
Tn. N mengatakan ketika di rumah Tn. N sering membantu bertani di sawah,
membantu tetangga membangun rumah, dan kerja bakti di lingkungan desanya. Tn.
N mengatakan ketika di RSJ Grhasia Tn. N tidak memiliki kegiatan rutin untuk
mengisi waktunya, Tn. N hanya senam dipagi hari, ngobrol dengan teman-temannya,
dan tidur saja.
4. Alam perasaaan
Tn. N merasa sedih dengan kondisinya saat ini, Tn. N mengatakan bahwa Tn.
N terkadang iri dengan orang-orang yang memiliki keluarga bahagia, Tn. N sangat
ingin memiliki keluarga bahagia seperti dulu lagi tinggal serumah dengan istri dan
anaknya.
5. Afek
Tn. N memiliki afek yang tumpul karena Tn. N akan berubah raut muka
hanya ketika diberikan suatu stimulus.
6. lnteraksi selama wawancara
Ketika diajak berkomunikasi Tn. N kooperatif, interaksi ketika diajak
komunikasi baik, Tn. N dapat memperhatikan selama interaksi, namun ketika
kelamaan Tn. N menjadi bosan dan mengantuk.
7. Persepsi
Tn. N memiliki riwayat halusinasi pendengaran pada bulan Desember 2017.
Tn. N mengatakan bahwa halusinasi Tn. N isinya mengeremang tak jelas. Frekwensi
dadi halusinasi sering ketika duduk ataupun jalan. Gejala-gejala yang timbul adalah
seperti terdengar suara aneh yang tidak jelas. Tn. N mengatakan bahwa saat ini tidak
lagi mendengar suara-suara yang aneh dan tidak jelas lagi.
8. Proses Pikir
Proses pikir Tn. N baik, karena Tn. N dapat berbicara sesuai dengan topik
dengan baik.
9. Isi Pikir
Tn. N mengatakan tidak merasa takut ataupun keyakinan terhadap hal-hal
yang mustahil bagi dirinya. Tn. N mengatakan bahwa Tn. N meyakini yang nyata itu
benar nyata dan yang tidak itu tidak ada.
10. Tingkat kesadaran
Tn. N tidak mengalami kebingungan, ia menjawab pentanyaan dengan sadar
penuh. Tn. N mengetahui waktu dan tempat ia sekarang.
11. Memori
Tn. N tidak mengalami gangguan daya ingat dibuktikan dengan Tn. N masih
mengingat kejadian-kejadian masa lalu. Tn. N mengatakan bahwa Tn. N dibawa ke
RS oleh ayahnya dalam kondisi tidur. Tn. N mengatakan bahwa Tn. N cerai dengan
istri tujuh tahun yang lalu, Tn. N mendapat kabar terakhir dari istrinya pada malam
hari raya tahun 2011.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi Tn. N baik, Tn. N dapat mudah beralih ke topik
pembahasan yang lain. Tn. N juga dapat melakukan perhitungan sederhana dengan
baik.
13. Kemampuan penilaian
Tn. N tidak mengalami gangguan kemampuan penilaian karena ia dapat
mengambil keputusan yang sederhana tanpa bantuan orang lain.
14. Daya tilik diri
Tn. N mengatakan bahwa Tn. N sudah sembuh dari penyakitnya dan ia tidak
meminum obat lagi ketika di rumah.

IX. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Tn. N mengatakan makan sehari 3 kali porsi sedang. Tn. N mengatakan
kurang begitu suka dengan makanan di RS sehingga setiap kali makan hanya habis
setengah porsi. Tn. N mengatakan ketika di rumah Tn. N makan juga tiga kali, dan
Tn. N sering menyiapkan makan bersama ibunya.
2. b.a.b / b.a.k
Tn. N mengatakan tidak ada keluhan b.a.b dan b.a.k, Tn. N b.a.b sehari satu
kali dengan konsentrasi lunak dan b.a.k sehari kurang lebih lima kali.
3. Mandi
Tn. N mengatakan mandi sehari dua kali pada pagi dan sore. Tn. N
mengatakan mandi menggunakan sabun, Tn. N mengatakan keramas menggunakan
shampo dua hari sekali. Tn. N mengatakan menggosok gigi sehari sekali pada pagi
hari.
4. Berpakaian/berhias
Tn. N mengatakan dapat mengenakan pakaian sehari-hari sendiri dan
mengganti pakaian dua hari sekali.
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : 12.30 s/d 15.00
Tidur malam lama : 21.00 s/d 04.30
Kegiatan sebelum tidur : Tn. N mengatakan sebelum tidur Tn. N hanya
mengobrol, tidak menggosok gigi maupun mencuci
kaki.
Kegiatan sesudah tidur : Tn. N mengatakan bangun tidur Tn. N hanya
mengobrol dengan teman-temannya.
6. Penggunaan obat
Tn. M mengatakan bahwa di rumah Tn. N tidak mau minum obat, biasanya
Tn. M memasukkan obat ke dalam minuman Tn. N agar Tn. N tidak mengetahui
kalau Tn. N minum obat. Tn. N mengatakan bahwa Tn. N sudah sehat sehingga Tn.
N tidak perlu minum obat.
7. Pemeliharaan Kesehatan
a. Perawatan lanjutan
Tn. N mengatakan perawatan jiwa secara rutin dan berkelanjutan di RSJ
Grhasia DIY.
b. Perawatan pendukung
Tn. N mentakanan dalam keluarga Tn. N terdapat ayah Tn. N yang selalu
mengingatkannya agar mau minum obat, namun terkadang Tn. N tidak mau
minum obat.
8. Kegiatan di dalam rumah
a. Mempersiapkan makanan
Tn. N mengatakan kalau di rumah Tn. N menyiapkan makan untuk dirinya
sendiri.
b. Menjaga kerapihan rumah
Tn. N mengatakan kalau di rumah Tn. N sering membersihkan rumah,
menyapu.
c. Mencuci pakaian
Tn. N mengatakan kalau di rumah Tn. N mencuci sendiri, namun kalau
cucian banyak biasanya hanya dibiarkan saja.
d. Pengaturan keuangan
Tn. N mengatakan di rumah hanya mengatur keuangan untuk dirinya
sendiri.
9. Kegiatan di luar rumah
a. Belanja
Tn. N mengatakan dahulu sering belanja ke pasar, namun ketika sakit Tn.
N hanya diam di rumah, tidak belanja lagi.
b. Transportasi
Tn. N mengatakan bahwa Tn. N jarang pergi kemana-mana, biasanya Tn.
N kalau hendak pergi-pergi selalu diantar oleh ayahnya.
X. Mekanisme Koping
Tn. N mengatakan pada saat ini Tn. N masih merokok, Tn. N merokok satu
bungkus rokok dapat habis dalam 2-3 hari, namun ketika di RS Tn. N terbatas, tidak
dapat merokok, sehingga Tn. N merasa pusing.
Tn. M mengatakan di rumah Tn. M selalu mengingatkan Tn. N untuk meminum
obat, namun Tn. N tidak mau minum obat, sehingga Tn. M mencampurkan obat ke
minuman Tn. N agar Tn. N tetap dapat minum obat.

XI. Masalah Psikososial dan Lingkungan:


1. Masalah dengan dukungan kelompok
Tn. N mengatakan dalam kegiatan bermasyarakat Tn. N ikut serta secara
aktif, hanya saja Tn. N kurang senang ketika ada suara-suara yang tidak nyaman di
hati Tn. N.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Tn. N mengatakan di lingkungan tempat tinggalnya tidak ada masalah
apapun yang membuat Tn. N melakukan tindakan-tindakan kekerasan.
3. Masalah dengan pendidikan
Tn. N mengatakan bahwa Tn. N dahulu lulusan SLTA, dan Tn. N tidak ada
masalah dengan pendidikannya dari sekolah dasar sampai dengan menengah atas.
4. Masalah dengan pekerjaan
Tn. N mengatakan bekerja sebagai petani dan buruh untuk mencukupi
kebutuhan keluarganya sehari-hari. Tn. N mengatakan bahwa Tn. N pergi ke luar
negeri untuk mencari rizky yang lebih untuk keluarganya, namun ketika bekerja di
Malaysia Tn. N memergoki istrinya selingkuh dan Tn. N dikembalikan ke Indonesia.
5. Masalah dengan perumahan
Tn. N mengatakan di dalam rumah Tn. N tinggal bersama orangtuanya dan
tidak ada masalah apa-apa di rumah baik dengan ayah, ibu maupun kakak dan
adiknya.
6. Masalah ekonomi
Tn. N mengatakan dahulu hasil bertani dan buruh cukup untuk memenuhi
kebutuha sehari-harinya dengan istri dan anaknya.
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Tn. N mengatakan bahwa Tn. N tidak mengalami masalah dengan pelayanan
kesehatan yang ada.
XII. Pengetahuan Kurang
Tn. N belum begitu mengetahui tentang perilaku kekerasan dan cara
memanajemen emosi untuk menghentikan perilaku kekerasan. Tn. N perlu diberikan
pengetahuan dan pemahaman mengenai obat-obatan yang harus diminumnya setiap hari
karena Tn. N merasa sudah sehat dan tidak mau minum obat.

XIII. Aspek Medik


1. Diagnosa Medik : F.20.3
2. Terapi Medik :
a. TFP 5 mg 1–0–1
b. Setraline 50 mg 0–0–1
c. THP 2 mg ½ – 0 – ½ (stop pada tanggal 24/4/2018)
d. CPZ 25 mg 0–0–1
Analisa Data
Data Masalah Penyebab
DS : Resiko Perilaku
- Tn. N mengatakan sering tersinggung dan marah Kekerasan
ketika ada suatu perkataan dari seseorang yang
kurang nyaman di hatinya.
- Tn. N mengatakan ketika Tn. N marah Tn. N
membuang-buang pakaian, memecah kaca, dan
merusak barang-barang yang ada.

DO :
- Tn. N memiliki riwayat perilaku kekersan di
RSJ Grhasia DIY
- Ketika diajak berbicara tatapan mata Tn. N
tajam, suara Tn. N cepat dan lantang.

DS : Kesiapan
- Tn. N mengatakan ganti pakaian setiap dua hari meningkatkan
sekali. perawatan diri
- Tn. N mengatakan Tn. N tidak menyisir
rambutnya.
- Tn. N mengatakan mandi sehari dua kali pada
pagi dan sore. Tn. N mengatakan mandi
menggunakan sabun.
- Tn. N mengatakan keramas menggunakan
shampo dua hari sekali.
- Tn. N mengatakan menggosok gigi sehari sekali
pada pagi hari.
- Tn. N mengatakan ingin secara rutin dapat
membiasakan diri mandi 2 kali sehari, sikat gigi
dua kali sehari, dan berdandan.

DO :
- Tn. N mengenakan pakaian harian dengan benar,
namun kurang rapi, rambut tidak rapi, dan mulut
kelihatan sedikit kotor

DS : Ketidakpatuhan
- Tn. M mengatakan bahwa Tn. N sepulang dari
RS Grhasia sudah dapat berinteraksi dengan
orang lain dengan baik, namun Tn. N ketika di
rumah tidak mau meminum obat dari RSJ
Grhasia karena Tn. N merasa sudah sehat dan
tidak perlu minum obat.
- Tn. M mengatakan di rumah Tn. M selalu
mengingatkan Tn. N untuk meminum obat,
namun Tn. N tidak mau minum obat, sehingga
Tn. M mencampurkan obat ke minuman Tn. N
agar Tn. N tetap dapat minum obat.
DO :
- Obat yang di berikan pada Tn. N berupa
TFP 5 mg 1–0–1
Setraline 50 mg 0–0–1
CPZ 25 mg 0–0–1

Diagnosa Keperawatan

1. Resiko Perilaku Kekerasan


2. Kesiapan Peningkatan Perawatan Diri
3. Ketidakpatuhan
Intervensi Keperawatan
Perencanaan
Diagnosa
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Resiko Perilaku TUM : Setelah 1 kali pertemuan pasien SP I
Kekerasan Pasien dapat mengontro perilaku menunjukkan tanda-tanda 1. Mengidentifikasi
kekerasan percaya kepada perawat : penyebab PK
- Wajah cerah, tersenyum 2. Mengidentifikasi tanda
TUK : - Mau berkenalan dan gejala PK
1. Pasien dapat membina hubungan - Ada kontak mata 3. Mengidentifikasi PK
saling percaya - Bersedia menceritakan yang dilakukan
2. Pasien dapat mengidentifikasi 4. Mengidentifikasi akibat
tanda dan gejala PK PK
3. Pasien dapat mengidentifikasi Setelah 1 kali pertemuan pasien 5. Menyebutkan cara
jenis perilaku kekerasan yang menceritakan penyebab perilaku mengontrol PK
yang pernah dilakukannya kekerasan yang dilakukannya : 6. Membantu pasien
4. Pasien mampu mempraktekkan - Menceritakan penyebab mempraktekkan latihan
kembali latihan fisik 1, latihan perasaan jengkel/kesal baik cara mengontrol fisik I
fisik 2, cara verbal dan spiritual dari diri sendiri maupun 7. Menganjurkan pasien
5. Pasien memasukkan kegiatan lingkungannya memasukkan dalam
mengontrol emosi dalam jadwal kegiatan harian
kegiatan harian Setelah 1 kali pertemuan pasien SP II
menceritakan tanda-tanda saat 1. Mengevaluasi jadwal
terjadi perilaku kekerasan yang kegiatan harian pasien
dilakukannya : 2. Melatih pasien
- Tanda fisik : mata merah, mengontrol PK dengan
tangan mengepal, ekspresi cara fisik II
tegang dll 3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
- Tanda emosional : jadwal kegiatan harian
- Perasaan marah, jengkel, SP III
bicara kasar 1. Mengevaluasi jadwal
- Tanda sosial : kegiatan harian pasien
Bermusuhan yang dialami 2. Melatih pasien
saat terjadi perilaku mengontrol PK dengan
kekerasan. cara verbal
3. Menganjurkan pasien
Setelah 1 kali pertemuan pasien memasukkan dalam
menjelaskan : jadwal harian
- Jenis-jenis ekspresi SP IV
kemarahan yang selama ini 1. Mengevaluasi jadwal
telah dilakukannya kegiatan harian pasien
- Perasaannya saat melakukan 2. Melatih pasien
kekerasan mengontrol PK dengan
- Efektifitas cara yang di pakai cara spiritual
dalam menyelesaikan 3. Menganjurkan pasien
masalah memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
Setelah 1 kali pertemuan pasien SP V
menjeaskan akibat tindakan 1. Mengevaluasi jadwal
kekerasan yang dilakukannya kegiatan harian pasien
2. Menjelaskan cara
- Diri sendiri : luka, dijauhi
mengontrol PK dengan
teman, dll
minum obat
- Orang lain/keluarga : luka,
3. Menganjurkan pasien
tersingung, ketakutan dll
memasukkan dalam
- Lingkungan : barang atau
benda rusak dll jadwal kegiatan harian

Setelah 1 kali pertemuan pasien :


- Menjelaskan cara-cara sehat
mengungkapkan marah

Setelah 4 kali pertemuan pasien


memperagakan cara mengontrol
perilaku kekerasan :
- Fisik : tarik nafas dalam,
memukul bantal atau kasur
- Verbal : mengungkapkan
perasaan pada orang lain
tanpa menyakiti
- Spiritual : berdoa, berzikir
atau meditasi sesuai dengan
agama yang di anut

Setelah 1 kali pertemuan pasien


memiliki kesadaran dalam minum
obat :
- Menjelaskan manfaat minum
obat secara teratur
- Menyebutkan akibat dari
putus obat
Setelah 1 kali pertemuan keluarga
- Menjelaskan cara merawat
pasien dengan perilaku
kekerasan
- Mengungkapkan rasa puas
dalam merawat pasien

Kesiapan Peningkatan TUM : Setelah 3 kali pertemuan pasien : SP I


Perawatan Diri Pasien dapat mandiri dalam perawatan - Dapat menyebutkan 1. Menjelaskan pentingnya
diri berhias pentingnya kebersihan dan kebersihan diri dan
berhias diri berhias diri
TUK : - Dapat menyebutkan cara 2. Menjelaskan cara
1. Pasien dapat membina hubungan menjaga kerapian diri pasien menjaga kebersihan diri
saling percaya dengan perawat - Trmotivasi untuk 3. Menganjurkan pasien
2. Pasien dapat mengetahui meningkatkan kebersihan memasukkan dalam
pentingnya perawatan diri berhias diri dan kerapian diri jadwal kegiatan harian
3. Pasien mengetahui cara-cara 4. Memotivasi pasien
perawatan diri berhias dalam meningkatkan
kebersihan diri
SP II
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Mengevaluasi
kemampuan pasien
dalam menjaga
kebersihan dan kerapian
diri
3. Membantu pasien dalam
menjaga kerapian diri

SP III
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian
2. Mengevaluasi
kemampuan pasien
dalam menjaga
kebersihan dan kerapian
diri

Ketidak patuhan TUM : Setelah 3 kali interaksi pasien SP I


Pasien dapat patuh dalam minum obat menyebutkan : 1. Menjelaskan pentingnya
- Manfaat minum obat minum obat secara rutin
TUK : - Keinginan untuk tidak 2. Mendorong pasien
1. Pasien dapat membina hubungan lepas dari minum obat minum obat sesuai
saling percaya dengan perawat - Jenis-jenis obat, dosis dan jadwal
2. Pasien dapat mengetahui nama aturan pakai dan efek 3. Menganjurkan pasien
obat,dosis dan efek samping dari samping obat memasukkan dalam
obat yang di konsumsi jadwal kegiatan harian
3. Pasien dapat mengetahui SP II
pentingnya minum obat 1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan pasien
2. Mengevaluasi
pengetahuan mengenai
manfaat minum obat
3. Mengevaluasi kemauan
minum obat pasien
SP III
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan pasien
2. Mengevaluasi kemauan
pasien dalam minum
obat

You might also like