Professional Documents
Culture Documents
PENYUSUN :
HERNI SISWATI
NIM:P1337424515199
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
beberapa indikator status kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI dan AKB di
Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228
per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per
1.000 kelahiran hidup, AKABA 44 per 1.000 kelahiran hidup (PWS KIA
2012).
3
2000) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar
dan Angka Kematian Balita menurun sebesar dua- pertiga dalam kurun waktu
Bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH, dan Angka Kematian Balita 97 menjadi
Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun
perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar
negeri. Pada akhir tahun 1990-an secara konseptual telah diperkenalkan lagi
pada tahun 2000. Sejak tahun 1985 pemerintah merancang Child Survival
(CS) untuk penurunan AKB. Kedua Strategi tersebut diatas telah sejalan
sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang
menjadi empat tahap penting dan kemungkinan penyulit dapat terjadi pada
Pada persalinan terjadi perubahan fisik yaitu : ibu akan merasa sakit
pinggang, sakit perut, merasa kurang enak, capai, lesu, tidak nyaman, tidak
bisa tidur nyenyak. Dan perubahan psikis yang terjadi yaitu merasa ketakutan
sehubungan dengan diri sendiri, takut kalau terjadi bahaya terhadap dirinya
pada saat persalinan, takut tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya, takut
kesulitan pada persalinan yang lalu, ketakutan karena anggapan sendiri bahwa
Penyusun
5
Herni Siswati
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN PERSALINAN
1. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau
dengan jalan lain.
2. Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran yang cukup bulan/hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
3. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lahir ke dunia luar.
4. Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hidup cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
5. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu)lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi
baik pada ibu maupun janin.
B. ETIOLOGI PERSALINAN
1. Penurunan Kadar Progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot rahim, sebaliknya estrogen
meninggikan kerentangan otot rahim. Pada akhir kehamilan kadar
progesteron menurun sehingga timbul his.
2. Teori Oksitosin
Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah. Oleh karena itu
timbul kontraksi otot rahim.
3. Ketegangan otot
Dengan majunya kehamilan makin teregang otot rahim dan otot rahim
makin rentan.
4. Pengaruh janin
7
5. Teori Prastaglandin
Prastaglandin yang dihasilkan oleh desidua merupakan permulaaan
terjadinyas persalinan.
C. TAHAPAN PERSALINAN
1. Kala I
Dimulai adanya HIS sampai pembukaan lengkap.
Kala I terbagi dalam 2 fase :
a. Fase Laten
Pembukaan servik berlangsung lambat à pembukaan 1-3 cm
daslam waktu 7-8 jam.
b. Fase Aktif, dibagi dalam 3 subfase
1) Akselerasi : berlangsung 2 jam à pembukaan 4 cm
2) Dilatasi : berlangsung maximal 2 jam à pembukaan
9 cm
3) Deselerasi : berlangsung lambat dalam waktu 2 jam à
pembukaan 10 cm.
2. Kala II
Disebut kala pengeluaran , dimulai dari pembukaan lengkap sampai
bayi lahir. Tenaga mengejari mendorong janin keluar hingga lahir.
3. Kala III
Waktu pelepasan dan pengeluaran plasenta
a. Tanda-tanda pelepasan plasenta :
1) Uterus menjadi kendor.
2) Pendarahan terutama pendarahan yang sekonyong-
konyong dan agak banyak.
3) Tali pusat semakin memanjang.
4) Naiknya fundus uteri karena naiknya rahim.
b. Cara lepasnya plasenta ada 2 yaitu :
1
1) Schultse
Pelepasan dimulai dari bagian tengah plasenta dan
disini terjadi hematoma retra plasenta yang selanjutnya
mengangkat plasenta dari dasarnya. Pada cara pelepasan
ini tidak ada perdarahan sebelum plasenta lahir atau
sekurang-kurangnya terlepas seluruhnya. Baru setelah
terlepas seluruhnya, darah sekonyong-konyong
mengalir.
2) Duncan.
Pelepasan ini dimulai dari pinggir plasenta. Darah
mengalir keluar antara selaput janin dan dinding rahim.
Jadi perdarahan sudah ada sejak sebagian darim
plasenta lepas dan terus berlangsungt sampai seluruh
plasenta lepas.
c. Perasat untuk mengetehui lepasnya plasenta.
1) Kustner.
Dengan meletakan tangan disertai tekanan pada/ diatas
simfisis, tali pusat ditegangkan, bila tali pusat masuk
berarti belum lepas.
2) Klein
Sewaktu ada his, rahim kita dorong sedikit bila tali
pusat kembali berarti belum lepas.
3) Strassman
Tegangan tali pusat dan kontraksi pada fundus, bila tali
puisat kembali berarti belum lepas dan bila tali pusat
tak bergetar berarti sudah lepas.
4. Kala IV
Waktu setelah lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum.
Yang harus dilakukan pada kala IV adalah :
a. Mengawasi perdarahan post partum.
1) Setelah plasenta lahir hendaknya plasenta diperiksa dengan
teliti apakah lengkap atau tidak .
9
D. MEKANISME PERSALINAN
1. Turunnya kepala
a. Masuknya kepala dalam PAP
1) Pada primigravida sudah terjadi pada bulan terakhir
kehamilan
2) Pada multipara biasanya baru terjadi pada permulaan
persalinan.
2. Majunya kepala
b. Pada primigravida terjadi setelah kepala masuk ke dalam
rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II
c. Pada multipara majunya kepala dan masuknya kepala dalam
rongga panggul terjadi bersamaan
Yang menyebabkan majunya kepala:
3) Tekanan cairan intra uterin
4) Tekanan langsung oleh fundus pada bokong
5) Kekuatan mengejan
6) Melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk rahim
11
3. Fleksi
a. Dengan majunya kepala biasanya fleksi juga bertambah hingga
UUK jelas lebih rendah dari UUB.
b. Fleksi ini disebabkan karena anak didorong maju dan
sebaiknya mendapat tahanan dari pinggir PAP, serviks, dinding
panggul atau dasar panggul.
4. Putaran paksi dalam
Pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian
terendah dari bagian depan memutar ke depan, ke bawah simpisis.
Pada presentasi belakang kepala bagian yang terendah adalah daerah
UUK dan bagian inilah yang akan memutar ke depan ke bawah
simpisis. Mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena putaran paksi
merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan
bentuk jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah
panggul. Tidak terjadi tersendiri, tetapi selalu bersamaan dengan
majunya kepala dan tidak terjadi sebelum kepala sampai ke Hodge III,
kadang-kadang baru setelah kepala sampai di dasar panggul.
5. Ekstensi/ Defleksi kepala
Terjadi setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar
panggul. Disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah
panggul mengarah ke depan dan atas, sehingga kepala harus
mengadakan ekstensi untuk melaluinya. Setelah suboksiput tertahan
pada pinggir bawah simpisis maka yang dapat maju karena kekuatan
tersebut di bagian atas yang berhadapan dengan subociput, maka
lahirlah berturut-turut pada pinggir atas perineum UUB, dahi, hidung,
mulut, dan akhirnya dagu dengan gerakan ekstensi. Kalau tidak terjadi
ekstensi, kepala akan tertekan pada perineum dan menembusnya.
6. Putaran Paksi Luar
Setelah kepala lahir maka kepala anak memutar kembali kearah
punggung anak torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi
dalam
7. Ekspulsi
1
a. Pengkajian
Yaitu mengumpulkan semua data tang diperlukan secara
sistematis untuk mengevaluasi keadaan pasien secara lengkap,
meliputi :
1) Anamnesa
a) Identitas Pasien
Nama : untuk mengetahui / mengenal pasien.
Umur : untuk mengetahui faktor resiko.
1
b) Alasan Datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang.
c) Keluhan Utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan saat
pemeriksaan atau saat pasien datang
berhunbungan dengan kehamilannya.
d) Riwayat Penyakit Ibu dan Keluarga
Hal ini penting untuk melihat kemungkinan
adanya penyakit-penyakit yang menyertai dan
yang dapat mempengaruhi kehamilannya,
terutama ditanyakan mengenai penyakit
jantung, diabetes mellitus, hipertensi, malaria,
PMS, dan HIV AIDS. Data tersebut akan
bermanfaat terhadap penanganan ibu
selanjutnya. Penyakit yang dapat menyertai
kehamilan baik penyakit dari ibu maupun dari
keluarga yang kemungkinan dicurigai.
e) Riwayat Operasi / Trauma
17
l) Riwayat KB
1
a) Usia kehamilan
b) Bagian-bagian janin dalam rahim
c) Letak janin dalam rahim
d) Sampai dimana bagian terdepan janin masuk
dalam panggul
e) Ada atau tidaknya keseimbangan antara ukuran
kepala janin dengan panggul
f) Janin tunggal atau tidak
LEOP L.1: untuk menentukan umur
kehamilan dan bagian janin yang terdapat di
daerah fundus uteri.
LEOP L.2 untuk mengumpulkan letak
punggung janin (pada letak membujur).
LEOP L.3 untuk menyimpulkan bagian
janin yang berada di bawah rahim.
LEOP L.4 untuk mengetahui apakah
bagian terdepan janin sudah masuk pintu atas
panggul (PAP) atau belum
5) Periksa Dengar (Auskultasi)
Periksa dengar bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya denyut jantung janin (DJJ), frekuensi dan
keteraturannya, sehingga periksa dengar lebih
cenderung digunakan untuk mengkaji kesejahteraan
janin. Selain untuk menentukan adanya kehamilan dan
janin hidup, dari daerah didapatnya DJJ, dapat pula
ditentukan letak janin.
6) Pemeriksaan Dalam
Untuk mendapatkan informasi penting tentang obstetrik
dan ginekologik, antara lain :
a) Uterus : ukuran uterus dalam minggu, bentuk,
posisi, lunak atau keras, dan lokasi uterus.
1
M. Dokumentasi
Dalam kebidanan, metode yang digunakan untuk pendokumentasian
asuhan kebidanan adalah dengan menggunakan metode SOAP. Yang intinya
27
BAB IV
A. Studi kasus
1. Asuhan Ibu Hamil
a. Kunjungan Awal
Pengkajian data
Umur : 16 th Umur : 28 th
Menarche : 11 th
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Nyeri haid : tidak ada
Banyaknya :
- Hari ke 1-3, ganti pembalut 3x sehari (penuh)
- Hari ke 4-5, ganti pembalut 3x sehari (sedang)
- Hari ke 6-7, ganti pembalut 2x sehari (bercak)
(b) Riwayat kehamilan sekarang
G1P0A0, hamil 40 minggu +4 hr
HPHT :9 September 2015
HPL : 16 Juni 2016
ANC :
TM I : 1x ANC, di BPM
TM 2: 2x ANC, di BPM
TM 3: 6x ANC, diBPM dan Puskesmas
Jeruklegi 2
Gerakan Janin : 10x dalam 12 jam
ImunisasT
T 1:catin
TT 2 : 18-
2- 2015
Fe : 160 tablet
Tanda Bahaya : tidak ada
Kekhawatiran khusus : ibu mengatakan ,mengapa
yang lalu
2015
(hamil
ini)
persalinan
b) Obyektif
(1) Pemeriksaan fisik
(a) Pemeriksaan umum
(i) Keadaan umum: Baik
(ii) Kesadaran : Composmentis
(iii) BBsebelum/selama hamil :55/72 Kg ;
(iv) TB :157 cm
(v) LILA :25 cm
(vi) Tekanan darah: 100/60 mmHg
(vii) Nadi : 82 x/menit
(viii) Suhu : 36,4 ºC
(ix) Respirasi : 20 x/menit
(b) Status Present
(i) Kepala :kepala bersih, tidak ada benjolan, tidak ada
kelainan bentuk, dan rambut tidak rontok.
(ii) Mata : konjungtiva merah muda, sclera
putih.
(iii) Hidung : tidak ada polip
(iv) Mulut : mulut danlidah bersih, bibir lembab, tidak
ada
stomatitis, tidak ada perdarahan pada gusitidak ada
karies gigi.
(v) Leher :tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak
ada
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pelebaran vena
jugularis.
(vi) Dada : pola nafas teratur, tidak ada bunyi
ronchiatauweezhing.
(vii) Perut : tidak ada masa abnormal
(viii) Ekstremitas :
1
edema.
(c) Status Obstetrikus
(1) Inspeksi
(i) Muka : tampak ada cloasma gravidarum, tidak
tampak pucat.
(ii) Mamae:payudara membesar simetris dan tidak
hemoroid.
(2) Palpasi
(i) Mamae :tidak ada masa abnormal,
pengeluaran kolostrum.
(ii) Abdomen:
Leopold I :Teraba bulat, lunak,tidak
melenting.
Leopold II :Kanan: Teraba keras
Leopold IV :Divergen
33
kanan.
b) Masalah : primi muda
3) Identifikasi diagnose atau masalah potensial
Potensial persalinan lewat waktu
4) Kebutuhan tindakan segera
Motivasi dan konseling untuk USG,konseling dan dukungan
6) Implementasi
Tanggal :20 Juni 2016 jam :09.00 WIB
(a) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa kondisi bu
sewaktu-waktu diperlukan.
(c) Memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya
di kaki, tangan atau wajah disetai sakit kepala dan atau kejang,
muntah terus dan tidak mau makan, batuk lama lemah jantung
keputihan.
(d) Memberikan konseling dan dukungan psikologis tentang
muda
(e) Memotivasi ibu untuk melakukan pemeriksaan USG karena
malam hari.
(g) Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang setelah
7) Evaluasi
35
diterima
(f) Ibu telah mendapatkan tablet tambah darah 20 tablet dan
S 1. Alasan datang dan keluhan utama: Ibu datang untuk bersalin dan ibu
mengeluh kenceng-kenceng sejak jam 21.00 WIB, tanggal 20 Juni 2016,
mulai teratur jam 00.00 WIB tanggal 21 Juni 2016.
2. Riwayat kehamilan sekarang
ANC: TM III 6 x
Gerakan Janin: 10 x/12 jam
3. Tanda-tanda persalinan
a. Kontraksi dan frekuensi : kontraksi teratur, frekuensi 3x/10’/30”.
b. Lokasi ketidaknyamanan : dari punggung menjalar ke perut.
c. PPV : lendir darah
4. Pola pemenukan kebutuhan sehari-hari
a. Pola nurisi (makan/minum terakhir)
Makan terakhir: jam 18.00 WIB, porsi kecil, menu: nasi, sayur, lauk.
Minum terkhir : jam 21.00 WIB, jenis the manis.
b. Pola Istirahat
Ibu mengatakan tidak bisa istirahat sejak terasa kenceng-kenceng.
c. Pola aktivitas
Ibu mengatakan masih melakukan aktifitas seperti biasa seperti menyapu,
mencuci piring sebelum terasa kenceng-kenceng teratur.
d. Pola eliminasi
Ibu mengatakan sudah BAB dan BAK sebelum ke puskesmas.
e. Personal hygine
Ibu biasa mandi 2x sehari
f. Psiko, sosial, cultural, tingkat pengetahuan
Ibu tampak yakin dalam menghadapi proses persalinan dengan adanya
dukungan dari keluarga. Ibu mengatakan pengambil keputusan adalah
suami. Ibu mengatakan tidak ada adat istiadat yang dipercaya dapat
memperlancar proses persalinan kecuali berdo’a.
1
g. Tingkat pengetahuan
Ibu mengetahui tanda-tanda persalinan
A 1. Diagnosa: Ny. T umur 16 tahun G1P0A0 hamil 40+5 minggu janin tunggal
hidup intra uterin punggung kanan presentasi belakang kepala inpartu kala I
fase aktif.
2. Masalah: Primi muda
3. Diagnosa potensial: penyulit persalinan
4. Kebutuhan segera: Motivasi dan dukungan psikologis
P 1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu habwa kondisi ibu dan bayi dalam
kondisi baik.
Hasil: ibu mengetahui kondisinya dan kondisi bayinya saat ini.
2. Memberikan dukungan pada ibu bahwa ibu dapat bersalin normal, dan
menganjurkan ibu untuk berganti posisi sesuai keinginannya.
Hasil : ibu tampak yakin bisa bersalin secara normal dan ibu memilih posisi
miring kiri.
3. Menjaga privasi ibu dengan menutup tirai dan pintu.
Hasil: tirai dan pintu telah ditutup.
4. Menghadirkan suami/keluarga untuk memberikan dukungan pada ibu, dan
menjaga ruangan tetap kondusif.
Hasil: suami bersedia mendapingi istrinya dalam proses persalinan, dan
ruangan tetap kondusif.
5. Memberikan anjuran pada ibu untuk makan dan minum yang cukup untuk
menambah energy dan mencegah dehidrasi.
Hasil: ibu bersedia makan dan minum.
6. Menyarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin.
Hasil: dilakukan kateterisasi urine ± 10 cc.
7. Memantau kemajuan persalinan
Hasil: Tabel 4.3 kemajuan persalinan
VT
No Waktu DJJ Kontraksi TD N S RR KK
H effc ketuban Φ
1 02.30 140 3x/10’/35” 120/70 82 364 22 40 II 40% U
2 03.00 142 3x/10’/35” 82 22
3 03.30 142 3x/10’/40” 80 20
4 04.00 145 3x/10/40” 80 20
5 04.30 145 3x/10’/40” 82 364 24
6 05.00 145 3x/10’/40” 82 24
7 05.30 145 4x/10’/50” 80 22
8 06.00 142 4x/10’/65” 110/70 80 366 22 20 III+ 100% J 10
8. Mengisi partograf sesuai kemajuan persalinan
Hasil: kemajuan persalinan telah dimasukan dalam partograf.
1. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah : 110/70 mmHg
b. Nadi : 80 x/menit
c. Suhu : 36,6 ºC
d. Pernafasan : 22x/menit
2. Kontraksi : 4x/10’/65”
O 3. Pemeriksaan dalam:
Vulva: vagina teraba tenang
Serviks : lunak
Pembukaan 10 cm, effacement 100 % atau tidak teraba.
Kulit ketuban : pecah spontan, warna jernih
Presentasi : belakang kepala
POD : ubun-ubun kecil kanan depan
Penurunan : H III+
A Diagnosa : Ny.T umur 16 th tahun G1P0A0. Hamil 40+5 minggu inpartu kala
II
Masalah : Primi muda
Diagnosa potensial : penyulit persalinan karena umur ibu <20 th
Kebutuhan segera : Motivasi dan dukungan psikologis
P 1. Memberitahu ibu tentang kemajuan persalinan sehingga keluarga siap
menghadapi proses persalinan.
Hasil : ibu dan keluarga mengetahui kondisi ibu saat ini.
2. Memastikan kelengkapan alat, bahan serta obat yang dibutuhkan untuk
pertolongan persalinan.
Hasil : alat, bahan serta obat telah disiapkan.
3. Memakai APD dan menghisap/memasukan oksitosin 10 unit kedalam
spuit 3cc.
Hasil : APD telah dipakai dan oksitosin sudah dimasukan dalam spuit 3cc.
4. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap, dan menganjurkan
ibu untuk mengambil posisi meneran.
Hasil : ibu mengetahui pembukaan sudah lengakap, dan ibu memilih
posisi setengah duduk.
5. Melakukan pimpinan meneran saat ada kontraksi, dan memperbaiki cara
meneran.
Hasil : ibu meneran dengan benar.
6. Memperbaiki posisi ibu agar ibu lebih nyaman
Hasil : ibu merasa nyaman dengan posisi setengah duduk.
7. Mempersiapkan Pertolongan Kelahiran Bayi
a. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
letakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengerutkan
bayi.Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 di bagian bawah bokong
ibu.
b. Membuka tutup partus set dan perhatiakan kembali kelengkapan alat
dan bahan.
c. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
Hasil: persiapan pertolongan kelahiran bayi telah disiapkan.
8. Membatu Lahirnya Kepala
a. Menganjurkan ibu meneran sambil bernapas cepat dan dangkal
setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm, lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering,
sementara tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan
39
S Ibu merasa lega bayinya sudah lahir, ibu mengatakan perutnya masih mulas.
O 1. Bayi lahir secara spontan pervaginam pada tanggal 21 Juni 2016 Jam
06.45 WIB jenis kelamin laki-laki, keadaan normal, menangis kuat
spontan, warna kulit kemerahan dan bergerak aktif.
2. Plasenta belum lahir.
3. Tidak teraba janin kedua.
4. Teraba kontraksi uterus keras.
5. Status obstetrik
a. Abdomen : uterus teraba bulat/globuler
b. Genetalia : tali pusat memanjang, ada semburan darah.
A Diagnosa : Ny.T Umur 16 tahun P1 A0 Inpartu kala III
Masalah : tidak ada
Diagnosa potensial : tidak ada
Kebutuhan segera : tidak ada
1
persarahan aktif.
S Ibu mengatakan perutnya masih mulas, dan merasa senang bayinya sudah
lahir.
O Plasenta telah lahir spontan lengkap pada tanggal 21 Juni 2016 jam 06.50
WIB
TFU: 2 jari bawah pusat.
Kontraksi uterus: baik.
A Diagnosa :Ny. T Umur 16 tahun P1 A0 Inpartu kala IV
Masalah : tidak ada
Diagnosa potensial : tidak ada
Kebutuhan segera : tidak ada
P 1. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
Hasil : uterus teraba keras dan tidak terjadi perdarahan pervaginam
2. Membantu ibu dan bayi untuk IMD dengan memberikan cukup waktu
untuk melakukan kontak ibu dan bayi.
Hasil : IMD telah dilakukan selama 1 jam
3. Melakukan pengukuran antropometri, memberikan salep mata, dan vit.K
1mg (0,5 ml), dan memberikan imunisasi Hb0 1 jam setelah pemberian
vit.K.
Hasil : BB :3300 gram, PB: 47 cm, LK: 33 cm, LD: 32 cm
d. Nadi : 84 x/menit
2. Payudara: putting susu menonjol, kolostrum sudah keluar.
3. Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi keras.
4. Kandung kemih : kosong
5. Genetalia :lokhea rubra, warna merah, jumlah ± 70cc, bau khas
konsistensi encer.
6. Ekstremitas :- atas : tidak edema
- Bawah : tidak edema, reflek patella +
A Diagnosa : Ny. T umuR 16 tahun P1A0 6 jam postpartum
b. Suhu : 36,4ºC
c. Nadi : 82 x/menit
d. Pernapasan: 20 x/menit
2. Mamae : tidak tampak kemerahan, tidak bengkak, ASI keluar lancer, yang
keluar adalah ASI matur.
3. Abdomen : TFU: pertengahan pusat dan simfisis.
4. Genitalia : PPV: lokhea serosa ± 10cc.
5. Ekstremitas: tidak ada kemerahan, tidak ada nyeri, tidak edema, reflek
patella +/+
A Diagnosa : Ny.T umur 16 tahun P1A0 6 hari postpartum
3. Memberikan konseling KB :
Tabel 4.6 konseling KB
No Metode Keterangan
Kontrase
psi
1 MAL Konsepsi MAL mengandalkan pemberian
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif untuk
menekan ovulasi (Kemenkes, 2013).
Efektif bila dilakukan secara benar,
resiko kehamilan kurang dari antara 100
ibu dalam 6 bulan setelah persalinan.
(Kemenkes, 2013). Keuntungan khusus
bagi kesehatan yaitu mendorong pola
menyusui yang benar, sehingga
membawa manfaat bagi ibu dan bayi.
(Kemenkes, 2013).
2 Kondom Kondom merupakan selubung/sarung
karet yang dapat terbuat dari berbagai
bahan diantaranya lateks (karet), plastik
(vinil), atau bahan alami (produksi
hewani) yang di pasang pada penis saat
hubungan seksual. Kondom terbuat dari
karet sintetis yang tipis, berbentuk
silinder, dengan muaranya berpinggir
tebal, yang bila digulung berbentuk rata
atau mempunyai bentuk seperti puting
susu.
3 Mini pil Bila menyusui antara 6 minggu dan 6
bulan pascapersalinan dan tidak haid,
1
Respiration 2 2
Total 8 10
4. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi :
Bayi segera disusukan setelah lahir dengan melakukan IMD selama 1
jam.
b.Eliminasi :
Bayi sudah BAB 1x konsistensi lembek warna hitam kehijauan,
dan bayi sudah BAK 1 x warna kuning jernih.
c. Istirahat :
Ibu mengatakan bayinya sering tertidur.
d. Aktifitas :
aktivitas bayi menangis, BAK, BAB, memutar kepala untuk
mencari puting susu.
e. Psikososial : keluarga siap menerima anggota keluarga
baru.
O 1. Tanda- tanda vital: RR: 50x/menit, Pulse: 134 x/menit, S: 37,2ºC.
2. Kepala : bentuk simetris, sutura belum menutup, tidak ada caput
succedaneum, tidak ada cephal hematoma.
1
7. Melakukan dokumentasi
Hasil: dokumentasi telah dilakukan.
S 1. Pola nutrisi
Ibu mengatakan bayinya sering menyusu dengan kuat.
2. Pola eliminasi
BAB : 4x sehari konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan.
BAK : 6x sehari, warna kuning jernih
3. Pola istirahat
Ibu mengatakan bayinya sering tidur ± 18 jam.
O 1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
TTV : RR : 49x/menit
Pulse : 116 x/menit
Suhu : 37,2ºC
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada benjolan, sutura belum menutup, tidak ada cephal
hematoma.
Wajah : tidak tampak kuning.
Mulut : bibir tidak sianosis, tidak ada bercak-bercak putih pada mulut
bayi.
Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung.
Telinga : simetris, tidak ada serumen.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Abdomen : tidak ada kemerahan/pus disekitar pusat.
Ekstremitas : kuku tidak sianosis, fungsi baik.
Anus : berlubang.
3. Antropometri:
BB : 3200 gram
PB : 47 cm
A Diagnosa : Bayi Ny.T umur 6 hari neonatus cukup bulan.
tinggi, mata bernanah, diare (BAB lebih dari 3x sehari), kulit dan mata
tampak kuning, feses bayi berwarna pucat, dan menganjurkan
ibu/keluarga untuk membewa bayi jika ditemukan salah satu tanda
bahaya ke fasilitas kesehatan.
Hasil: ibu paham dengan penjelasan yang telah diberikan.
5. Melakukan dokumentasi
Hasil: dokumentasi telah dilakukan
S 1. Pola Nutrisi : Ibu mengatakan bayinya menyusu dengan kuat dan sering.
2. Pola Eliminasi:
BAB : 4x/menit, konsistensi lembek, warna kuning
BAK : 6x/menit, warna kuning jernih.
3. Pola Istirahat :ibu mengatakan bayinya banyak tidur ± 18 jam.
4. Pola Aktvitas: Ibu mengatakan bayinya bisa bermain aktif dengan
menggerakan tangan dan kakinya.
O 1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
TTV : RR: 49x/menit
Pulse : 123x/menit
Suhu : 36,6ºC.
2. Status present:
Kepala : tidak ada benjolan, tidak ada caput succedaneum
Wajah : tidak tampak simetris, mata tidak bernanah
Mulut : bibir tidak sianosis
Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga : simetris, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Abdomen : tidak ada tanda infeksi
Ekstremitas : kuku tidak sianosis
Kulit : tidak ikterik
Anus : berlubang.
3. Antropometri :
BB : 3500 gram
PB : 47 cm
B. Pembahasan
Pada sub bab ini penulis akan membahas menejemen asuhan kebidanan
komprehensif dimulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas hingga
keluarga berencana pada Ny.T umur 16 tahun G1P0A0 yang dilakukan mulai
51
Kabupaten Cilacap.
1. Asuhan Kebidanan Kehamilan
a. Asuhan Kebidanan Kunjungan Awal
1) Pengkajian data
a) Subjetif
Pada data subjektif penulis memperoleh data yang
O 4. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
TTV : RR: 49x/menit
Pulse : 123x/menit
Suhu : 36,6ºC.
5. Status present:
Kepala : tidak ada benjolan, tidak ada caput succedaneum
Wajah : tidak tampak simetris, mata tidak bernanah
Mulut : bibir tidak sianosis
Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga : simetris, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Abdomen : tidak ada tanda infeksi
Ekstremitas : kuku tidak sianosis
Kulit : tidak ikterik
Anus : berlubang.
6. Antropometri :
BB : 3500 gram
PB : 47 cm
A Diagnosa : By.G umur 2 minggu neonatus cukup bulan.
2) Interpretasi data
Pada langkah interpretasi data diperoleh diagnosa Ny.T
kehamilan lewat waktu,dan faktor umur ibu yang terlalu muda < 20
dukungan psikologis untuk ibu muda < 20 tahun dan rujukan untuk
USG
5)Implementasi
kunjungan ulang.
6)Evaluasi
1
praktek.
5) Penatalaksanaan
normal.
2) Data Objektif
Data objektif yang dikaji pada kala satu persalinan yaitu
oleh Varney 2007, dimana pada kala 1 fase aktif kontraksi normalnya
3) Analisa
Dari data subjektif dan objektif diperoleh diganosa Ny.T
setiap 4 jam, suhu setiap 2 jam, memantau nadi, DJJ dan kontraksi
menurut penulis sudah sesuai dengan teori yaitu ibu merasa mulas.
2) Data Objektif
Data objektif yang di kaji pada kala II meliputi tanda-tanda
4) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala II
bersalin kala II, bidan memakai sepatu, sarung tangan, dan selemek,
langkah.
.
c. Kala III
1) Data Subjektif
Data Pada kala III persalinan, ibu akan merasa masih mulas-
praktek.
4) Penatalaksanaan
Dalam praktek asuhan bersalin kala III, bayi ditempatkan
dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu. Selimuti ibu
dan bayi dengan kain hangat dan kering, dan pasang topi pada kepala
keluhan utama ibu. Dari hasil anamnesa ibu keluhan utama yang
2) Data Objektif
Pada kala IV persalinan dilakukan pemantauan selama 2
praktek.
4) Penatalaksanaan
Dalam praktek asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala
RI, 2013). Hal ini sesuai dengan teori, sehingga tidak ada
praktek.
2) Data Objektif
Pada asuhan kebidanan ibu nifas 6 jam yang dikaji yaitu
normal, TFU 2 jari dibawah pusat, lokia rubra.Dari hal ini sesuai
1
praktek.
3) Analisa
Dari data subjektif dan objektif diperoleh diganosa Ny. T
praktek.
4) Penatalaksanaan
tanda vital masih normal, lokia serosa dan TFU pertengahan pusat
dan simfisis.Dari hal ini sesuai dengan teori, sehingga tidak ada
praktek.
4) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada asuhan ibu nifas 6 hari di lahan
yaitu keluhan utama ibu.Dari data yang diperoleh ibu tidak ada
praktek.
2) Data Objektif
Pada bayi baru lahir 6 jam dikaji tanda-tanda vital,
pemeriksaan fisik. Dalam hal ini sudah sesuai teori, sehingga tidak
kebutuhan nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat ddan tidur, dan pola
63
turun yaitu dari 3300 gram ke 3200 gram. Hal ini terjadi karena
2) Data Objektif
Pada bayi baru lahir 2 minggu dikaji pemeriksaan umum
ini sesuai dengan teori, sehingga tidak ada kesenjangan antara teori
dan praktek.
3) Analisa
Dari data subjektif dan objektif diperoleh diagnosa By.G
praktek
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asuhan ibu hamil
Pada asuhan ibu hamil, penulis memberikan asuhan pada Ny.T
ada masalah.
2. Asuhan ibu bersalin
Pada asuhan ibu bersalin Ny.T bersalin pada usia kehamilan
pukul 07.00 WIB.Bayi lahir pukul 07.45 WIB, jenis kelamin laki-laki
suami.Pada asuhan ibu nifas tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
praktek.
4. Asuhan bayi baru lahir
Pada asuhan bayi Ny.T dimulai dari umur 0 jam sampai 6 minggu
berjalan dengan lancar. Selama asuhan bayi sudah diberikan vitamin K1 dan
salep mata segera setelah lahir, imunisasi Hb 0 pada 1 jam setelah
pemberian Vit.K.
B. Saran
2. Buat Puskesmas Jeruklegi 2 semoga bisa menyediakan sarana dan alat yang
DAFTAR PUSTAKA
JNPKKR-POGI-JHPIEGO/MNH Program.2002.Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
DEPKES RI.2013.Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Faskes Dasar dan
Rujukan
FKUI