You are on page 1of 1

Susfani Kesuma Maharani*

Prof. DR. Syafruddin Kalo. SH, M.Hum**


DR. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum***

Dunia bisnis di Indonesia saat ini berkembang dengan pesat. Bidang usaha
atau jenis usaha mencakup bidang yang luas, baik barang maupun jasa. Salah satu
variasi bisnis yang sedang berkembang adalah bisnis Multi Level Marketing
(MLM). Perkembangan industri bisnis MLM di Indonesia memberi dampak
positif bagi kemajuan perekenomian nasional. Masyarakat Indonesia yang
memperoleh sumber penghidupan melalui industri ini sekurang-kurangnya
berjumlah 4,5 juta jiwa. Prestasi ini namun sering kali kurang mendapat apresiasi
yang positif di masyarakat karena maraknya praktek ilegal yang telah merugikan
banyak orang dengan mengatasnamakan MLM sebagai kedok usahanya, sehingga
mencoreng nama baik dari industri MLM itu sendiri.
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah, pertama
bagaimanakah legalitas bisnis MLM di Indonesia serta kaitannya terhadap bisnis
berkedok MLM, kedua bagaimanakah penegakan hukum pidana di Indonesia
dalam menanggulangi praktek bisnis berkedok MLM.
Metode penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian hukum normatif
yang tujuan pokoknya adalah hendak menguji apakah suatu postulat normatif
tertentu memang dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah hukum
tertentu in concreto. Alat pengumpulan data dalam penulisan ini studi
kepustakaan (library research).
Jawaban dari permasalahan pertama adalah legalitas bisnis MLM di
Indonesia meskipun telah diakui di dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI No.
32/M-DAG/PER/8/2008 tentang Kegiatan Usaha Perdagangan dengan Sistem
Penjualan Langsung serta perubahannya pada Peraturan Menteri Perdagangan RI
No. 47/M-DAG/9/2009 dan Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 55/M-
DAG/PER/10/2009 tentang Pendelegasian Wewenang Penerbitan Surat Izin
Usaha Penjualan Langsung kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal,
ternyata tidak cukup mampu menghilangkan kesalahpahaman masyarakat
terhadap industri bisnis MLM. Legalitas bisnis MLM di Indonesia agar dapat
diakui masyarakat perlu didukung dengan penegakan hukum pidana dalam
menanggulangi praktek bisnis berkedok MLM, serta peran aktif pemerintah dalam
mengedukasi masyarakat tentang seluk-beluk dan bahaya bisnis berkedok MLM.
Jawaban dari permasalahan kedua adalah penegakan hukum pidana di
Indonesia dalam menanggulangi praktek bisnis berkedok MLM masih tergolong
lemah, baik karena lemahnya aturan hukum maupun proses penegakan hukum.
Penanggulangan praktek bisnis berkedok MLM di Indonesia perlu diatur dalam
Undang-Undang yang khusus, yaitu Undang-Undang Anti-Piramid atau Undang-
Undang Anti-Money Game sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan praktek
bisnis berkedok MLM maupun praktek money game di Indonesia.
____________________________
*Mahasiswi Fakultas Hukum USU
**Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Fakultas Hukum USU
***Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Fakultas Hukum USU

Universitas Sumatera Utara

You might also like