You are on page 1of 4

Modul 5

Skenario 5: Sakit Ny. Narisem

Ny Narisem usia 45 tahun datang ke dokter layanan primer dengan keluhan keluar
darah dari kemaluan pasca sanggama sejak 6 bulan yang lalu dan kadang-kadang keluar duh
yang berbau disertai nyeri saat BAK. Dari anamnesis diketahui bahwa ia menikah pada usia
14 tahun dan pernah melakukan pemeriksaan IVA dengan hasil positif namun tidak mau
memeriksakan diri ke Dokter karena tidak merasakan keluhan apa-apa. Ia juga pernah
menderita penyakit tumor jinak payudara 2 tahun yang lalu dan telah menjalani operasi.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan vital sign normal, konjungtiva anemis,
pemeriksaan genitalia terdapat massa rapuh dan mudah berdarah pada serviks. Dokter lalu
melakukan biopsi dan memeriksakannya ke Laboratorium Patologi Anatomi dengan hasil
adenocarsinomaserviks. Dokter lalu menjelaskan bahwa Ny Narisem harus dirujuk ke Rumah
Sakit untuk melakukan beberapa pemeriksaan lagi untuk mengetahui apakah sudah terdapat
metastasis pada organ lain dan mendapatkan tatalaksana selanjutnya.
Bagaimana saudara menjelaskan apa yang terjadi pada Ny Narisem?

1. Senggama : kondisi dimana menyentuhkan alat kelamin pria ke alat kelamin wanita
2. Duh : cairan yang dikeluarkan dari vagina dan atau uretra yang berupa cairan serosa
dan tidak bercampur dengan darah.
3. Pemeriksaan IVA : IVA Test (Inspeksi Visual Asam Asetat) adalah sebuah
pemeriksaan skrinning pada kanker serviks dengan menggunakan asam asetat 3-5%
pada inspekulo dan dapat dilihat dengan pengamatan secara langsung
4. Adenocarsinomaserviks: kanker yang berkembang dari sel-sel kelenjar penghasil
lendir dari endoserviks
5. Metastasis: penyebaran sel kanker dari suatu organ/jaringan ke organ/jaringan lain.

1. Mengapa Ny Narisem usia 45 tahun datang ke dokter layanan primer dengan keluhan
keluar darah dari kemaluan pasca sanggama sejak 6 bulan yang lalu dan kadang-
kadang keluar duh yang berbau disertai nyeri saat BAK
Keluar darah pasca senggama (post coital bleeding) :
-kanker serviks. Perdarahan yang terjadi dikarenakan kerapuhan dari jaringan serviks.
Saat coitus, umumnya akan terjadi gesekan pada dinding serviks. Karena jaringan
yang kaya pembuluh darah tersebut sangat rapuh, maka perdarahan mudah terjadi.
Perdararahan pascasenggama bisa terjadi bukan disebabkan oleh adanya kanker
serviks, melainkan karena iritasi atau mikro lesi atau luka-luka kecil di vagina saat
bersenggama. Serviks yang normal konsistensinya kenyal dan permukaannya licin.
Adapun serviks yang sudah berubah menjadi kanker bersifat rapuh, mudah berdarah
dan diameternya membesar. Serviks yang rapuh tersebut akan mudah berdarah pada
saat aktivitas seksual sehingga terjadi perdarahan pascasenggama. Oleh karena itu,
apapun bentuk perdarahan pascasenggama sudah sehusnya diperiksakan untuk
melihat adanya tanda-tanda kanker serviks
-memakai kontrasepsi pil
-Polip serviks atau polip rahim. Umumnya polip ini jinak
-Infeksi oleh klamidia, gonorea, trikomonas, dan jamur (Infeksi Menular Seksual)
-Vaginitis atropi yang umum terjadi karena kekurangan hormon estrogen, terutama
pada wanita post menopause. Kurangnya lendir pada vagina menyebabkan hubungan
seksual menjadi nyeri dan dapat terjadi perdarahan
-Displasia serviks. Perubahan pre-kanker pada kanker leher rahim. Risiko meningkat
dengan riwayat infeksi seksual sebelumnya, berhubungan seksual sebelum usia 18
tahun, melahirkan anak sebelum usia 16 tahun
-Mioma rahim yaitu tumor jinak yang berasal dari dinding otot rahim
Duh dan nyeri BAK: cairan keluar dari liangvagina berbau tidak sedap, nyeri
(panggul, pinggang dan tungkai), gangguan berkemih, nyeri dikandung kemih dan
rectum/ anus. Keluhan ini muncul karena pertumbuhan kanker tersebut mendekat/
mendesak ataupun menginvasi organ disekitarnya. Keputihan yang makin lama makin
berbau akibat infeksi dan nekrosis jaringan

 Infeksi saluran kemih


 Batu saluran kemih
 Trauma atau luka pada alat kelamin
 Penyakit menular seksual
 Olahraga secara berlebihan
 Efek samping obat tertentu
 Anemia sel sabit

2. Apa hubungan keluhan Ny Narisem dengan usia dan jenis kelamin?


Keluhan yang dialami oleh Ny. Narisem dapat dialami oleh seluruh usia. Sedangkan kenapa
bisa dirasakan dipengaruhi oleh stage penyakit yang diderita pasien
3. Apa hubungan ia menikah pada usia 14 tahun dengan keluhannya
Wanita dengan aktivitas seksual dini, misalnya sebelum usia 16 tahun, mempunyai
risiko lebih tinggi karena pada usia itu terkadang epitel atau lapisan dinding vagina
dan serviks belum terbentuk sempurna. Hal ini bisa terjadi karena belum sempurnanya
keseimbangan hormonal sehingga lapisan terluar dari lapisan epitel (epitel
superfisialis) vagina belum terbentuk sempurna. Hal ini menyebabkan mudahnya
terjadi lesi atau luka mikro di vagina atau serviks sehingga gampang pula terjadi
infeksi, termasuk infeksi oleh virus HPV, penyebab kanker servik
4. Apa makna IVA positif
Prosedur pemeriksaan yaitu dengan memasukkan spekulum ke dalam vagina, agar
mulut rahim (serviks) dapat di periksa secara langsung. Mulut rahim kemudian di
olesi zat asam cuka, apabila zat asam me ngenai sel-sel yang abnormal, warna
jaringan akan berubah menjadi putih (Aceto white epithelium) dan di katakan sebagai
hasil tes positif. Pemeriksaan IVA yang positif biasanya menandakan adanya suatu
lesi pre kanker, tetapi tentu saja pemeriksaan IVA harus di pastikan dengan
pemeriksaan lainnya oleh dokter spesialis kandungan (Sp. OG), dengan di lakukan
pemeriksaan lanjutan seperti pap smear, atau biops
5. Mengapa IVA positif ttp tidak merasakan keluhan apa apa
Pada umumnya, lesi prakanker belum memberikan gejala. Bila telah menjadi kanker
invasif, gejalan yang paling umum adalah perdarahan (contact bleeding, perdarahan
saat berhubungan intim) dan keputihan.
Pada stadium lanjut, gejala dapat berkembang mejladi nyeri pinggang atau perut
bagian bawah karena desakan tumor di daerah pelvik ke arah lateral sampai obstruksi
ureter, bahkan sampai oligo atau anuria. Gejala lanjutan bisa terjadi sesuai dengan
infiltrasi tumor ke organ yang terkena, misalnya: fistula vesikovaginal, fistula
rektovaginal, edema tungkai

6. Apa hubungan Ia juga pernah menderita penyakit tumor jinak payudara 2 tahun yang
lalu dan telah menjalani operasi dengan keluhannya
Tidak terdapat hubungan antara keluhan yang dialami oleh pasien dengan riwayat
tumor jinak payudara yang dialami olehnya. Tetapi terdapat DD dari tumor jinak
payudara, yaitu terjadinya hiperestrogen dapat menyebabkan adenocarsinoma
endometrii yang dapat menjalar menjadi adenocarsinoma serviks.
7. Apa makna pemfis
vital sign normal
konjungtiva anemis: terjadi karna anemia. Pada stadium lanjut, karna perdarahan terus
menerus sehinga terjadi anemia
pemeriksaan genitalia terdapat massa rapuh dan mudah berdarah pada serviks:
jaringan serviks yang mengalami keganasan juga lebih sensitif karena proses
peradangan dan kematian sel (nekrosis). Oleh sebab itu akan mudah rapuh, berdarah
dan nyeri ketika tersentuh.

8. Mengapa dilakukan biopsi


Biopsi merupakan pengambilan sampel dari jaringan tubuh yang terkena penyakit
untuk pemeriksaan mikroskopik. Biopsi dapat menentukan apakah tumor itu bersifat
jinak atau ganas. Jaringan yang diambil dari daerah bawah kanal servikal. Selain itu
bertujuan untuk menentukan terapi (tatalaksana) yang tepat untuk pasien.

9. Bagaimana hasil interpretasi dari Lab PA?


Biopsi dilakukan untuk mendapatkan jaringan. Akan didapatkan hasil sel adeno
(ganas) pada sel sel kelenjar yang dihasilkan pada endoserviks.

10. Apa saja pemeriksaan lanjutan setelah dirujuk


Test servik dengan koloskopi
teknik ini akan menghasilkan informasi lebih valid. Test koloskopi umumnya
dilakukan pada penderita yang telah mengalami beberapa gejala, dan dokter sudah
memiliki dugaan kearah potensi kanker rahim. Koloskopi adalah sebuah teknik
pemeriksaan mengunakan mikro kamera dari serat optik yang dimasukkan kemulut
vagina untuk mengambil gambar mulut rahim hingga. Alat ini mampu memperbesar
gambar hingga 40 kali lebih besar. Koloskopy ini mampu memberikan informasi
mengenai :
- Pola abnormalitas pembuluh darah
- Bercak putih pada serviks
- Peradangan
- Pengerutan jaringan serviks
Pemeriksaan klinik ini meliputi inspeksi, kolposkopi, biopsi serviks, sistoskopi,
rektoskopi, USG, BNO -IVP, foto toraks dan bone scan , CT scan atau MRI, PET
scan. Kecurigaan metastasis ke kandung kemih atau rektum harus dikonfirmasi
dengan biopsi dan histologik. Konisasi dan amputasi serviks dianggap sebagai
pemeriksaan klinik. Khusus pemeriksaan sistoskopi dan rektoskopi dilakukan hanya
pada kasus dengan stadium IB2 atau lebih.
11. Bagaimana mengetahui metastasis pada organ lain
Kanker serviks dapat menyebar ke berbagai oragn tubuh lainnya. Penyebaran ini
terjadi melalui jalur limfogen (melalui getah bening). Sel-sel kanker ini akan masuk
ke getah bening dan selanjutnya akan ikut peredaran dari getah bening ini.Penyebaran
ke area sekitar juga bisa terjadi seperti ke uterus(rahim), pelvis (panggil) atau vesica
urinaria (kandung kemih). Penyebaran kanker ke tempat yang jauh (dalam istilah
medis disebut metastasis) dapat mengenai organ seperti paru-paru, hati, ginjal, tulang
dan otak. Dari penyebaran inilah dapat diketahui stadium dari kanker apakah stadium
dini (stadium Ia, Ib, IIa) atau stadium lanjut (IIb, III, dan IV). Semakin tinggi stadium,
semakin kecil pula angka kesembuhannya. Stadium IV disebut juga sebagia stadium
terminal/akhir dimana sudah terjadi penyebaran ke organ-organ jauh dan harapan
hidup sekitar <10%.

You might also like