You are on page 1of 2

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Menerapkan Teori Belajar Sosio-Kultural

Menurut Yuliani (2005) menyimpulkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penerapan teori belajar sosio – kultural berdasarkan teori Vygotsky, yaitu :
1. Kegiatan pembelajaran harus memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan
zona perkembangan proksimal atau potensi .
2. Pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan potensialnya dari pada
perkembangan aktualnya.
3. Mengarahkan pembelajaran pada penggunaan strategi untuk mengembangkan
kemampuan intamental dan intermental
4. Siswa diberikan kesempatan dalam mengintergrasikan pengetahuan deklaratif yang sudah
dipelajari melalui pengetahuan prosedural dan tugas- tugas pemecahan masalah.
5. Poses belajar tidak sekedar bersifat transferal tetapi lebih konstruksi.

Aplikasi Teori Belajar Revolusi Sosiokultural dalam Pembelajaran


Menurut Sukardjo (2010) penerapan teori sosio – kultural dalam pendidikan dibagi menjadi :
a) Pendidikan informal (keluarga)
Pendidikan peserta didik atau siswa dimulai dari lingkungan keluarga,dalam pendidikannya
diawali dengan melihat memahami dan mendapatkan pengetahuan dari lingkungan
keluarganya. Perbedaan perkembangan setiap peserta didik atau siswapun nantinya berbeda
karena faktor yang mempengaruhinyapun berbeda seperti faktor ekonomi ,keharmonisan dan
tingkat pendidikan disetiap keluarga.
b) Pendidikan formal
Penerapan teori sosial –kultural dapat dilihat dari beberapa aspek :
1. Kurikulum dan Peserta Didik
Menurut Sukardjo (2010) di Indonesia terdapat pemberlakuan kurikulum 2013 dimana dalam
kurikulum tersebut memunculkan pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah
diintegrasikan ke dalam semua program studi. Sangat tanggap terhadap fenomena dan
perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional,
maupun global.Pada kurikulum 2013 siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif
dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah. Penentuan nilai bagi siswa
bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi,
praktek, sikap dan lain-lain.
2. Guru
Guru berperanan sebagai fasilitator, mediator, motivator, evaluator, desainer pembelajaran dan
tutor. Masih banyak peran yang lain, oleh karenanya dalam pembelajaran ini peran aktif siswa
sangat diharapkan, sedangkan guru membantu perilaku siswa yang belum muncul secara
mandiri dalam bentuk pengayaan, remedial pembelajaran .
Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Revolusi Sosiokultural
Menurut Uno (2006) yang berdasarkan teori Vygotsky beberapa kelebihan dan kekurangan
teori belajar revolusi sosiokultural :
1. Kelebihan dari teori belajar revolusi sosiokultural
(a) Anak memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan zona perkembangan
proximalnya atau potensinya melalui belajar dan berkembang;
(b) Pembelajaran perlu lebih dikaitkan dengan tingkat perkembangan potensialnya
daripada tingkat perkembangan aktualnya;
(c) Pembelajaran lebih diarahkan pada penggunaan strategi untuk mengembangkan
kemampuan intermentalnya daripada kemampuan intramental;
(d) Anak diberi kesempatan yang luas untuk mengintegrasikan pengetahuan deklaratif
yang telah dipelajarinya dengan pengetahuan prosedural yang dapat dilakukan untuk tugas-
tugas atau pemecahan masalah
(e) Proses belajar dan pembelajaran tidak bersifat transferal tetapi lebih merupakan
kokonstruksi, yaitu proses mengkonstruksi pengetahuan atau makna baru secara bersama-
sama antara semua pihak yang terlibat di dalamnya.
2. Kelemahan dari teori belajar revolusi sosiokultural
Kelemahan dari teori belajar revolusi sosiokultural yaitu terbatas pada perilaku yang
tampak, proses-proses belajar yang kurang tampak seperti pembentukan konsep, belajar dari
berbagai sumber belajar, pemecahan masalah dan kemampuan berpikir sukar diamati secara
langsung oleh karena itu diteliti oleh para teoriwan perilaku (Uno, 2006).

You might also like